Home Tentang Hukumindo Konten Korespondensi Donasi ▼
Senin, 12 Juli 2021
(iStock)
Oleh:
Mahmud Kusuma, S.H., M.H.
PERJANJIAN KERJASAMA
PENGADAAN SOLAR INDUSTRI
ANTARA:
CV. DWP
DENGAN
PT. JP
Perjanjian ini dibuat pada hari ini, Jumat, tanggal 22 Oktober 2015, Pukul: 15.00 WIT, di
Balikpapan, Kalimantan Timur, oleh dan antara kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. CV. DWP, yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan
di Balikpapan, yang dalam hal ini diwakili oleh Tn. NA, sebagai Direktur, yang berkantor di
Panin Tower Lt. 7, Jl. Jend. Sudirman, No: 8 dan bertindak untuk dan atas nama perseroan.
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.
2. PT. JP, Perseroan Terbatas, yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik
Indonesia, berkedudukan di Balikpapan, yang dalam hal ini diwakili oleh Tn. ARDT, M.Sc.,
yang berkantor di Jl. Sumber Nomor: 112, RT/RW: 004/01, Desa: Margo Mulyo, Kec.:
Balikpapan Barat, Provinsi: Kalimantan Timur, dan bertindak untuk dan atas nama
perseroan. Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Para Pihak selanjutnya menerangkan bahwa mereka, satu dengan yang lainnya, telah
sepakat mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerjasama (untuk selanjutnya disebut Perjanjian)
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
PARA PIHAK
Pasal 2
TUJUAN KERJASAMA
Tujuan kerjasama ini adalah mendukung kegiatan operasional kerja dalam hal ini
pengadaan Bahan Bakar Minyak Solar Industri secara berkesinambungan dengan tanpa
ada ketidaksesuaian secara kuantitas dan kualitas serta ketepatan waktu pengiriman yang
dapat menghambat dan merugikan masing-masing Pihak.
Pasal 3
JANGKA WAKTU
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 22 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 22 Oktober
2016 atau sampai adanya perjanjian berikutnya yang disepakati antara Pihak Pertama
dengan Pihak Kedua.
Pasal 4
TUGAS & KEWAJIBAN
Pasal 5
PERNYATAAN DAN JAMINAN
1. Pihak Pertama, menjamin bahwa dalam Perjanjian ini tidak dalam keadaan sengketa,
tidak dalam proses kepailitan, tidak menjadi objek perkara, dan tidak diblokir oleh Pihak Lain
terkait yang dapat mengganggu kelancaran pengiriman dari Pihak Kedua;
2. Pihak Pertama, menjamin membebaskan Pihak Kedua dari segala tanggungjawab,
tuntutan dan/atau tagihan dari pihak manapun juga yang didasarkan atas hal-hal yang
dimaksud pada Pasal 5 ayat (1);
3. Pihak Kedua, menjamin kelancaran pengiriman Bahan Bakar Minyak Solar Industri dari
Depo sampai di lokasi tujuan dengan aman dan baik secara kualitas serta tepat waktu,
standarisasi keamanan ditunjukan dalam bentuk dokumen dan ikat segel pada tangki
pengiriman yang dipasang dari Depo Pihak Kedua dan buka segel di Lokasi tujuan.
Pasal 6
HAK
1. Pihak pertama, berhak untuk mendapatkan pelayanan yang baik dalam hal pengangkutan
Bahan Bakar Minyak Solar Industri ini dari Depo sampai dengan lokasi tujuan;
2. Pihak pertama, berhak melayangkan keluhan atau klaim kepada Pihak Kedua bilamana
terjadi ketidaksesuaian dalam hal pekerjaan dengan pertimbangan segala hal terjadi dan
diakibatkan oleh kesengajaan;
3. Pihak kedua, berhak untuk mendapatkan pembayaran dari kegiatan untuk penjualan
Bahan Bakar Solar Industri sampai ke lokasi tujuan dengan kesepakatan pembayaran dan
jumlahnya akan dituangkan dalam bentuk invoice yang ditujukan kepada Pihak Pertama;
4. Pihak kedua, berhak melayangkan klaim kepada Pihak Pertama bilamana terjadi
keterlambatan pembayaran.
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN DAN HARGA
Pasal 8
KUOTA SUPPLY
Estimasi kuota supply yang telah disetujui oleh masing-masing pihak adalah sebesar 100
KL/bulan. Kuota tersebut dapat sewaktu-waktu berubah dengan persetujuan kedua belah
Pihak.
Pasal 9
LARANGAN
1. Pihak Pertama dilarang menolak Bahan Bakar Minyak Solar Industri sesuai spesifikasi
yang disebutkan dalam Pasal 4 (Nomor: 2, Point A) yang dikirim/diantarkan oleh Pihak
Kedua;
2. Pihak Kedua, dilarang membuka segel dan memanipulasi baik mengurangi dan
menambah dengan barang lainnya selama proses pengangkutan dari Depo ke lokasi tujuan
tanpa persetujuan dari Pihak Pertama.
Pasal 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
Pasal 11
PERUBAHAN
Perjanjian ini dapat diubah dengan persetujuan tertulis para pihak. Perubahan akan diatur
dalam perjanjian yang merupakan bagian dan menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini, dan karenanya seluruh ketentuan dalam Perjanjian tetap berlaku pada
perjanjian perubahan kecuali untuk hal-hal yang disepakati untuk diubah.
Pasal 12
HUKUM YANG BERLAKU DAN JURISDIKSI
1. Perjanjian ini tunduk dan diatur sesuai dengan ketentuan hukum Negara Republik
Indonesia;
2. Apabila dikemudian hari terdapat perselisihan antara Para Pihak, maka akan diputuskan
oleh Para Pihak secara musyawarah untuk mufakat;
3. Apabila jalan musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud Pasal 12 ayat (2) tidak
tercapai antara para pihak, maka perjanjian ini dan segala akibatnya yang mungkin timbul,
para pihak setuju untuk menyelesaikan kesalahan-kesalahan tersebut melalui jalur hukum
dan menunjuk tempat penyelesaian permasalahan tersebut pada Pengadilan Negeri
Balikpapan.
Demikian Perjanjian ini disetujui dan ditandatangani di Balikpapan, dengan dihadiri dan
ditandatangani oleh saksi-saksi yang dikenal oleh Para Pihak, dibuat dalam rangkap 3 (tiga),
bermeterai cukup, yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.
_______________
Referensi:
1. academia.edu
di Juli 12, 2021
Berbagi
hukumindo
Hukumindo adalah platform penyedia informasi hukum.
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.