Anda di halaman 1dari 11

Naskah Publikasi Sarjana Farmasi

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL, FRAKSI METANOL DAN


FRAKSI N-HEKSAN DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas (L.) Lam.) DENGAN
METODE STABILISASI MEMBRAN SEL DARAH MERAH SECARA IN VITRO

ANTI-INFLAMATORY ACTIVITY TEST OF ETHANOL EXTRACT, METANOL


FRACTION AND FRACTION N-HEXANE OF PURPLE SWEET LEAF (Ipomoea batatas
(L.) Lam.) WITH “IN-VITRO STABILIZATION METHODE OF RED BLOOD CELL
MEMBRANE

Eko Waluyo*, Dwi Bagus Pambudi, Wirasti, Slamet


Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan
*email: maseko86868@gmail.com

ABSTRAK
Tanaman ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam.) merupakan salah satu tanaman yang banyak
ditemukan di berbagai daerah. Kandungan kimia yang terdapat di dalam daun ubi jalar ungu
diantaranya adalah alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang dikenal memiliki fungsi menghambat
radikal bebas dan dapat digunakan sebagai antinflamasi. Antiinflamasi merupakan obat yang
berfungsi menghambat atau melawan proses peradangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui aktivitas antiinflamasi dan perbedaan aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol ,fraksi
metanol dan fraksi n-heksan daun ubi jalar ungu dengan metode stabilisasi membran sel darah
merah secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian experimental, menggunakan metode
stabilisasi membran eritrosit dari induksi larutan hipotonik, dengan sampel ekstrak etanol, fraksi
metanol dan fraksi n-heksan yang akan dibandingkan dengan kontrol positif yaitu Na diklofenak.
Uji aktivitas antiinflamasi menggunakan metode stabilisasi membran sel darah merah berdasarkan
perhitungan % stabilitas menunjukan hasil tertinggi pada ekstrak etanol dengan konsentrasi 400 ppm
sebesar 90,6% mendekati natrium diklofenak sebesar 91,12 dan pada konsentrasi 800 ppm lebih
tinggi dibanding natrium diklofenak 100 ppm yaitu sebesar 91,96%. Hasil fraksi metanol
menunjukan pada konsentrasi 800 ppm sebesar 88,71% mendekati hasil % stabilitas natrium
diklofenak yaitu sebesar 88,71%. Sedangkan hasil dari fraksi n-heksan pada konsentrasi 800 ppm
sebesar 83,45 % lebih kecil dari hasil % stabiltas natrium diklofenak konsentrasi 100 ppm. Hasil ini
didukung dengan uji statistik ANOVA yang menyatakan terdapat perbedaan pada setiap perlakuan
dan dilanjutkan uji tukey yang menyatakan natrium diklofenak 100 ppm dan ekstrak etanol
konsentrasi 400 ppm tidak berbeda dengan nilai signifikan 0,514 > 0,05.

Kata kunci: daun ubi jalar ungu, ekstraksi, fraksi, stabilisasi membrane sel darah merah

ABSTRACT
Purple sweet potato (Ipomoea batatas (L.) Lam.) is one of the plants that are commonly found in
various regions. Chemical content contained in purple sweet potato leaves include alkaloids,
flavonoids, tannins and saponins which are known to have the function of inhibiting free radicals
and can be used as anti-inflammatory. Anti-inflammatory drugs are drugs that function to inhibit or
fight the inflammatory process. The purpose of this study was to determine the anti-inflammatory
activity and the differences in the anti-inflammatory activity of ethanolic extract, methanol fraction
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan | 1
Naskah Publikasi Sarjana Farmasi

and n-hexane fraction of purple sweet potato leaves by in vitro red blood cell membrane
stabilization method. This research is an experimental study, using the erythrocyte membrane
stabilization method from the induction of a hypotonic solution, with samples of ethanol extract, the
methanol fraction and the n-hexane fraction to be compared with the positive control were Na
diclofenac. The anti-inflammatory activity test using the red blood cell membrane stabilization
method based on the calculation of % stability showed the highest results in the ethanol extract with
a concentration of 400 ppm at 90.6%, approaching diclofenac sodium of 91.12 and at a
concentration of 800 ppm higher than 100 ppm diclofenac sodium, which is equal to 91,69%. The
results of the methanol fraction showed that at a concentration of 800 ppm, 88.71% was close to the
% stability of diclofenac sodium, which was 88.71%. Meanwhile, the yield of the n-hexane fraction
at a concentration of 800 ppm was 83.45% smaller than the % stability of diclofenac sodium at a
concentration of 100 ppm. These result supported by the ANOVA statistical test which stated that
there were differences in each treatment and continued whit the Tukey test which stated that 100
ppm sodium diclofenac and 400 ppm ethanol extract were not different whit a significant value of
0,514 > 0.05.

Keywords : purple sweet potato leaf, extraction, fraction, stabilization of metallic blood cell
membrane

1. Pendahuluan akan digunakan adalah daun ubi jalar yang


Pada pengobatan untuk mengatasi mengandung beberapa senyawa seperti
terjadinya inflamasi umunya menggunakan flavaonoid, saponin dan polifenol. Dari
obat-obat modern dari golongan Anti Inflamasi kandungan senyawa tersebut dapat berkhasiat
Non Steroid (AINS) dan golongan steroid yang sebagai antiinflamasi, anti kanker, obat demam
berguna untuk mengurangi pembengkakan dan berdarah, dan obat diabetes melitus (Dalimarta,
rasa sakit akibat peradangan. Namun dalam 2011).
penggunaannya obat-obat ini memiliki risiko Hasil uji fitokimia pada ekstrak daun ubi jalar
toksisitas gastrointestinal, toksisitas jantung, ungu menunjukkan adanya 3 kandungan
dan lainnya dalam penggunaan jangka chlorogenic acid yang termasuk dalam
panjang. Oleh karena itu dengan alasan ini, ada senyawa polyphenol (Hwang et al, 2014).
kebutuhan untuk memiliki obat antiinflamasi Penelitian yang dilakukan Hwang et al (2014)
dengan efek samping yang lebih ringan saat menggunakan makrofag dan sel mikrogial
digunakan. Maka tumbuhan lebih banyak terbukti bahwa chlorogenic acid memberikan
dipilih sebagai alternatif yang alami untuk efek yang potensial sebagai antiinflamasi
pengobatan berbagai penyakit, namun masih dengan cara menghambat COX-2. Kandungan
kurangnya bukti ilmiah sehinnga memerlukan chlorogenic acid daun ubi jalar ungu lebih
penelitian lebih lanjut. banyak dibanding dengan jenis ubi jalar
lainnya (Zhang et al, 2016). Kandungan
Salah satu tanaman herbal yang tersebut lebih tinggi pada daun dibanding
berkhasiat digunakan untuk pengobatan dengan umbinya (Griffin et al, 2019). Selain
tradisional adalah ubi jalar ungu (Ipomoea chlorogenic acid juga terdapat kandungan
batatas L. poir) baik daun maupun umbinya quercetin yang termasuk senyawa flavonoid
(Lee et al, 2016). Tumbuhan ubi jalar yang (Lee et al, 2016). Quercetin mempunyai efek
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan | 2
Naskah Publikasi Sarjana Farmasi

antiinflamasi melalui penghambatan paling tinggi terdapat pada pelarut polar atau
metabolisme asam arakidonat serta non polar.
menghambat produksi COX-2 dan LOX ( Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik
. untuk melakukan penelitian dengan judul “ Uji
Secara empiris tanaman ubi jalar ungu Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol, Fraksi
digunakan sebagai obat tradisional, terutama Metanol Dan Fraksi N-Heksan Daun Ubi Jalar
pada bagian daunnya yang di percaya dapat Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam.) Dengan
menyembuhkan pembengkakan pada bagian Metode Stabilisasi Membran Sel Darah Merah
tubuh. Untuk di berbagai wilayah rebusan dari Secara In Vitro”. Metode Penelitian Alat
daun ubi jalar diminum dan dimanfaatkan dan Bahan
sebagai obat DBD, antioksidan, antikanker Alat yang digunakan pada penelitian ini
serta dapat di tumbuk dan ditempelkan pada yaitu alat-alat gelas/kaca (pirex), blender
bagian yang bengkak sebagai pengobatan (sanex), pipet (lokal), inkubator (memert),
inflamasi atau radang, pada masyarakat daerah batang pengaduk (lokal), rotary evaporator
Samarinda daun ubi jalar masih digunakan (heidolph), kertas label, alumunium foil, labu
untuk mengobati pembengkakan dan dipercaya erlenmeyer (pirex), tabung sentrifuges (lokal),
memiliki kandungan kimia yang dapat mikropipet (scilogex), autoklaf (shenan),
digunakan sebagai antiinflamasi water bath (faithful) dan spektrofotometri
UV-Vis (shimadzu UV 1280).
Partisi digunakan untuk mengetahui Penelitian ini menggunakan bahan
adanya senyawa metabolit sekunder dalam daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. poir)
pelarut polar dan non polar. Hal ini yang didapatkan di Desa Bodas Kecamatan
dikarenakan senyawa metabolit sekunder yang Kandangserang Kabupaten Pekalongan, darah
terkandung dalam tanaman itu berbeda-beda sapi, EDTA, etanol 96%, metanol, n-Heksan,
kepolarannya. Sehingga diperlukan adanya timbal asetat 10%, Na-Diklofenak, aqua
partisi dengan menggunakan variasi kepolaran destilata, Na2HPO4.12H2O, NaH2PO4.H2O,
pelarut yang berbeda seperti pelarut polar dan NaCl, kloroform, asam asetat anhidrat, asam
pelarut non polar mampu mengefektifkan pada sulfat pekat, asam sulfur, HCL, besi (III)
pemisahan senyawa metabolit sekunder dan klorida, logam magnesium, pereaksi
mendapatkan hasil yang lebih spesifik, dengan dragendroff, pereaksi Lieberman-Burchard.
demikian maka dapat diketahui efek yang
Prosedur Kerja
Determinasi Tanaman Pembuatan Simplisia dan Ekstrak
Determinasi tanaman ubi jalar ungu Daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas
dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas (L.) Lam.) disortasi kemudian dicuci dan
Sains dan Teknologi Universitas Ahmad dipotong, dikeringkan, diblender dan
Dahlan. Tujuan determinasi untuk
diayak menggunakan ayakan nomor mesh
memastikan kebenaran dari tanaman yang
digunakan. Hasil dari determinasi 40. Serbuk daun ubi jalar ungu kemudian di
menunjukkan bahwa tanaman yang diteliti maserasi dimaserasi menggunakan etanol
benar merupakan tanaman ubi jalar ungu 96% (1:5) selama 5 hari. Kemudian filtrat
(Ipomoea batatas (L.) Lam) diremaserasi selama 3 hari. Filtrat maserasi
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan | 3
Naskah Publikasi Sarjana Farmasi

dan filtrat remaserasi digabungkan secukupnya, selanjutnya sampel di kocok


kemudian diuapkan menggunakan rotary sampai terbentuk busa. Jika busa stabil
evaporator pada suhu 40℃ hingga menjadi selama 30 menit maka positif mengandung
ekstrak kental dauj ubi jalar. saponin serta tidak hilang pada penambahan
1 tetes HCl 2N ( Purwati, Lumowo &
Pembuatan Partisi Samsurianto, 2017).
Ekstrak etanol kental daun ubi jalar Uji tannin
ungu ditimbang sebanyak 30 gram Dilarutkan sebanyak 50mg ekstrak ke
ditambahkan larutan metanol dan n-heksan dalam 5 mL air suling kemudian
masing-masing sebanyak 100 ml ditambahkan beberapa tetes larutan besi
dimasukkan kedalam corong pisah, dikocok (III) Klorida 5%. Amati perubahan yang
dengan kuat. Diamkan selama 24 jam [13]. terjadi, jika positif maka akan terbentuk
Fase n- heksana dan fase metanol warna hijau tua yang menunjukan adanya
dipisahkan lalu masing-masing hasil partisi tannin (Bandiola, 2018).
tersebut ditampung. Hasil partisi diuapkan Uji terpenoid
menggunakan waterbath untuk Sejumlah ekstrak dilarutkan ke dalam
mendapatkan fraksi metanol dan fraksi n- kloroform 0,5 mL kemudian ditambahkan
heksan kental.. 0,5 mL asam asetat. Selanjutnya sampel
ditetesi dengan 2 mL H2SO4 pekat melalui
Skrinning fitokimia dinding tabung. Amati perubahan yang
terjadi, jika positif maka terbentuk
Uji alkaloid terbentuknya warna coklat kemerahan yang
Ditimbang ekstrak daun ubi jalar ungu menunjukan adanya terpenoid (Setyowati et
seberat 0.5g kemudian dimasukan kedalam al, 2014).
tabung reaksi. Ditambahkan 2 tetes pereaksi Uji steroid
dragendroff, setelah 30 menit amati Sebanyak 40 mg ekstrak ditambah
perubahan warna yang terjadi. Jika hasil dengan 10 tetes kloroform glasial dan 2
positif maka akan terbentuk warna jingga tetes asam sulfat, kocok perlahan dan
pada sampel. (Bandiola, 2018). biarkan selama beberapa menit. Amati
Uji flavonoid perubahan yang terjadi. Hasil menunjukan
Sebanyak 1g ekstrak ditambah dengan positif adanya steroid apabila terbentuk
5 mL etanol kemudian dipanaskan, warna biru atau hijau pada sampel (Wijaya,
tambahkan 10 tetes HCL dan serbuk Mg. 2014).
Amati perubahan yang terjadi. Hasil Uji fenol
menunjukan positif adanya flavonoid apabila Sebanyak 20 mg ekstrak ditambah
sampel terbentuk warna merah coklat dengan 10 tetes FeCl31%, amati perubahan
(Tarukbua, Edwin & Widdhi, 2018). yang terjadi, terbentuknya warna hijau,
Uji saponin merah, ungu, biru, dan hitam pekat
Dimasukan sejumlah ekstrak kedalam menunjukan bahwa sampel positif
tabung reaksi kemudian ditambah air panas mengandung fenol (Wijaya, 2014).

Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan | 4


Naskah Publikasi Sarjana Farmasi

Pembuatan larutan yang dibutuhkan Supernatan yang terbentuk dipisahkan. Sisa


Pembuatan dapar fosfat PH 7,4 (0.15 M) sel-sel darah yang mengendap kemudian
Dilarutkan Sebanyak 2,67 gram dicuci dengan larutan isosalin dan
dinatrium hidrogen fosfat (Na2HPO4.12H2O) disentrifugasi kembali. Proses tersebut
dengan aquades sampai 100 mL (0,15 M). diulang 5 kali sampai isosalin jernih.
2,070 gram natrium dihidrogen fosfat Suspensi sel darah merah 10% v/v dibuat
(NaH2PO4.H2O) dilarutkan dalam aquades dengan mencampurkan 2 ml sel darah dan 18
sampai 100 mL (0,15 M). Kemudian 81 mL ml larutan isosalin.
larutan dinatrium hidrogen fosfat Pengujian aktivitas ekstrak etanol, fraksi
dicampurkan dengan 19 mL larutan natrium metanol dan fraksi n-Heksan terhadap
dihidrogen fosfat. Cek pH dengan pH meter. stabilisasi membran eritrosit.
Kemudian disterilisasi dengan autoklaf pada Larutan yang digunakan untuk menentukan
suhu 121 °C selama 15 menit. aktivitas ekstrak terhadap stabilisasi
Pembuatan isosalin membran eritrosit adalah sebagai berikut :
Dilarutkan NaCl sebanyak 0,9 gram Pembuatan larutan uji
dengan dapar fosfat pH 7,4 (0,15 M) sampai Larutan uji terdiri dari 1 mL dapar
volume 100 mL. Kemudian disterilisasi fosfat pH 7,4 (0,15 M), 0,5 mL suspensi sel
menggunakan autoklaf pada suhu 121 °C darah merah, 1 mL larutan ekstrak, dan 2 mL
selama 15 menit. hiposalin.
Pembuatan hiposalin Pembuatan larutan kontrol positif
Dilarutkan NaCI sebanyak 0,25 gram Larutan kontrol positif terdiri dari 1 mL
dengan dapar fosfat pH 7,4 (0,15 M) sampai dapar fosfat pH 7,4 (0,15 M), 0,5 mL
volume 100 mL. Kemudian disterilisasi suspensi sel darah merah, 1 mL larutan Na
menggunakan autoklaf pada suhu 121 °C diklofenak, dan 2 mL hiposalin.
selama 15 menit. Pembuatan larutan kontrol uji
Penyiapan konsentrasi ekstrak dan Larutan kontrol larutan uji terdiri dari 1
Natrium diklofenak mL dapar fosfat pH 7,4 (0,15 M), 0,5 mL
Ekstrak etanol sebanyak 25 mg, fraksi larutan isosalin sebagai pengganti suspensi
metanol dan fraksi n-Heksan dilarutkan sel darah merah, 1 mL larutan sampel, dan 2
dalam isosalin sampai 25 mL (1000 ppm). mL hiposalin.
Kemudian diencerkan menjadi beberapa seri Pembuatan larutan control negative
konsentrasi (100, 200, 400, 800 ppm). Larutan kontrol negatif terdiri dari 1
Sebanyak 25 mg Natrium diklofenak mL dapar fosfat pH 7,4 (0,15 M), 0,5 mL
dilarutkan dalam 25 mL isosalin (1000 ppm). suspensi sel darah merah, 1 mL larutan
Kemudian diencerkan menjadi konsentrasi isosalin untuk pengganti larutan sampel, dan
(100 ppm). 2 mL hiposalin. Kemudian semua larutan di
Pembuatan suspensi sel darah merah sapi atas diinkubasi pada 37 ℃ selama 30 menit
10% dan disentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm
Disentrifugasi sampel darah pada 3000 selama 20 menit. Diambil cairan supernatan
rpm selama 10 menit pada suhu 27 ℃. yang didapat lalu diukur serapannya dengan

Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan | 5


Naskah Publikasi Sarjana Farmasi

spektrofotometer UV-Vis pada panjang membran sel darah merah dapat dihitung
gelombang 541 nm. Persentase stabilitas dengan rumus, sebagai berikut :
% stabilitas X 100%

(Oyedapo et al., 2010 dalam Hidayatullah, 2015)

Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian


Hasil
Tabel 1. Hasil pembuatan ekstrak daun ubi jalar ungu

Sampel Jumlah
Berat simplisia 1000 gram
Berat ekstrak 86,19 gram
Rendemen ekstrak 8,61 %
Kadar air 0,24 %

Table 2. Fraksinasi metanol dan n-heksan


Sampel Jumlah pelarut Hasil fraksi

Fraksi metanol 100 Ml 26,86 gram

Fraksi n-heksan 100 Ml 4,76 gram

Tabel 3. Hasil partisi metanol dan n-heksan

Sampel Berat Rendemen (%)

partisi metanol 26,68 83.40


partisi n-Heksan 4,769 14.90

Tabel 4. Skrinning fitokimia

Uji AkaloidFlFlavonoid Saponin Terpe Steroi Tanni Fenol


senyawa noid d n
Ekstrak +++ +++ +++ ++ ++ +++ +++
etanol
Partisi +++ +++ ++ ++ ++ +++ +++
metanol
Partisi ++ + + - +++ +++ -
n-
Heksan
Keterangan : +++ = sangat kuat ++ = kuat + = kurang kuat

Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan | 6


Naskah Publikasi Sarjana Farmasi

Tabel 5. Persentase stabilitas membrane sel darah merah


Konsentrasi Ekstrak Etanol (%) Partisi Metanol (%) Partisi n-
Heksan
(%)
800 ppm 91,96 88,71 83.44
400 ppm 90,98 86.43 81.86
200 ppm 89,42 85.65 80,01
100 ppm 87.39 81.27 78,45

Kontrol positif (100 ppm) 91,12


Kontrol negatif 1,219

Table 6. Hasil uji one way ANOVA


Hasil nilai signifikan
Ekstrak etanol 0,000
Partisi metanol 0,000
Partisi n-Heksan 0,000

Table 7. Uji Tukey ekstrak etanol daun ubi jalar ungu

Kelompok Perbandingan Nilai Keterangan


perlakuan signifikan (p)
kontrol positif
400 ppm 0,514 Tidak berbeda
(ekstrak)

Pembahasan pengeringan simplisia yang didapatkan


Determinasi Tanaman sebanyak 1800 gram, setelah diblender dan
Determinasi tanaman ubi jalar ungu diayak menghasilkan serbuk simplisia
dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas sebanyak 1500 gram dengan kadar air 3,6%.
Sains dan Teknologi Universitas Ahmad Ektraksi serbuk simplisia menggunakan
Dahlan. Tujuan determinasi untuk metode maserasi. Metode tersebut dipilih
memastikan kebenaran dari tanaman yang karena menguntungkan dimana sel simplisia
digunakan. Hasil dari determinasi akan terendam dalam pelarut. Maserasi
menunjukkan bahwa tanaman yang diteliti dilakukan pada suhu kamar sehingga dapat
benar merupakan tanaman ubi jalar ungu meminimalisir kerusakan yang terjadi.
(Ipomoea batatas (L.) Lam) Pelarut yang digunakan adalah etanol karena
merupakan pelarut universal yang dapat
Pembuatan ekstrak menarik hampir sebagian senyawa kimia
Berat awal daun ubi jalar ungu yang yang bersifat polar, semi polar maupun non
didapat sebanyak 9000 gram, setelah proses polar.
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan | 7
Naskah Publikasi Sarjana Farmasi

Maserasi dilakukan selama 5 hari karbon (non polar) sehingga metanol dapat
dimana keseimbangan antara bahan yang menarik senyawa yang bersifat polar maupun
diekstraksi pada bagian dalam sel dengan non polar. Pada pelarut n-Heksan hasil partisi
yang masuk ke dalam cairan telah tercapai plebih sedikit dikarenakan senyawa kimia
(Priyanto, 2019). Selama proses perendaman yang ada pada daun ubi jalar ungu sedikit
serbuk dengan pelarut diaduk tiap 24 jam yang bersifat non polar (Tabel 2dan Tabel 3).
untuk mempercepat kontak antara sampel dan
pelarut. Hasil yang didapat dari proses Skrinning fitokimia
evaporasi berupa larutan hijau kehitaman Skrining fitokimia dilakukan secara
sedikit kental dan larutan bening, larutan kualitatif dan merupakan tahap pendahuluan
yang berwarna hijau kehitaman dipekatkan dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk
dengan diuapkan di atas waterbath untuk melihat senyawa metabolit sekunder yang
mendapatkan ekstrak kental yang memenuhi terkandung dalam daun ubi jalar ungu, dari
syarat kadar air ekstrak. Ekstrak kental yang hasil pengamatan yang telah dilakukan
diperoleh sebanyak 86,19 gram dengan kadar diperoleh data bahwa ekstrak etanol positif
air 0,24% (Tabel 1). mengandung alkaloid, flavanoid, saponin,
terpenoid, steroid, tanin, dan fenol. Partisi
Pembuatan partisi metanol positif mengandung alkaloid,
Ekstrak kental yang didapatkan flavanoid, saponin, terpenoid, steroid, tanin,
kemudian difraksinasi secara cair-cair untuk dan fenol. Dan partisi n- heksan positif
memisahkan senyawa berdasarkan mengandung alkaloid, flavanoid, saponin,
kelarutannya pada pelarut dengan tingkat terpenoid, steroid, tanin, dan negatif untuk
kepolaran yang berbeda. Pelarut yang fenol (Tabel 4).
digunakan yaitu metanol dan n-Heksan.
Fraksinasi dilakukan dengan cara menyari Uji aktivitas antiinflamasi
ekstrak dengan pelarut polar dan non polar Pengujian aktivitas
(Faudiyah, 2017). Ekstrak etanol sebanyak 30 antiinflamasi menggunakan metode
gram disari menggunakan 100 mL metanol stabilisasi membran sel darah merah
sebagai pelarut polar dan 100 mL n-heksan secara invitro, yaitu dengan melakukan
sebagai pelarut non polar. penelitian di luar tubuh tetapi dibuat
Hasil fraksi metanol yang didapat sedemikian rupa menyerupai keadaan
sebanyak 26,86 gram dan fraksi n-Heksan didalam tubuh. Alasan penggunaan
sebanyak 4,76 gram yang berarti jumlah metode stabilisasi membran sel darah
kedua fraksi lebih banyak dibandingkan berat merah disebabkan kemiripan struktur
awal ekstrak yang hanya 30 gram, hal sel dengan lisosom dimana sel darah
tersebut terjadi karena penambahan pelarut merah memiliki membran yang
saat proses fraksinasi serta pada pengentalan membungkus hemoglobin, hemoglobin
fraksi tidak terlalu kental . Hasil partisi yang ada didalamnya akan keluar jika
metanol lebih banyak dibandingkan fraksi n- membran tersebut pecah, sama halnya
Heksan, hal tersebut terjadi karena metanol dengan membran lisosom. Membran
memiliki gugus hidroksil (polar) dan gugus lisosom akan mengeluarkan zat yang
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan | 8
Naskah Publikasi Sarjana Farmasi

ada didalamnya saat terjadi cedera, ditambahkan dengan Na EDTA dimana Na


seperti enzim fosfolipase. EDTA dapat mengikat kalsium sehingga
Inflamasi disebabkan oleh peran tidak terjadi proses pembekuan darah.
lisosom dimana enzim yang Perbandingan penggunaan Na EDTA yaitu
dikeluarkan yaitu enzim fosfolipase 1ml Na EDTA per 1 ml darah (Tangkery et
bekerja mengubah fosfolipid menjadi al, 2013).
asam akridonat yang selanjutnya akan Botol diletakan di coolbox untuk
menghasilkan prostaglandin, akibat menjaga kualitas darah, karena darah
prostaglandin tersebut mengkibatkan yang berada di luar tubuh tidak akan
terjadinya radang yang melewati mengalami peremajaan sehingga harus
vasodilatasi dan peningkatan diberiperlakuan khusus agar darah tidak
permeabilitas dinding pembuluh darah rusak dan menggumpal. Darah yang
d a n membran sinovial, reseptor nyeri masih di dalam tubuh akan mengalami
disensibilisasi sampai efek dari peremajaan dengan penghancuran sel-sel
mediator lain diperkuat (Saputra, darah kemudian diganti dengan sel darah
2015). Hemolisis yang terjadi pada yang baru, darah disimpan pada suhu
membran sel darah merah akibat kurang dari 10ᵒC dan lebih dari 0ᵒC agar
induksi larutan hipotonik dapat dapat digunakan meski sudah di luar
digunakan sebagai tolakukur untuk tubuh, eritrosit akan lebih cepat
melihat besar kecilnya aktivitas mengalami kerusakan pada suhu lebih
antiinflamasi dari ekstrak daun ubi dari 10ᵒC sedangkan pada suhu 0ᵒC akan
jalar. terjadi pembekuan air yang dapat
Pengambilan darah sapi langsung dimasukan merusak membran sel (Suminar, 2011).
kedalam botol yang sudah diisi dengan Na Setelah darah diambil kemudian
EDTA kemudian dikocok hingga larut. Na disimpan pada lemari es suhu 3ᵒ-8ᵒC.
EDTA berfungsi untuk mencegah
penggumpalan atau koagulan darah
Mekanisme stabilisasi membrane Dari (Tabel 5) persentase ekstrak
sel darah merah dapat dilihat saat diberi daun ubi jalar ungu dapat menstabilkan
stress oksidatif dan stress hipotonik, sel darah merah dimana nilai rata-rata
selanjutnya semua larutan disentrifuge persen stabilitas yang dihasilkan
pada kecepatan 5000 rpm selama 20 mendekati kontrol positif. Hasil yang
menit, kemudian cairan supernatan didapat juga menunjukan kenaikan
diambil dan diukur absorbansinya pada persen stabilitas membran sel darah
spektrofotometer UV-Vis pada panjang merah pada tiap konsentrasi, dimana
gelombang 541 nm dimana pada panjang pada konsentrasi 800 ppm hasil yang
gelombang tersebut hemoglobin dapat didapat sebesar 91,96%, konsentrasi
terukur, seperti pada penelitian 400 ppm sebesar 90,98%, konsentrasi
Gunathilake et al (2018). Panjang 200 ppm sebesar 89,42%, dan
gelombang maksimum hemoglobin yaitu konsentrasi 100 ppm 87,39%. Fraksi
540 nm. metanol daun ubi jalar ungu juga
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan | 9
Naskah Publikasi Sarjana Farmasi

menunjukan adanya kenaikan dari tiap jalar ungu memiliki aktivitas antiinflamasi
konsentrasi, pada konsentrasi 800 ppm atau menstabilkan membran sel darah merah.
hasil persen stabilitas 88,71%, Terdapat perbedaan persentase daya
konsentrasi 400 ppm hasil persen stabilisasi membran yaitu untuk ekstrak
stabilitas 86,43%, konsentrasi 200 ppm etanol 91,96 % lebih besar dibandingkan
hasil persen stabilitas 85,65%, dan pada fraksi metanol 88,71% sedangkan pada fraksi
konsentrasi 100 ppm hasil persen n-heksan paling rendah dengan persentase
stabilitas 81,27%. Dan fraksi n-Heksan daya stabilitas 83,44 % masing masing pada
daun ubi jalar ungu hasil persen stabilitas konsentrasi 800 ppm.
fraksi n-Heksan daun ubi jalar ungu juga
menunjukan adanya kenaikan dari tiap Daftar pustaka
konsentrasi, pada konsentrasi 800 ppm Prasetyo, S.D. (2018). Pengaruh Pemberian
hasil persen stabilitas 83,44%, Ekstrak Daun Sirsak (Annona
konsentrasi 400 ppm hasil persen muricata L.) Terhadap Profil
stabilitas 81,86%, konsentrasi 200 ppm Farmakokinetika Ibu Profen. Skripsi.
hasil persen stabilitas 80,01%, dan pada Program Studi Farmasi Sekolah
konsentrasi 100 ppm hasil persen Tinggi Ilmu Kesehatan Pekajangan
stabilitas 78,45%. Pekalongan.
Hasil uji one way ANOVA dapat Priyanto.T. (2019). Uji Aktivitas Appitutte
dilihat pada tabel persen stabilitas membran Fraksi n-Heksan dan Metanol Ekstrak
sel darah merah menunjukan pada ekstrak Daun Brotowali (Tinospora
etanol, fraksi metanol dan fraksi n- Heksan crispa Linn.) Terhadap Berat Badan
bahwa data berbeda secara bermakna dengan Tikus Putih Betina Galur
nilai signifikan kurang dari 0,05 (p<0,05). Wistar (Ratus novergicus). Skripsi.
Dari hasil tersebut maka dapat dilanjutkan Fakultas Farmasi Universitas
dengan uji tukey untuk melihat perbedaan Muhammadiyah Pekajangan
tiap perlakuan (Tabel 6). Pekalongan.
Dari tabel memunjukkan ekstrak Saputra, Andis. (2015). Uji Aktivitas
etanol daun ubi jalar ungu pada konsentrasi Antiinflamasi Ekstrak Etanol 96%
400 ppm sama dengan kontrol positif natrium Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea
diklofenak dimana nilai signifikan yang coromandelica) Dengan Metode
dihasilkan lebih dari 0,05 (>0,05) (Tabel 7). Stabilisasi Membran Sel Darah
Senyawa metabolit sekunder yang Merah Secara In Vitro. Skripsi.
terkandung dalam daun ubi jalar ungu yang Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
diyakini dapat berguna sebagai antiinflamasi Kesehatan Universitas Islam Negeri
adalah alkaloid, saponin, tannin dan Syarif Hidayatullah Jakarta.
flavonoid. Tarukbua, Yoma S.F, Edwin D.Q dan Widdhi
B. (2018). Skrining Fitokimia dan
Kesimpulan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol
Dari hasil penelitian yang telah Daun Brotowali (Tinospora crispa
dilakukan dapat disimpulkan bahwa daun ubi (L.) Hook F. 7 T) dengan Metode

Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan | 10


Naskah Publikasi Sarjana Farmasi

Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). antiinflamasi minyak biji


Jurnal Farmasi. Program Studi Citrulluslanatusn dengan model in-
Farmasi FMIPA UNSRAT Manado. vivo dan in- vitro. Int Res J Pharma
Madhavi P, Rao M, Vakati K, Rahman H, App Sci. 2012;(4): 104-8.
Eswaraiah MC. Evaluasi aktivitas

Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan | 11

Anda mungkin juga menyukai