Anda di halaman 1dari 12

PENGARU BANYAKNYA LILITAN DAN DIAMETER

KUMPARAN UNTUK MENENTUKAN GGL INDUKSI


YANG TERJADI
(PROJEK)

OLEH:

1. INDAH SARI SIANTURI NIM : 5163230018

2. IVANI LUMBAN BATU NIM : 5163230021

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya serta sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mesin listrik arus searah yaitu PROJEK dengan baik. Banyak pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian tugas ini, baik secara moril maupun spiritual maka dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada penulis kemampuan berfikir sehingga
Projek ini dapat selesai tepat pada waktunya.

2. Bapak Arwadi Sinuraya, ST., MT selaku pembimbing.

3. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas Projek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun akan menyempurnakan penulisan
makalah ini serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, Mei 2018

-Penulis-
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul .................................................................................................


Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 Latar Belakang .............................................................................
1.2 Tujuan ..........................................................................................
1.3 Manfaat .........................................................................................

BAB II KAJIAN TEORITIS ...........................................................................


2.1 GGL Induksi .................................................................................
2.2 Hal-Hal yang mempengaruhi besarnya GGL Induksi...................
2.3 Kumparan .....................................................................................

BAB III METODOLOGI ................................................................................


3.1 Metodologi Penelitian ..................................................................

BAB IV HASIL RISET DAN PEMBAHASAN .............................................


4.1 Hasil Riset .....................................................................................
4.2 Pembahasan ...................................................................................

BAB V KESIMPULAN ...................................................................................


5.1 Kesimpulan ..................................................................................

Daftar Pustaka ..................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa seperti sekarang ini teknologi sudah semakin maju. Teknologi yang
berhubungan dengan ilmu-ilmu Fisika juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bahkan
ditemukan teknologi-teknologi baru yang memudahkan manusia dalam melakukan
aktivitasnya.Kemajuan teknologi tentunya berimbas pada penggunaan alat-alat di sekitar
kita. Tentunya sebagai manusia modern kita tidak mau direpotkan dengan teknologi masa
lalu yang dianggap tidak efisien. Itu menyebkan alat-alat elektronik masa kini lebih praktis
dan mudah di gunakan.
Namun harus kita sadari bahwa penemuan teknologi oleh para ilmuan itulah yang
sebenarnya sangat berjasa bagi kemajuan Zaman saat ini. Misalnya saja pada listrik yang
sekarang menjadi sangat kompleks dan sangat menarik untuk dibahas.Banyak alat yang
menerapkan induksi elektromagnetik dalam proses kerjanya, misalnya Generator. Dimana
Induksi elektromagnetik dapat dikatakan sebagai proses perubahan energi mekanik (energi
kinetic) menjadi energi listrik. Proses perubahan energi ini, berkaitan dengan konsep fluks
magnetik.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah projek ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan pemahaman pembaca dan penulis dan untuk memenuhi tugas mata kuliah mesin listrik
DC.

1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh setelah membaca hasil projek ini yaitu dapat memudahkan
pembaca ataupun penulis melakukan penelitian yang lebih mendalam dan lebih terarah
karena sudah memahami konsepnya.
BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 GGL Induksi


Gaya gerak listrik adalah perubahan dari suatu bentuk energi ke bentuk energi listrik.
Besar gaya gerak listrik dari suatu sumber secara kuantitatif dapat diartikan sebagai energi
setiap satuan muatan listrik yang melalui sumber itu. Secara singkat, gaya gerak listrik
adalah energi persatuan muatan. Gaya gerak listrik sebuah sumber ditulis dengan simbol.
Jika muatan yang digerakkan itu adalah dQ dan usaha yang dibutuhkan dW, maka diperoleh
hubungan :
𝑑𝑊
𝜖=
𝑑𝑄
Satuan GGL (ϵ) dapat diperoleh dari hubungan persamaan diatas. Jika anda coba
turunkan untuk mencarinya, anda akan peroleh bahwa satuan GGL adalah J/C atau Volt.
Pada saat penghantar dihubungkan dengan GGL, maka GGL ini ikut dialiri arus listrik (i)
sehingga dalam sumber ini timbul tegangan ini disebut tegangan dalam sumber diberi
simbol Vs, menurut hukum Ohm dapat dinyatakan bahwa :
V = I.R
Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan, jumlah garis
gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah banyak. Bertambahnya
jumlah garis-garis gaya ini menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujungkumparan. GGL
induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir menggerakkan jarum
galvanometer. Arah arus induksi dapat ditentukan dengan cara memerhatikan arah medan
magnet yang ditimbulkannya. Pada saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan
bertambah. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat mengurangi garis gaya itu.
Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam kumparan, jumlah garis-
garis gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-
garis gaya ini juga menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL
induksi yang di timbulkan menyebabkan arus listrik mengalir dan menggerakan jarum
galvanometer. Sama halnya ketika magnet batang masuk ke kumparan.
Pada saat magnet keluar garis gaya dalam kumparan berkurang.Akibatnya medan magnet
hasil arus induksi bersifat menambah garis gaya itu. Ketika kutub utaramagnet batang diam
di dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet di dalam kumparan tidak terjadi
perubahan (tetap). Karena jumlah garis-garis gaya tetap, maka pada ujung-ujung kumparan
tidak terjadi GGL induksi. Akibatnya, tidak terjadi arus listrik dan jarum galvanometer tidak
bergerak. Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika di dalam
kumparan terjadi perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik). GGL yang
timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan disebut
GGL induksi. Arus listrik yang ditimbulkan GGL induksi disebut arus induksi. Peristiwa
timbulnya GGL induksi dan arus induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet,yang disebut induksi elektromagnetik.

2.2 Hal-Hal yang mempengaruhi besarnya GGL Induksi


Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat di lihat pada besar kecilnya penyimpangan
sudut jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum galvanometer besar, GGL
induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar. Bagaimanakah cara memperbesar GGL
induksi?
Ada tiga faktor yang mempengaruhi GGL induksi, yaitu:
1. Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka
GGL induksi yang timbul semakin besar.
2. Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga
semakin besar.
3. Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi yang
timbul juga semakin besar.

2.3 Kumparan
Kumparan adalah suatu lilitan kawat yang suatu isinya feromagnetik atau paramagnetik
untuk memperkuat medan magnet B. Ketika kumparan dialiri arus, maka akan ada medan
magnet didalam kumparan. Ketika arus berubah, maka medan magnet dalam kumparan juga
akan berubah. Ketika medan magnet dalam kumparan, maka akan ada induksi tegangan
didalam kumparan yang sebanding dengan kecepatan perubahan medan magnet, dimana
medan magnet sebanding dengan arus besar dalam kumparan. (Richard Blocher, 2004: 65).
Induktansi dibentuk oleh dua penghantar yang terpisah oleh ruangan bebas, dan tersusun
sedemikian hingga fluks magnetik dari yang satu terkait yang lain. (Joseph A. Edminister,
1979: 138). Oleh sebab itu terdapat tegangan induksi yang sebanding dengan kecepatan
perubahan arus dalam kumparan:
V(t) = -L dI(t) / dt
Tanda minus menunjukan bahwa tegangan berlawanan arah dengan perubahan arus yang
menghasilkan tegangan induksi. Tetapi untuk mendapatkan perubahan arus dI (t) / dt
diperlukan tegangan yang berlawanan tegangan induksi ini, bearti dalam elektronika yang
mana kita menghitung tegangan V(t) yang dipasang pada kaki komponen terdapat : V(t) = -
V*(t). Sehingga rumus yang dipakai dalam elektronika adalah :
V(t) = - L dI (t) / dt
Konstanta L menunjukan besanya tegangan induksi yang dihasilkan oleh suatu kumparan
tertentu melalui medan magnet dari arus pada kumparan itu sendiri. L disebut induktivitas
diri atau induktansi diri. Induktansi diri L tergantung dari jumlah lilitan, besar luasan dalam
lilitan dan bahan kern yang ada di dalam kumparan. (Richard Blocher. Dasar eketronika.
2004: 65).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Metodologi Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan beberapa jurnal untuk diambil
kesimpulan berupa karya tulis.
Adapun jurnal yang dijadikan sebagai pendukung projek ini yaitu :
1. Pengaruh Diameter Kawat Kumparan Alat Penghemat Energi yang Berbasis
Elektromagnetik Terhadap Kinerja Motor Diesel
Peneliti : Houtman P. Siregar
2. Pengaruh Ukuran Puli dan Penambahan Jumlah Lilitan Spoel pada Alternator
Konvensional Terhadap Voltage yang Dihasilkan
Peneliti : Rohmad Subodro, S.Pd, M.Pd
BAB IV
HASIL RISET DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Riset


Adapun hasil riset yang diperoleh yaitu :
1. Diameter kawat kumparan dan jumlah lilitan kumparan alat penghemat bahan bakar yang
berbasis elektromagnetik sangat berpengaruh pada konsumsi bahan bakar motor diesel.
2. Pada penambahan lilitan menghasilkan voltage baik dengan amper yang lebih tinggi.

4.2 Pembahasan
Hasil riset diatas diperoleh karena hal-hal sbb :

Gambar 1. Pengaruh Diameter Kawat Terhadap Persentase Penghematan Bahan Bakar


untuk Jumlah Lilitan Kawat Kumparan Sebanyak 3000 Lilitan.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa untuk jumlah lilitan 3000 lilitan, sampai
dengan putaran 1500 rpm belum menunjukkan perbedaan yang nyata dan hasilnya mulai
kelihatan nyata adalah setelah putaran 1700 rpm sampai putaran 1900 rpm.

Gambar 2. Pengaruh Diameter Kawat Terhadap Persentase Penghematan Bahan Bakar


untuk Jumlah Lilitan Kawat Kumparan Sebanyak 4000 Lilitan.
Ditinjau dari segi penghematannya, maka alat yang mempunyai diameter kawat
kumparan 0,35 mm lebih baik kinerjanya dibandingkan dengan kawat yang berdiameter
0,25 mm. Alasan terjadinya penghematan tersebut sama halnya dengan untuk alat dengan
jumlah lilitan kawat 3000 lilitan.

Gambar 3. Pengaruh Diameter Kawat Terhadap Persentase Penghematan Bahan Bakar


untuk Jumlah Lilitan Kawat Kumparan Sebanyak 5000 Lilitan.

Pada putaran 1900 rpm dengan mengunakan jumlah lilitan 5000 lilitan, untuk kedua
kawat tersebut sudah mengalami sifat magnet yang jenuh sehinga tidak akan dapat lagi
memberikan fluks magnet yang lebih besar untuk memagnetisasi bahan bakar untuk
memberikan penghematan yang lebih baik lagi. Namun demikian hasil penghematan
pemakaian bahan bakar dengan menggunakan kedua diameter kawat tersebut dengan jumlah
lilitan 5000 masih lebih baik dibandingkan dengan mesin diesel standar.

Gambar 4. Pengaruh Jumlah Lilitan Kumparan Terhadap Persentase Penghematan Bahan


Bakar RataRata.
Persentase penghematan bahan bakar untuk kawat kumparan alat yang
berdiameter 0,25 mm dengan jumlah lilitan kumparan yang digunakan oleh alat 3000 dan
4000 lilitan, cenderung tidak memberikan penghematan terhadap pemakaian bahan
bakar. Namun untuk jumlah lilitan 5000 lilitan menunjukkan kecenderungan memberikan
kinerja alat yang membaik atau memberikan penghematan yang semakin besar.
Sedangkan untuk kawat dengan diameter 0,35 mm, pada jumlah lilitan 3000 lilitan masih
mengalami pemborosan pemakaian bahan bakar. Pada jumlah lilitan 4000 sampai dengan
5000 lilitan memberikan penghematan yang semakin membaik yaitu sekitar 30,79%.
Dengan menggunakan jumlah liltan 5000 lilitan ada kecenderungan mengalami
penurunan kemampuan untuk menghemat pemakaian bahan bakar.

Pengaruh Penambahan Jumlah Lilitan


Pada lilitan startor dari ukuran standart dari masing masing lilitan dari awalnya
adalah 7 x lilitan tiap kolom maka diganti menjadi 9 lilitan tiap kolom sehingga
jumlahnya lilitan bertambah, panjang kawat bertambah dan diameter bertambah. Dengan
penambahan tersebut diperoleh data sebagai berikut ;stator yang ditambahkan hasil
pengukuran amper meter menghasilkan amper yang lebih tinggi, artinya jika pada
kendaraan ditambahkan berbagai accessories maka system pengisian akan mampu
mensuplainya.
Tabel hasil pengamatan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kelompok kami berikan yaitu semakin banyak jumlah
lilitan akan mempengaruhi terhadap besarnya GGL induksi yang diciptakan dan diameter
kumparan berbanding lurus dengan GGL induksi yang terjadi. Hal ini disebabkan
karena semakin banyak kumparan yang dipotong oleh garis medan magnet, semakin besar
GGL yang timbul. Diameter kawat kumparan dan jumlah lilitan juga berpengaruh terhadap
konsumsi bahan bakar motor diesel karena menjadi lebih hemat karena menggunakan bahan
bakar yang berbasis elektromagnetik.

4.2

Anda mungkin juga menyukai