ATIKAH
CHURRIYAH AGUSTINA
DADY RAHADIAN
DINA MULYANA SYAFITRI
INDAH ASTUTI
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Untuk mencapai visi Indonesia Sehat 2010, perlu peningkatan
profesionalisme terutama dalam sistem pelayanan kefarmasian
Apoteker memiliki peranan penting dalam kegiatan Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, baik sebagai
tenaga fungsional maupun sebagai tenaga struktural.
TUJUAN
Mengetahui struktur organisasi, tugas dan fungsi Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Memahami ruang lingkup tugas dan program kerja Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Mengetahui peran Apoteker di Sekretariat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
DEPARTEMEN
KESEHATAN
LANDASAN HUKUM
Perpres RI NO. 9 tahun 2005 tentang kedudukan,
tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja
kementrian negara RI
Perpres RI NO. 10 tahun 2005 tentang unit
organisasi dan tugas eselon I kementrian negara RI.
Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara No. B/2045/M.PAN/10/2005
tanggal 31 Oktober 2005.
Permenkes RI NO. 1575/MENKES/PER/XI/2005
tentang organisasi dan tata kerja departemen
kesehatan
DEPARTEMEN
KESEHATAN
VISI
MASYARAKAT YANG MANDIRI UNTUK
HIDUP SEHAT
MISI
MEMBUAT RAKYAT SEHAT
DEPARTEMEN
KESEHATAN
NILAI-NILAI
BERPIHAK PADA RAKYAT
BERTINDAK CEPAT DAN TEPAT
KERJASAMA TIM
INTEGRITAS YANG TINGGI
TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
STRUKTUR ORGANISASI
DEPKES
MENTERI KESEHATAN
SET
STAF AHLI MENTERI
INSPEKTORAT
DIREKTORAT JENDERAL
DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL
PENGENDALIAN
BINA KESEHATAN BINA PELAYANAN BINA KEFARMASIAN
PENYAKIT DAN PENYEHATAN
MASYARAKAT MEDIK DAN ALAT KESEHATAN
LINGKUNGAN
SET SET SET SET
BADAN BADAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
SET SET
PUSAT PUSAT
MISI
MENJAMIN KETERSEDIAAN, PEMERATAAN DAN
KETERJANGKAUAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN BAGI
PELAYANAN KESEHATAN
MELINDUNGI MASYARAKAT DARI PENGGUNAAN OBAT DAN
PERBEKALAN KESEHATAN YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR
MUTU, KEMANFAATAN, KEAMANAN DAN KERASIONALAN.
MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN FARMASI KOMUNITAS DAN
FARMASI RUMAH SAKIT DALAM KERANGKA PELAYANAN
KESEHATAN KOMPREHENSIF YANG DIDUKUNG OLEH TENAGA
FARMASI YANG PROFESIONAL
STRUKTUR ORGANISASI
BINFAR DAN ALKES
DIREKTORAT JENDERAL
BINA KEFARMASIAN DAN
ALAT KESEHATAN
SEKRETARIS DITJEN
BINFAR DAN ALKES
SUBBAG - O
SEKRETARIAT DIRJEN BINFAR &
ALKES
TUGAS
Memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua
unsur di lingkungan Direktorat Jenderal sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1575 /MENKES/ PER/ XI/ 2005
FUNGSI
Koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran,
penyediaan data dan informasi serta perizinan yang berkaitan
dengan obat;
Pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan, rumah
tangga, perlengkapan dan kepegawaian;
Pengelolaan urusan keuangan;
Penyiapan bahan penataan organosasi dan jabatan fungsional;
Penyiapan bahan urusan hukum dan hubungan masyarakat;
Evaluasi dan penyusunan laporan.
SDM
Berjumlah 75 orang:
Pejabat struktural berjumlah 18 orang yang
terdiri dari :
a Pejabat Eselon I berjumlah 1 orang.
b Pejabat Eselon II berjumlah 1 orang.
c Pejabat Eselon III berjumlah 4 orang.
d Pejabat Eselon IV berjumlah 12 orang.
Pejabat fungsional berjumlah 9 orang.
Staf berjumlah 48 orang
STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT DITJEN BINFAR dan
ALKES
Sekretaris Ditjen Binfar dan Alkes
Dra.Meinarwati,Apt.M.Kes
KEL.JABFUNG
BAGIAN PROGRAM DAN
INFORMASI
FUNGSI
a. Penyusunan rencana program dan anggaran
b. Pegumpulan, pengolahan dan penyediaan data dan informasi
c. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program
Terdiri dari :
a. Subbagian Program : Subbagian program mempunyai tugas
melakukan penyiapan, penyusunan rencana kegiatan tahunan
jangka pendek, menengah dan tahunan serta menyusun alokasi
anggaran serta penyiapan bahan perizinan yang berkaitan
dengan obat
Terdiri dari
a. Subbagian Tata Usaha dan Gaji : melakukan urusan tata persuratan
dan kearsipan serta urusan gaji.
Pelaksanaan tata persuratan dan pengarsipan di Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
dilaksanakan melalui satu pintu.
1
Subbagian Tata Bagian
Usaha dan Gaji Keuangan
4
2
Bank Unit
KPPN
Pengusul
BAGIAN KEUANGAN
FUNGSI
a. Penyiapan bahan koodinasi rencana pelaksanaan
anggaran
b. Penyiapan bahan pembinaan kebendaharaan
c. Pelaksanaan urusan verifikasi dan akuntansi
Terdiri dari
a. Subbagian Anggaran : melakukan penyiapan bahan
koordinasi perencanaan dan pelaksanaan anggaran.
b. Subbagian Perbendaharaan : melakukan penyiapan
bahan pembinaan kebendaharaan, urusan tata
keuangan, tuntutan perbendaharaan dan ganti
rugi.
c. Subbagian Verifikasi dan Akuntansi : melakukan
verifikasi pembukuan dan akuntansi
BAGIAN HUKUM,
ORGANISASI DAN
HUBUNGAN MASYARAKAT
FUNGSI
a. Penyiapan Bahan Urusan Hukum
b. Penyiapan bahan penataan dan evaluasi
organisasi, jabatan fungsional serta ketatalaksanaan
c. Pelaksanaan hubungan masyarakat
Terdiri dari
a. Subbagian Hukum : melakukan penyiapan bahan
urusan hukum.
b. Subbagian Organisasi : melakukan penyiapan
bahan penataan dan evaluasi organisasi, jabatan
fungsional serta ketatalaksanaan
c. Subbagian Hubungan Masyarakat : melakukan
urusan hubungan masyarakat.
Cont`d
Pada bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat, selain
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya juga melaksanakan
pendaftaran izin, antara lain :
* Pedagang Besar Farmasi
* Pedagang Besar Bahan Baku Farmasi
* Industri Obat Tradisional
* Industri Kosmetika
Selain itu juga mengeluarkan surat izin importir dan eksportir untuk :
* Psikotropika
* Narkotika
* Prekursor
KESIMPULAN
1. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standarisasi teknis dibidang pembinaan kefarmasian dan alat
kesehatan.
2. Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Sekretariat Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan terdiri dari Bagian
Program dan Informasi; Umum dan Kepegawaian; Keuangan; dan
bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat.
3. Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan turut bertanggung
jawab atas terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu, harus
dapat menjalankan fungsinya baik sebagai tenaga fungsional
maupun sebagai tenaga struktural dilembaga pemerintahan turut
dalam penetapan kebijakan untuk pelayanan kesehatan. Peranan
Apoteker pada Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan adalah menganalisa rencana strategis
Departemen Kesehatan menetapkan alur rencana tersebut dibidang
program obat dan perbekalan kesehatan, melakukan bimbingan
teknis jabatan fungsional apoteker dan asisten apoteker.
SARAN
1. Perlu peningkatan etos kerja dari seluruh bagian di Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan agar
sistem pelayanan kesehatan kepada masyakat lebih optimal.