Anda di halaman 1dari 26

JENIS-JENIS

KESALAHAN
BARRIANTI, S,ST, MM
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Mampu Menjelaskan tentang jenis –
jenis kesalahan di laboratorium
• Mampu membedakan jenis – jenis
kesalahan di laboratorium:
1. Kesalahan Kasar
2. Kesalahan Acak
3. Kesalahan Sistematik
KENDALI MUTU
LABORATORIUM
Dipengaruhi oleh:
1. Staff yang qualified
2. Fasilitas yang mencukupi
3. Tersedianya pemeriksaan yang memadai
4. Tersedianya protokol pemeriksaan yang baik (SOP)
5. Spesimen yang cukup dan memenuhi syarat
6. Penanganan dan penyerahan spesimen yang baik
7. Prossesing spesimen yang baik
8. Identifikasi, aliquoting dan distribusi sampel yang benar
9. Kehandalan hasil pemeriksaan
10. Turn arround time (TAT)
11. Format pelaporan yang benar
12. Angka rujukan
13. Komunikasi yang baik dengan pelanggan
Tahap-Tahap
Proses Pemeriksaan di Laboratorium
TAHAP – TAHAP
PENGENDALIAN MUTU
KEMUNGKINAN KESALAHAN YANG TERJADI
FAKTOR PROSES Kesalahan yg dapat
terjadi
Pra analitik Permintaan tes  Tes yg diminta tidak
( 60-70%) sesuai
 Tulisan tangan tidak
jelas
 Identitas pasien salah.
 Jenis pemeriksaan yg
diminta tidak spesifik
 Permintaan terlambat

Pengambilan sampel  Tabung sampel salah


 Volume sampel yang
diambil tidak sesuai
 Sampel yg didapat
hemolysis
 Waktu pengambilan
tidak tepat
 Kondisi pada saat
pengiriman sampel
tidak baik
KEMUNGKINAN KESALAHAN YANG TERJADI
FAKTOR PROSES Kesalahan yg dapat
terjadi
Analitik Pengukuran Analitik  Alat tidak dikalibrasi
( 10-15%) secara benar
 Sampel tertukar atau
tercampur
 Ada masalah pada
presisi alat
 Ada bahan yang
mempengaruhi
analit yang diperiksa
Pasca Analitik Pelaporan Hasil  Hasil tidak
( 15-20%) Dan Interpretasi Hasil dikirimkan
 Hasil tidak dapat
dibaca
 Hasil terlambat
 Kesalahan pada saat
menyalin hasil
 Spesifisitas dan
Sensitivitas tes
tidak diketahui
JENIS KESALAHAN
Non
Teknik
Teknis

Sampling
Acak
Error

Sistemati Clerical
s Error
JENIS KESALAHAN
KESALAHAN TEKNIK

• Kesalahan teknik merupakan kesalahan yang sudah


melekat, bersifat alamiah, selalu ada pada setiap
pemeriksaan dan seakan-akan tidak mungkin dapat
dihindari, biasanya terjadi pada tahap analitik sehingga
sering disebut kesalahan analitik
• Umumnya dipengaruhi faktor sebagai berikut:
1) Reagen (reagents)
2) Peralatan (instruments)
3) Kontrol & bakuan (control & standard)
4) Metode analitik (analytical method)
5) Ahli Teknologi (Technologist)
KESALAHAN TEKNIK
KESALAHAN ACAK
( RANDOM ERROR)

• Kesalahan acak (random error) disebabkan oleh faktor-faktor yang


secara acak/random berpengaruh pada proses pengukuran.
• Kesalahan ini bersumber dari variasi yang bersifat acak dan dapat
terjadi diluar kendali personil yang melakukan pengukuran.
• Kesalahan jenis ini menunjukkan tingkat ketelitian (presisi)
pemeriksaan
• Kesalahan acak dalam analitik seringkali disebabkan oleh hal berikut:
1) instrumen yang tidak stabil
2) variasi temperatur, variasi reagen dan kalibrasi
3) variasi teknik pada prosedur pemeriksaan (pipetasi,
pencampuran, waktu inkubasi)
4) variasi operator/analis
5) Kondisi lingkungan dan tegangan listrik
KESALAHAN TEKNIK
KESALAHAN SISTEMATIS
(SYSTEMATIC ERROR)

• Kesalahan sistematik ini merupakan kesalahan yang terus


menerus dengan pola yang sama.
• Hal ini dapat disebabkan oleh standar kalibrasi atau
instrumentasi yang tidak baik.
• Kesalahan ini berhubungan dengan akurasi suatu metode
atau alat, dan kesalahan ini dapat menghasilkan nilai yang
tetap atau jika berubah dapat dipradiksi.
• Jadi kesalahan sistematik akan memberikan bias pada hasil
pengukuran
KESALAHAN TEKNIK
KESALAHAN SISTEMATIS
(SYSTEMATIC ERROR)
Kesalahan sistematik umumnya disebabkan oleh hal-hal
berikut ini:
1. Spesifitas reagen rendah (mutu rendah)
2. Kelemahan metode pemeriksaan
3. Blangko sampel dan blangko reagen kurang tepat (kurva
kalibrasi tidak liniear)
4. Mutu reagen kalibrasi kurang baik
5. Alat bantu (pipet) yang kurang akurat
6. Panjang gelombang yang dipakai
7. Salah cara melarutkan reagen
KESALAHAN TEKNIK
KESALAHAN SISTEMATIS
(SYSTEMATIC ERROR)

Kesalahan sistematik dibagi dua, yaitu:


1. Kesalahan sistematik konstan (constant systematic
error), yaitu kesalahan pada tes sistem dimana besarnya
kesalahan tetap konstan pada seluruh rentang dari
pengukuran tes. Kondisi ini disebut juga constant bias.
2. Kesalahan sistematik proporsional (proportional
systematic error), yaitu kesalahan pada tes sistem
dimana besarnya kesalahan meningkat sesuai dengan
kadar substansi yang terukur
CARA MENGATASI
KESALAHAN TEKNIK
JENIS KESALAHAN CARA MEMINIMALKAN KESALAHAN
Kesalahan Acak Ambil lebih banyak data. Kesalahan acak dapat
dievaluasi melalui analisis statistik dan dapat
dikurangi dengan rata-rata pada sejumlah besar
pengamatan.
Perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Kestabilan instrumen harus dijaga
2. Temperatur harus konstan, reagen dengan lot
yang sama dan lakukan kalibrasi pada alat
3. Prosedur pemeriksaan sesuai SOP
4. Teknik pipetasi yang benar, pencampuran, dan
waktu inkubasi yang tepat.
5. Teknisi laboratorium (ATLM) harus kompeten
CARA MENGATASI
KESALAHAN TEKNIK
JENIS KESALAHAN CARA MEMINIMALKAN KESALAHAN
Kesalahan Sistematis Kesalahan sistematik sulit dideteksi dan tidak dapat
dianalisis secara statistik, karena semua data
menuju ke arah yang sama (baik ke tinggi atau
terlalu rendah). Melihat dan mengoreksi kesalahan
sistematis membutuhkan banyak perawatan
Perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Periksa sistem kontrol kualitas, pastikan bahan
kontrol tidak terkontaminasi, atau kadaluarsa.
2. Periksa reagensia yang digunakan
3. Periksa larutan standar
4. lakukan kalibrasi kembali
5. Periksa instrumentasi yang digunakan
Kesalahan Non Teknik
• Kesalahan non teknik merupakan
kesalahan yang biasanya dijumpai
pada tahap pra analitik atau pasca
analitik
KESALAHAN NON TEKNIK
Kesalahan Non Teknik
Pada Tahap Pra Analitik
Ada beberapa kesalahan yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium dalam tahap pra analitik,
yaitu:
a. Ketatausahaan (clerical)
b. Persiapan penderita (patient preparation)
c. Pengumpulan spesimen (specimen collection)
d. Penanganan sampel (sampling handling)
Kesalahannya sampai 60-70%, dikarenakan tahap pra
analitik sulit dikendalikan
KESALAHAN NON TEKNIK
Kesalahan Non Teknik
Pada Tahap Pasca Analitik

• Tahap pasca analitik merupakan tahap terakhir dari


rangkaian proses pengujian di laboratorium.
• Kesalahan tahap pasca analitis sangat sedikit, tetapi
terkadang menjadi kritis, ketika terjadi kesalahan
seperti pelaporan hasil yang salah, keterlambatan
dalam pelaporan, atau pemberian informasi waktu tes
dapat menghambat keputusan klinis yang penting
• Kesalahan pada tahap pasca analitik hanya berkisar
15% - 20%.
KESALAHAN NON TEKNIK
Kesalahan Non Teknik
Pada Tahap Pasca Analitik
Beberapa kesalahan yang dapat terjadi pada
tahap pasca analitik, yaitu:
a. Perhitungan (calculation)
b. Cara menilai (method evaluation)
c. Ketatausahaan (clerical)
d. Penanganan informasi (information
handling)
CARA MENGATASI
KESALAHAN NON TEKNIK
• Menguasai standar operasional prosedur
(SOP) pada setiap proses kegiatan terutama
pada tahap pra analitik
Pra Analitik

• Menguasai standar operasional prosedur


(SOP) pada tahap pasca analitik
• Menggunakan instrumen laboratorium yang
Pasca sudah otomatisasi dan terhubung dengan
Analitik komputer (sistem informasi laboratorium).
CARA MENGATASI
KESALAHAN TEKNIK DAN NON TEKNIK
STRATEGI 5Q
FRAMEWORK
CARA MENGATASI
KESALAHAN TEKNIK DAN NON TEKNIK
STRATEGI 5Q FRAMEWORK
1. QLP ( Quality Laboratory Processes)
Diperlukan SOP di tiap pelayanan laboratorium
2. QC ( Quality Control )
QC adalah salah satu komponen dalam proses kontrol dan
merupakan elemen utama dari sistem manajemen mutu,
memonitor proses yang berhubungan dengan hasil tes
serta dapat mendeteksi adanya kesalahan yang bersumber
dari kesalahan teknik dan non teknik.
Prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan
tahapan dari proses pemeriksaan laboratorium untuk
memenuhi standar tertentu yaitu akurasi dan presisi.
CARA MENGATASI
KESALAHAN TEKNIK DAN NON TEKNIK
STRATEGI 5Q FRAMEWORK

3. QA ( Quality Assurance/Assassement)
QA ini lebih ditujukan untuk penilaian terhadap kinerja suatu
laboratorium. QA adalah suatu kegiatan yg dilakukan oleh
institusi tertentu untukmenentukan kualitas pelayanan
laboratorium. Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menilai
kinerja suatu laboratorium adalah dengan proficiency test.
4. Quality Improvement ( Q I)
Kegiatannya menetapkan bentuk proses pemecahan masalah
untuk mengidentifikasi akar masalah dan mencari
pemecahannya, dengan melakukan quality improment
penyimpangan akan dapat dicegah dan diperbaiki selama proses
pemeriksaan berlangsung.
CARA MENGATASI
KESALAHAN TEKNIK DAN NON TEKNIK
STRATEGI 5Q FRAMEWORK

5. Quality Planning ( QP)


Menstandarisasi pemecahan, menetapkan ukuran ukuran
untuk menilai kinerja suatu laboratorium serta
mendokumentasikan langkah langkah pemecahan
masalah dan untuk diimplementasikan pada QLP.
TUGAS KELOMPOK
• Buat 5 kelompok
• Tiap kelompok buat/pilih kasus kesalahan yang sering
terjadi di tempat kerja Anda
• Buat persentasi tentang kasus tersebut :
1. Identifikasi sumber kesalahan
2. Analisis kesalahan
3. Problem solving dan perbaikan serta pencegahan
agar kesalahan tidak terulang kembali
Sekian
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat
Salam sehat selalu,,,

Anda mungkin juga menyukai