Abstrak
Penelitian mengenai kandungan fitokimia dari beberapa tumbuhan telah dilakukan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan data berupa kandungan senyawa fitokimia golongan alkaloid, terpenoid,
saponin, dan tanin serta karakteristik berupa jumlah klorofil daun dari tumbuhan obat di kawasan
Cikamal dan Rajamantri Cagar Alam Pananjung Pangandaran dengan metode purposive sampling,
yaitu dengan mengambil tumbuhan obat yang ditemukan secara acak di kawasan Rajamantri dan
Cikamal dan ditemukan sebanyak 5 jenis tumbuhan obat. Tumbuhan obat yang ditemukan di kawasan
tersebut kemudian diuji kandungan fitokimia golongan alkaloid, terpenoid, saponin, dan tanin serta
dihitung jumlah klorofilnya dengan menggunakan chlorophyllmeter. Kandungan fitokimia dan
klorofil kemudian dianalisis secara kualitatif. Dari 5 jenis tumbuhan obat yang ditemukan di kawsan
tersebut, jenis tumbuhan obat yang ditemukan di Rajamantri antara lain Ki Koneng (Arcangelisia
flava (L.) Merr.) dari famili Menispermaceae positif mengandung alkaloid, steroid, saponin dan tanin,
Singa Depa (Apama tomentosa) dari famili Aristolochiaceae positif mengandung steroid dan saponin,
dan Pandan (Pandanus sp.) dari famili Pandanaceae yang positif mengandung steroid dan saponin.
Sedangkan 2 lainnya ditemukan di padang rumput Cikamal, yaitu Ki Kores (Psychotria valentonic)
dari famili Rubiaceae positif mengandung alkaloid, triterpenoid, dan tanin, serta Sembung (Blumea
balsamifera) dari famili Asteraceae yang positif mengandung alkaloid, steroid, dan tanin.
Abstract
The research on the phytochemical content of some plants has been done. This research is aimed to
get data of content of phytochemical compound of alkaloid, terpenoids, saponin, and tannin groups as
well as characteristics of leaf chlorophyll from medicinal plants in Cikamal and Rajamantri Nature
Reserve Pananjung Pangandaran by purposive sampling method, that is by taking medicinal plants
found in random in the area of Rajamantri and Cikamal and found as many as 5 types of medicinal
plants. Medicinal plants found in the area were then tested for phytochemical content of alkaloids,
terpenoids, saponins, and tanins and calculated the amount of chlorophyll using chlorophyllmeter.
The content of phytochemicals and chlorophyll is then analyzed qualitatively. Of the 5 types of
medicinal plants found in the region, the types of medicinal plants found in Rajamantri include Ki
Koneng (Arcangelisia flava (L.) Merr.) positively containing alkaloids, steroids, saponins and
tannins, Singa Depa (Apama tomentosa)positively contains steroids and saponins, and Pandan
(Pandanus sp.) that positively contains steroids and saponins. While 2 others are found in Cikamal
pasture, Ki Kores (Psychotria valentonic) positively contains alkaloids, triterpenoids, and tannins,
and Sembung (Blumea balsamifera) which positively contains alkaloids, steroids, and tannins
Tabel 1. Daftar Tumbuhan Obat di Kawasan Rajamantri dan Cikamal Pananjung Pangandaran
serta Parameter Lingkungan
Parameter lingkungan
Spesies Lokasi Intensitas
pH tanah Suhu Kelembapan
Cahaya
Apama
Rajamantri 991 lux 5.5 31.7oC 66%
tomentosa
Arcangelisia
Rajamantri 879 lux 5.8 32.2oC 66%
flava (L.) Merr.
Blumea Padang Rumput
880 lux 6.3 31.3oC 70%
balsamifera Cikamal
Pandanus sp. Rajamantri 943 lux 5.2 32.4oC 70%
Psychotria Padang Rumput
903 lux 6.2 31.2oC 71%
valentonic Cikamal
Berdasarkan hasil purposive sampling pada lokasi pengambilan sampel di kawasan padang
tanggal 7 Mei 2018 di kawasan Rajamantri rumput Cikamal memiliki pH yang mendekati
dan Cikamal Cagar Alam Pananjung netral yaitu 6.3 dan 6.2. Hal ini dikarenanakan
Pangandaran, ditemukan 3 jenis tumbuhan tanah cukup kering akibat hampir tidak adanya
obat di kawasan Rajamantri yaitu Ki Koneng lapisan humus. Selain itu, rata-rata intensitas
(Arcangelisia flava (L.) Merr.), Singa Depa cahaya di kawasan padang rumput Cikamal
(Apama tomentosa), dan Pandan (Pandanus lebih tinggi, hal ini disebabkan daerah tersebut
sp.) dan 2 jenis lainnya di kawasan padang tidak memiliki tutupan dari kanopi pohon.
rumput Cikamal yaitu Ki Kores (Psychotria
valentonic) dan Sembung (Blumea b. Uji Fitokimia dan Pengamatan
balsamifera). Kandungan Klorofil
Pada kawasan Rajamantri, intensitas
cahaya cukup tinggi, namun di sepanjang Sampel daun kemudian diuji
sungai dengan tutupan kanopi pohon intensitas kandungan fitokimianya dan klorofilnya.
cahaya cukup rendah. Pengambilan sampel Masing-masing tumbuhan memiliki
dilakukan pada siang hari dimana intensitas kandungan fitokimia yang berbeda dengan
cahaya cukup tinggi dan dapat mencapai 900 konsentrasi yang berbeda pula berdasarkan
lux. Lokasi pengambilan sampel di kawasan kepekatan warna yang terbentuk setelah
Rajamantri memiliki pH tanah yang cukup dilakukan uji dan didapatkan data sebagai
rendah untuk pertumbuhan tanaman karena berikut
terdapat lapisan humus yang tebal. Sedangkan
Tabel 2. Hasil Uji Fitokimia Sampel Daun Tumbuhan Obat di Kawasan Rajamantri dan
Cikamal Pananjung Pangandaran
Pandanus sp. - - + - +
Psychotria
+ ++ - + -
valentonic
Keterangan: ( + ) Senyawa kimia aktif terdeteksi
( - ) Senyawa kimia tidak terdeteksi
Tabel 3. Kandungan Klorofil Sampel Daun Tumbuhan Obat di Kawasan Rajamantri dan
Cikamal Pananjung Pangandaran
Psychotria
14.5 19.2 18.7 17.46
valentonic
Hasil uji alkaloid menunjukkan bahwa kemampuan antineoplastik dapat diperoleh
3 dari 5 sampel tumbuhan mengandung dari alkaloid dan saponin (Harmanto, 2004).
senyawa alkaloid, yaitu Ki Koneng Berdasarkan tabel 1, kandungan
(Arcangelisia flava (L.) Merr.), Sembung alkaloid dari ketiga tumbuhan tersebut paling
(Blumea balsamifera), dan Ki Kores banyak terdapat pada Psychotria valentonic
(Psychotria valentonic). yang mewakili famili Rubiaceae karena
Menurut Verpoorte et. al. pada tahun dihasilkan endapan paling banyak dengan
1982, Ki Koneng memiliki kandungan alkaloid volume dari pereaksi yang sama. Diduga
seperti berberin, jatorrhizin, palmatin, dan tumbuhan dari famili Rubiaceae memiliki
kolumbamin pada bagian batangnya. Alkaloid kemampuan antineoplastik yang lebih efektif
isoquinolin seperti jatorizin, palmatin dan untuk menjadi obat antikanker. Sedangkan
berberin klorida biasa diisolasi dari pada Arcangelisia flava (L.) Merr. dan Blumea
bagian batang kayu kuning (Kawpradub, et. balsamifera, hanya didapatkan sedikit endapan
al. 2004). Namun pada penelitian ini, sehingga diduga tumbuhan dari famili
kandungan alkaloid ditemukan pula pada Menispermaceae dan Asteraceae kurang
bagian daun Ki Koneng (Arcangelisia flava efektif sebagai antikanker.
(L.) Merr.). Berdasarkan hasil pengujian senyawa
Kandungan alkaloid juga ditemukan triterpenoid, sebanyak 2 sampel menunjukkan
pada ekstrak daun Sembung (Blumea hasil positif yaitu Singa Depa (Apama
balsamifera). Hal ini sesuai dengan penelitian tomentosa) dan Ki Kores (Psychotria
yang dilakukan oleh Widowati et. al pada valentonic). Berdasarkan tabel 5.2, Kandungan
tahun 1997, ekstrak daun Sembung memiliki triterpenoid lebih banyak dapat dilihat dari
kandungan alkaloid yang dianggap berpotensi kepekatan warna hasil uji, dimana tumbuhan
menurunkan kadar gula darah. Ki Kores (Psychotria valentonic) dari famili
Selain itu, tumbuhan lainnya yang Rubiaceae memiliki warna yang lebih pekat
memiliki kandungan alkaloid adalah Ki Kores dari hasil triterpenoid tumbuhan Singa Depa
(Psychotria valentonic). Pada penelitian yang (Apama tomentosa) dari famili
dilakukan oleh Subarnas et. al. pada tahun Aristolochiaceae.
2012, ekstrak tumbuhan Psychotria valentonic Berdasarkan hasil pengujian senyawa
memiliki kemampuan sebagai antineoplastik steroid, 3 dari 5 sample daun tumbuhan obat
yaitu kemampuan untuk mencegah, yang diuji positif mengandung steroid yaitu Ki
emmbunuh, dan menghambat pertumbuhan Koneng (Arcangelisia flava (L.) Merr.),
dari sel kanker. Senyawa yang memiliki Pandan (Pandanus sp.), dan Sembung (Blumea
balsamifera). Kandungan steroid yang paling
banyak ditemuan pada ekstrak daun dari sehingga saponin disebut sebagai surfaktan
Sembung (Blumea balsamifera). Hal ini sesuai alami. Berdasarkan tabel 1, konsentrasi
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh saponin tertinggi terdapat pada tanaman
Haryono et. al. pada tahun 2013, yang Apama tomentosa yang mewakili familli
menemukan kandungan steroid pada ekstrak Aristolochiaceae dibandingkan dengan 2
daun tumbuhan Sembung. Selain itu, Pang et. spesies lain. Diduga, tumbuhan dari famili
al. (2014) mengemukakan bahwa salah satu Aristolochiaceae memiliki kemampuan
kandungan senyawa aktif dari daun tumbuhan menurunkan tingkat peradangan lebih baik
Sembung adalah steroid yang mana tumbuhan dibandingkan dengan tumbuhan dari famili
ini sudah teruji melakukan aktivitas biologis Menispermaceae dan Rubiaceae.
seperti antitumor, antioksidan, antimikroba
dan antiinflamasi, antiobesitas, penyembuhan Berdasarkan hasil pengukuran
luka, dan lain-lain. menggunakan klorofilmeter, tumbuhan obat
Berdasarkan tabel 1, tumbuhan yang yang memiliki kandungan klorofil paling
memiliki kandungan steroid paling banyak tinggi yaitu Pandan (Pandanus sp.) dengan
adalah Blumea balsamifera yang mewakili jumlah 25.6 CCI lalu Ki Koneng (Arcangelisia
famili Asteraceae. Diduga tumbuhan yang flava (L.) Merr.) dengan jumlah 22.6 CCI. Hal
berasal dari famili yang sama lebih efektif ini disebabkan kedua tanaman tumbuh di
menjadi antimikroba dibandingkan dengan dua kawasan Rajamantri dengan tutupan pohon
tumbuhan lainnya yaitu Arcangelisia flava (L). yang cukup luas sehingga membutuhkan lebih
Merr. dari famili Menispermaceae dan banyak klorofil untuk meningkatkan hasil
Pandanus sp. dari famili Pandanaceae. fotosintesis dimana cahatya matahari cukup
Sampel positif mengandung tannin terbatas. Meski tumbuhan Singa Depa (Apama
apabila hasil menunjukkan warna hijau tomentosa) ditemukan di kawasan Rajamantri,
kecoklatan atau biru kehitaman (Yunita, dkk., namun posisi tumbuh tanaman tersebut terkena
2009). Tanin secara umum didefinisikan sinar matahari cukup sehingga kandungan
sebagai senyawa polifenol yang memiliki berat klorofil tidak setinggi dua taumbuhan lainnya
molekul cukup tinggi (lebih dari 1000) dan yang ditemukan pada kawasan yang sama.
dapat membentuk kompleks dengan protein Sedangkan Ki Kores (Psychotria
(Malangngi, et. al., 2012). Dari hasil pengujian valentonic) dan Sembung (Blumea
senyawa tanin, 3 dari 5 sampel daun tumbuhan balsamifera) yang ditemukan di kawasan
obat positif mengandung tanin diantaranya padang rumput Cikamal memiliki rata-rata
adalah Ki Koneng (Arcangelisia flava (L.) kandungan klorofil yang lebih rendah daripada
Merr.), Sembung (Blumea balsamifera), dan tumbuhan yang ditemukan di kawasan
Ki Kores (Psychotria valentonic). Rajamantri. Hal ini disebabkan karena padang
Berdasarkan tabel 1, konsentrasi rumput Cikamal tidak memiliki tutupan seluas
kandungan tanin dari ketiga tumbuhan tidak dan selebat kawasan Rajamantri sehingga
dapat dibedakan secara signifikan. Diduga klorofil yang dikandung oleh tumbuhan cukup
tumbuhan yang berasal dari famili rendah sehingga tingkat fotosintesis cukup
Menispermaceae, Asteraceae, dan Rubiaceae bagi tumbuhan dan tidak terlalu berlebihan.
memiliki efektifitas yang relatif sama sebagai
antimikroba. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, 3 dari 5
sampel tumbuhan memiliki senyawa saponin 1. Jenis tumbuhan obat yang ditemukan
yaitu Singa Depa (Apama tomentosa), Ki di Rajamantri antara lain Ki Koneng
Koneng (Arcangelisia flava (L.) Merr.), dan (Arcangelisia flava (L.) Merr.) berasal
Pandan (Pandanus sp.). Menurut Hawley dan dari famili Menispermaceae positif
Hawley (2004), Saponin yang merupakan mengandung alkaloid, steroid, saponin
salah satu hasil metabolit sekunder adalah dan tanin, Singa Depa (Apama
glikosida yang tersusun dari gula yang tomentosa) dari famili
berikatan denga aglikon. Aglikon atau Aristolochiaceae positif mengandung
sapogenin, memiliki struktur yang terdiri dari steroid dan saponin, dan Pandan
rantai triterpenoid atau steroid dan bersifat (Pandanus sp.) dari famili
nonpolar. Struktur saponin tersebut Pandanaceae positif mengandung
menyebabkan saponin bersifat seperti sabun steroid dan saponin. Sedangkan 2
lainnya ditemukan di padang rumput 5. Dwijoseputro, D. 1978. Pengantar
Cikamal, yaitu Ki Kores (Psychotria Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT
valentonic) dari famili Rubiaceae Gramedia
positif mengandung alkaloid, 6. Fahn, A . 1992. Anatomi Tumbuhan.
triterpenoid, dan tanin, serta Sembung Yogyakarta: Gadjah Mada Press
(Blumea balsamifera) dari famili 7. Fahrunnida, & Pratiwi, R. 2015.
Asteraceae yang positif mengandung Kandungan Saponin Buah, Daun Dan
alkaloid, steroid, dan tanin. Tangkai Daun Belimbing Wuluh (A
Verrhoa Bilimbi L.). 220-223.
2. Tumbuhan obat yang ditemukan di 8. Fried, G. H. dan G. J. Hademenos.
kawasan Rajamantri memiliki 1999. Schaum’s Outlines BIOLOGI.
kandunga klorofil dengan rata-rata Edisi kelima. Jakarta: PT Gelora
yang lebih tinggi daripada tumbuhan Aksara Pratama.
obat yang ditemukan di padang 9. Harbone, J. B. 1987. Metode
rumput Cikamal. Hal ini dikarenakan Fitokimia; Penuntun Cara Modern
kondisi ekologi terutama tutupan Menganalisis Tumbuhan.
kawasan sangat mempengaruhi Diterjemahkan oleh Padmawinata, K.
kandungan klorofil pada tumbuhan. Bandung: Penerbit ITB.
10. Harmanto, Ning. 2003. Menaklukan
Ucapan Terimakasih Penyakit Bersama Mahkota Dewa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.
kedua orang tua dan keluarga, Dr. Mohamad 11. Haryanti, S. 2010. Jumlah dan
Nurzaman, M.Si. dan Ruly Budiono, Drs., MS. Distribusi Stomata pada Daun
atas segala bimbingan, arahan, perhatian, kritik Beberapa Spesies Tanaman Dikotil
dan saran dalam penyusunan jurnal ini. dan Monokotil. Buletin Anatomi dan
Fisiologi. 18(2): 21-28.
Daftar Pustaka 12. Hawley, T. S., dan Hawley, R. G.,
1. BBKSDA Jabar. 2016. Informasi (2004). Flow Cytometry Protocols.
Kawasan Konservasi lingkup Humana Press, Inc.
BBKSDA Jabar. Balai Besar 13. Indriati, Gustina. 2014. Etnobotani
Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tumbuhan Obat yang Digunakan
Barat. Suku Anak dalam di Desa Tabun
2. Cahyaningsih, J. N. 2015. Hubungan Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo
karakteristik daun dengan akumulasi Jambi. Jurnal Sainstek. 6(1): 52-56.
partikulat dan timbal (Pb) pada daun 14. Larisu, A, 2011. Kajian Ilmiah
pohon Pterocarpus indicus Willd., Rebusan batang Katola (Arcangelisia
Swietenia macrophylla King., dan flava L Merr) Obat Tradisional Diare
Filicium decipiens (Wight & Arn) Berdarah Masyarkat Kabupaten Muna
Thwaites di kawasan Taman Lansia sulawesi Tenggara. Tesis. Fakultas
kota Bandung. Skripsi. Jatinangor: Farmasi Universitas Gajah Mada.
Univervitas Padjadjaran. 15. Lenny, S. 2006. Senyawa Flavonoida,
3. Campbell, N., J. B. Reece, dan L. G. Fenilpropanoida, dan Alkaloida.
Mitchell. 1999. BIOLOGI. Edisi ke-5. Karya Tulis. Medan: Universitas
Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sumatra Utara.
4. Desmiaty, Y. Ratih H. Dewi MA. 16. Malangngi, L. P., M. S. Sangi., dan J.
Agustin R. 2008. Penentuan Jumlah J. E. Paendonga. 2012. Penentuan
Tanin Total pada Daun Jati Belanda kandungan tanin dan Uji Aktivitas
(Guazuma ulmifolia Lamk) dan Daun Antioksidan Ekstrak Biji Buah
Sambang Darah (Excoecaria bicolor Alpukat (Persea americana Mill.).
Hassk) Secara Kolometri dengan Jurnal MIPA Unsrat Online. 1(1): 5-
Pereaksi Biru Prusia. Ortocarpus. 8 : 10.
106-109 17. Mardiana, L. 2012. Daun Ajaib
Tumpas Penyakit. Depok: Penebar
Swadaya.
18. Marliana, D.S., Venty, S., dan Fakultas Farmasi. Universitas
Suyono. (2005). Skrining Fitokimia Padjadjaran.
dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis 30. Sumardjo, D. 2006. Pengantar kimia:
Komponen Kimia Buah Labu Siam buku panduan kuliah mahasiswa
(Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam kedokteran dan program strata i
Ekstrak Etanol. Jurnal Biofarmasi. fakultas bioeksakta. Jakarta: Penerbit
3(1): 29. Buku Kedokteran EGC.
19. Mutaqin, A. Z., E. Novianti, R. 31. Sumbono, A. 2016. Biokimia Pangan
Partasasmita, dan J. Iskandar. 2016. Dasar. Deepublish.
Studi Etnobotani Pemanfaatan Jenis- 32. Suparni, Ibunda Dan Wulandari, Ari.
Jenis Tumbuhan yang Digunakan 2012. Herbal Nusantara 1001
sebagai Obat oleh Masyarakat Desa Ramuan Tradisional Asli Indonesia.
Pangandaran Kecamatan Pangandaran Yogyakarta: Rapha Publishing.
Kabupaten Pangandaran. Pros. Sem. 33. Utami, Propti & Puspaningtyas D.
Nas. MIPA 2016. 55-61. Ervira. 2013. The Miracle Of Herbs.
20. Nihayati, S. 2016. Peningkatan Jakarta: PT. Agro Media Pustaka.
Produksi dan Kadar Kurkumin 34. Verpoorte R, Siwon J, Essen GFA,
Temulawak. Malang: UB Press. Tieken M, Baerheim Svendsen A.
21. Ramadhan, I. 2013. Cerita Batik. 1982. Studies on Indonesian medicinal
Tangerang: Penerbit Literati. plants: Alkaloid of Arcangelisia flava.
22. Robinson, T. 1995. Kandungan J Nat Prod. 45(5):582-584.
Organik Tumbuhan Tinggi Edisi VI. 35. Widjaja, B.T. & Tilaar, M. 2014. The
Diterjemahkan oleh Kosasih Power Of Jamu. Jakarta: PT Gramedia
Padmawinata. Bandung: ITB. Pustaka Utama.
23. Risky, T. A. dan Suyatno. 2014. 36. Widowati, L., Dzulkarnaen, B., dan
Aktivitas Antioksidan Dan Antikanker Sa'roni. 1997. Tanaman Obat untuk
Ekstrak Metanol Tumbuhan Paku Diabetes Melitus. Jakarta: pusat
Adiantum philippensis L. Journal of penelitian dan pengembangan farmasi
Chemistry. 3 (1): 89-95. 37. Yunita, A. Irwan, dan R. Nurmasari.
24. Pang, Y., Dan W., Zuowang F, Xiaolu 2009. Skrining Fitokimia Daun
C., Fulai Y., Xuan H., Kai W., dan Lei Tumbuhan Katimaha (Kleinhovia
Y. 2014. Blumea balsamifera – A hospital L.). Sains dan Kimia Terapan.
Phytochemical and Pharmalogical 3(2): 112-123.
Review. Molecules. 19: 9453-9477. 38. Yuliarti, N. 2009. A to Z Food
25. Sangi, M., M. R. J. Runtuwene, H. E. Supplement. Yogyakarta: Penerbit
I. Simbala, dan V. M. A. Makang. Andi
2008. Analisa Fitokimia Tumbuhan
Obat di Kabupaten Minahasa Utara.
Chem. Prog. 1 (1): 47-53.
26. Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995.
Fisiologi Tumbuhan. Jilid 2. Bandung:
Institut Teknologi Bandung.
27. Sastrohamidjojo, H. 1996. Sintesis
Bahan Alam. Yogyakarta: Liberty.
28. Sitepu D, Sutikno P. 2001. Peranan
tanaman Obat Dalam pengembangan
Hutan tanaman (The Roles of
Medicinal Plants on Plants on
Plantation Forest Development).
Buletin Kehutanan.
29. Subarnas, A., Dianti. 2012.
Atiproliverative activity of primates-
consumedplants against MCF-7
human breast cancer cell lines.