Anda di halaman 1dari 8

Role Design

Struktur Organisasi Joint Project


Induk
Manajemen Proyek
Manajemen
(Pengembang Pelaksana)
(Pemodal ) Audit

Planing Tehnik Marketing Admin


Operation
Market Research
Handling • Lahan • Land Clearing & • • Anggaran &
Fisik • Promotion Pelaporan
(Coordinator) • Design & Blue
Print • Prasarana & • Sales Force • Stok & Inventaris
• Perizinan Sarana • Marketing Adm • Kasir
• Pengawasan (pemberkasan)
• Strategy
Induk Manajemen

• Memegang Kendali Operasional dengan sistem Budgeting yang


mengacu pada garis kerja operasional proyek bertanggung jawab
atas Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Cash Flow dan menerbitkan
laporan keuangan bulanan juga tahunan
• Mempunyai wewenang fungsi Audit sekaligus pengawasan dan
penilaian
• Berwenang untuk melakukan evaluasi kinerja manajemen proyek
dan membuat kebijakan strategis terkait pelaksanaan proyek
Manajemen Proyek
(Pengembang Pelaksanan)
• Menjalankan fungsi operasional proyek dari mulai fungsi
perencanaan, fungsi tehnik, fungsi marketing dan fungsi
administrasi
• Bertanggung jawab atas berlangsungnya proyek dan pencapaian
target
• Berusaha memperkecil resiko disemua fungsi manajemen proyek
• Bertanggung jawab atas dana yang diterima yang di aplikasi kan
dengan pelaporan secara berkala
• Memberikan masukan terkait strategi proyek keseluruhan yang
akan dijalankan
Overview Aplikasi Sistem Manajemen
Proyek
• Perencanaan :
 Manajemen proyek melakukan survey pasar yang ditindak lanjuti dengan pencarian
lahan (menjalankan semua tahapan dari negosiasi sampai eksekusi) diperuntukan
lokasi perumahan
 Membuat design as build draw yang dijadikan dasar untuk pekerjaan fisik dan
perizinan (mulai dari sertipikasi lahan sampai IMB serta turutan turutannya)
 Menyelenggarakan tata laksana perizinan yang di perlukan
 Merumuskan strategi pelaksanaan proyek termasuk strategi marketing serta
menetukan harga pokok sebagai dasar penentuan harga jual
 Membuka jalur vendor perbankan, suplier, kontraktor dan sub kon
 Menjalankan fungsi sebagai R&D untuk memenuhi prinsip going concern
• Tehnik :
 Melasaksanakan pekerjaan fisik dari land clearing, pembangunan fisik bangunan,
pembangunan prasarana dan sarana perumahan
 Berusaha mencari cara untuk efisiensi pekerjaan
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan baik dalam hal kelancaran
ketersediaan bahan baku sampai pengawasan terhadap pelaksana pekerjaan
(pekerja/tukang)
 Melakukan pengikatan kontrak kerja dengan vendor terkait

• Marketing :
 Melakukan riset pasar guna optimal dalam pencapaian target dan capture market sehingga
mampu menciptakan strategi pemasaran yang sesuai dengan karakter produk yang
direncanakan sehingga pemasaran berjalan efektive
 Melakukan promosi dan tekhnis penjualan secara efektive dengan pencapaian target yang
sesuai
 Melakukan pemberkasan KPR dengan menjalin komunikasi yang dapat diterima baik oleh
konsumen
 Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen terutama kepada konsumen potensial
yang di mungkinkan terjadi repeat order pada setiap produk perumahan yang akan
dilaksanakan
• Administrasi :
 Melaksanakan pekerjaan klerikel dan dokumentasi
 Membuat anggaran sesuai kebutuhan setiap fungsi untuk diajukan
kepada induk manajemen dan melaporkan realisasi arus kas serta
saldo secara berkala
 Melakukan stok opname secara berkala terhadap stok barang
bahan baku, progres pekerjaan dan menyelenggarakan sistem
pengupahan pekerja
 Melaksanakan pemisahan fungsi antara pencatatan dan kasir agar
tercipta internal control yang baik
 Melakukan fungsi kasir yang berlaku umum
Tata Laksana Penerapan
Sistem Budgeting & Keuangan
• Tata laksana sistem budgeting mengacu pada sistem kas kecil (petty cash)
• Berdasarkan pengajuan dari semua fungsi di dalam manajemen proyek, maka admin membuat proyeksi cash flow
dan rencana anggaran.
• Setelah mendapat persetujuan dari penanggung jawab manajemen proyek, maka diajukan kepada induk
manajemen via coordinator
• Setelah dievaluasi oleh koordinator atas persetujuan penanggung jawab induk manajemen, maka admin
menerima droping dari induk manajemen via bank operasional (yaitu bank account a/n. manajemen proyek)
• Dalam pelaksanaan harian berdasarkan dana yang disetujui, untuk memenuhi kebutuhan proyek, dengan
ketentuan sebagai berikut :
– Setelah dana masuk ke dalam rekening manajemen proyek, maka untuk mengeluarkan dana dari bank
untuk keperluan masing masing kebutuhan fungsi manajemen, maka setiap pengajuan harus mendapatkan
approval persetujuan dari penanggung jawab
– Kebutuhan setiap fungsi harus dievaluasi secara berkala dan di hitung berdasarkan progress

• Untuk Tata Kelola Keuangan Kas dan Bank sebagai berikut


 Dalam hal penerimaan uang masuk dari pembayaran uang muka, maka setiap terjadi pembayaran uang muka
uang tersebut akan dimasukkan ke dalam rekening joint account dimana spicement yang dipakai adalah
spicement 1 dari induk manajemen dan 1 dari manajemen pelaksana
 Dalam hal penerimaan uang masuk dari pencairan KPR, maka setiap terjadi pencairan KPR akan di masukkan ke
dalam rekening penampung KPR (account a/n induk manajemen) yang spicemen nya atas nama induk
manajemen dan manajemen proyek

Anda mungkin juga menyukai