BAB II
URAIAN RENCANA KEGIATAN
UKL-UPL SPBU
1)
2)
3)
4)
f.
Genset
F. Area Pelayanan
Radius jarak SPBU JOGOKARYAN dengan SPBU terdekat
Utara
:SPBU Tungkak 1 Km
Selatan
:SPBU Manding 4 Km
Timur
:SPBU Nitikan 1 Km
Barat
:SPBU Dukuh 2 Km
G. Skala Kegiatan
Tabel 1-1. Peralatan, Kapasitas, dan sarana Pendukung
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jumlah
Kapasitas
Dispenser Premium
Dispenser Bio Solar
Dispenser Pertamax
Tangki Pendam premium
Tangki Pendam Bio Solar
Tangki Pendam Pertamax
Sumur Pantau
Sumur Observasi
Oil Cacther
Listrik PLN
Genset
Pemadam Kebakaran isi DCP
Pemadam Kebakaran isi DCP
Pemadam Kebakaran isi CO2
Bak Pasir
Bak Grajen (penyerap ceceran minyak)
3
1
1
2
1
1
2
0
1
1
1
20lt/menit
20lt/menit
20lt/menit
@32 Kilo Liter
32 Kilo Liter
32 Kilo Liter
@12m
0 m3
7.5m2
3000 watt
20KVA
Kg
Kg
kg
m2
Bab II| 2
UKL-UPL SPBU
I.
No
1
Sertifikat Tanah
Jenis Izin
(DPL)
IMBB
No 1532/Mjr
No 195/Mjr
Th 2005
No: 905/imbb
Tgl: 10-11-1994
No:
503-1296/821.Mj/2005
Tgl: 14-11-2010
No: 12055604640
Tgl: 27-4-1997
No:
01/12.05/PB/1/1997
Tgl: 13-01-1997
Masa berlaku
Kantor Pertanahan
Kodya Yogyakarta
Kantor Pengendalian
Dampak Lingkungan
Kodya Yogyakarta
Dinas Tata Kota dan
Bangunan DIY
Dinas Ketertiban Kodya
Yogyakarta
Sesuai
Kepemilikan
Selama Tidak
ada Perubahan
Kantor Departemen
Perdagangan Kodya
Yogyakarta
5 tahun
Selama
Perusahaan
masih
beroprasi
Sesuai
Peruntukan
5 tahun
No
1
2
3
4
5
Jenis Kegiatan
Pimpinan
Keuangan
Administrasi
Operator
Cleaning service
Jumlah
Jumlah SDM
1
1
1
22
1
26
Jenis Kelamin
L :1
L :1
L :1
L: 16 P:6
L :1
L :20 P: 6
Jam Kerja : 6 hari kerja (40jam/minggu) dengan sistem shift hari kerja, hari Minggu/Libur
selain karyawan yang masuk karena shift/giliran diperhitungkan sebagai lembur.
Waktu kerja : Shift I pkl 06.00-14.00, Shift II pkl 14.00-21.00
J. Proses Jasa Layanan Penjualan Bahan Bakar Minyak
1. Peralatan Operasional
a. Tangki Timbun (Storage Tank) digunakan untuk menyimpan cadangan BBM
sebelum dijual ke konsumen.
b. Dispenser & Matering alat untuk pengisian BBM yang di lengkapi dengan
matering ke dalam tangki kendaraan bermotor konsumen.
c. Scale Tester/Check Scale alat untuk memeriksa ketepatan volume pengisian
BBM dari tangki ke mobil pemasok.
d. Oil Catcher berupa saluran drainase yang berguna untuk menangkap ceceran
minyak yang ikut aliran air hujan.
Bab II| 3
UKL-UPL SPBU
UKL-UPL SPBU
kebutuhan air : 226 orang x 50 liter = 11300 liter (11.4m 3) sedangkan untuk penyiraman
tanaman dan fasilitas umum diperkirakan kurang lebih 15m3 per hari.
6. Penggunaan Sumeber Energi Listrik
Sumber energi untuk memenuhi tiap tahap pasca kontruksi disediakan dari PLN(pusat
listrik Negara) 3KVA dan energi cadangan dari genset dengan kapasitas 20KVA.
7. Jenis-jenis Limbah dan pengelolaannya
Pengelolaan limbah direncanakan menggunakan prinsip-prinsip mengurangi sumber
limbah, menggunakan kembali, dan mendaur ulang dari semua limbah yang dihasilkan.
a. Limbah Cair Sisa Minyak
Limbah cair dari ceceran BBM dan sisa-sisa pelumas (oli) harus mendapatkan
pengelolaan yang baik. Disamping membahayakan pelanggan juga rawan
terhadap resiko kebakaran. Oleh karena itu setiap karyawan SPBU harus cepat
dan tanggap apabila ada ceceran limbah tersebut. Penanganan awal dengan
pemberian pasir agar meredam efek yang membahayakan limbah tersebut.
b. Sampah
Sisa makanan, kertas pembungkus, kardus pembungkus, plastik pembungkus
sisa-sisa pemeliharaan tanaman(daun, ranting dll). Tiap hari dengan asumsi 1
orang 3 ons (0,03kg) maka prediksinya 226 orang x 0.03kg = 6.78kg ditambah
dari pemeliharaan tanaman kurang lebih 3 kg total sampah perhari
sampah tersebut dimasukkan ke bak sampah
9.78kg.
tempat selanjutnya dari TPS di lokasi SPBU untuk diambil gerobak sampah dari
kecamatan Mantrijeron untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
c. Limbah Air Domestik
Kegiatan kamar mandi, toilet, dan sisa-sisa pembersihan alat-alat/lantai
menghasilkan limbah cair yang mengandung sisa-sisa minyak dialirkan ke bak
penangkap minyak diteruskan ke sumur peresapan. Penanganan limbah cair dari
kamar mandi dan toilet dialirkan menuju bak control kemudian ke septic tank dan
sumur peresapan.
8. Pencegahan Kebakaran
Tindakan yang paling utama untuk kegiatan SPBU dalam mengatasi bahaya kebakaran
adalah
TINDAKAN
PREVENTIF.
Pencegahan
kebakaran
adalah
usaha
UKL-UPL SPBU
kebakaran termasuk memeliharanya baik segi siap-pakainya maupun dari segi mudah
dicapainya. SPBU JOGOKARYAN 44.551.08 dilengkapi fasilitas pendukung kegiatan
bisnis maka ketiga kelas kebakaran dimungkinkan terjadi. Karena bahan-bahan yang
digunakan memenuhi ketiga unsure tersebut. Gambaran jenis kebakaran adalah
sebagai berikut ;
a. Kebakaran Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik,
karet. Busa dan lain-lainnya. Maka media pemadaman kebakaran yang digunakan
berupa air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam kebakaran (APAR)
atau racun api tepung kimia kering (DCP).
b. Kebakaran Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang mudah terbakar
berupa
cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus dan lain-lainnya. Maka media
pemadaman kebakaran yang digunakan untuk kelas ini berupa pasir dan Alat
Pemadam kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering (DCP). Dilarang
memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis
bahan diatas sehingga apabila menggunakan air maka kebakaran akan melebar
kemana-mana.
c. Kebakaran Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk kelas
ini berupa Alat Pemadam kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering
(DCP). Matikan dulu sumber listrik agar aman dalam memadamkan kebakaran.
Beberapa Bahan dan Alat Pencegahan Kebakaran dan Langkah-langkah pencegahan:
a. Penyediaan APAR / Fire Extinguishers / racun Api
Peralatan ini amerupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai
untuk jenis kebakaran kelas A,B dan C. peralatan ini mempunyai berbagai ukuran berat
nya, sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan bersar-kecilnya resiko kebakaran yang
mungkin timbul dari daerah tersebut, tempat penimbunan bahan bakar dengan tabung
racun api dengan ukuran 5 - 68kg.
tersebut ada yang terbuat dari kimia kering, foam / busa CO2.
b. Langkah-langkah Pencegahan Kebakaran
Setelah mengetahui pengklasifikasian, prinsip
pemadaman
dan
perlengkapan
UKL-UPL SPBU
o
o
bangunan pendukung : bensin, bio solar, pertamax, karpet, kertas dan lain-lain.
Sumber Panas seperti listrik, listrik statis, nyala api rokok dan lain-lain.
Penilaian Resiko : resiko tinggi karena merupakan begunan bertingkat dan
banyak orang.
Monitoring : inspeksi tangki timbun, inspeksi listrik, inspeksi bangunan, inspeksi
peralatan pemadam kebakaran, training, Fire Drill / latihan pemadaman
Arah
Spd Motor
Mobil
Truck/bis
UM
Jumlah
Selatan
1,567
167
54
78
1,788
Utara
2,134
224
76
102
2,434
Selatan
1,715
6
115
6
66
89
2,040
Utara
1,156
6
211
78
94
2,165
Selatan
2,354
325
82
134
2,761
Bab II| 7
UKL-UPL SPBU
Utara
1,432
277
85
109
1,794
Keterangan : MC = sepeda motor, LV = Mobil pribadi, taksi dll. HV = Truck, Bis dll
(Hasil survey Senin 2 Juli 2012)
Tabel 3.3 Volume Lalulintas Terklasifikasi di Jl. Parangtritis hasil perhitungan survey
(smp/jam)
Waktu
Pkl 06.30 - 07.30
Arah
Motor
Mobil
Truck/bis
Jumlah
DS
Selatan
392
167
68
626
2,644
0.24
Utara
534
224
95
853
2,644
0.32
Jumlah
925
391
163
1,479
2,644
0.56
Selatan
447
115
6
83
716
2,644
0.27
Utara
469
211
98
778
2,644
0.29
Jumlah
916
398
180
1,494
2,644
0.56
Selatan
589
325
103
1,016
2,644
0.38
Utara
358
277
106
741
2,644
0.28
Jumlah
947
602
209
1,757
2,644
0.66
Dari hasil analisis diatas diketahui angka Derajat Kejenuhan (V/C ratio) ruas jalan
Parangtritis pada kisaran 0.4 0.75 adalah yaitu pada tingkat pelayanan C (zona arus
stabil) dimana pengemudi dibatasi memilih kecepatannya.
3. Bangkitan Lalulintas Maksimum SPBU
a. Bangkitan Transportasi dari Sepeda Motor
Jumlah nozzle premium yang melayani pembelian premium sepeda motor 4 buah, jarak
dengan jalan Parangtritis 14 m maka apabila terdapat antrian 32 sepeda motor (posisi
parallel masing-masing nozzle 8 sepeda motor).
Dengan asumsi pelayanan sepeda motor rata-rata 3 menit (kecepatan nozlle rata2 20
liter/menit) maka perjam melayani 80 sepeda motor atau setara 20 smp/jam.
b. Bangkitan Transportasi dari Mobil
Jumlah nozzle premium yang melayani pembelian premium mobil 2 buah, rata-rata
pelayanan mobil rata-rata 5 menit maka perjam melayani 24 mobil setara 40 smp/jam
c. Bangkitan Transportasi Kendaraan Berat
Jumlah nozzle solar yang melayani pembelian minyak solar 1 buah, rata-rata pelayanan
mobil rata-rata 10 menit maka perjam melayani 6 kendaraan berat setara 8 smp/jam
Bab II| 8
UKL-UPL SPBU
Nama Jalan
jl. Parangtritis
2,64
4
V kend
1,757
Ds
0.66
Asumsi Kapasitas
SPBU Maksimum
Co
2,64
4
V kend
1788
Ds
0.6
8
Perubahan
derajat
Kejenuhan
0.02
Bab II| 9
UKL-UPL SPBU
d. Untuk meningkatkan sirkulasi di area parkir, perlu pengecatan marka dan pemasangan
rambu pengarah.
Bab II| 10