Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II-1.51.

00
Tgl.Terbit 20 Oktober 2021
KOMUNIKASI RADIO No.Revisi 00
Halaman 1 dari 6

PT. ALAM KARYA GEMILANG


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KOMUNIKASI RADIO

No.SIMAKLAH-PR-II-1.51.00

Nama Jabatan Tanda Tangan

Dibuat
Muhammad Sukri Hafid HSE Supervisor

Nama Jabatan Tanda Tangan

Diperiksa
Marradian Dwi Pujana KTT PT. AKG

Nama Jabatan Tanda Tangan

Disetujui
Marradian Dwi Pujana KTT PT. AKG

Didistribusikan kepada
Internal PT. AKG
Eksternal PT. AKG

Status Dokumen

A-HSE-1.51.00-20 Oktober 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II-1.51.00
Tgl.Terbit 20 Oktober 2021
KOMUNIKASI RADIO No.Revisi 00
Halaman 2 dari 6

LEMBAR PENGENDALIAN

Bagian/Sub-Bagian yang Tanggal Disetujui


No.Revisi Halaman
direvisi Revisi Oleh

Document Controller

Muhammad Sukri Hafid

A-HSE-1.51.00-20 Oktober 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II-1.51.00
Tgl.Terbit 20 Oktober 2021
KOMUNIKASI RADIO No.Revisi 00
Halaman 3 dari 6

1. TUJUAN
1.1. Memberikan pedoman dan petunjuk dalam melakukan komunikasi dengan
menggunakan radio diseluruh cakupan area operasional PT.ALAM KARYA
GEMILANG.
1.2. Menjamin komunikasi radio diarea operasional PT.ALAM KARYA
GEMILANG berjalan lancer dan efektif, sehingga informasi yang
disampaikan ke penerima informasi secara lengkap dan jelas.
1.3. Mencegah terjadi kecelakaan yang diakibatkan terjadinya miss
communication.

2. RUANG LINGKUP
Lingkup prosedur ini berlaku diseluruh area operasional PT. ALAM KARYA
GEMILANG maupun sub-kontraktor serta vendor yang menjalin kerjasama
dengan PT ALAM KARYA GEMILANG.

3. REFERENSI
3.1. UU No.1/1970 tentang Keselamatan Kerja
3.2. Permen 26/2018 Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Mineral Batubara
3.3. Kepmen 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah
Teknik Pertambangan yang Baik
3.4. Permen Kominfo No.04/2015 tentang ketentuan operasional dan tata cara
perizinan penggunaan spectrum frekuensi radio.
3.5. Permen Kominfo Nomor 3 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha
dan Standar Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Pos, Telekomunikasi, dan Sistem dan Transaksi Elektronik
3.6. ISO 45001:2018 Kalusul 4.4.6. Pengendalian Operasi
3.7. ISO 14001:2004 Klausul 4.4.6. Pengendalian Operasi
3.8. Manual SMKP PT Alam Karya Gemilang (SIMAKLAH)

4. DEFINISI
4.1. Radio komunikasi adalah radio yang digunakan untuk saling bertukar
informasi antara seseorang dengan orang lain atau antara beberapa orang
dalam suatu komunitas tertentu..
4.2. Komunikasi adalah "suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".

5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Teknik Tambang
5.1.1. Memastikan prosedur komunikasi radio tersedia dan dijalankan
sesuai dengan ruang lingkup
5.1.2. Memastikan sarana dan prasrana pendukung dalam prosedur ini
tersedia dan memadai
5.2. Dept.Plant bertanggung jawab untuk melengkapi setiap unit yang
dipergunakan untuk produksi maupun unit saran dengan radio komunikasi.

A-HSE-1.51.00-20 Oktober 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II-1.51.00
Tgl.Terbit 20 Oktober 2021
KOMUNIKASI RADIO No.Revisi 00
Halaman 4 dari 6

5.3. HSE memastikan setiap unit yang baik A2B maupun unit support lainnya
telah dilengkapi dengan radio komunikasi dan dapat berfungsi dengan baik.
5.4. Seluruh Dept.Head memastikan setiap unit yang dioperasikan telah
memiliki radio komunikasi dan berfungsi dengan baik.
5.5. Seluruh personil yang mengoperasikan peralatan dan unit wajib mematuhi
prosedur komunikasi radio yang baik dan benar sesuai persyaratan
prosedur.

6. PROSEDUR
6.1. Menghidupkan Radio Komunikasi
6.1.1. Hidupkan radio komunikasi setelah mengidupkan kendaraan/unit
dengan cara menekan tombol power .
6.1.2. Pilihlah channel radio sesuai dengan channel yang ditentukan di
area aktifitas , dengan cara menekan tombol panah ke atas dan ke
bawah.
6.1.3. Atur volume suara radio sesuai kebutuhan.
6.1.4. Lakukan Check fungsi radio dengan melakukan panggilan.

6.2. Melakukan komunikasi radio


Setiap personil dalam melakukan dan atau menerima panggilan radio wajib
memperhatiakan hal-hal sebagai berikut:
6.2.1. Etika dalam penggunaan radio komunikasi yang meliputi:
6.2.1.1. Tidak boleh berbicara kotor/kasar di radio
6.2.1.2. Hindari penggunaan bahasa daerah
6.2.1.3. Hindari penggunaan istilah yang tidak dipahami artinya,
maksud dan kegunaannya.
6.2.1.4. Tidak diperkenankan mengobrol panjang lebar diradio (
memonopoli channel )
6.2.1.5. Hindari bercanda secara berlebihan
6.2.2. Pemilihan Channel radio
Setiap personil yang mengoperasikan kendaraan/unit wajib
menyesuaikan channel radio yang telah ditetap pada area kegiatan
hal ini tidak terbatas pada ( Channel PIT,Channel Hauling, Channel
Port, dsb).
6.2.3. Komunikasi wajib Info
Setiap personil wajib menginformasikan keberadaaanya apabila
sedang berada pada posisi:
6.2.3.1. Area blindspot
6.2.3.2. Terdapat rambu wajib info
6.2.3.3. Sedang berada dibelakang unit lain
6.2.3.4. Adanya potensi bahaya yang ditemukan
6.2.3.5. Memasuki area parkir
6.2.3.6. Mendekati unit lain.

A-HSE-1.51.00-20 Oktober 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II-1.51.00
Tgl.Terbit 20 Oktober 2021
KOMUNIKASI RADIO No.Revisi 00
Halaman 5 dari 6

6.2.4. Melakukan Interupsi


6.2.4.1. Apabila mau memotong / menyela pembicaraan
disebabkan ada sesuatu informasi yang penting, lakukan
pada saat jeda komunikasi atau spasi, kemudian masuk
dengan menyebutkan identitas diri,
6.2.4.2. Setelah selesai kepentingannya sebaiknya dikembalikan
pada pengguna sebelumnya dengan mengucapkan :
Terima Kasih
6.2.5. Menyampaikan berita
Agar berita yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan jelas
tujuannya, maka pembawa berita wajib dilakukan sebagai berikut:
6.2.4.1. Lakukan monitoring terlebih dahulu dan pastikan
sipenerima berita merespon panggilan
6.2.4.2. Gunakan bahasa Indonesia yang benar dan santun
6.2.4.3. Hindari kesan terburu-buru
6.2.4.4. Gunakan kata “ GANTI “ sebagai tanda akhir pembicaraan
6.2.4.5. Posisi mikrofon jangan terlalu jauh dari bibir.
6.2.6. Meng-eja berita yang disampaikan
Apabila kalimat yang disampaikan tidak dapat diterima dengan
sempurna oleh penerima berita maka hal ini dilakukan dengan cara
meng-eja setiap huruf-huruf dari kalimat yang disampaikan sesuai
dengan ejaan alphabet radio dan setiap spasi pada kata dalam
kalimat diakhiri dengan kata “ Lain Kata “ .

Berikut tabel alphabet radio:


LETTER KEY PHARSE LETTER KEY PHARSE
A Alpha N November
B Bravo O Oscar
C Charlie P Papa
D Delta Q Quebec
E Echo R Romeo
F Foxtrot S Sierra
G Golf T Tango
H Hotel U Uniform
I India V Victor
J Juliet W Whiskey
K Kilo X X-ray
L Lima Y Yankee
M Mike Z Zulu

A-HSE-1.51.00-20 Oktober 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II-1.51.00
Tgl.Terbit 20 Oktober 2021
KOMUNIKASI RADIO No.Revisi 00
Halaman 6 dari 6

6.3. Istilah-istilah lain dalam berkomunikasi


6.3.1. BREAK
Hanya digunakan apabila ingin menyampaikan berita darurat dan
mengharuskan semua komunikasi pada channel yang
bersangkutan harus “diputuskan”
Catatan: Apabila menyampaikan berita darurat/emergency,
penggunaan Break disertai nama panggilan.
6.3.2. ROGER
Istilah ROGER dipergunakan oleh si penerima bilamana berita yang
disampaikan telah diterima secara lengkap, sementara jika berita
yang diterima belum lengkap digunakan istilah NEGATIVE
6.3.3. OVER/GO AHEAD
OVER/GO AHEAD adalah istilah yang digunakan untuk mengakhiri
suatu panggilan yang sama dengan penggunaan kata “GANTI”
6.4. Mematikan Radio Komunikasi
Matikan radio komunikasi sebelum meningglkan kendaraan /unit dengan
cara menekan tombol power.

7. DOKUMEN TERKAIT

A-HSE-1.51.00-20 Oktober 2021


Rev: 00

Anda mungkin juga menyukai