KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
(K2. K3)
7 September 2020
1
Hanya untuk kepentingan internal PLN
Agenda Pembelajaran
02 Manajemen pembangkitan
03 Manajemen Distribusi
www.pln.co.id |
LINGKUP K2 DAN K3 DI PLN MELIPUTI:
- INSTALASI PEMBANGKIT
- INSTALASI PENYALURAN (TRANSMISI,GARDU INDUK,PENGATUR
BEBAN)
- INSTALASI DISTRIBUSI
www.pln.co.id |
BATAS LINGKUP KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN DI PLN
www.pln.co.id |
K2 dan K3
APA BEDANYA ?
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
DASAR HUKUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
UU No. 1 / 1970
UU No. 30 / 2009
Keselamatan
Kerja Pasal 44 Peraturan Direksi PLN
Keselamatan
Ketenagalistrikan Perdir 0250.P/2016 Perdir 0251.P/2016 Perdiri 0252.P/2016
Keselamatan Kerja Keselamatan Instalasi Keselamatan Umum
PERTIMBANGAN PADA UU NO. 1/1970
a. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional
b. Bahwa setiap orang lainya yang berada di tempat kerja terjamin pula keselamatannya
c. Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien
d. Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya upaya untuk membina norma-
borma perlindungan kerja
e. Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-Undang yang memuat
ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan
masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi.
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)
www.pln.co.id |
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN ( Persero ) :
www.pln.co.id |
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
(K2)
www.pln.co.id |
EMPAT PILAR
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
MELIPUTI
14
Keselamatan kerja
adalah upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat
ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari
Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian
terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan
kerja yang menimpa pekerja.
www.pln.co.id |
Keselamatan lingkungan
adalah upaya mewujudkan kondisi akrab lingkungan dari Instalasi, dengan
memberikan perlindungan terhadap terjadinya pencemaran dan / atau
pencegahan terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh kegiatan Instalasi.
www.pln.co.id |
Keselamatan instalasi
adalah upaya mewujudkan kondisi andal dan aman bagi Instalasi, dengan
memberikan perlindungan, pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya
gangguan dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat berfungsi
secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.
www.pln.co.id |
Keselamatan umum
adalah upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari bahaya
yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya
dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan
penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang
berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
www.pln.co.id |
PENGERTIAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
Secara umum :
Keselamatan kerja mengatur segala upaya guna mencegah/mengurangi terjadinya kecelakaan
di tempat kerja yang mana dapat mengakibatkan kerugian, baik jiwa/raga dan atau harta.
Sedangkan kesehatan kerja mengatur segala upaya guna mencegah/mengurangi sakit akibat
melaksanakan kerja.
“Upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi pegawai dan tenaga kerja dari bahaya yang
dapat ditimbulkan oleh adanya kegiatan/pekerjaan di instalasi atau kegiatan lain dari
Perseroan, dengan memberikan perlinfungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan PAK/PAHK yang menimpa pegawai dan/atau
tenaga kerja.” – Perdir PLN No. 0250.P/DIR/2016
Beberapa Dasar Hukum K3:
2.KEPPRES No.22 / 1993 ttg Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja
www.pln.co.id |
PENGERTIAN TEMPAT KERJA
“Tiap ruangan (di permukaan tanah, diatas permukaan tanah, di dalam tanah, dipermukaan air,
dai dalam air dan tempat kerja lainnya) atau lapang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimanan terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya.”
TUJUAN PENERAPAN
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
“Kecelakaan kerja yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang
timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalan berangkat
dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar
dilalui.” – Perdir PLN No. 0250.P/DIR/2016
Kriteria kecelakaan kerja, PAK/PAHK & Meninggal Mendadak pada tenaga kerja di PT PLN
(Persero) sesuai dengan Perdir PLN No. 0250.P/DIR/2016 Pasal 4, 5 dan 6
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
MENURUT “MW HEINRICH” (TEORI DOMINO)
PENYEBAB GEJALA KEJADIAN KERUGIAN
DASAR
47%
19% 22%
6%
i it rd n rd n
ns jaa jaa
t e r m da r da r
pe g Pe ta
n ke ta
n ke
m
kin is pe is pe
i ko r su
a
na su
a as
k o se sa se w
ili W k ak k ga
em ga
n a el a e n
m en tid p tid ap
ak d n/ an n/ y
ti d ai aka nak aka an
n su n sa n ad
jaa ks
e igu ilak igu ak
ke
r
d a ak
d d ak
d Tid
e /ti tid ak tid
ap pa ja / ti d
D
san ta
n r te AP
lak Ke da
Pe rja at p
ke Al U
Be dak
ti
P
SO
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja :
1. Menghilangkan/mengurangi “Unsafe Act” dari semua personil yang terlibat
2. Menghilangkan/menguransi “Unsafe Condition” di semua tempat kerja
3. Membuat dan menerapkan Standing Operation Procedure (SOP) bagi semua jenis pekerjaan
yang mengandung potensi bahaya
4. Melakukan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko terhadap semua jenis pekerjaan yang akan
dilakukan
5. Menugaskan personil yang berkompetensi sesuai dengan jenis pekerjaannya
6. Menunjuk/menetapkan “Pengawas” dalam setiap pekerjaan
7. Menyediakan peralatan kerja, material dan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan
standar
8. Memasang Lock Out Tag Out (LOT) / Rambu pada saat melakukan pekerjaan
POLA PENERAPAN K3 DI PT PLN (PERSERO)
Dituangkan ke dalam Maturity Level K3L sesuai dengan Nota Dinas dari KDIV K3L No.
00138/KLH.00.01/KDIVK3L/2017 Tentang Penilaian Kinerja Keselamatan, Kesehatan Kerja,
Keamanan dan Lingkungan (K3)
Program Manajemen meliputi penerapan Sistem Manajemen di Perusahaan (SMK3, SMP, ISO)
PENGAWASAN K3
PASAL 5 (1) UU No 1/170
2. Ahli K3
Adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnakertrans
ditunjuk oleh MENAKERTRANS
-> Professional <-
www.pln.co.id |
3. Pengawas K2/K3 Internal PLN
www.pln.co.id |
Pengelolaan Lingkungan
Pada Kegiatan Ketenagalistrikan
DASAR HUKUM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UU No.1/1970
Keselamatan Kerja
UU No.32 /2009
UU No. 30/2009 Pasal Perlindungan dan
32 Lingkungan Hidup Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinyan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi pernecanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum
PENGERTIAN BERDASARKAN PP NO. 101/2014
Pencemaran lingkungan hidup dapat disebabkan oleh limbah atau sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan
Limbah B3
Limbah
Limbah Non B3
PENGERTIAN LIMBAH B3 BERDASARKAN PP NO. 101/2014
“Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan
dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lain.”
Lama penyimpanan Limbah B3 diatur di dalam PP No. 101/2014 Pasal 28, yaitu :
1. 90 hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk limbah yang dihasilkan sebesar 50 kg per hari atau lebih ;
2. 180 hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk limbah yang dihasilkan kurang dari 50 kg per hari untuk limbah
B3 kategori 1;
3. 365 hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk limbah yang dihasilkan kurang dari 50 kg per hari untuk limbah
B3 kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber spesifik; atau
4. 365 hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk limbah yang dihasilkan kurang dari 50 kg per hari untuk limbah
B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus.
POLA PENERAPAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DI PT PLN (PERSERO)
Program Teknis Operasional Pengelolaan Limbah Kegiatan Pengemasan
www.pln.co.id |
2. KESELAMATAN UMUM :
Wujud : Aman dari Bahaya
www.pln.co.id |
3. KESELAMATAN LINGKUNGAN :
www.pln.co.id |
4. KESELAMATAN INSTALASI:
Wujud : Aman dan Andal
www.pln.co.id |
SERTIFIKASI :
www.pln.co.id |
STANDARISASI
www.pln.co.id |
SERTIFIKASI PADA KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
www.pln.co.id |
PENGARUH K2 TERHADAP KINERJA UNIT – UNIT PLN
www.pln.co.id |
POLA PELAKSANAAN K2 / K3 DI PLN
PENGORGANISASIAN K2 / K3 :
PEJABAT K2 / K3, AHLI K3, P2K3 (SAFETY COMMITTEE)
B. PENGHARGAAN K2 / K3
www.pln.co.id |
UNDANG-UNDANG KETENAGALISTRIKAN NOMOR 30 TAHUN 2009.
TANGGAL 23 SEPTEMBER 2009
BAB XV. KETENTUAN PIDANA
Pasal 50
1) Setiap orang yang tidak memenuhi keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) yang mengakibatkan matinya seseorang
karena tenaga listrik dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
www.pln.co.id |
KETENTUAN PIDANA
(3) Selain pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemegang izin usaha
penyediaan tenaga listrik atau pemegang izin operasi juga diwajibkan untuk
memberi ganti rugi kepada korban.
(4) Penetapan dan tata cara pembayaran ganti rugi sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
www.pln.co.id |
Pasal 51
(1). Setiap orang yang tidak memenuhi keselamatan ketenagalistrikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) sehingga mempengamhi
kelangsungan penyediaan tenaga listrik dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda palingbanyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah).
www.pln.co.id |
PASAL 51
(2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan
terputusnya aliran listrik sehingga merugikan masyarakat, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).
www.pln.co.id |