Anda di halaman 1dari 6

Hukum Ohm

1. Tujuan Percobaan
Setelah selesai percobaan pelajar harus mampu mengukur dan menghitung nilai tahanan, arus dan
tegangan serta menggambarkan karakteristik tahanan dengan mempergunakan hukum ohm.

2. Pendahuluan
Tahanan adalah salah satu dari komponen yang banyak dipergunakan di dalam rangkaian-rangkaian
listrik, satuan dari tahanan adalah ohm (Ω), di dalam rangkaian listrik tahanan diberi tanda dengan
huruf R.
Jenis dari tahanan yang dipergunakan pada percobaan ini adalah tahanan karbon, hukum ohm
menyatakan hubungan antara tegangan, arus dan tahanan di dalam rangkaian listrik.
Berdasarkan dari hukum Ohm telah kita ketahui bahwa :
𝑉 = 𝐼. 𝑅
𝑉
𝑅= 𝑂ℎ𝑚
𝐼
Dimana :
V = Tegangan yang diberikan pada tahanan
I = Arus yang mengalir pada tahanan
R = Besarnya nilai tahanan
Besarnya daya dari sebuah tahanan tergantung dari besarnya arus yang diberikan/melalui tahanan
itu, daya yang diberikan pada tahanan itu tidak boleh melebihi dari daya tahanan tersebut, tahanan
mempunyai nilai daya seperti : 5W; 1W; 0,5W; dan 0,25W.

3. Peralatan yang Diperlukan


Alat :- 1 Power Suply 0 – 15 V DC
- 2 Multi Meter Analog
- 16 Leads / Kabel Penghubung

Bahan : Tahanan 47 Ω, 56 Ω, 100 Ω, 150 Ω, 220 Ω, 470 Ω, 680 Ω, 820 Ω

Page | 1
4. Rangkaian Percobaan

Ampere Meter

Volt Meter

5. Tabel Hasil Praktikum

1. Tabel 1

Menentukan Nilai Tahanan

Arus (Milli Ampere)


Tegangan R = 47 Ω R = 100 Ω R = 220 Ω R = 470 Ω R = 680 Ω R = 820 Ω
(volt) Alat Alat Alat Alat Alat Alat
Teori Teori Teori Teori Teori Teori
Ukur Ukur Ukur Ukur Ukur Ukur

1 21 21,2 9,5 10 4 4,5 2,1 2,1 1,5 1,4 1,25 1,21


3 60 63,8 28,4 30 14 13,6 6,625 6,3 4,5 4,4 3,75 3,6
5 101,75 106,3 55,5 50 21,25 22,7 11,1 10,6 7,5 7,3 6,35 6,09
7 150 148,9 70 70 32,5 31,8 15,5 14,8 10,75 10,2 8,75 8,53
9 190 191,4 90 90 40,5 40,9 19,2 19,1 12,95 13,2 10,95 10,9
11 224 234 105 110 52 50 23,7 23,4 15,85 16,1 13,4 13,4
13 261 276,5 123 130 55,5 59 30 27,6 18,9 19,1 15,95 15,8
15 319,1 142,5 150 70 68,1 34,5 31,9 23,15 22,05 18,5 18,2

Page | 2
2. Tabel 2

Untuk Menentukan Karakteristik Tahanan

Arus (Milli Ampere)


Tegangan
𝑅1 = 56Ω 𝑅2 = 150Ω 𝑅3 = 390Ω
(Volt)
Alat Ukur Teori Alat Ukur Teori Alat Ukur Teori
2 39 35,7 11,2 13,33 5 5,1
4 75 71,4 25,55 26,6 10 10,2
6 112,5 107,1 40 40 15 15,3
8 150 142,8 59 53,3 20 20,5
10 185 178,5 65 66,6 25 25,6
12 226 214,2 80 80 30 30,7
14 265 250 95 93,3 37 35,8
16 300 285,7 102,5 106,6 41 41,02

3. Tabel 3

Menentukan Hubungan antara Arus dan Tahanan dengan Tegangan Konstan

Tegangan : 10 volt

Tahanan
47 56 100 270 470
(Ω)
Arus Alat Alat Alat Alat Alat
Teori Teori Teori Teori Teori
(Milli Ukur Ukur Ukur Ukur Ukur
Ampere) 205 212,76 185 178,5 145 100 37,5 37,03 21,5 21,2

6. Analisa Pengukuran

Mengukur suatu nilai besaran listrik menggunakan alat ukur tidak akan bisa mendapatkan hasil
pengukuran yang tepat sesuai dengan nilai teori. Hal tersebut dipengaruhi oleh :
- Tingkat ketelitian alat ukur
- Toleransi pada kabel dan tahanan
- Pembacaan jarum penunjuk yang tidak tepat
Penggunaan nilai batas ukur tidak boleh dibawah nilai dari yang akan diukur karena dapat merusak
alat ukur tersebut, tetapi juga tidak boleh terlalu besar dari yang akan diukur karena tingkat
kesalahan ukur akan menjadi semakin besar.

Page | 3
Contoh pengukuran arus pada tahanan 47Ω dengan tegangan 1V dengan batas ukur arus 30 mA
Nilai arus pada alat ukur (X’) = 21mA
Nilai arus secara teori (X) = 21,276 mA
Kesalahan mutlak (dX) = 21,276 mA – 21 mA = 0,276 mA
𝑑𝑋 0,276
Kesalahan relatif = 𝑋
. 100% 21,276
. 100% = 1,297%

7. Pertanyaan

1. Bagaimana hubungan antara V dan I pada rangkaian-rangkaian yang telah diberikan. Jelaskan
dengan grafik.
2. Bila tegangan yang diberikan konstant nilainya, tentukan hubungan antara I dan R, Jelaskan.
3. Gambarkan karakteristik dari tahanan (3 buah tahanan).
4. Berikan kesimpulan dari percobaan-percobaan yang telah anda lakukan tersebut.

Jawab :

1. Grafik Tabel 1

GRAFIK TABEL 1
300

250
ARUS ( MILLI AMPERE )

200

150

100

50

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
TEGANGAN ( VOLT )

47 Ohm 110 Ohm 220 Ohm 470 Ohm 680 Ohm 820 Ohm

Page | 4
GRAFIK TABEL 2
350

ARUS ( MILLI AMPERE ) 300

250

200

150

100

50

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
TEGANGAN ( VOLT )

56 Ohm 150 Ohm 390 Ohm

GRAFIK TABEL 3
250

200
ARUS ( MILLI AMPERE )

150

100

50

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
TAHANAN ( Ω )

Arus pada tegangan 10 volt

Hubungan antara V dan I sesuai pada grafik tabel 1, dapat dilihat pada R konstan semakin
besar tengan maka arus juga akan ikut membesar maka artinya nilai tegangan (V) berbanding
lurus dengan nilai arus (I).

2. Hubungan antara I dan R bila tegangan konstan adalah dapat kita lihat gambar grafik tabel 3,
semakin besar tahanan maka arus akan semakin kecil. Sesuai dengan bunyi hukum ohm dimana
nilai resistansi suatu resistor akan berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik
dengan arus. Bila tegangan konstan maka R akan berbanding terbalik dengan I

Page | 5
3. Gambar karakteristik pada 3 buah tahanan terdapat pada grafik tabel 2 diatas. Karakteristik
tahanan pada setiap kenaikan tegangan akan diikuti oleh kenaikan arus dan secara teori bila
digambarkan pada grafik akan membentuk garis linier yang menanjak. Namun dikarenakan
nilai pengukuran yang tidak akurat sesuai teori maka garis dari hasil pengukuran yang telah
dilakukan tidak linier sempurna. Dan dari grafik juga dapat dilihat semakin besar nilai resistansi
maka arus akan semakin kecil.
4. Kesimpulan:
Dapat disimpulkan dari data yang telah didapat selama praktikum bahwa pada tegangan konstan
semakin besar nilai resistansi tahanan maka semakin kecil arus yang melalui tahanan tersebut
𝑉
dan begitu pula sebaliknya maka dari itu di dapat rumus: 𝑅 =
𝐼

Page | 6

Anda mungkin juga menyukai