Anda di halaman 1dari 12

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI

NO :

Pada hari ini, Rabu, tanggal Lima Bulan Januari Tahun Dua ribu dua puluh
dua, (2022), kami yang bertandatangan dibawah ini

1. Nama : Arin Aprizal


Jabatan : Direktur
Nama Perusahaan : PT. Putra Sampoerna Mandiri
Alamat : Jl. Prajurit Nazarudin No. 11 Kalidoni Palembang

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama beralamat di Palembang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : Hermansyah,SE.
Jabatan : Direktur
Nama Perusahaan : CV. Anugerah Berkah Teknik
Alamat : JL. Eka Kencana No. 3 Villa Kencana Indah
Kel. Gedung Johor Kec. Medan Johor

Sesuai Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Perseroan, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama CV. Anugerah Berkah Teknik sebagaimana tersebut
diatas, dan selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama sama disebut sebagai PARA PIHAK
atau masing masing sendiri disebut PIHAK. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dengan ini menyatakan memiliki kecakapan secara hukum dalam melaksanakan
perbuatan hukum untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Jual Beli
POME/MIKO (Minyak Kotor)

PARA PIHAK menyatakan:

- PIHAK PERTAMA menyatakan sebagai pemilik dari POME/MIKO (Minyak Kotor)


yang dijual kepada PIHAK KEDUA yang mana POME/MIKO (Minyak Kotor)
tersebut berasal dari pembelian PIHAK PERTAMA.
- PIHAK PERTAMA menjamin Barang POME/MIKO (Minyak Kotor) adalah hak dari
PIHAK PERTAMA dengan legalitas untuk dilakukan jua beli kepada PIHAK
KEDUA;
- PIHAK KEDUA menyatakan sebagai perusahaan yang bergerak dalam jual beli
POME/MIKO (Minyak Kotor);
- PIHAK KEDUA menyatakan bersedia membeli POME/MIKO (Minyak Kotor) dari
PIHAK PERTAMA dan akan melakukan pembayaran seluruh harga jual beli;
Bahwa dengan mempertimbangkan hal – hal tersebut di atas, para pihak
sepakat untuk mengikatkan diri ke dalam Perjanjian jual beli, (selanjutnya
disebut “Perjanjian”), dengan ketentuan dan syarat - syarat sebagai
berikut :

PASAL 1
BEBERAPA DEFINISI

Berikut ini adalah pengertian dari istilah-istilah yang dipergunakan di


dalam Perjanjian ini :

1. “ Barang” adalah objek yang diperjual-belikan sesuai dengan ketentuan


yang telah diatur dalam Perjanjian ini berupa POME/MIKO (Minyak Kotor).

2. POME/MIKO (Minyak Kotor) adalah komoditas dari turunan hasil pengolahan


minyak sawit dengan kandungan Free Fatty Acid (FFA) Max 30% - 80% dan
M&I Max 3%, dalam perjanjian ini sering disebut sebagai Barang;

3. “FFA” (Free Fatty Acid) adalah Asam Lemak Bebas yang merupakan rantai
panjang asam karboksilat lipid yang ditemukan dalam minyak sebagai
komponen fosfolipid dan glikolipid.

4. ”M&I” adalah penentuan kadar moisture & impurities atau kadar air &
impurities dari Produk sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini.

5. “ Purchase Order (PO) adalah surat pemesanan dari Pihak Kedua


mengenai spesifikasi kualitas, kuantitas dan harga POME/MIKO (Minyak
Kotor) yang dipesan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA;

6. “Survey” adalah pemeriksaan di tempat keberadaan Barang yang menjadi


obyek Perjanjian ini untuk menentukan mutu atas Kualitas dan/atau
Kuantitas Barang dalam Perjanjian ini;

7. “Uji Spesifikasi Mutu” adalah pemeriksaan kualitas setelah barang


sebagaimana ditentukan dalam obyek Perjanjian;

8. “Surat Keterangan Mutu Barang” adalah Surat Keterangan atas hasil Uji
spesifikasi mutu yang dikeluarkan pihak analis atau surveyor yang
ditunjuk oleh PIHAK KEDUA;

9. ” Jadwal pengambilan Barang” pemberitahuan yang dibuat oleh PIHAK


PERTAMA tentang uraian tanggal pengambilan Barang oleh PIHAK KEDUA di
Lokasi Pabrik milik PIHAK PERTAMA.
10. “Delivery Order” surat bukti pengiriman Barang yang diterbitkan oleh
PIHAK PERTAMA yag diterbitkan untuk PIHAK KEDUA antara lain berisi
spesifikasi kualitas, kuantitas dan harga Barang;

11. “PKS” adalah Pabrik Kelapa Sawit

12. “Lokasi Pabrik” adalah tempat Pabrik Kelapa Sawit Pabrik Kelapa Sawit
di Palembang (Ogan Ilir).

13. “Tangki Timbun” adalah tempat penyimpanan/penampungan barang POME/MIKO


(Minyak Kotor) yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA;

14. “PPN” adalah pajak pertambahan nilai atau pajak yang dikenakan atas
setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari
Penjual ke Pembeli.

15. “Denda” adalah bentuk akibat yang melibatkan uang yang harus dibayarkan
dalam jumlah tertentu yang akan dikalkulasikan sebagaimana ditentukan
dalam Perjanjian ini.

16. “Titik Pengiriman” adalah entitas organisasi independen tempat


pemrosesan dan pemantauan pengiriman serta barang dilakukan.

17. “Informasi Rahasia” adalah seluruh kesepakatan yang ada dalam


Perjanjian ini termasuk di dalamnya harga, mekanisme perjanjian, produk,
spesifikasi produk, dan seluruh kesepakatan yang diatur dalam Perjanjian
ini.

18. “Addendum” adalah ketentuan dan/atau syarat-syarat tambahan yang dalam


suatu surat yang disepakati dan ditandatangani oleh PARA PIHAK untuk
memberikan tambahan aturan dari kententuan dan atau syarat-syarat dari
Perjanjian;

19. “Hari Kerja” adalah hari selain hari sabtu dan minggu, serta hari
efektif untuk operasional perkantoran dan seluruh aktivitas lini bisnis
diluar hari libur Nasional yang ditetapkan Pemerintah.

20.“Hari Kalender” adalah hari yang dihitung berdasarkan pada periode


kalender dan diperhitungkan berdasarkan kalender Masehi.

21.“Tanggal Efektif” adalah tanggal dimana perjanjian ini telah dianggap


mulai berlaku dan disepakati oleh Para Pihak dalam perjanjian ini.

3
PASAL 2
OBYEK PERJANJIAN

1. Objek Perjanjian ini yang telah disepakati oleh kedua belah Pihak adalah
Jual Beli POME/MIKO (Minyak Kotor) dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Free Fatty Acid (FFA) : 30% - 80% Max
b. M&I : 3% Max

2. Barang yang dijual kepada PIHAK KEDUA adalah milik PIHAK PERTAMA dan
tidak ada sengketa dengan pihak lain, serta PIHAK PERTAMA menjamin segala
izin -izin serta legalitas barang.

PASAL 3
MAKSUD DAN TUJUAN

PIHAK KEDUA sebagai pembeli Barang dari PIHAK PERTAMA dengan kuantitas dan
kualitas serta harga yang telah disepakati bersama, dan PIHAK PERTAMA
sebagai penjual menyatakan kesanggupan untuk menyediakan dan/atau menjual
barang tersebut, dengan ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam
Perjanjian ini.

PASAL 4
RUANG LINGKUP

1) PIHAK PERTAMA adalah penjual POME/MIKO (Minyak Kotor) dengan kualitas dan
kuantitas sesuai permintaan dan/atau kebutuhan dari PIHAK KEDUA.

2) PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang berstatus sebagai Pembeli yang


melakukan pembelian Barang POME/MIKO (Minyak Kotor) dari Pihak Pertama.

3) Barang yang disepakati PARA PIHAK meliputi kualitas, kuantitas, harga,


mekanismen pengiriman dan pembayaran serta ketersediaan;

4) Spesifikasi mutu atas kualitas Barang yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak adalah:
a. Free Fatty Acid (FFA) : 30% - 80% Max.
b. M&I : 3% Max.
Analisa FFA dan M&I didasarkan pada Barang yang ada Lokasi Pabrik PIHAK
KEDUA.

5) Barang yang dijual kepada PIHAK KEDUA adalah milik PIHAK PERTAMA dan
tidak ada sengketa dengan pihak lain, serta PIHAK PERTAMA menjamin asal
Barang dari PKS dengan segala izin-zin serta legalitas barang Ijin-ijin
usaha pengelolaan Pabrik Kelapa Sawit, Dokumen BLH (Badan Lingkungan

4
Hidup) berupa Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) untuk usaha
kecil atau dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) untuk tingkat menengah, serta
dokumen AMDAL untuk skala usaha besar (optional), Surat Pernyataan Tidak
Timbul Kewajiban Pajak Penjualan atas Limbah / Sampah.

PASAL 5
JUMLAH dan HARGA BARANG

1) Kuantitas Barang dalam perjanjian ini adalah sebesar ± 50.000 Kg secara


rutin.
2) Harga ditetapkan dengan harga per kilo gram sebesar Rp. (9.900) tidak
termasuk PPN untuk Barang yang dikirimkan oleh PIHAK PERTAMA ke Tangki
Timbun;
3) Harga Barang per kilogram selanjutnya akan ditinjau setiap ± Kg (50.000
Kilogram)., pengiriman Barang sesuai Purchase Order dari PIHAK KEDUA.
4) Akan ditinjau ulang harga barang apabila ada kenaikan atau turunnya harga
barang tersebut, yang akan disepakati kedua belah pihak.

PASAL 6
JANGKA WAKTU

1) Perjanjian ini mulai berlaku dan sah mengikat sejak dilakukan


penandatanganan oleh kedua belah pihak dari mulai tanggal Januari 2022
sampai dengan Desember 2022, dan atau telah terpenuhi seluruh jumlah
Barang yang dijualbelikan dalam perjanjian ini.

2) Jangka waktu perjanjian dapat diperpanjang dengan suatu kesepakatan yang


dituangkan dalam perjanjian baru dan atau addendum tertulis,yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini;

PASAL 7
HAK & KEWAJIBAN PARA PIHAK

1) PIHAK PERTAMA berkewajiban menyiapkan/menyediakan Barang beserta dokumen


dokumen Barang dan melakukan pengiriman ke Tangki timbun PIHAK KEDUA
sesuai dengan kesepakatan permintaan dari PIHAK KEDUA;

2) PIHAK PERTAMA bertanggung-jawab atas Barang serta memberikan jaminan


atas kepemilikan dan legalitas Barang di Lokasi Pabrik, sesuai dengan
kuantitas dan kualitas barang yang dipesan oleh PIHAK KEDUA;

3) PIHAK PERTAMA berhak mengajukan Invoice pembayaran dan menerima


pembayaran sesuai mekanisme pembayaran;
5
4) PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA sesuai
mekanisme pembayaran;

5) PIHAK KEDUA berhak menerima Barang sesuai dengan spesifikasi mutu


kualitas dan kuantitas Barang yang telah ditentukan dalam perjanjian ini;

PASAL 8
MEKANISME PENYERAHAN BARANG
1) PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan Barang dengan spesifikasi yang
disepakati dalam perjanjian ini dan melakukan pengiriman ke lokasi Tangki
Timbun PIHAK KEDUA.
2) PIHAK PERTAMA wajib mengirimkan Jadwal Pengiriman Barang kepada PIHAK
KEDUA melalui email dan atau Surat;

3) PIHAK KEDUA akan menerbitkan Purchase Order kepada PIHAK PERTAMA setiap
pemenuhan jadwal pengiriman Barang.

4) Untuk setiap pengiriman Barang ke Lokasi Tangki Timbun PIHAK KEDUA, harus
disertai Purchase Order (PO) dari PIHAK KEDUA, Delivery Order (DO) dari
PIHAK PERTAMA.

5) PIHAK KEDUA akan menerima Pengiriman Barang di Lokasi Tangki Timbun


dengan melakukan uji spesifikasi mutu dari laboratorium dan/atau petugas
yang ditunjuk PIHAK KEDUA, setelah uji Mutu akan diterbitkan Surat
Keterangan Mutu Barang oleh pihak pemeriksa diberikan kepada PIHAK
PERTAMA;

6) Apabila hasil Uji Spesifikasi Mutu yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA atas
Barang yang dikirim oleh PIHAK PERTAMA tidak memenuhi spesifikasi mutu
Barang yang ditentukan dalam perjanjian ini maka PIHAK KEDUA berhak
menolak pengiriman tersebut;

7) Apabila hasil Uji mutu barang telah sesuai dengan spesifikasi mutu barang
maka akan dilakukan penerimaan barang di Tangki Timbun dengan dikeluarkan
surat timbang dan dibuat Berita Acara Serah Terima Barang;

8) Segala resiko yang timbul dalam proses pengiriman menjadi tanggungjawab


PIHAK PERTAMA;

6
PASAL 9
MEKANISME PEMBAYARAN
1) Pembayaran dilakukan dengan sistem Timbang Bayar, yaitu setelah terjadi
pengiriman Barang di Tangki Timbun PIHAK KEDUA atas Barang yang telah
memenuhi syarat mutu barang dalam perjanjian ini, dengan bukti Surat
Keterangan Uji Mutu, Surat Timbang dan Berita Acara Serah Terima Barang.

2) PIHAK KEDUA akan melakukan pembayaran setelah PIHAK PERTAMA mengirimkan


Invoice pembayaran dengan disertai dokumen yang telah lengkap
terverifikasi kepada PIHAK KEDUA.

3) Setiap permintaan pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA harus
menyertakan invoice, copy surat perjanjian, Surat Keterangan Uji Mutu,
Surat Timbang.

4) Tanggal efektif pembayaran adalah sejak tercatat dalam rekening PIHAK


PERTAMA.

5) Pembayaran dilaksanakan secara T/T kerekening :


Nama Bank : BCA
Nomor Rekening : 6175176202
Atas Nama : Arin Aprizal

PASAL 10
ALAMAT KORESPONDENSI / PEMBERITAHUAN

1) Segala surat menyurat dan/atau komunikasi yang sah antara PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA apabila dilakukan dengan alamat, nomor telepon dan
email dari kedua belah pihak sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA

Nama : Arin Aprizal


Alamat : Jl. Sukabangun 2 Lr. Pendidikan RT/RW 035/011 Palembang
Email : Azkaarsy20@gmail.com
Kontak person : 081373209749

PIHAK KEDUA

NAMA : Hermansyah, SE.


Alamat : JL. Eka Kencana No. 3 Villa Kencana Indah
Kel. Gedung Johor Kec. Medan Johor
Nomor Telpon : 061-42780420
Email :
Kontak person :
7
2) Segala pemberitahuan melalui email yang dikirimkan dianggap diterima dan
mengikat setelah terbukti sampai sesuai ketentuan traksaksi elektronik;

PASAL 11
SANKSI

1) Apabila PIHAK PERTAMA melakukan pengiriman Barang tidak sesuai dengan


Kuantitas dan kualitas sebagaimana ditentukan dalam perjanjian ini maka
PIHAK KEDUA akan menolak pengiriman tersebut;

2) Apabila ada pengakhiran perjanjian oleh karena kesalahan PIHAK PERTAMA


maka PIHAK PERTAMA wajib mengembalikan pembayaran yang diterima oleh
PIHAK PERTAMA secara langsung dan seketika sejak pengakhiran perjanjian
dan dengan jumlah yang sesuai yang dibayarkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA tanpa adanya pengurangan dan atau pemotongan dalam bentuk dan
keperluan apapun ;

3) PARA PIHAK sepakat akan melakukan musyawarah untuk mufakat apabila


terjadi perselisihan sebelum melakukan perubahan Perjanjian dan/atau
pemutusan Perjanjian akan dituangkan dalam suatu Addendum

PASAL 12
FORCE MAJEURE

1) Yang dimaksud dengan keadaan Force Majeure adalah suatu kejadian atau
keadaan yang terjadi karena hal-hal diluar kemampuan PARA PIHAK untuk
mencegahnya yaitu yang disebabkan oleh huru-hara, epidemi, banjir,
kebakaran, eksplosi, pemogokan umum, perang, perubahan peraturan
perundang-undangan, tindakan/kebijakan Pemerintah baik segi keuangan
maupun dari segi prosedur birokrasi Pemerintah, perubahan kondisi moneter
nasional yang luar biasa yang mengakibatkan PARA PIHAK tidak dapat
memenuhi kewajibannya dan bencana alam.

2) PARA PIHAK secara tegas menyetujui bahwa PARA PIHAK tidak akan
bertanggung jawab atau dituntut untuk bertanggung jawab atas setiap
keterlambatan dan kegagalan untuk memenuhi suatu atau beberapa
kewajibannya sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian ini, apabila
keterlambatan atau kegagalan tersebut diakibatkan oleh kejadian atau
peristiwa yang secara layak dan patut tidak dapat dihindarkan/dielakkan
atau berada diluar kemampuan PARA PIHAK untuk menghindarkan kejadian atau
peristiwa tersebut (Force Majeure). Kejadian atau peristiwa dimaksud,
termasuk tapi tidak terbatas pada kecelakaan, huru-hara, epidemi, banjir,
kebakaran, eksplosi, pemogokan umum, perang, perubahan peraturan
perundang-undangan, tindakan/kebijakan Pemerintah baik segi keuangan

8
maupun dari segi prosedur birokrasi Pemerintah, perubahan kondisi moneter
nasional yang luar biasa yang mengakibatkan PARA PIHAK tidak dapat
memenuhi kewajibannya dan bencana alam.

3) Dalam hal timbulnya keadaan Force Majeure, pihak yang mengalami keadaan
Force Majeure wajib memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis
dalam kurun waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam (dua kali dua puluh empat
jam) setelah terjadinya keadaan memaksa tersebut dengan disertai bukti
yang dapat diterima oleh pihak yang tidak mengalami keadaan memaksa, dan
bilamana perlu harus menyertakan bukti-bukti yang sah dan asli dari
instansi atau badan yang berwenang untuk itu.

4) Force Majeuer yang terjadi harus nyata-nyata mempengaruhi pelaksanaan


Perjanjian dan dapat dibuktikan kedua belah pihak.

PASAL 13
PERISTIWA CIDERA JANJI (WANPRESTASI)

1) Kejadian-kejadian sebagaimana diuraikan dibawah ini, secara bersama-sama


maupun masing-masing selanjutnya disebut ”Peristiwa Cidera Janji “ :
a. Salah satu PIHAK telah melanggar dan atau tidak melaksanakan sebagian
dan/atau keseluruhan ketentuan ketentuan dan syarat syarat yang
ditentukan Perjanjian ini;
b. Salah satu PIHAK telah melakukan perbuatan yang salah dalam
melaksanakan hak dan kewajiban, sebagimana ketentuan Perjanjian ini;

2) Apabila suatu atau beberapa Peristiwa Cidera Janji PARA PIHAK sebagaimana
diuraikan dalam Perjanjian ini terjadi, maka PIHAK yang dirugikan wajib
memberikan peringatan secara tertulis kepada PIHAK untuk memenuhi
prestasinya terhitung 3 hari sejak peringatan tertulis dilayangkan,
setelah pemberitahuan tersebut tidak atau belum memenuhi kewajibannya
untuk memperbaiki atau memulihkan Peristiwa Cidera Janji, maka PIHAK yang
dirugikan berhak melakukan tindakan sebagaimana diatur dalam ketentuan
Pasal pemutusan Perjanjian ini.
3) Bahwa dengan terjadinya kejadian sebagaimana dimaksud Perjanjian ini,
maka PIHAK yang dirugikan dapat memutuskan Perjanjian ini secara tertulis
dan diberitahukan kepada PIHAK yang melakukan cidera janji. Selanjutnya
PIHAK yang melakukan cidera janji wajib mengembalikan uang yang telah
dibayar oleh PIHAK yang dirugikan, serta dapat melakukan gugatan
sebagaimana ketentuan Perjanjian ini.

9
PASAL 14
PENGAKHIRAN DAN PEMUTUSAN PERJANJIAN

1) Perjanjian menjadi berakhir dengan sendirinya bila telah terpenuhi syrat


berakhirnya jangka waktu Perjanjian seperti yang telah ditentukan dalam
Perjanjian ini;

2) PIHAK PERTAMA berhak untuk memutuskan Perjanjian ini apabila PIHAK KEDUA
tidak melakukan pembayaran sesuai dengen kesepakatan yang telah
ditetapkan;

3) PIHAK KEDUA berhak untuk melakukan pemutuşan Perjanjian ini apabila Pihak
Pertama tidak menyiapkan Barang sesuai dengan kesepakatan dan atau tidak
sesuaı dengan ketentuan dalam perjanjian ini;

4) Dalam hal terjadi keputusan atas Perjanjian ini, maka Para Pihak dengan
ini sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267
Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia, sehingga pemutusan
Perjanjian ini akan berlaku efektif tanpa harus mendapatkan putusan
pengadilan terlebih dahulu.

PASAL 15
KERAHASIAAN

1) Seluruh informasi yang berkaitan dengan Perjanjian, baik dalam bentuk


tertulis ataupun tidak tertulis, langsung ataupun tidak langsung, resmi
ataupun tidak resmi, sepanjang berkaitan dengan Perjanjian akan
dinyatakan sebagai “Informasi Rahasia”, dan tidak diperkenankan untuk
diungkapkan atau diberitahukan kepada pihak lain tanpa persetujuan
tertulis dari PARA PIHAK.

2) PARA PIHAK harus menjaga kerahasiaan dari isi Perjanjian, sehingga PARA
PIHAK tidak diperbolehkan mengungkapkan informasi yang diatur, baik
secara keseluruhan maupun sebagian atau bagian dalam Perjanjian ini,
tanpa persetujuan tertulis dari Pihak lain termasuk Media Massa dan Media
Sosial, kecuali hal tersebut diwajibkan oleh undang-undang, peraturan,
dan kebijakan pemerintah yang berlaku, Pasal ini tetap sepenuhnya
berlaku, meskipun Perjanjian telah berakhir masa berlakunya atau telah
diakhiri.

10
Pasal 16
PERJANJIAN TAMBAHAN /ADDENDUM

Hal-hal yang belum dan/atau belum cukup diatur dalam perjanjiam ini, akan
ditetapkan kemudian oleh PARA PIHAK didalam suatu Surat Perjanjian Tambahan
(Addendum) yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari PERJANJIAN
ini.

PASAL 17
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM

1) Setiap perselisihan yang timbul akibat Perjanjian ini dan/atau


pelaksanaannya yang tidak dapat diselesaikan oleh PARA PIHAK secara
musyawarah maka PARA PIHAK setuju dan mufakat dan karenanya memilih
domisili hukum yang tetap dan tidak berubah di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan;

2) PARA PIHAK sepakat untuk tidak memberitahukan perselisihan antara PARA


PIHAK kepada siapapun, termasuk kepada umum/khalayak ramai melalui
seluruh media apapun termasuk tetapi tidak terbatas kepada media televisi
media, surat kabar, koran, majalah, radio, dan/atau media cetak lainnya
termasuk namun tidak terbatas kepada bahan promosi seperti flyers,
spanduk, umbul-umbul, baliho outdoor, billboard, dan lain-lain.

Pasal 18
PENUTUP

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK
untuk dilaksanakan dengan penuh tanggungjawan serta mengikat sebagai undang
undang sebagaimana ketentuan pasal 1338 KUHPdt, surat Perjanjian ini dibuat
rangkap 2 (dua) dan masing-masing pihak memegang 1 rangkap, yang kedua-
duanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Palembang, 29 Januari 2022

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Direktur Direktur Utama

11
Saksi-Saksi

1. ..................... 2.

12

Anda mungkin juga menyukai