NO :
Pada hari ini, Rabu, tanggal Lima Bulan Januari Tahun Dua ribu dua puluh
dua, (2022), kami yang bertandatangan dibawah ini
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama beralamat di Palembang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama : Hermansyah,SE.
Jabatan : Direktur
Nama Perusahaan : CV. Anugerah Berkah Teknik
Alamat : JL. Eka Kencana No. 3 Villa Kencana Indah
Kel. Gedung Johor Kec. Medan Johor
Sesuai Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Perseroan, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama CV. Anugerah Berkah Teknik sebagaimana tersebut
diatas, dan selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama sama disebut sebagai PARA PIHAK
atau masing masing sendiri disebut PIHAK. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dengan ini menyatakan memiliki kecakapan secara hukum dalam melaksanakan
perbuatan hukum untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Jual Beli
POME/MIKO (Minyak Kotor)
PASAL 1
BEBERAPA DEFINISI
3. “FFA” (Free Fatty Acid) adalah Asam Lemak Bebas yang merupakan rantai
panjang asam karboksilat lipid yang ditemukan dalam minyak sebagai
komponen fosfolipid dan glikolipid.
4. ”M&I” adalah penentuan kadar moisture & impurities atau kadar air &
impurities dari Produk sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini.
8. “Surat Keterangan Mutu Barang” adalah Surat Keterangan atas hasil Uji
spesifikasi mutu yang dikeluarkan pihak analis atau surveyor yang
ditunjuk oleh PIHAK KEDUA;
12. “Lokasi Pabrik” adalah tempat Pabrik Kelapa Sawit Pabrik Kelapa Sawit
di Palembang (Ogan Ilir).
14. “PPN” adalah pajak pertambahan nilai atau pajak yang dikenakan atas
setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari
Penjual ke Pembeli.
15. “Denda” adalah bentuk akibat yang melibatkan uang yang harus dibayarkan
dalam jumlah tertentu yang akan dikalkulasikan sebagaimana ditentukan
dalam Perjanjian ini.
19. “Hari Kerja” adalah hari selain hari sabtu dan minggu, serta hari
efektif untuk operasional perkantoran dan seluruh aktivitas lini bisnis
diluar hari libur Nasional yang ditetapkan Pemerintah.
3
PASAL 2
OBYEK PERJANJIAN
1. Objek Perjanjian ini yang telah disepakati oleh kedua belah Pihak adalah
Jual Beli POME/MIKO (Minyak Kotor) dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Free Fatty Acid (FFA) : 30% - 80% Max
b. M&I : 3% Max
2. Barang yang dijual kepada PIHAK KEDUA adalah milik PIHAK PERTAMA dan
tidak ada sengketa dengan pihak lain, serta PIHAK PERTAMA menjamin segala
izin -izin serta legalitas barang.
PASAL 3
MAKSUD DAN TUJUAN
PIHAK KEDUA sebagai pembeli Barang dari PIHAK PERTAMA dengan kuantitas dan
kualitas serta harga yang telah disepakati bersama, dan PIHAK PERTAMA
sebagai penjual menyatakan kesanggupan untuk menyediakan dan/atau menjual
barang tersebut, dengan ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam
Perjanjian ini.
PASAL 4
RUANG LINGKUP
1) PIHAK PERTAMA adalah penjual POME/MIKO (Minyak Kotor) dengan kualitas dan
kuantitas sesuai permintaan dan/atau kebutuhan dari PIHAK KEDUA.
4) Spesifikasi mutu atas kualitas Barang yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak adalah:
a. Free Fatty Acid (FFA) : 30% - 80% Max.
b. M&I : 3% Max.
Analisa FFA dan M&I didasarkan pada Barang yang ada Lokasi Pabrik PIHAK
KEDUA.
5) Barang yang dijual kepada PIHAK KEDUA adalah milik PIHAK PERTAMA dan
tidak ada sengketa dengan pihak lain, serta PIHAK PERTAMA menjamin asal
Barang dari PKS dengan segala izin-zin serta legalitas barang Ijin-ijin
usaha pengelolaan Pabrik Kelapa Sawit, Dokumen BLH (Badan Lingkungan
4
Hidup) berupa Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) untuk usaha
kecil atau dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) untuk tingkat menengah, serta
dokumen AMDAL untuk skala usaha besar (optional), Surat Pernyataan Tidak
Timbul Kewajiban Pajak Penjualan atas Limbah / Sampah.
PASAL 5
JUMLAH dan HARGA BARANG
PASAL 6
JANGKA WAKTU
PASAL 7
HAK & KEWAJIBAN PARA PIHAK
PASAL 8
MEKANISME PENYERAHAN BARANG
1) PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan Barang dengan spesifikasi yang
disepakati dalam perjanjian ini dan melakukan pengiriman ke lokasi Tangki
Timbun PIHAK KEDUA.
2) PIHAK PERTAMA wajib mengirimkan Jadwal Pengiriman Barang kepada PIHAK
KEDUA melalui email dan atau Surat;
3) PIHAK KEDUA akan menerbitkan Purchase Order kepada PIHAK PERTAMA setiap
pemenuhan jadwal pengiriman Barang.
4) Untuk setiap pengiriman Barang ke Lokasi Tangki Timbun PIHAK KEDUA, harus
disertai Purchase Order (PO) dari PIHAK KEDUA, Delivery Order (DO) dari
PIHAK PERTAMA.
6) Apabila hasil Uji Spesifikasi Mutu yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA atas
Barang yang dikirim oleh PIHAK PERTAMA tidak memenuhi spesifikasi mutu
Barang yang ditentukan dalam perjanjian ini maka PIHAK KEDUA berhak
menolak pengiriman tersebut;
7) Apabila hasil Uji mutu barang telah sesuai dengan spesifikasi mutu barang
maka akan dilakukan penerimaan barang di Tangki Timbun dengan dikeluarkan
surat timbang dan dibuat Berita Acara Serah Terima Barang;
6
PASAL 9
MEKANISME PEMBAYARAN
1) Pembayaran dilakukan dengan sistem Timbang Bayar, yaitu setelah terjadi
pengiriman Barang di Tangki Timbun PIHAK KEDUA atas Barang yang telah
memenuhi syarat mutu barang dalam perjanjian ini, dengan bukti Surat
Keterangan Uji Mutu, Surat Timbang dan Berita Acara Serah Terima Barang.
3) Setiap permintaan pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA harus
menyertakan invoice, copy surat perjanjian, Surat Keterangan Uji Mutu,
Surat Timbang.
PASAL 10
ALAMAT KORESPONDENSI / PEMBERITAHUAN
1) Segala surat menyurat dan/atau komunikasi yang sah antara PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA apabila dilakukan dengan alamat, nomor telepon dan
email dari kedua belah pihak sebagai berikut:
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
PASAL 11
SANKSI
PASAL 12
FORCE MAJEURE
1) Yang dimaksud dengan keadaan Force Majeure adalah suatu kejadian atau
keadaan yang terjadi karena hal-hal diluar kemampuan PARA PIHAK untuk
mencegahnya yaitu yang disebabkan oleh huru-hara, epidemi, banjir,
kebakaran, eksplosi, pemogokan umum, perang, perubahan peraturan
perundang-undangan, tindakan/kebijakan Pemerintah baik segi keuangan
maupun dari segi prosedur birokrasi Pemerintah, perubahan kondisi moneter
nasional yang luar biasa yang mengakibatkan PARA PIHAK tidak dapat
memenuhi kewajibannya dan bencana alam.
2) PARA PIHAK secara tegas menyetujui bahwa PARA PIHAK tidak akan
bertanggung jawab atau dituntut untuk bertanggung jawab atas setiap
keterlambatan dan kegagalan untuk memenuhi suatu atau beberapa
kewajibannya sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian ini, apabila
keterlambatan atau kegagalan tersebut diakibatkan oleh kejadian atau
peristiwa yang secara layak dan patut tidak dapat dihindarkan/dielakkan
atau berada diluar kemampuan PARA PIHAK untuk menghindarkan kejadian atau
peristiwa tersebut (Force Majeure). Kejadian atau peristiwa dimaksud,
termasuk tapi tidak terbatas pada kecelakaan, huru-hara, epidemi, banjir,
kebakaran, eksplosi, pemogokan umum, perang, perubahan peraturan
perundang-undangan, tindakan/kebijakan Pemerintah baik segi keuangan
8
maupun dari segi prosedur birokrasi Pemerintah, perubahan kondisi moneter
nasional yang luar biasa yang mengakibatkan PARA PIHAK tidak dapat
memenuhi kewajibannya dan bencana alam.
3) Dalam hal timbulnya keadaan Force Majeure, pihak yang mengalami keadaan
Force Majeure wajib memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis
dalam kurun waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam (dua kali dua puluh empat
jam) setelah terjadinya keadaan memaksa tersebut dengan disertai bukti
yang dapat diterima oleh pihak yang tidak mengalami keadaan memaksa, dan
bilamana perlu harus menyertakan bukti-bukti yang sah dan asli dari
instansi atau badan yang berwenang untuk itu.
PASAL 13
PERISTIWA CIDERA JANJI (WANPRESTASI)
2) Apabila suatu atau beberapa Peristiwa Cidera Janji PARA PIHAK sebagaimana
diuraikan dalam Perjanjian ini terjadi, maka PIHAK yang dirugikan wajib
memberikan peringatan secara tertulis kepada PIHAK untuk memenuhi
prestasinya terhitung 3 hari sejak peringatan tertulis dilayangkan,
setelah pemberitahuan tersebut tidak atau belum memenuhi kewajibannya
untuk memperbaiki atau memulihkan Peristiwa Cidera Janji, maka PIHAK yang
dirugikan berhak melakukan tindakan sebagaimana diatur dalam ketentuan
Pasal pemutusan Perjanjian ini.
3) Bahwa dengan terjadinya kejadian sebagaimana dimaksud Perjanjian ini,
maka PIHAK yang dirugikan dapat memutuskan Perjanjian ini secara tertulis
dan diberitahukan kepada PIHAK yang melakukan cidera janji. Selanjutnya
PIHAK yang melakukan cidera janji wajib mengembalikan uang yang telah
dibayar oleh PIHAK yang dirugikan, serta dapat melakukan gugatan
sebagaimana ketentuan Perjanjian ini.
9
PASAL 14
PENGAKHIRAN DAN PEMUTUSAN PERJANJIAN
2) PIHAK PERTAMA berhak untuk memutuskan Perjanjian ini apabila PIHAK KEDUA
tidak melakukan pembayaran sesuai dengen kesepakatan yang telah
ditetapkan;
3) PIHAK KEDUA berhak untuk melakukan pemutuşan Perjanjian ini apabila Pihak
Pertama tidak menyiapkan Barang sesuai dengan kesepakatan dan atau tidak
sesuaı dengan ketentuan dalam perjanjian ini;
4) Dalam hal terjadi keputusan atas Perjanjian ini, maka Para Pihak dengan
ini sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267
Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia, sehingga pemutusan
Perjanjian ini akan berlaku efektif tanpa harus mendapatkan putusan
pengadilan terlebih dahulu.
PASAL 15
KERAHASIAAN
2) PARA PIHAK harus menjaga kerahasiaan dari isi Perjanjian, sehingga PARA
PIHAK tidak diperbolehkan mengungkapkan informasi yang diatur, baik
secara keseluruhan maupun sebagian atau bagian dalam Perjanjian ini,
tanpa persetujuan tertulis dari Pihak lain termasuk Media Massa dan Media
Sosial, kecuali hal tersebut diwajibkan oleh undang-undang, peraturan,
dan kebijakan pemerintah yang berlaku, Pasal ini tetap sepenuhnya
berlaku, meskipun Perjanjian telah berakhir masa berlakunya atau telah
diakhiri.
10
Pasal 16
PERJANJIAN TAMBAHAN /ADDENDUM
Hal-hal yang belum dan/atau belum cukup diatur dalam perjanjiam ini, akan
ditetapkan kemudian oleh PARA PIHAK didalam suatu Surat Perjanjian Tambahan
(Addendum) yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari PERJANJIAN
ini.
PASAL 17
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM
Pasal 18
PENUTUP
Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK
untuk dilaksanakan dengan penuh tanggungjawan serta mengikat sebagai undang
undang sebagaimana ketentuan pasal 1338 KUHPdt, surat Perjanjian ini dibuat
rangkap 2 (dua) dan masing-masing pihak memegang 1 rangkap, yang kedua-
duanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.
11
Saksi-Saksi
1. ..................... 2.
12