Anda di halaman 1dari 16

p

REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT
JENDERAL BINA MARGA

BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XII


SATUAN KERJA PELAKSANA JALAN NASIONAL KALIMANTAN UTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
(Bts. BULUNGAN - TANJUNG SELOR
Sp. 3 TANJUNG PALAS - SEKATAK BUJI)

PAKET :
PRESERVASI JALAN Bts BULUNGAN - TANJUNG SELOR

LAPORAN BULANAN SEPTEMBER 2020


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA
DAN LINGKUNGAN HIDUP
[SMK3L]

DI SUSUN OLEH :
PT. SWADAYA BHAKTI GUNA
LEMBAR PENGESAHAN

URAIAN DISUSUN OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH

JABATAN GENERAL SUPERINTENDENT SITE ENGINEER PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 1.1

TANDA TANGAN

PUJI EKO AGUS PRASETIYO, ST


NAMA JAMES PAUL TANGKULIUNG ST Ir. AGUS PRASETYO NIP. 197506232003121005

TANGGAL

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN


PELAKSANAAN JALAN NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN UTARA PPK
1.1 Bts BULUNGAN - TANJUNG SELOR
PRESERVASI JALAN Bts BULUNGAN - TANJUNG SELOR
KONTRAK NOMER :
1.1-35/APBN/PJN.1-KALTARA/2020
TANGGAL KONTRAK :
12 FEBRUARI 2020

UNIT PENERIMA :
No Penerima Tanda Tangan Tanggal
STATUS DOKUMEN
1 PPK 1.1Bts BULUNGAN - TANJUNG SELOR
STATUS
2 KONSULTAN SUPERVISI
TANGGAL :
3 ARSIP
DAFTAR ISI

i LEMBAR
PENGESAHAN
ii DAFTAR ISI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
1 UMUM
- LATAR BELAKANG
- MAKSUD DAN TUJUAN SMK3L
2 INFORMASI KEGIATAN
- KEBIJAKAN TERHADAP SMK3L
- RAMBU RAMBU K3
- DEFINISI, PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA SMK3L
3 PERENCANAAN
- IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, DAN PENGENDALIAN RESIKO SMK3L
- TABEL PENYUSUNAN SASARAN, PROGRAM,
- SASARAN DAN PROGRAM SMK3L
4 TINJAUAN MANAJEMEN
- PEMERIKSAAN DAN EVALUASI SMK3L
- TINJAUAN MANAJEMEN
BAB I. UMUM

 LATAR BELAKANG

Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (SMK3L) merupakan hal
yang sangat penting dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia, tentunya demi
mengarah kepada sistem yang lebih baik dan teratur. Dengan Penerapan SMK3l dengan benar
akan dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan para pekerja, SMK3L juga mempunyai dampak
positif atas terjaganya lingkungan dan keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh sebab itu, SMK3L
pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi
juga harus dipenuhi dalam sebuah sistem pekerjaan. Dengan penerapan SMK3L maka akan
tercipta rasa aman dan nyaman dari seluruh elemen baik pekerja maupun perusahaan.

 MAKSUD DAN TUJUAN SMK3L PERUSAHAAN

o Maksud dari SMK3L dalam perusahaan agar menjadi petunjuk kerja dalam melakukan
pekerjaan, dengan adanya acuan dalam pekerjaan maka akan memudahkan pekerjaan
sehingga pekerjaan menjadi efektif dan efisien serta tetap berada dalam pengawasan yang
memenuhi standar perusahaan.
o Tujuan dari SMK3L ini agar dapat memberikan gambaran mengenai petunjuk pekerjaan
sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan konstruksi khususnya dalam proyek ini.
Pengetahuan yang didapat juga diharapkan dapat diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat meningkatkan efektifitas kerja dan menjadikan pekerjaan yang efektif dan
efisien.

1
BAB II. KEBIJAKAN SMK3L PERUSAHAAN

 KEBIJAKAN SMK3L
Dalam Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan
(SMK3L) untuk Konstruksi Jalan ini dipersiapkan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan konstruksi
guna mengurangi tingkat kecelakaan dan gangguan kesehatan akibat pelaksanaan pekerjaan
konstruksi jalan dan jembatan.
Sehingga kami seluruh jajaran PT. SWADAYA BHAKTI GUNA akan selalu mengemban
kepercayaan yang telah diberikan Pihak Owner dengan :
o Menerapkan dan Meningkatkan cara kerja K3L sesuai dengan peraturan perundang-
undangan

o Melaksanakan pengendalian risiko K3L sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

o Meningkatkan perbaikan kinerja K3L secara berkelanjutan, untuk memenuhi kepuasan


pelanggan dan stakeholder lainnya.

o Melaksanakan norma-norma perlindungan kerja dan lingkungan serta menciptakan tempat


kerja yang aman, sehat dan bebas resiko kecelakaan.

 Rambu–Rambu K3
Rambu-rambu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan alat bantu yang
bermanfaat untuk membantu menginformasikan bahaya dan untuk melindungi kesehatan dan
keselamatan para pekerja atau pengunjung yang berada di tempat kerja tersebut.
Fungsi dari rambu-rambu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), antara lain :

1. Menarik perhatian setiap orang terhadap adanya bahaya keselamatan dan kesehatan
kerja.
2. Menunjukan kemungkinan terdapat potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat di
tempat kerja.
3. Menyediakan informasi secara umum serta memberikan pengarahan.
4. Memberitahukan kepada para pekerja dimana mereka harus menggunakan alat
pelindung diri saat berada di tempat kerja.
5. Menginformasikan dimana peralatan darurat keselamatan diletakkan.

2
6. Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan atau perilaku yang tidak
diperbolehkan dilakukan di tempat kerja.

Warna yang menarik perhatian yang dipakai pada rambu-rambu keselamatan kerja juga
untuk keperluan lainnya yang menyangkut keselamatan pekerja. Misalnya, warna untuk
menginformasikan isi aliran dalam suatu pipa dan bahaya yang terkandung di dalam aliran
tersebut.
Pemilihan warna pada rambu-rambu keselamatan kerja juga menuntut perhatian dari
kemungkinan terdapat potensi bahaya yang dapat menyebabkan celaka, misalnya potensi akan
adanya bahaya dapat digambarkan dengan menggunakan warna kuning. Bila mana pekerja
menyadari adanya potensi bahaya di sekitarnya, kemudian pekerja dapat melakukan tindakan
pencegahan dini agar tidak terjadi kecelakaan. Oleh sebab itu resiko kemungkinan terjadinya
kecelakaan, luka, cacat atau kerusakan lainnya dapat diperkecil.
Bagaimanapun juga manfaat rambu-rambu keselamatan kerja adalah untuk memberikan
sikap waspada akan adanya bahaya, tetapi tidak dapat mengeliminasi atau mengurangi bahaya
tesebut pada saat bahaya tersebut terjadi.
Warna keselamatan kerja dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Pengelompokan rambu-rambu keselamatan kerja dibagi menjadi tiga kelompok:

1. Perintah
2. Waspada (peringatan, perhatian, bahaya)
3. Informasi

Setiap kelompok rambu-rambu keselamatan kerja digambarkan dalam bentuk masing


masing, kemudian dibagi ke dalam sub kelompok, selanjutnya dapat diidentifikasi atau dikenali
melalui warnanya.

3
4
Bentuk geometri dan kelompok rambu keselamatan dapat ditunjukkan seperti pada gambar
dibawah ini :

 DEFINISI, PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA SMK3L

DEFINISI PERAN, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB K3L

PERAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

KETUA 1. Menentukan dan memutuskan kebijakan mengenai K3L Perusahaan


2. Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana dan prasarana K3L
3. Mengundang Partisipasi seluruh karyawan untuk melakukan latihan K3L

SEKRETARIS 1. Membuat Laporan Kinerja Unit K3L


2. Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana dan prasarana K3L
3. Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait yang berkaitan dengan Unit K3L

KOORDINATOR 1. Mengkoordinasi kinerja semua anggota unit K3L

TRANSPORTASI 1. Mengakomodasi sarana transportasi darurat dari dalam atau luar lingkungan
perusahaan

LOGISTIK 1. Mengakomodasi kebutuhan umum Unit K3L

REGU P3K 1. Melaksanakan tindakan K3L


2. Melaporkan segala kekurangan atau kerusakan sarana dan prasarana P3K di
lingkungan perusahaan kepada Koordinator, Sekretaris ataupun Ketua

3. Melaporkan kepada korrdinator ataupun sekretaris unit K3L bila terdapat


korban yang memerlukan tindakan medis lanjut pihak ketiga di luar
perusahaan

5
BAB III. PERENCANAAN

Pada bab ini berisikan mengenai Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko,
persyaratan hukum dan persyaratan lainnya, serta sasaran dan program Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
Kebijakan yang diterapkan oleh PT. SWADAYA BHAKTI GUNA dalam pelaksanaannya
adalah sebagai berikut :
o Sebelum memulai, dilakukan proses identifikasi terhadap resiko keselamatan dan
kesehatan kerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk setiap rencana
pekerjaan.
o memelihara informasi yang berkaitan dengan keperluan, mencakup aktivitas rutin
dan non rutin dan aktivitas dari semua personil yang memiliki akses ke tempat
kerja (termasuk subkontraktor dan pengunjung).
o Menghimpun informasi yang ada dan disampaikan kepada seluruh pihak yang
terkait sehingga selalu up to date terhadap informasi terbaru.
o Menaati segala peraturan yang berkaitan dengan hukum dan menjalankannya
dengan tulus sehingga memudahkan pelaksanaan pekerjaan.
o Menerapkan dan memelihara pekerjaan sesuai dengan standard dan prosedur
yang berlaku sehingga keselamatan kerja tetap terjaga.

6
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
( SMK3L )

LAPORAN BULANAN SMK3L


SATUAN KERJA KEGIATAN : PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH 1 PROVINSI KALIMANTAN UTARA
PAKET PEKERJAAN : PRESERVASI JALAN Bts. BULUNGAN - TANJUNG SELOR
LOKASI : Bts. BULUNGAN - TANJUNG SELOR
KONTRAKTOR PELAKSANA : PT SWADAYA BHAKTI GUNA
KONSULTAN PENGAWAS : PT PURI DIMENSI

LAPORAN BULANAN SEPTEMBER 2020


TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, SKALA PRIORITAS, PENGENDALIAN RESIKO SMK3L
NamaPerusahaan : PT. SWADAYA BHAKTI GUNA
Kegiatan : PRESERVASI JALAN Bts. BULUNGAN - TANJUNG SELOR
PENILAIAN RISIKO PENANGGU
SKALA
No URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN RESIKO K3L NG JAWAB
KEKERA KEPAR TINGKAT PRIORI
PAN AHA RISIKO TAS (Nama
N Petugas)
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1.2
Mobilisasi a.SafetyMeeting
Tertimpa alat : luka ringan dan luka C 2 L 3
berat b.Menggunakan Alat Pengaman Diri sesuai standar
1.8 Manajemen keselamatan dan lalu Terjatuh dari alat berat : luka ringan Yg ditentukan
Lintas c.Menggunakan rambu peringatan dan barikade
1.19
Keselamatan dan kesehatan kerja

3.1(1) Galian Biasa Tertimpa alat : luka ringan


a.SafetyMeeting
Galian Batu Lunak Terkena benda tajam : luka ringan b.Menggunakan Alat Pengaman Diri sesuai standar
3.1(2) 2 L 3
C
ygditentukan
Galian batu Tertimpa Pohon : luka berat
3.1(3) c.Menggunakan rambu peringatan dan barikade
Timbunan Biasa dari sumber galian Terbentur alat : luka ringan Safety
3.2(1a)
Engineer

3.2(2a) Timbunan Pilihan dari Sumber Galian

2.1(1) Galian untuk selokan Drainase dan

selokan Air

2.3(26) Saluran berbentuk U type Ds3

3.3(1) Penyiapan badan jalan

5.1(1) Lapis pondasi agregat kelas A Tertimpa alat : luka ringan a.SafetyMeeting
C 2 L 3
b.Menggunakan Alat Pengaman Diri sesuai standar
Lapis resap pengikat - aspal cair Terkena benda tajam : luka ringan
6.1(1) ygditentukan
Terbentur alat : luka ringan c.Menggunakan rambu peringatan dan barikade
6.3(5a Laton lapis Aus (AC-WC)
)
Beton struktur fc 20
7.1(7a
) Baja tulangan sirip BJTS 280

7.3(2)

KEKERAPAN KEPARAHAN TINGKAT RISIKO SKALA


PRIORITAS
HAMPIR PASTI AKAN TERJADI = A KERUGIAN MATERIAL KECIL DAN MINIM EXTREME RISK = E SKALA PRIORITAS 1 = RESIKO TINGGI
CEDERA = 1
CENDERUNG AKAN TERJADI = B KERUGIAN MATERIAL KECIL DAN CEDERA HIGH RISK = H SKALA PRIORITAS 2 = RESIKO SEDANG / MENENGAH
RINGAN = 2
MUNGKIN AKAN TERJADI = C KERUGIAN CUKUP BESAR DAN CEDERA MODERATE RISK = M SKALA PRIORITAS 3 = RESIKO KECIL
CUKUP BERAT = 3
KEMUNGKINAN KECIL TERJADI = D KERUGIAN BESAR DAN CEDERA BERAT / LOW RISK = L
CACAT = 4
JARANG TERJADI = E KERUGIAN SANGAT BESAR DAN POTENSI
KEMATIAN = 5

Evaluasi : Sudah sesuai dengan SMK3L resiko kecil dan tidak terjadi masalah

Komentar : Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam kegiatan ini sangat diperlukan
mengingat bahaya yang di hadapi pekerja apabila tidak menerapkan SMK3L,

 Hal yang penting bagi seluruh personil yang melaksanakan pekerjaan di lapangan harus

7
memahami bahwa pemakaian alat pelindung diri untuk mencegah atau meminimalisir
terjadinya kecelakaan kerja’
 Seluruh personil dan petugas k3 harus melakukan pengamatan dan mengenali setiap
aktivitas yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Sebelum terjadinya kecelakaan itu
sendiri, kita harus melakukan perbaikan atau pencegahan melalui banyak hal, seperti
pemasangan rambu, peringatan, perbaikanperubatahan metode kerja.
 Untuk pekerjaan galian, operator alat berat harus tetap di arahkan pelaksana lapangan,
komunikasikan rencana pekerjaan kepada seluruh personil yang terlibat dalan pekerjaan
supaya kinerja nya aman terkendali dan lancar, jangan terlalu dekat dengan alat berat yang
sedang bekerja, selalu tetap berhati hati agar tidak terjadinya kecelakaan dalam bekerja.
 Untuk pekerjaan galian selokan drainase dan saluran air operator alat berat harus berhati
hati mengingat tanah yang di lalui excavator untuk galian saluran tanah nya lembek, dan
harus tetap ada petugas pengatur lalu lintas supaya lancar dan tidak terjadi kecelakaan
saat pekerjaan berlangsung.
 Rambu rambu lalu lintas harus tetap terpasang posisikan rambu k3 di lokasi yang mudah di
lihat dengan jelas, posisikan rambu k3 dalam jarak pandang yang tepat sehingga
informasinya terbaca jelas, pastikan posisi rambu k3 tidak tertutup dan tersembunyi supaya
pengguna jalan mengetahui ada pekerjaan di area tersebut, rambu peringatan wajib di
tempatkan pada jarak 80 meter atau pada jarak tertentu sebelum tempat bahaya pada jalan
dengan memperhatikan pengaturan lalu lintas agar pengguna jalan tetap aman dalam
berlalu lintas.
Untuk pekerjaan galian tanah :
 Pastikan alat berat yang digunakan sudah diperiksa fisik dan funsinya bekerja dengan baik
 Operator alat berat haruslah seorang yang kompeten/terlatih serta paham mengenai aturan
keselamatan kerja dalam mengoperasikan alat berat tersebut
 Pastikan ada seorang pekerja yang memberikan arahan ketika alat berat mulai melakukan
penggalian
 Pastikan alat berat sudah di tempatkan pada posisi yang tepat, stabil dan aman ketika
digunakan untuk pekerjaan penggaliandan ketika selesai digunakan
 Pastikan tidak ada orang yang tidak berkepentingan mendekati area galian
 Tanah yang berada disekitar galian harus segera dipindahkan, untuk menghindari longsor
 Jika galian mencapai kedalaman tertentu, dinding tanah harus di tahan agar tidak longsor
 Rambu rambu survey atau batas galian harus sudah di tetapkan
 Pada galian bukit yang di buat bertingkat/trap dengan kemiringan harus sesuai dengan
gambar kerja

8
 Pohon pohon dengan tinggi lebih dari 10 m harus di potong terlebih dahulu untuk menjaga
keamanan operator alat berat
 Semua pekerja harus memakai alat pelindung diri yang lengkap
 Rambu rambu harus terpasang dengan jelas mengingat lalu lintas kendaraan di sekitar
galian lumayan banyak sehingga para pengendaraan mengetahui didekat lokasi tersebut
ada pekerjaan galian tanah
 Tetap berhati hati mengingat keluarga kita merindukan kita dirumah, selalu tetap berdoa
agar pekerjaan lancar dan aman untuk keselamatan kita bersama

Disetujui oleh : Diperiksa oleh : Dikerjakan oleh :


PPK 1.1 PROVINSI KALIMANTAN UTARA KONSULTAN SUPERVISI KONTRAKTOR PELAKSANA
PT.PURI DIMENSI PT.SWADAYA BHAKTI GUNA

SUTRISN0 MUFIT.ST TOMY CHRISTIAN


NIP.197506232003121005 HEALTH SAFETY ENVIRONMENT STAF K3

 SASARAN DAN PROGRAM K3L

- Sasaran

1. Sasaran Umum:

9
Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal ( Zero Fatal Accidents) pada pekerjaan
konstruksi.
2. Sasaran Khusus:
Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian risiko yang
disusun guna tercapainya Sasaran Umum, Penyusunan Sasaran dan
Program K3.
3. Sasaran khusus untuk lingkungan:
o Melakukan tindakan preventif (Perlindungan) terhadap
kerusakan lingkungan.

o Memelihara lingkungan dan mengurangi insiden yang dapat


menyebabkan rusaknya lingkungan.
o Melakukan pengelolaan secara efektif agar tidak terjadi
pencemaran / kerusakan terhadap lingkungan.

- Program K3L
o Melakukan pengawasan terhadap segala pekerjaan terutama yang memiliki risiko
tinggi
o Melakukan Safety meeting untuk seluruh pekerja sebelum memulai
aktivitas.
o Penyediaan dan penggunaan alat pelindung diri secara lengkap.
o Penyediaan alat dan pendukung keselamatan kerja.

10
BAB IV. TINJAUAN MANAJEMEN

 PEMERIKSAAN DAN EVALUASI SMK3L

Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3L dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas dan
Pengendalian Resiko K3L. Untuk pelaksanaan pemeriksaan, dipastikan melalui standar mutu
yang ada yaitu ISO 9001 dan OHSAS 18001 dan dipantau sesuai prosedur yang berlaku.
PT. SWADAYA BHAKTI GUNA melakukan penetapan standar untuk memonitor pekerjaan
di lapangan agar efektif dengan beberapa kegiatan berikut :
o Penandaan lokasi yang rawan akan kerusakan lingkungan.
o Melakukan pencatatan berkaitan dengan lingkungan sekitar pekerjaan untuk
menghindari kerusakan (preventif).
o Pemeriksaan lingkungan kerja secara berkala agar dapat diketahui kondisi
lingkungan di daerah pekerjaan.
o Melaporkan Kegiatan Harian dan melakukan pencatatan terkait kinerja K3L.

o Petugas K3L yang berada di lapangan melakukan pengawasan dan memberikan


masukan kepada pekerja di lapangan terkait hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan K3L.
o Jika terdapat temuan, akan diadakan tindak lanjut berupa pembahasan mengenai
temuan tersebut, dan evaluasi tingkat efektifitas sistem yang diterapkan.
o Melakukan Pengecekan seluruh peralatan yang akan digunakan, untuk peralatan
yang dapat dikalibrasi dilakukan pengecekan secara berkala.
o Pemeliharaan Alat secara berkala.

Dengan diterapkannya SMK3L diharapkan dapat meminimalisir tingkat kecelakaan


dalam pekerjaan dan meminimalisir kerusakan lingkungan sekitar akibat pekerjaan yang
dilaksanakan. Hal ini juga menjadi sebagai catatan dan evaluasi untuk perusahaan dalam
pelaksanaan pekerjaan agar ke depannya dapat meningkatkan kinerja dan efektifitas
pekerjaan.

11
 TINJAUAN MANAJEMEN

Tinjauan Manajemen ini merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan PT.
SWADAYA BHAKTI GUNA yang sedang menerapkan Sistem Manajemen Mutu yaitu ISO 9001
dan OHSAS 18001. Dengan terus melakukan evaluasi terhadap kesesuaian kondisi dan akan
terus dicatat kekurangan apa yang masih ada dalam pekerjaan sehingga ke depannya akan
terus menjadikan pekerjaan lebih baik dan dapat meningkatkan efektivitas dari implementasi
manajemen mutu dalam pekerjaan, sehingga akan didapat hasil yang diharapkan dari
implementasi manajemen ini diantaranya sebagai berikut :
o Terjaganya pelaksanaan sesuai standar perusahaan.

o Penerapan dan pengembangan pelaksanaan K3L di lapangan dapat


dieksekusi dengan baik.
o Meminimalisir kejadian ataupun temuan di lapangan.

o Standar kerja tetap terjaga sehingga dapat mengendalikan risiko kejadian di


lapangan, risiko kerusakan lingkungan dan pekerjaan dilaksanakan dengan efektif.
o Pemeliharaan dan pengembangan sebuah organisasi yang efektif dengan
budaya K3L yang positif.

12

Anda mungkin juga menyukai