Anda di halaman 1dari 11

MATERI PELAJARAN NO.

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)


DAFTAR ISI / POKOK BAHASAN

1. Hubungan antara K2 dan K3


2. Pengertian Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3. Landasan Hukum K2
4. Ruang Lingkup K2
5. 4 (Empat) Pilar K2
6. Pengertian K3
7. Undang - Undang No.1 Tahun 1970
8. Hak dan Kewajiban setiap tenaga kerja
9. Filosopi Dasar
10. Pola penerapan K2 / K3 di PT PLN (Persero)
11. Pengaruh K2 terhadap kinerja Unit – Unit PT PLN (Persero)
TUJUAN MATA PELAJARAN

Setelah menyelesaikan mata pelajaran peserta mampu menerapkan prinsip – prinsip K2 / K3


untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

TUJUAN POKOK BAHASAN

Setelah menyelesaikan pokok bahasan peserta mampu:

1. Menjelaskan Hubungan antara K2 dan K3


2. Menjelaskan Pengertian Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3. Menjelaskan Ruang Lingkup K2 di PT PLN (Persero)
4. Memahami Landasan Hukum K2
5. Menjelasakan 4 (Empat) Pilar K2
6. Menjelaskan Pengertian K3
7. Menjelaskan Undang - Undang No.1 Tahun 1970
8. Menjelaskan Hak Dan Kewajiban Setiap Tenaga Kerja
9. Menjelaskan Filosopi Dasar pengelolaan K2/K3
10. Memahami Pola penerapan K2 / K3 di PT PLN (Persero)
11. Memahami Pengaruh K2 terhadap Kinerja Unit – Unit PT PLN (Persero) / Sesuai SK
Direksi NO : 099.K/DIR/2008, Tanggal 02 April 2008.
1. Hubungan antara K2 dan K3
Bagaimana hubungan antara K2 dan K3 ?

Hubungan antara K2 dan K3 dapat dijelaskan sebagai berikut :

K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan

2. Pengertian Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)


Definisi / Pengertian :

Keselamatan Ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah-angkah pengamanan


instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi
andal bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia, serta kondisi akrab lingkungan
(ramah lingkungan ), dalam arti tidak merusak lingkungan hidup disekitar instalasi tenaga listrik.

Upaya untuk mewujudkan “ K2 “ dapat dilakukan dengan ;


1. Standarisasi

2. Penerapan 4 pilar K2

3. Sertifikasi

4. Penerapan SOP / IK

5. Adanya pengawas pekerjaan

3. Landasan hukum / Dasar hukum


1. UU No.1 / 1970 ttg Keselamatan Kerja
2. UU No.15 / 1985 ttg Ketenagalistrikan
3. PP No.3 / 2005 ttg Instalasi Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik
4. Keppres No.22 / 1993 ttg Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja
5. Kep Menaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3)
6. Kep Direksi No.090.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Instalasi
7. Kep Direksi No.091.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Umum
8. Kep Direksi No.092.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Kerja

Keselamatan Ketenagalistrikan ( berdasarkan PP No.3/2005 Psl.21 )

1. Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan


ketenagalistrikan
2. Keselamatan ketenagalistrikan meliputi :
a. Standarisasi
b. Pengamanan instalasi dan pemanfaat TL untuk mewujudkan kondisi :
- Andal dan aman bagi instalasi ( Keselamatan Instalasi )

- Aman dari bahaya bagi manusia :

* Tenaga Kerja ( Keselamatan Kerja )

* Masyarakat Umum ( Keselamatan Umum )

- Akrab lingkungan ( Keselamatan Lingkungan )

c. Sertifikasi :
- Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
- Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi

pemanfaatan TL (instalasi pelanggan),

- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)

- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan


4. Lingkup K2

Pegangan awal dalam melaksanakan kegiatan yang mempunyai potensi bahaya :

- Standarisasi Proses ( Pemasangan dsb)


- Standarisasi Uji (Performance Test, Komisioning dsb)
- Standarisasi Produk (Spesifikasi dsb)

Beberapa pengertian / definisi :

Keselamatan kerja adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya
yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari
Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa
pekerja.

Keselamatan umum adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum
dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari
Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap
terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

Keselamatan lingkungan adalah upaya untuk mewujudkan kondisi akrab lingkungan dari
Instalasi, dengan memberikan perlindungan terhadap terjadinya pencemaran dan / atau
pencegahan terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan
Instalasi.

Keselamatan instalasi adalah upaya untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi Instalasi,
dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya
gangguan dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat berfungsi secara normal
dan atau tidak dapat beroperasi.

5. Empat (4) Pilar K2


Empat Pilar K2 terdiri dari :

Pilar 1 : Keselamatan Kerja

Pilar 2 : Keselamatan Umum

Pilar 3 : Keselamatan Lingkungan

Pilar 4 : Keselamatan Instalasi

Keempat pilar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

EMPAT PILAR
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

MELIPUTI

KESELAMATAN
KESELAMATAN KESELAMATAN
KESELAMATAN KESELAMATAN
KESELAMATAN KESELAMATAN
KESELAMATAN
KERJA
KERJA UMUM
UMUM LINGKUNGAN
LINGKUNGAN INSTALASI
INSTALASI

PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN


PERLINDUNGAN
TERHADAP : PEGAWAI, TERHADAP : TERHADAP :
TERHADAP :
BUKAN PEGAWAI MASYARAKAT UMUM INSTALASI
LINGKUNGAN
SEKITAR INSTALASI, PENYEDIAAN TENAGA
INSTALASI
PELANGGAN, TAMU LISTRIK

PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PENCEGAHAN
TERHADAP
TERHADAP TERHADAP
TERHADAP TERHADAP
TERHADAP TERHADAP
TERHADAP
KECELAKAAN
KECELAKAAN DAN
DAN KECELAKAAN
KECELAKAAN PENCEMARAN,
PENCEMARAN, KERUSAKAN
KERUSAKAN
PENYAKIT
PENYAKIT AKIBAT
AKIBAT MASYARAKAT
MASYARAKAT UMUM
UMUM KERUSAKAN
KERUSAKAN INSTALASI,
INSTALASI,
KERJA
KERJA LINGKUNGAN
LINGKUNGAN KEBAKARAN
KEBAKARAN DLL
DLL

11
Meningkatkan kompetensi menawarkan solusi Anton Suranto
6. Pengertian K3
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budayanya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja

Keselamatan kerja adalah suatu usaha pencegahan terhadap kecelakaan kerja yang dapat
menimbulkan berbagai kerugian, baik kerugian harta benda (rusaknya peralatan), maupun
kerugian jiwa manusia (luka ringan, luka berat, / cacat bahkan tewas).

Pengertian Kecelakaan

Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga /tiba-tiba yang dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda

7. Undang-Undang nomor 1 tahun 1970 tentang :


Keselamatan Kerja

Diundangkan tanggal : 12 januari 1970

Tujuan / sasaran dari undang – undang ini adalah :

1. Agar tenaga kerja dan setiap orang lain yang berada ditempat kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat.
2. Agar sumber – sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara aman dan
efisien
3. Agar proses produksi dapat berjalan secara aman dan efisien

Undang – undang ini diberlakukan untuk setiap tempat kerja yang di dalamnya terdapat
tiga unsur , yaitu :

1. Adanya suatu usaha, baik usaha yang bersifat ekonomi maupun sosial
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya, baik secara terus menerus atau
hanya sewaktu-waktu
3. Adanya sumber bahaya

8. Hak dan Kewajiban setiap tenaga kerja dalam K3 (bab VIII, pasal
12 ,UU no : 1 tahun 1970)
1. Memberikan keterangan yang benar tentang k3, bila diminta oleh pengawas / ahli k3
2. Memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan
3. Mematuhi dan mentaati semua syarat k3
4. Minta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat k3 yang di wajibkan
5. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat k3 dan alat pelindung diri
yang diwajibkan diragukan olehnya, kecuali dalam hal-hal khusus yang ditentukan
oleh pengawas dalam batas-batas yang masih dapat di pertanggung jawabkan

9. Filosopi Dasar pengelolaan K2/K3


Filosofi dasar dalam mengelola kegiatan K2/K3 dapat dijelaskan sebagai berikut ;

1 Mengelola kegiatan K3 diibaratkan dengan orang naik sepeda di jalan tanjakan, bila
berhenti mengayuh,maka sepedanya akan terjatuh.
2 Harus selalu ada aktivitas K3 agar tidak terjadi kecelakaan kerja
3 K3 harus melibatkan seluruh unsur yang ada diperusahaan tanpa kecuali (Safety By All)

10. Pola penerapan K2 / K3 di PT PLN (Persero)


Pola pelaksanaan K3 di PT PLN (Persero) dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pola penerapannya sesuai dengan Budaya Perusahaan


2. K2/K3 didefinisikan dan dipahami dengan jelas oleh segenap karyawan
3. Adanya komitmen yang jelas dari Top Manajemen dari setiap unit – unit kerja PLN
4. Pengorganisasian K2 / K3 ditangani dengan jelas oleh;
- Pejabat yang bertanggung jawab terhadap program K2/K3

- Ahli K3

- P2K3 (Panitia Pembina K3)

- Disusunnya rencana kerja K2/K3 yang meliputi kegiatan / program – program


sebagai berikut :

a. Program teknis Operasional,meliputi ;

- Perlindungan dan pencegahan kecelakaan


- Pendidikan dan Pelatihan
- Pencegahan dan penaggulangan bahaya kebakaran
- Kesehatan kerja
- Investigasi,pelaporan dan tindak lanjut kecelakaan
- Pemeliharaan dan peningkatan K2 / K3
b. Program Manajemen meliputi;

- Zero Accident ( Kecelakaan Nihil)

- SMK3 (Sistem Manajemen K3)

Hasil penerapan program K2 / K3 dapat dilihat pada Statistik dan kinerja unit – unit PLN
khususnya dalam kinerja K2 / K3 serta adanya penghargaan prestasi K2 / K3 dari pihak /
institusi yang berwenang.

11. Pengaruh “K 2” terhadap penilaian tingkat kinerja unit- unit PT


PLN (Persero).
Dituangkan dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) yang mengatur tentang Sistem
penilaian tingkat kinerja PT PLN (Persero) Pembangkit,Wilayah,Distribusi,Penyaluran
dan Pusat Pengatur Beban serta Jasa Penunjang .

Dalam Keputusan Direksi tersebut :

• K2 Merupakan salah satu indikator kinerja yang dinilai pada “ Perspektif Bisnis
Internal ”
• K2 adalah indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan unit – unit PLN untuk
melaksanakan kewajiban :
1. Keselamatan kerja
2. Keselamatan Instalasi
3. Keselamatan Umum
4. Keselamatan Lingkungan

Jika K2 ini tidak dilaksanakan, maka akan menjadi “ Salah satu faktor pengurang”
penilaian tingkat kinerja unit -unit PLN.

Anda mungkin juga menyukai