Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL

“PELATIHAN VALIDASI METODE DAN PENGOLAHAN DATA”

I. Latar Belakang

Dalam sistem mutu laboratorium sesuai ISO/IEC 17025:2017, laboratorium harus


melakukanvalidasi metode untuk memenuhi syarat kinerja dan memastikan bahwa
laboratorium memiliki prosedur untuk memantau keabsahan hasil dengan cara
merekam data hasil sehingga dapat mendeteksi sebuah kebenaran dari analisis yang
dilakukan agar menghasilkan hasil data yang valid dan akurat.

Suatu laboratorium dapat yang akan memvalidasi metode personel


harusdapatmenerapkan parameter kinerja validasi yaitu presisi (Repeatability dan
Reproducibility), Akurasi (Ketepatan, accuracy), Recovery (Perolehan Kembali),
Limit Deteksi (LOD) dan Limit Kuantitasi (LOQ), Daerah linier pengukuran dan
daerah kerja, Konfirmasi identitas, selektifitas, spesifisitas, Ketidakpastian
(uncertainty). Dari parameter tersebut validasi metode harus dilakukan oleh personel
yang memiliki kompetensi dalam proses analisis.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kompetensi tersebut dilakukan pelatihan


“ Validasi Metode dan Pengolahan Data Hasil Validasi Metode”.

II. Tujuan

Tujuan dari keikutsertaan personel mengikuti pelatihan ini adalah untuk


meningkat dan memenuhi kompetensi personel sesuai dengan ISO/IEC 17025:2017.

III. Pembahasan

Pelatihan yang diikuti membahas tentang validasi metode dan pengolahan


data.Validasi merupakan proses uji kinerja metode agar mampu menghasilkan data
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Validasi bisa dilakukan ketika metode yang
digunakan tidak baku, metode yang baru digunakan di laboratorium, metode yang
dikembangkan di laboratorium, Metode yang digunakan diluar ruang lingkup metode
yang di maksud

Parameter yang dikerjakan dalam melakukan validasi yaitu presisi (Repeatability


dan Reproducibility) merupakan nilai presisi (Repeatability dan Reproducibility),
Akurasi (Ketepatan, accuracy), Recovery (Perolehan Kembali), Limit Deteksi (LOD)
dan Limit Kuantitasi (LOQ), Daerah linier pengukuran dan daerah kerja, Konfirmasi
identitas, selektifitas, spesifisitas, Ketidakpastian (uncertainty).

Presisi merupakan keterdekatan satu sama lain analisis yang diulang-ulang yang
dilihat ke-valid-annya dari nilai RSD harus kurang dari nilai CV Horwitz ( RSD < CV
Horwitz). Presisi dibagi 2 yaitu Intra –Reproducibility dan Inter- Reproducibility.
Intra-Reproducibility meruoakan Pengulangan analisis oleh analis, peralatan berbeda
labratorium sama, skala waktu analisis panjang. Inter- Reproducibilitymerupakan
pengulangan analisis oleh analis, peralatan, labratorium berbeda, skala waktu analisis
panjang.

Akurasi merupakan kesesualian antara hasil analisis antara nilai benar analit
(nilai sertifikat) dengan nilai acuan analit (hasil uji CRM yang diketahui nilai
benarnya) yang dapat diterima.

Limit Deteksi (LOD) merupakan Konsentrasi terendah dari analit dalam


contoh dengan akurasi yang didapat harus fluktuatif (syarat : RSD > CV Horwitz).

Limit Kuantitasi (LOQ) merupakan konsentrasi terendah dari analit dalam


contoh yang bisa dideteksi dengan tingkat kepercayaan tinggi (presisi tinggi)(syarat :
RSD < CV Horwitz).

Linieritas merupakan kemampuan metode untuk mendatangkan hasil uji yang


secara langsung sebanding dengan konsentrasi analit dalam suatu rentang kerja yang
diberikan (syarat : R mendekati 1 )

Konfirmasi identitas merupakan pengujian untuk memastikan senyawa yang


terkandung dalam proses analsis memang benar dengan data pendukung yang didapat.

Dari materi pelatihan yang disampaikan bahwa proses validasi metode dalam
suatu analisis sangat dibutuhkan untuk mengkonfirmasi valid tidaknya analisis yang
dikerjakan.

IV. Kesimpulan

Kesimpulan dari pelatihan yang diikuti saya dapat dapat meningkatkan dan
memenuhi kompetensi dalam proses validasi metode dan pengolahan data hasil
analisis sesuai dengan ISO/IEC 17025:2017.

Anda mungkin juga menyukai