Anda di halaman 1dari 8

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MOU) /

PERJANJIAN KERJA SAMA


ANTARA
MOHAMMAD FARIDZ
DENGAN
MUHAMMAD ROBBYANSYAH HR

Pada hari ini, Rabu tanggal 15 bulan September tahun 2021, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mohammad Faridz


No. KTP : 3275013011980013
Alamat : Jl. Bilyar B II, No. 225, RT 052, RW 016, Desa Pasirkareumbi, Kec.
Subang, Jawa Barat

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri. (Selanjutnya disebut “PIHAK
PERTAMA”)

Nama : Muhammad Robbyansyah HR


No. KTP : 3175043110890008
Alamat : Jl. Hayam Wuruk No. 136 Rt 03 Rw 08 Kel. Kebon Jeruk, Kec. Tanjung
Karang Timur Kota Bandar Lampung.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri dan pelaksanana CV. Cipta Sarana
Gemilang. (Selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”)

Dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi kedua belah pihak
dan dalam batas kewenangan yang ada, dengan ini secara bersama-sama kedua pihak
mengikatkan diri satu sama lain atau bersepakat untuk mengadakan Memorandum Of
Understanding (Mou) atau perjanjian kerja sama dengan jenis kerja sama usaha pengadaan
barang dan atau jasa dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal sebagai
berikut:
Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Pihak Pertama selaku pemilik modal menyerahkan sejumlah uang tertentu kepada Pihak
Kedua untuk dipergunakan sebagai modal usaha dalam suatu usaha.
2. Pihak Kedua selaku pengelola modal dari Pihak Pertama, mengelola suatu usaha
tertentu mengunakan CV. Cipta Sarana Gemilang sebagaimana tercantum dalam Pasal 1
ayat 1.
3. Pihak Kedua menerima sejumlah modal dalam bentuk uang atau dana dari Pihak
Pertama, yang diserahkan sebelum perjanjian ini disepakati dan ditandatangani.
4. Kedua pihak akan mendapatkan keuntungan hasil usaha menurut persentase
keuntungan yang disepakati bersama dan klausul mengenai kerugian sebagaimana
diatur dalam Pasal 4.
5. Masing-masing pihak memiliki andil dalam usaha ini, baik modal/tenaga, yang besar
maupun pembagiannya sebagaimana tercantum pada pasal 2, 3 dan 4.
Pasal 2
Modal Usaha

1. Besar uang modal usaha, sebagaimana disebut pada Pasal 1 ayat 1 adalah sebesar
Rp. 125.000.000,- (Seratus dua puluh lima juta rupiah).
2. Modal Pihak Pertama tersebut diserahkan dalam 2 tahap, yaitu tahap 1 pada hari Rabu
tanggal 15 Bulan September tahun 2021 sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta
rupiah) dan tahap 2 pada hari Senin tanggal 27 Bulan September tahun 2021 sebesar
Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) melalui transfer ke nomor rekening
0231374425 Bank BCA Cabang Tanjung Karang a.n Muhammad Robbyansyah HR

Pasal 3
Keuntungan

1. Persentase keuntungan yang didapatkan pihak pertama dalam usaha yang disepakati
adalah sebesar 10% dari modal yang diberikan oleh pihak pertama.
2. Keuntungan tersebut akan dibayarkan oleh Pihak kedua maksimal 3 hari setelah
ada pencairan dana dari tempat project dilaksanakan.
3. Keuntungan tersebut dapat disampaikan lewat transfer rekening antar bank yang

2
Pasal 1
telah ditunjuk/disepakati atau dapat berupa pemberian cash/secara langsung kepada
pihak pertama.

3
Pasal 4
Kerugian

1. Jika terjadi kerugian usaha yang disebabkan oleh suatu hal diluar kesalahan Pihak Kedua
sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Ayat 2, maka Pihak Pertama akan menerima
pengembalian modal secara utuh tanpa keuntungan.
2. Jika terjadi kerugian usaha yang disebabkan kelalaian oleh Pihak Kedua, maka Pihak
Pertama berhak mendapatkan pengembalian modal usaha secara utuh beserta semua
keuntungan yang tercantum dalam pasal 3 ayat 1.

Pasal 5
Masa Berlaku

1. Masa berlaku yang tersebut pada Pasal 1 adalah 3 (tiga) bulan terhitung sejak
perjanjian ini disepakati dan ditandatangani.
2. Atas kesepakatan Para Pihak, Kontrak dapat diperpanjang waktunya dan/atau
ditambahkan nilai uang pokok investasi yang diatur dalam Kontrak Baru dan/atau
addendum Kontrak.

Pasal 6
Penghitungan Untung-Rugi dan Laporan Usaha

1. Penghitungan untung rugi bulanan dilakukan 3 hari setelah adanya pembayaran


pekerjaan.
2. Laporan pekerjaan terinci mengenai seluruh kegiatan usaha dikirimkan paling lambat 3
hari pada bulan berikutnya oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.

3
Pasal 7
Hak dan Kewajiban

1. Selama jangka waktu kerjasama, Pihak Pertama:


a. berkewajiban untuk tidak mencampuri kebijakan usaha yang sedang dijalankan
Pihak Kedua;
b. berkewajiban untuk tidak melakukan pemaksaan kepada Pihak Kedua untuk
menjalankan usul, saran, ataupun keinginannya dalam melaksanakan kegiatan usaha
ini;
c. berkewajiban untuk tidak melakukan kegiatan teknis di tempat usaha tanpa
seizin dan sepengetahuan Pihak Kedua;
d. berkewajiban untuk tidak mengambil atau menambah sejumlah modal usaha,
kecuali dalam keadaan istimewa (menyelamatkan usaha atau memanfaatkan
situasi) dan hal tersebut dilakukan atas kesepakatan kedua pihak;
e. berhak melakukan kontrol atau meninjau tempat kegiatan usaha dengan disertai
Pihak Kedua;
f. berhak mengajukan usul dan saran kepada Pihak Kedua untuk
memperbaiki dan/atau menyempurnakan kegiatan usaha yang sedang berjalan;
g. berhak membatalkan perjanjian dan/atau mengambil kembali sebagian dan/atau
seluruh modal usaha dari Pihak Kedua setelah terbukti Pihak Kedua melakukan
penyelewengan dan/atau mengkhianati isi perjanjian ini.
h. Berhak untuk menunjuk ahli warisnya untuk menerima keuntungan bagi hasil
usaha bila berhalangan, yang dibuktikan dengan surat kuasa/waris yang
bertanda tangan di atas materai.

2. Selama jangka waktu kerjasama, Pihak Kedua:


a. berkewajiban mengelola modal usaha yang telah diterima dari Pihak Pertama
untuk suatu kegiatan usaha yang telah ditetapkan, selambat-lambatnya 2 hari
setelah akad disepakati dan ditandatangani;
b. berkewajiban membuat laporan periodik setiap bulan atau laporan yang bersifat
situasional terkait perjanjian ini secara tertulis dan/atau lisan untuk diserahkan
kepada Pihak Pertama;

4
c. berkewajiban untuk melaporkan kejadian-kejadian istimewa (musibah) dan/atau
kejadian lainnya yang terjadi di tengah-tengah kegiatan usaha kepada Pihak
Pertama selambatlambatnya 24 jam setelah kejadian;
d. berkewajiban membayar tanggungan kerugian kerja sama ini seperti yang
tercantum dalam Pasal 4 ayat 2 selambat-lambatnya 1 bulan setelah
penghitungan untung-rugi;
e. berhak mengelola dan menentukan kebijakan-kebijakan dalam kegiatan usaha;
f. berhak melaksanakan atau tidak melaksanakan usul dan saran dari pihak
pertama mengenai perbaikan dan penyempurnaan kegiatan usaha pihak kedua
g. berhak membatalkan perjanjian dan/atau mengembalikan kembali seluruh modal
usaha dari Pihak Pertama setelah terbukti Pihak Pertama melakukan
penyelewengan dan/atau mengkhianati isi perjanjian ini;
h. Wajib menyerahkan keuntungan bagi hasil usaha kepada pewaris Pihak Pertama,
bila pihak pertama berhalangan atau karena berbagai hal dan menunjuk seorang
ahli warisnya untuk menerima keuntungan tersebut.

Pasal 8
Sanksi Bagi Hasil Pihak Pertama

1. Apabila Pihak kedua tidak bisa memenuhi kewajiban sebagaimana yang tercantum
dalam Pasal 3 ayat (3), maka Pihak pertama pada hari ke 3 (tiga) pencairan realisasi
berhak untuk menagih keuntungan yang menjadi hak Pihak pertama kepada Pihak
kedua.
2. Apabila Pihak kedua sampai dengan 7 (tujuh) hari sejak ditagih oleh Pihak pertama
masih belum bisa memberikan Profit yang dimaksud, maka Pihak kedua wajib
mengembalikan uang pokok investasi yaitu sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua
puluh lima juta rupiah) pada hari tersebut ditambah dengan keuntungannya. Apabila
hingga pada hari tersebut uang pokok investasi tidak/belum dikembalikan dan Profit
belum diberikan, maka Pihak kedua dikenakan uang paksa (dwangsom) sebesar 2% per
minggu dari nilai modal usaha. Akibat dari keterlambatan ini, maka Kontrak dianggap
berakhir setelah semua kewajiban Pihak kedua dibayarkan.

5
Pasal 9
Pengebalian Modal Usaha

Pihak kedua berkewajiban mengembalikan modal usaha kepada Pihak pertama sebagaimana
disebut dalam pasal 2 ayat (1) pada tanggal 15 Desember 2021 Apabila sampai pada tanggal
tersebut modal usaha belum dikembalikan, maka Pihak kedua dikenakan uang paksa
(dwangsom) sebesar 2% per minggu dari nilai modal usaha dan Kontrak dianggap berakhir
setelah semua kewajiban Pihak Pertama dibayarkan.

Pasal 10
Pinalty

Selama masa Kontrak, Pihak Pertama maupun Pihak Kedua tidak dapat merubah atau
membatalkan atau memutus kontrak ini secara sepihak, kecuali ada kesepakatan bersama yang
diatur dalam addendum Kontrak.

Pasal 11
Hukum yang Berlaku dan Yuridiksi

1. Perjanjian ini akan tunduk pada semua ketentuan hukum yang berlaku di Negara
Republik Indonesia.
2. Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan mengenai perjanjian ini maka Para Pihak
akan menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai mala Para Pihak akan
menyelesaikan menurut hukum Negara Republik Indonesia dan memilih tempat di
kepaniteraan Pengadilan Negeri tempat dilaksankannya perjanjian kerja sama ini.

6
Pasal 12
Ketentuan Penutup

Bahwa hal-hal yang tidak dan/atau belum cukup diatur dalam Kontrak ini akan diputuskan
bersama oleh Para Pihak secara Musyawarah serta dengan berpedoman pada ketentuan-
ketentuan dan jiwa dari perikatan/perjanjian kerja sama ini, dan dituangkan secara tertulis
dalam Addendum Kontrak yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini atau
menjadi satu kesatuan dengan kontrak ini.

Demikian Kontrak ini dibuat dan diselesaikan pada hari dan tanggal seperti tersebut pada isi
perjanjian ini. Segera setelah Kontrak ini dibuat, Para Pihak dan Istri/Saksi Para Pihak
menandatangani Kontrak ini diatas materai, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta
tanpa adanya unsur paksaan dari pihak manapun serta dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum.

Perjanjian ini dibuat dalam, rangkap 2 (dua) asli yang tiap lembarnya diparaf Para Istri/Saksi
dan masing-masing mempunyai isi dan bunyi yang sama, bermaterai cukup serta mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : 15 September 2021

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Mohammad Faridz Muhammad Robbyansyah HR

SAKSI PERTAMA ISTRI PIHAK KEDUA

Idik Wahyudi Siti Mariam

Anda mungkin juga menyukai