Anda di halaman 1dari 7

KOP PERUSAHAAN SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI

(SMK3 – SML – SMM)

No. Dokumen: SMT-PLU-PR-15


PROSEDUR SAFETY BRIEFING

LEMBAR PENGESAHAN

Disusun oleh:

No. Nama Jabatan Tanggal Tanda Tangan

1. Staff Admin April 2020

2. Staff Teknik April 2020

3. Staff K3/Ahli K3 Listrik


4.
5.

Diverifikasi oleh :

No. Nama Jabatan Tanggal Tanda Tangan

1. Supervisor Teknik April 2020


2. Koordinator Teknik April 2020

3.
4.
5.
6.

Palu, April 2020


Disetujui dan Disahkan oleh :
DIREKTUR

………………………………

Catatan:
Dilarang Keras Memperbanyak/Menggandakan Dokumen ini, Tanpa Ijin Tertulis Dari Manajemen
PT …………………………..

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 1 dari 7


KOP PERUSAHAAN SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)

No. Dokumen: SMT-PLU-PR-15


PROSEDUR SAFETY BRIEFING

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN

NO PENERIMA DOKUMEN NOMOR NOMOR


COPY REVISI
1 Arsip Ruang SMT (Pengendali Dokumen) Master
2 Direktur 01
3 Koordinator Teknik 02
4 Ahli K3 Listrik 03
5 Staff Teknik 04
6 Staff Admin 05

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 2 dari 7


KOP PERUSAHAAN SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)

No. Dokumen: SMT-PLU-PR-15


PROSEDUR SAFETY BRIEFING

STATUS REVISI DOKUMEN

Revisi Bab/ Halaman/ Paraf


Tanggal Uraian/ Revisi
ke Paragraf Persetujuan

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 3 dari 7


KOP PERUSAHAAN SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)

No. Dokumen: SMT-PLU-PR-15


PROSEDUR SAFETY BRIEFING

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................Error! Bookmark not defined.


DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN..............................................................................Error! Bookmark not defined.
STATUS REVISI DOKUMEN...................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................................4
1. TUJUAN...........................................................................................................................................................5
2. RUANG LINGKUP...........................................................................................................................................5
3. REFERENSI....................................................................................................................................................5
4. DEFINISI..........................................................................................................................................................5
5. TANGGUNG JAWAB......................................................................................................................................6
6. URAIAN PROSEDUR......................................................................................................................................6
7. DOKUMEN TERKAIT......................................................................................................................................7
8. LAMPIRAN......................................................................................................................................................7

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 4 dari 7


KOP PERUSAHAAN SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)

No. Dokumen: SMT-PLU-PR-15


PROSEDUR SAFETY BRIEFING

1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa Safety Briefing sebelum pelaksanaan pekerjaan atau
rapat atau pertemuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga tujuan kecelakaan nihil
tercapai.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup tata cara:
2.1. Safety Briefing yang dilakukan oleh petugas yang ditunjuk sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai.
2.2. Safety Briefing yang dilakukan oleh petugas yang ditunjuk sebelum rapat atau pertemuan
dimulai.
2.3. Safety Briefing yang dilakukan oteh petugas yang ditunjuk kepada tamu yang mengunjungi

3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang Keselamatan Kerja No.1 tahun 1970
3.2. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3 Elemen 2.4
3.3. ISO 14001:2015 tentang Sistem Manajemen Lingkungan Klausul 7.4
3.4. ISO 45001:2018 tentang Sistem Manajemen K3 Klausul 7.4

4. DEFINISI
4.1. SMT adalah singkatan dari Sistem Manajemen Terintegrasi (SMK3 –
SML – SMM)
4.2. Safety Briefing adalah kegiatan menyampaikan beberapa informasi
antara lain kondisi tempat kerja, APD yang dipakai, penggunaan peralatan, memeriksa kondisi
para pekerja, pekerjaan yang akan dilaksanakan serta doa sebelum pekerjaan dimulai serta
kegiatan menyampaikan informasi K3L kepada peserta rapat sebelum rapat dimulai dan
kegiatan menyampaikan informasi K3L kepada tamu yang akan masuk
4.3. Pengawas K3 adalah Petugas yang ditunjuk oleh Manajer UP3 untuk
mengawasi penerapan K3L pada setiap pekerjaan.

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 5 dari 7


KOP PERUSAHAAN SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)

No. Dokumen: SMT-PLU-PR-15


PROSEDUR SAFETY BRIEFING

5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Direktur bertanggung jawab untuk menunjuk pengawas K3 dan pengawas pekerjaan.
5.2. Ahli K3 Umum/Listrik bertanggung jawab terhadap perencanaan, pemantauan
pelaksanaan, dan pengendalian safety briefing.

6. URAIAN PROSEDUR
6.1. SAFETY BRIEFING SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI
6.1.1. Pengawas K3 dan Pengawas Pekerjaan mengumpulkan seluruh pelaksana pekerjaan
sebelum pekerjaan dilaksanakan dilokasi pekerjaan.
6.1.2. Pengawas K3 menyampaikan hal-hal: kebijakan SMT, potensi bahaya dan insiden
disekitar lokasi pekerjaan, mengawasi tempat-tempat berbahaya, rencana tanggap
darurat, tim tanggap darurat, menunjukkan pemakaian APD, memeriksa kondisi kesehatan
pelaksana pekerjaan.
6.1.3. Pengawas Pekerjaan menyampaikan hal-hal: menjelaskan pekerjaan yang akan
dilakukan, pembagian tugas personil, menjelaskan IBPPR, JSA, dan Working Permit serta
metode kerja sesuai SOP atau IK, menunjuk pelaksana pekerjaan untuk memasang dan
melepas tagging atau gembok dan rambu pengaman.
6.1.4. Untuk pegawai atau kontraktor yang melaksanakan kerja di lingkungan dalam waktu
tertentu, maka Safety Briefing diberikan pada awal sebelum melakukan pekerjaan dan
apabila terdapat perubahan materi Safety Briefing yang secara signifikan berpengaruh
terhadap kinerja K3L, maka Safety Briefing harus diberikan kembali.
6.1.5. Melaksanakan doa bersama agar pekerjaan mendapat keselamatan dan personil
mendapat kekuatan dan kssehatan. Doa bersama dipimpin oleh Pengawas Pekerjaan.

6.2. SAFETY BRIEFING SEBELUM PERTEMUAN DIMULAI


6.2.1. Sebelum pertemuan-pertemuan dimulai, setelah Pembukaan oleh pembawa acara, Safety
Briefing/Safety Induction wajib disampaikan kepada peserta pertemuan. Safety Induction
dapat disampaikan langsung oleh petugas yang ditunjuk atau memakai media alat
komunikasi.

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 6 dari 7


KOP PERUSAHAAN SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)

No. Dokumen: SMT-PLU-PR-15


PROSEDUR SAFETY BRIEFING

6.2.2. Safety Induction kepada tamu dilakukan oleh Petugas Satpam atau petugas yang ditunjuk
kepada setiap tamu yang berkunjung ke kantor.
6.2.3. Adapun hal-hal yang disampaikan dalam Safety Briefing sebelum dimulainya suatu
pertemuan, diantaranya kebijakan SMT, potensi bahaya dan insiden, rencana tanggap
darurat, tim tanggap darurat, fasilitas-fasilitas yang tersedia

6.3. DOKUMENTASI
6.3.1. Formulir Safety Briefing, harus diisi oleh pegawai, tamu, kontraktor, pengguna jasa,
pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya sebagai bukti telah mengikuti Safety
Briefing.
6.3.2. Rekaman hasil Safety Briefing disimpan dan dipelihara sesuai dengan Prosedur
Pengendalian Rekaman,

7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Formulir Safety Briefing,

8. LAMPIRAN
-

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai