Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas
makalah Sejarah Indonesia yang berjudul “KERAJAAN KUTAI” tepat pada waktunya.

Dan tak lupa pula kita kirimkan Shalawat beserta Salam kepada Nabi Muhammad
SAW dengan ucapan “Allahhumma Sholli ala Sayyidina Muhammad”.

            Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu
harap dimaklumi apabila ada salah kata dalam penulisan makalah ini. Akhir kata, kami
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan. Aamiin

                                                                                                     
Pangkalan, 10 Maret 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
3. Tujuan....................................................................................................................... 2

BAB II     PEMBAHASAN


1. Sejarah kerajaan kutai........................................................................................... 3
2. Raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan.......................................................... 4
3. Kehidupan sosial budaya kerajaan kutai............................................................... 4
4. Peninggalan sejarah kerajaan kutai....................................................................... 5
5. Keruntuhan kerajaan kutai.................................................................................... 6

BAB III     PENUTUP


1. Kesimpulan............................................................................................................ 7
2. Saran...................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
    Kerajaan Kutai Martapura merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia, dan dikatakan
bahwaagama Hindu telah menyebar dari abad ke-II dan III tahun masehi dibawa dengan jalan
damai melaluipenganutnya yang rata-rata sebagai saudagar, pedagang dan lain-lain. Mereka
menetap di daerah-daerah wilayah Indonesia dan terjadilah pembauran kebudayaan dan
kepercayaan, Corak Hindu diIndonesia dimulainya dengan munculnya kerajaan Kutai
Martapura, Menurut seorang pujangga dari Indiabernama Walmaliki dalam sebuah kidungnya
bernama Ramayana, ia menggambarkan negeri yang kayayang menghasilkan logam dan
tumbuh-tumbuhan serta menjadikan daerah itu menjadi perhatian bangsaHindu (India),
Yunani dan Tiongkok, dan mulai terjadilah suatu gejala politik berupa pendirian kampung-
kampung yang kemudian menjadi hiasan tujuh Negara di Nusa Emas dan Perak, yang dapat
diartikanKerajaan Kutai.
    Pada masa petalihan masyarakat kepulauan Indonesia, Kerajaan Kutai mendapat corak
yang luar biasa karena telah berlangsungnya pertemuan antara dua peradaban yang maju,
yakni corak budaya Hindu dan Budha dengan corak budaya asli yang dimiliki bangsa
Indonesia yang berpusat pada tenagatuah dan kesaktian.Mengenai penebaran budaya asli
Indonesia menurut seorang bernama Van Helne Geldern sejak 4050 tahun yang lalu, yang
meninggalkan sipat-sipat pelaut dan cara bertani serta berbahasa dankebudayaan lainnya itu
berasal dari hulu sungai Hoang-Ho dan Jang Tse serta sungai Kiang dan Mekhong (Cina),
sedangkan pengaruh dari Sungai Berahmana Putra dan sungai Irwadi (India) semulaberasal
dari Semenanjung (Malaysia) yang menuju ke Kalimantan, Filipina, kepulauan Formosa,
Jepang,pulau Sumatra dan Jawa, serta Irian. Pada zaman itu orang Yunani menyebut
Kepulauan Nusantaradengan nama La Badlon, sedangkan orang Arab menyebutnya Sajabidja

2. RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana awal mula adanya kerajaan kutai
- Siapa saja raja yang pernah berkuasa di kutai
- Bagaimana kehidupan sosial masyarakat kerajaan
- Apa saja peninggalan kerajaan kutai

1
3. TUJUAN
- Dapat mengetahui sejarah kerajaan kutai
- Mengetahui raja raja yang pernah berkuasa di kutai
- Mengetahui peninggalan kerajaan kutai

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. SEJARAH KERAJAAN KUTAI


Kutai adalah Hindu-Buddha pertama ada di Indonesia. Letak Kutai kira-kira ada di
daerah Muarakaman, di tepi sungai Mahakam di provinsi Kalimantan Timur. Dulu,
daerah sungai Mahakam bisa dilayari sampai daerah Muarakaman sehingga cocok banget
buat perdagangan. Karena zaman dulu itu nggak ada internet, buat tahu perkembangan
Kutai, kita butuh sumber sejarah. Sumber sejarah utama Kutai adalah yupa.
Yupa itu bentuknya kayak tugu peringatan, tapi ada tulisannya. Prasasti yupa ini ada
di era raja Mulawarman, sekitar abad ke 5 Masehi. Tulisan yupa ini ditulis dalam huruf
pallawa dan bahasa sansekerta. Salah satu yupa itu memberi tahu kita silsilah keluarga
Raja Mulawarman. Mulai dari kakeknya, Kudungga, hingga ayahnya, Aswawarman,
dianggap seperti dewa Ansuman atau Dewa Matahari.
Raja Mulawarman adalah pemeluk Hindu penyembah dewa Siwa sangat dermawan.
Menurut sejarah, Raja Mulawarman bahkan mengorbankan 20 ribu ekor lembu dan
kurban emas untuk kaum Brahmana. Sebagai rasa terima kasih, kaum Brahmana
membuatkan yupa khusus untuk Raja Mulawarman.
Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, Kutai mengalami masa sangat baik.
Pertaniannya subur, dan dilewati jalur perdagangan.
Sementara itu pada abad XIII di muara Sungai Mahakam berdiri Kerajaan bercorak
Hindu Jawa yaitu Kerajaan Kutai Kertanegara yang didirikan oleh salah seorang
pembesar dari   Kerajaan Singasari yang bernama Raden Kusuma yang kemudian
bergelar Aji Batara Agung Dewa Sakti dan beristerikan Putri Karang Melenu sehingga
kemudian menurunkan putera bernama Aji Batara Agung Paduka Nira.
Proses asimilasi (penyatuan) dua kerajaan tersebut telah dimulai pada abad XIII
dengan pelaksanaan kawin politik antara Aji Batara Agung Paduka Nira yang
mempersunting Putri Indra Perwati Dewi yaitu seorang puteri dari Guna Perana Tungga
salah satu Dinasti Raja Mulawarman (Martadipura), tetapi tidak berhasil menyatukan
kedua kerajaan tersebut. Baru pada abad XVI melalui perang besar antara kerajaan Kutai
Kertanegara pada masa pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji Ing dengan Kerajaan
Kutai Mulawarman (Martadipura) pada masa pemerintahan Raja Darma Setia.
Dalam pertempuran tersebut Raja Darma Setia mengalami kekalahan dan gugur di
tangan Raja Kutai Kertanegara Aji Pangeran Sinum Panji, yang kemudian berhasil
3
menyatukan kedua kerajaan Kutai Tersebut sehingga wilayahnya menjadi sangat luas dan
nama kerajaannyapun berubah menjadi Kerajaan Kutai Kertanegara Ing Martadipura
yang kemudian menurunkan Dinasti Raja-raja Kutai Kertanegara sampai sekarang.

2. RAJA-RAJA YANG PERNAH  BERKUASA DI KERAJAAN KUTAI.


1) Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
2) Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
3) Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
4) Maharaja Marawijaya Warman
5) Maharaja Gajayana Warman
6) Maharaja Tungga Warman
7) Maharaja Jayanaga Warman
8) Maharaja Nalasinga Warman
9) Maharaja Nala Parana Tungga Warman
10) Maharaja Gadingga Warman Dewa
11) Maharaja Indra Warman Dewa
12) Maharaja Sangga Warman Dewa
13) Maharaja Candrawarman
14) Maharaja Sri Langka Dewa Warman
15) Maharaja Guna Parana Dewa Warman
16) Maharaja Wijaya Warman
17) Maharaja Sri Aji Dewa Warman
18) Maharaja Mulia Putera Warman
19) Maharaja Nala Pandita Warman
20) Maharaja Indra Paruta Dewa Warman
21) Maharaja Dharma Setia Warman

3. KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT KERAJAAN KUTAI.


1) Kehidupan Sosial
Pada kerajaan Kutai memiliki golongan masyarakat yang telah menguasai bahasa
sansekerta dan bisa menulis huruf Pallawa yaitu golongan para Brahmana. Golongan
yang lain ialah suatu golongan ksatria yang terdiri atas kerabat dari Raja
Mulawarman. Pada masyarakat kutai akan sendiri merupakan suatu golongan
penduduk yang masih erat memegang teguh suatu kepercayaan asli dari leluhur
4
mereka. Mulawarman kemudian menjadi penganut agama hindu syiwa dan golongan
para brahmana.
2) Kehidupan politik
Kudungga tak dianggap menjadi sebagai pendiri dari dinasti karena menggunakan
konsep keluarga raja di zaman tersebut masih terbatas di para keluarga raja yang
sudah menyerap kebudayaan india pada setiap kehidupan dalam sehari-hari. Raja
mulawaranman juga menciptakan adanya stabilitas politik dimana pada masa
pemerintahannya tersebut. Itu terlihat dari adanya Yupa yang menyebutkan bahwa
Mulawarman menjadi raja berkuasa, kuat dan bijaksana.
3) Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi di Kerajaan Kutai dapat diketahui dari dua hal berikut ini :
Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan
India.      Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para
pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.
Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah
memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.

4. PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN KUTAI


1) Singgasana Sultan adalah salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang masih
terjaga sampai saat ini. Benda ini diletakan di Museum Mulawarman. Pada zaman
dahulu Singgasana ini digunakan oleh Sultan Aji Muhammad Sulaimanserta raja-raja
Kutai sebelumnya. Sultan aji muhhammad yang namanya sekarang di jadikan nama
bandara internasional balikpapan sepinggan sejak tahun 2014.  Singgasana Sultan ini
dilengkapi dengan payung serta umbul-umbul serta peraduan pengantin Kutai
Keraton.
2) Kering Bukit Kang merupakan keris yang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri
Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Berdasarkan cerita
dari masyarakat menyebutkan bahwa putri ini merupakan putri yang ditemukan dalam
sebuah gong yang hanyut di atas bambu. Di dalam gong tersebut terdapat bayi
perempuan, telur ayam dan sebuah kering. Kering ini diyakini sebagai Keris Bukit
Kang.
3) Kura-kura emas. Benda yang memiliki ukuran sebesar kepalan tangan ini ditemukan
di daerah Long Lalang, daerah yang berada di hulu Sungai Mahakam. Dari riwayat
5
yang diketahui benda ini merupakan persembahan dari seorang pangeran dari
Kerajaan China untuk Putri Raja Kutai, Aji Bidara Putih. Kura-kura emas ini
merupakan bukti dari pangeran tersebut untuk mempersunting sang putri.
4) Pedang Sultan Kutai terbuat dari emat padat. ciri ciri dari pedanh sultan kutai ini
terdapat pada corak gagang pedang terdapat ukiran gambar seekor harimau yang siap
untuk menerkam mangsanya. kemudian pada bagian ujung pedang terdapat hiasan
seekor buaya. Namun anda tidak akan menemukan pedang sultan kutai ini di museum
Mulawarman kutai, namun tersimpan di Museum Nasional di Jakarta.
5) Kalung Ciwa yang ditemukan oleh pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
Kalung ini ditemukan oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan Muara Kaman
pada tahun 1890. Saat ini Kalung Ciwa masih digunakan sebagai perhiasan oleh
sultan dan hanya dipakai ketika ada pesta penobatan sultan baru.
6) Ketopong adalah mahkota yang biasa dipakai oleh Sultan Kerajaan Kutai yang
terbuat dari emas. Ketopong ini memiliki berat 1,98 kg dan saat ini masih tersimpan
di Museum Nasional Jakarta. Benda bersejarah yang satu ini ditemukan di Mura
Kaman, Kutai Kartanegara pada tahun 1890. Sedangkan yang dipajang di Museum
Mulawarman merupakan ketopong tiruan.
7) Prasasti Yupa merupakan salah satu bukti sejarah Kerajaan Kutai yang paling tua.
Dari prasasti inilah diketahui tentang adanya Kerajaan Kutai di Kalimantan. Di dalam
prasasti ini terdapat tulisan-tulisan yang menggunakan bahasa Sansekerta dan juga
aksara/huruf Pallawa. Isi dari Prasasti Yupa mengungkapkan sejarah dari Kerajaan
Hindu yang berada di Muara Kaman, di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Secara garis besar prasasti tersebut menceritakan tentang kehidupan politik, sosial dan
budaya Kerajaan Kutai. ini tulisan yang tertulis di prasati yupa.
 
5. KERUNTUHAN KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas
dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji
Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan
Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute).
Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa
Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut
Kesultanan Kutai Kartanegara.

6
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Kerajaan Kutai berada di kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam. Nama
kerajaan ini disesuaikan dengan nama tempat penemuan  prasasti, yaitu didaerah Kutai.
kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh Hindu adalah
beberapa penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh tiang
batu yang disebut Yupa. Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu
merupakan pwersembahan rakyat kepada para Dewa yang dipujanya.
Kehidupan sosial dan budayanya pun sangat menjujung tinggi nilai kebudayaan yang
ada. Kehidupan ekonomi masyarakat kutai sangat makmur, dengan bukti bahwa Kerajaan
Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi
tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan
bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai,
disamping pertanian.
Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah
memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Masa keruntuhan Kerajaan Kutai runtuh ketika Raja Dharma Setia  tewas ditangan Raja
Kutai Kartanegara.  Raja Dhamarmasetia adalah anak dari Raja Mulawarman, cucu dari
Raja Asmawarman, buyut dari Raja Kudungga. Dan Raja Dharma Setia adalah Raja
terakhir diKerajaan Kutai

2. SARAN
Kita sebagai masyarakat Indonesia harus mencintai budaya budaya yang ada saat ini.
Peninggalan-peninggalan yang begitu besar di Indonesia membuktikan bahwa Indonesia
adalah negeri yang kaya akan budaya. Dengan cara merawat,melestarikan dan tidak
merusak budaya yang ada itu juga merupakan bukti cinta kita terhadapan peninggalan
budaya diIndonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

- http://ratnafitri11ips517.blogspot.co.id/2012/11/makalah-kerajaan-kutai.html
-  https://www.scribd.com/doc/294934471/MAKALAH-KERAJAAN-KUTAI
- http://myschool039.blogspot.co.id/2015/10/makalah-kerajaan-kutai.html
- http://myblogberbagikaryatangan.blogspot.co.id/2015/02/contoh-makalah-tentang-
kerajaan-kutai.html
- http://informasiana.com/sejarah-kerajaan-kutai-yang-lengkap-selamat-membaca/
- http://samarindaguide.com/peninggalan-kerajaan-kutai/
- http://jagosejarah.blogspot.co.id/2015/12/sejarah-kerajaan-kutai.html

Anda mungkin juga menyukai