“PELATIHAN INVESTIGASI SUMBER KESALAHAN PADA PENGUJIAN DI
LABORATORIUM”
I. Latar Belakang
Dalam proses pengujian di laboratorium sering terjadi kesalahan. Kesalahan
tersebut dapat terjadi karena berbagai sumber diantaranya : kesalahan yang berasal dari sampel; sub-sampel; sarana & lingkungan laboratorium; metode uji; personil (analis/penguji); peralatan; dan bahan kimia yang digunakan. Untuk mengetahui kesalahan mana yang terjadi dalam pengujian tersebut harus dilakukan investigasi lebih lanjut. Oleh karena itu, untuk memenuhi kompetensi tersebut dilakukan pelatihan “Investigasi Sumber Kesalahan pada Pengujian Di Laboratorium”.
II. Tujuan
Tujuan dari keikutsertaan personel mengikuti pelatihan ini untuk menginvestigasi
Sumber Kesalahan pada Pengujian Di Laboratorium.
III. Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat dilaksanakan pelatihan :
Waktu : 10 Agustus 2020 Tempat : Zoom Meeting (RcChem Learing Centre)
IV. Pembahasan
Pelatihan yang diikuti membahas tentang menginvestigasi kesalahan pada
pengujian yang terjadi di laboratorium. Kesalahan tersebut dapat terjadi karena berbagai sumber diantaranya : kesalahan yang berasal dari sampel; sub-sampel; sarana & lingkungan laboratorium; metode uji; personil (analis/penguji); peralatan; dan bahan kimia yang digunakan. 1. Kesalahan yang berasal dari Sampel Kesalahan yang berasal dari sampel biasanya terjadi akibat sulit menghomogenkan sampel, penyimpanan & pengawetan sampel tidak benar ( contoh : sampel air harus diawetkan dengan asam, penyimpan di suhu rendah, penyimpanan sampel yang mudah terurai harus disimpan di botol coklat), & gangguan pada matriks sampel (harus mengikutsertakan blanko sampel yang diketahui kandungannya dalam proses pengujian). 2. Kesalahan yang berasal dari Sub-Sampel Sampel yang diterima di laboratorium untuk diuji umumnya belum memenuhi syarat sebagai sampel analitik, dalam arti belum memiliki nilai homogenitas yang memadai & tidak langsung dapat ditimbang atau dipipet untuk keperluan uji. Selain itu, dalam penerimaan sampel dalam jumlah banyak petugas preparasi sampel harus mengerti dalam teknik pengambilan sub sampel yang baik agar sampel yang akan diuji terwakilkan. Apabila sub sampel tida mewakili sampel asli maka hasil tidak akurat 3. Kesalahan yang berasal dari Sarana Lingkungan Laboratorium Suatu lingkungan laboratorium dapat mempengaruhi hasil pengujian. Sumber yang mempengaruhi yaitu suhu di laboratorium. Jika dalam pengujian kurva baku diukur pada suhu yang berbeda dengan pengukuran sampel akan menghasilkan nilai yang kurang akurat. Selain itu, sember yang memengaruhi lainnya adalah kelembaban (mempengaruhi larutan & bahan kimia yang digunakan), tegangan listrik, Pengujain yang tidak kompatibel (dilakukan pemisahan ruangan yang dapat mempengaruhi hasil pengujian). 4. Kesalahan yang berasal dari Metode Uji Metode uji yang digunakan harus fit of the purpose yang artinya dalam proses pengujian harus menggunakan metode uji yang sesuai untuk pengujiannya. Contohnya untuk analisis kandungan logam pada sampel air dianjurkan menggunakan AAS (konsentrasi kecil) bukan menggunakan analisis gravimetri (konsentrasi tinggi). Selain itu, metode yang di jadikan acuan tidak diikuti dengan benar, dan adanya kesalahan penerapan metode. 5. Kesalahan yang berasal dari Personil (Analis/Penguji) Hal tersebut bisa terjadi akibat dari training personil kurang memadai, Beban kerja analis yang terlalu berlebihan, tidak adanya senior yang lebih berpengalaman dalam mengajarkannya, analis tidak cukup pengetahuan dalam analisis, tidak dilakukannya Implementasi kontrol sampel dan kontrol chart pada setiap pengujian yang dilakukan laboratorium, analis tidak diikutsertakan dalam uji profisiensi/uji banding antar laboratorium, analis tidak diikutsertakan dalam uji banding intra lab (uji banding antar analis) 6. Kesalahan yang berasal dari Peralatan atau Instrumen Peralatan laboratorium harus dilakukan kalibrasi oleh badan kalibrasi yang telah terakreditasi. Jadwal dalam kalibrasi harus ditentukan berdasarkan beban kerja alat. Dalam penggunaan alat atau instrumen perlu dilakukan pemanasan alat sebelum tercapainya kestabilan suatu alat, jangan melakukan pengukuran diluar kerja alat, jangan melakukan pengukuran sebelum baseline, pengukuran standar dan sampel tidak jauh waktunya, jangn memberi beban kerja yang lebih pada instrumen, Sesudah selesai digunakan perlakukan peralatan/instrumen sebagaimana mestinya, dan dilakukan Pemeliharaan dan pengecekan instrumen. 7. Kesalahan yang berasal dari Bahan Kimia Bahan kimia dibagi dalam beberapa tingkat kualitas (grade) mulai dari yang paling tinggi hingga yang terendah, Primary Standards (standar primer), mempunyai nilai purity (kemurnian) yang dinyatakan dalam bentuk sertifikat analisis, Standard Reference Material (SRM), C(ertified)RM, RM, bahan acuan primer dan bahan acuan sekunder, Analyzed Reagent, mempunyai kadar impurities (pengotor) yang diketahui dari analisis. V. Kesimpulan
Kesimpulan dari pelatihan yang diikuti saya dapat mengetahui dan menerapkan proses Investigasi Sumber Kesalahan pada Pengujian Di Laboratorium.