Anda di halaman 1dari 10

HALAMAN JUDUL

MAKALAH
KERAJAAN KUTAI

Disusun Oleh :

1. Adnan Tri Setiadi (1)


2. Nagita Azzahra (23)
3. Sherin Mutiara (31)
4. Ziyadatul Akmalia (36)

Kelas : X / E7

SMA N 1 ULUJAMI
TAHUN PELAJARAN 2023-2024

1
DAFTAR ISI
Table of Contents
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2. Perumusan Masalah....................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
2.1. Sejarah dan Lokasi Kerajaan Kutai.............................................................................5
2.2. Sumber Sejarah kerajaan Kutai...................................................................................5
2.2. Raja-raja Kerajaan Kutai.............................................................................................6
2.3. Kondisi Kehidupan Masyarakat..................................................................................7
2.3.1. Kehidupan Sosial Budaya.....................................................................................7
2.3.2. Kehidupan Ekonomi.............................................................................................7
2.3.3. Kehidupan Politik.................................................................................................7
2.4. Runtuhnya Kerajaan Kutai..........................................................................................8
BAB III...................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat Makalah ini dengan
judul KERAJAAN KUTAI

Dalam penulisan Makalah ini saya mendapatkan bantuan dari para guru yang telah
mengajarkan tahap-tahap dalam pembuatan Makalah dan saya juga di bantu oleh beberapa
teman saya. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu menyediakan data-data akurat demi terbentuknya Makalah ini.

Dalam penulisan Makalah yang sederhana ini saya menyadari masih ada
kekurangan yang terdalapat di dalamnya. Oleh karena itu saya meminta maaf atas segala
kekurangan dari karya tulis ini. Saya berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Ulujami, 16 Januari 2024

Tim Penulis

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berangkat dari sejarah bangsa Indonesia yang didahului oleh masa keajaan.
Kerajaan Hindu merupakan pelopor berdirinya Negara hindu di Indonesia. Banyak
kerajaan-kerajaan hindu di Indonesia. Sejak masuknya budaya hindu ini Zaman Prasejarah
mulai berganti menjadi Zaman Sejarah. Kerajaan hindu di Indonesia mempunyai
sejarahnya masing-masing, seperti Kerajaan Kutai dan Tarumanegara.
Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan
dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok,
dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal
tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang
di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari
Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien. Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan
yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan
dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16.
Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada
masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di
Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar
tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa
Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah
kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara
tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang
kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu.
Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan
Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.

1.2. Perumusan Masalah


1. Dimana Lokasi dan Sumber Sejarah Kerajaan Kutai ?
2. Siapa saja Raja yang memerintah kerajaan Kutai?
3. Bagaimana Kondisi dan Kehidupan Sosial dan Politik Kerajaan Kutai
4. Bagaimana proses kehancuran Kerajaan Kutai

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah dan Lokasi Kerajaan Kutai

Kerajaan kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak ditepi
sungai Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur, dekat kota Tenggarong. Diperkirakan
Kerajaan Kutai berdiri pada abad 4 M prasasti tersebut didirikan oleh Raja Mulawarman.
Bukti sejarah tentang kerajaan Kutai adalah ditemukannya tujuh prasasti yang berbentuk
yupa (tiang batu) tulisan yupa itu menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta.

Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai
bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang disebut
sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh
Mulawarman. Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi berikutnya
menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut
membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah memeluk agama
Hindu.

2.2. Sumber Sejarah kerajaan Kutai


Berikut adalah berbagai sumber sejarah dari Kerajaan Kutai:
1. Prasasti Muarakaman I
Sumber sejarah Kerajaan Kutai yang pertama adalah Prasasti Muarakaman I.
Prasasti ini mengandung pahatan sepanjang 12 baris di satu sisinya. Isi dari
prasasti ini menceritakan silsilah Raja Mulawarman.
2. Prasasti Muarakaman II
Dari 7 yupa Kerajaan Kutai, Prasasti Muarakaman II memiliki bentuk paling
tinggi. Ada 8 pahatan baris di bagian depan yupa dengan isi yang
menceritakan persembahan dari Raja Mulawarman untuk para Brahmana,
yaitu 20.000 ekor sapi.
3. Prasasti Muarakaman III
Terdapat 8 baris tulisan yang ada di bagian atas Prasasti Muarakaman III. Di
dalamnya terkisah mengenai kebaikan budi serta kebesaran Raja
Mulawarman yang begitu mulia dan baik hati.
4. Prasasti Muarakaman IV

5
Pada bagian atas tugu batu terdapat tulisan dalam 11 baris yang kini sudah
aus dan tidak bisa dibaca. Kini, prasasti tersebut disimpan di gedung lama
Museum Nasional.
5. Prasasti Muarakaman V
Bagian depan Prasasti Muarakaman V mengandung 4 baris tulisan dan
menceritakan tentang para Brahmana. Prasasti ini menjadi tanda peringatan
untuk sedekah yang sudah dikeluarkan oleh Raja Mulawarman.
Dijelaskan di dalamnya bahwa Raja Mulawarman memberi banyak sekali
minyak kental dan lampu dengan kelopak bunga.
6. Prasasti Muarakaman VI
Prasasti Muarakaman VI mempunyai 8 baris tulisan di bagian depannya. Isi
dari prasasti satu ini adalah mengenai seruan selamat untuk Sri Maha Raja
Mulawarman yang sudah memberi persembahan pada Brahmana.
7. Prasasti Muarakaman VII
Mempunyai bentuk paling pendek di antara prasasti lainnya, terdapat 8 baris
tulisan di sisi depan prasasti. Cerita yang disampaikan prasasti ini adalah
mengenai keberhasilan Raja Mulawarman dalam menaklukan raja lainnya.

2.2. Raja-raja Kerajaan Kutai

1. Maharaja Kundungga, gelar anumerta Dewawarman


2. Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
3. Maharaja Mulawarman
4. Maharaja Marawijaya Warman
5. Maharaja Gajayana Warman
6. Maharaja Tungga Warman
7. Maharaja Jayanaga Warman
8. Maharaja Nalasinga Warman
9. Maharaja Nala Parana Tungga
10. Maharaja Gadingga Warman Dewa
11. Maharaja Indra Warman Dewa
12. Maharaja Sangga Warman Dewa
13. Maharaja Candrawarman
14. Maharaja Sri Langka Dewa
15. Maharaja Guna Parana Dewa
16. Maharaja Wijaya Warman
17. Maharaja Sri Aji Dewa
18. Maharaja Mulia Putera
19. Maharaja Nala Pandita
20. Maharaja Indra Paruta Dewa
21. Maharaja Dharma Setia

6
2.3. Kondisi Kehidupan Masyarakat

2.3.1. Kehidupan Sosial Budaya


Berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai dapat diketahui bahwa pada abad ke-4 M di
daerah Kutai terdapat suatu masyarakat Indonesia yang telah banyak menerima pengaruh
Hindu. Masyarakat tersebut telah dapat mendirikan suatu kerajaan yang teratur rapi
menurut pola pemerintahan di India. Masyarakat Indonesia menerima unsur-unsur yang
datang dari luar (India) dan mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia
sendiri.

Kehidupan budaya masyarakat Kutai sebagai berikut : Masyarakat Kutai adalah


masyarakat yang menjaga akar tradisi budaya nenek moyangnya.
Masyarakat yang sangat tanggap terhadap perubahan dan kemajuan kebudayaan.
Menjunjung tingi semangat keagamaan dalam kehidupan kebudayaannya.
Masyarakat Kutai juga adalah masyarakat yang respon terhadap perubahan dankemajuan
budaya. Hal ini dibuktikan dengan kesediaan masyarakat Kutai yangmenerima dan
mengadaptasi budaya luar (India) ke dalam kehidupan masyarakat. Selain dari itu
masyarakat Kutai dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggispirit keagamaan
dalam kehidupan kebudayaanya. Penyebutan Brahmana sebagai pemimpin spiritual dan
ritual keagamaan dalam yupa-prasasti yang mereka tulis menguatkan kesimpulan itu.

2.3.2. Kehidupan Ekonomi


Dilihat dari letaknya, Kutai sangat strategis, terletak pada jalur aktifitas pelayaran
dan perdagangan antara dunia barat dan dunia timur. Secara langsung maupun tidak
langsung besar pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Kutai, terutama dalam bidang
perekonomian masyarakatnya, dimana perdagangan juga dijadikan mata pencaharian utama
saat itu.

2.3.3. Kehidupan Politik


Sejak muncul dan berkembangnya Pengaruh Hindu di Kaltim, terjadi perubahan
dalam tata pemerintahan, yatu dari sistem pemerintahan kepala suku menjadi sistem
pemerintahan Raja atau feodal. Raja-raja yang pernah berkuasa pada kerajaan Kutai adalah
sebagai berikut:

Kudungga. Raja ini adalah Founding Father kerajaan Kutai, ada yang unik pada
nama raja pertama ini, karena nama Kudungga merupakan nama Lokal atau nama yang
belum dipengaruhi oleh budaya Hindu. Hal ini kemudian melahirkan persepsi para ahli

7
bahwa pada masa kekuasaan Raja Kudungga, pengaruh Hindu baru masuk ke Nusantara,
kedudukan Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya
pengaruh Hindu, ia megubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat
dirinya mejadi raja, sehingga pergantian raja dilakukan secara turun temurun.
Aswawarman. Prasasti Yupa menyatakan bahwa Raja aswawarman merupakan raja
yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai
diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan upacara Asmawedha. Upacara-
upacara ini pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan raja Samudragupta, ketika
ingin memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan
tujuan untuk menentukan batas kekuasaan kerajaan Kutai. Dengan kata lain, sampai dimana
ditemukan tapak kaki kuda, maka sampai disitulan batas kerajaan Kutai. Pelepasan kuda-
kuda itu diikuti oleh prajurit kerajaan Kutai.

Mulawarman. Raja ini adalah Putra dari raja Aswawarman, ia membawa Kerajaan
Kutai ke puncak kejayaan. Pada masa kekuasaannya Kutai mengalami masa gemilang.
Rakyat hidup tentram dan sejahtera. Dengan keadaan seperti itulah akhirnya Raja
Mulawarman mengadakan upacara korban emas yang amat banyak.

2.4. Runtuhnya Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia
tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji
Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan
Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute).
Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra
Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang
disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.

Kepercayaan: Pendiri Dinasti Diperkirakan Kerajaan Kutai berdiri pada abad 4 M


prasasti tersebut didirikan oleh Raja Mulawarman. Bukti sejarah tentang kerajaan Kutai
adalah ditemukannya tujuh prasasti yang berbentuk yupa (tiang batu) tulisan yupa itu
menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta.

Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai
bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang disebut
sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh
Mulawarman. Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi berikutnya
menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut
membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah memeluk agama
Hindu.
8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kerajaan Kutai berada di kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam. Nama
kerajaan ini disesuaikan dengan nama tempat penemuan prasasti, yaitu didaerah
Kutai. Kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh Hindu
adalah beberapa penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh
tiang batu yang disebut Yupa. Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu
merupakan pwersembahan rakyat kepada para Dewa yang dipujanya.

Kehidupan social dan budayanya pun sangat menjujung tinggi nilai kebudayaan
yang ada. Kehidupan ekonomi masyarakat kutai sangat makmur, dengan bukti bahwa
Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai
menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat Kutai, disamping pertanian.

Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman


pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para
Brahmana. Masa keruntuhan Kerajaan Kutai runtuh ketika Raja Dharma Setia tewas
ditangan Raja Kutai Kartanegara. Raja Dhamarmasetia adalah anak dari Raja
Mulawarman, cucu dari Raja Asmawarman, buyut dari Raja Kudungga. Dan Raja Dharma
Setia adalah Raja terakhir diKerajaan Kutai .

Pengaruh kebudayaan India di Indonesia tidak hanya menunjuk pada perkembangan ajaran
Hindu – Budha, tetapi juga pada aspek lain missal aspek politik, ekonomi, sosial budaya
dan lain sebaginya Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini terlihat
dari peninggalan – peninggalan yang tidak sepenuhnya merupakan hasil jiplakan
kebudayaan India. Meskipun corak dan sifat kebudayaan di pengaruhi India. Namun dalam
perkembangannya Indonesia mampu menghasilkan kebudayaan kepribadian sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://fikri8495.blogspot.com/2013/09/makalah-sejarah-kerajaan-di-indonesia.html
http://www.anakciremai.com/2010/03/makalah-sejarah-tentang-sejarah_9500.html
http://ratnafitri11ips517.blogspot.com/2012/11/makalah-kerajaan-kutai.html
http://pujinurifha.blogspot.com/2013/12/makalah-kutai.html

10

Anda mungkin juga menyukai