OLEH:
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya serta sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mesin listrik arus searah yaitu PROJEK dengan baik. Banyak pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian tugas ini, baik secara moril maupun spiritual maka dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada penulis kemampuan berfikir sehingga
Projek ini dapat selesai tepat pada waktunya.
3. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas Projek ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun akan menyempurnakan penulisan
makalah ini serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
-Penulis-
DAFTAR ISI
Halaman
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah projek ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan pemahaman pembaca dan penulis dan untuk memenuhi tugas mata kuliah mesin listrik
DC.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh setelah membaca hasil projek ini yaitu dapat memudahkan
pembaca ataupun penulis melakukan penelitian yang lebih mendalam dan lebih terarah
karena sudah memahami konsepnya.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.3 Kumparan
Kumparan adalah suatu lilitan kawat yang suatu isinya feromagnetik atau paramagnetik
untuk memperkuat medan magnet B. Ketika kumparan dialiri arus, maka akan ada medan
magnet didalam kumparan. Ketika arus berubah, maka medan magnet dalam kumparan juga
akan berubah. Ketika medan magnet dalam kumparan, maka akan ada induksi tegangan
didalam kumparan yang sebanding dengan kecepatan perubahan medan magnet, dimana
medan magnet sebanding dengan arus besar dalam kumparan. (Richard Blocher, 2004: 65).
Induktansi dibentuk oleh dua penghantar yang terpisah oleh ruangan bebas, dan tersusun
sedemikian hingga fluks magnetik dari yang satu terkait yang lain. (Joseph A. Edminister,
1979: 138). Oleh sebab itu terdapat tegangan induksi yang sebanding dengan kecepatan
perubahan arus dalam kumparan:
V(t) = -L dI(t) / dt
Tanda minus menunjukan bahwa tegangan berlawanan arah dengan perubahan arus yang
menghasilkan tegangan induksi. Tetapi untuk mendapatkan perubahan arus dI (t) / dt
diperlukan tegangan yang berlawanan tegangan induksi ini, bearti dalam elektronika yang
mana kita menghitung tegangan V(t) yang dipasang pada kaki komponen terdapat : V(t) = -
V*(t). Sehingga rumus yang dipakai dalam elektronika adalah :
V(t) = - L dI (t) / dt
Konstanta L menunjukan besanya tegangan induksi yang dihasilkan oleh suatu kumparan
tertentu melalui medan magnet dari arus pada kumparan itu sendiri. L disebut induktivitas
diri atau induktansi diri. Induktansi diri L tergantung dari jumlah lilitan, besar luasan dalam
lilitan dan bahan kern yang ada di dalam kumparan. (Richard Blocher. Dasar eketronika.
2004: 65).
BAB III
METODOLOGI
4.2 Pembahasan
Hasil riset diatas diperoleh karena hal-hal sbb :
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa untuk jumlah lilitan 3000 lilitan, sampai
dengan putaran 1500 rpm belum menunjukkan perbedaan yang nyata dan hasilnya mulai
kelihatan nyata adalah setelah putaran 1700 rpm sampai putaran 1900 rpm.
Pada putaran 1900 rpm dengan mengunakan jumlah lilitan 5000 lilitan, untuk kedua
kawat tersebut sudah mengalami sifat magnet yang jenuh sehinga tidak akan dapat lagi
memberikan fluks magnet yang lebih besar untuk memagnetisasi bahan bakar untuk
memberikan penghematan yang lebih baik lagi. Namun demikian hasil penghematan
pemakaian bahan bakar dengan menggunakan kedua diameter kawat tersebut dengan jumlah
lilitan 5000 masih lebih baik dibandingkan dengan mesin diesel standar.
4.2