KUANTITATIF
Kuliah ke 2
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
MATERI
• Error dalam Analisis Kimia Kuantitatif
• Analisis Gravimetri Evolusi
• Analisis Gravimetri pengendapan
• Analisis Gravimetri partikulat
ERROR
3
Setiap pengukuran selalu diikuti oleh ERROR dan
KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN, dan tidak
DALAM mungkin melakukan analisis kimia yang 100% bebas
error dan ketidakpastian
ANALISIS
KIMIA
Dilakukan untuk zat yang menentukan hasil yang Dilakukan untuk zat yang tidak secara
akan diperoleh. Contoh : langsung menentukan hasil yang akan
• Analat (padat ataupun cairan/larutan) diperoleh. Contoh :
- Menambahkan pereaksi berlebih
• Pereaksi bila (a) sisa pereaksi menjadi dasar
- Indikator titrasi
perhitungan (b) jumlah pereaksi menjadi
- buffer
dasar perhitungan
• Hasil reaksi analat bila berwujud padatan
Pengukuran sampel harus dilakukan pengulangan (2-5 ulangan)
ERROR
5
untuk mengingkatkan reabilitas dan memperoleh informasi
keragaman hasil analisis.
DALAM Cara : 1. Tentukan rerata dan Median
2. Analisis Keragaman Data
ANALISIS
KIMIA Rerata : Median :
Membagi jumlah hasil pengukuran Nilai tengah hasil pengukuran
dengan jumlah ulangan setelah disusun dari terendah→
σ 𝑥𝑖 tertinggi atau sebaliknya
Istilah-istilah 𝑥ҧ =
𝑁
penting :
Presisi :
ERROR
6
Presisi dan Ketiganya merupakan fungsi berapa besar beda pengukuran individu dari
rerata → deviasi dari rerata di
akurasi
𝑥𝑖 = 𝑥𝑖
− ഥ𝑥
ERROR Deviasi Standar ( σ atau SD) 7
KIMIA
2
∈ 𝑋𝑖 −𝑚
𝜎=
𝑛−1
Presisi dan
akurasi
Akurasi
ERROR
8
Error absolute : E = xi − xt
Presisi dan xi − xt
akurasi Error relative : Er = x100%
xt
DALAM
ANALISIS
KIMIA
Jenis-Jenis
Error dalam
data percobaan
ERROR Analisis kimia setidaknya dipengaruhi dua jenis error : 12
Gross error :
ERROR Sumber- sumber kesalahan sistematik : 13
1. Error instrument
DALAM 2. Error metode
3. Error personel
ANALISIS Sebutkan contoh-contohnya !
KIMIA
Error
sistematik
ERROR
14
DALAM
ANALISIS
KIMIA Mendeteksi Error metode sistematik :
• Analisis sampel standar (Standard Refference
materials (SRM) yang mengandung satu/lebih
Mendeteksi analit dengan konsentrasi yang diketahui
error sistematik • Analisis independent
• Penentuan Blanko
• Variasi ukuran sampel
ANALISIS
GRAVIMETRI
16
Gravimetri pengendapan :
analit yang akan ditentukan diendapkan oleh pereaksi
pengendap menghasilkan produk yang komposisinya
diketahui atau produk yang dapat dikonversi menjadi yang
komposisinya diketahui
18
Prinsip :
PENENTUAN 1) Sampel dipanaskan dengan adanya O2
Mengubah karbon dalam sampel menjadi CO2
KADAR AIR Mengubah hidrogen dalam sampel menjadi H2O
C(sample) + O2 → CO2
DENGAN 2H(sample) + ½O2 → H2O
CARA 2) Saat CO2 dan H2O terbentuk, meninggalkan sampel dan
mengalir ke serangkaian chamber
GRAVIMETRI - chamber mengandung bahan kimia yang mengikat satu atau
kedua gas ini.
EVOLUSI
- contoh : P2O5 dapat digunakan untuk menyerap H2O
LANGSUNG askarit (NaOH dilapisi silikat non fibrous) digunakan
untuk menyerap CO2
Presentation title 19
kadar air =
(m2 − m1 )
x100%
manalat
21
Kemungkinan Kesalahan Analisis:
Zat adsorben/higroskopis tidak spesifik menyerap air dan ada gas lain
yang ikut bersama uap air,
m2 > mseharusnya ;
kadar air terukur > kadar air seharusnya
(kesalahan analisis positif)
PENENTUAN KADAR AIR DENGAN CARA
EVOLUSI TAK LANGSUNG
analat ⎯⎯→
Δ
Analat kering + H 2 O (g)
(m1 ) (m 2 )
kadar air =
(m1 − m2 )
x100%
m1
23
Kadar air : jumlah air yang terdapat dalam sampel moist
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
Kadar Air -𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
Basis Basah -𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔)
Kegunaan
perhitungan
Jadi , untuk mengkonversi kadar suatu zat dari basah atau dari
kadar air Pada basis kering :
penentuan
kadar zat Kadar zat basis kering=k. zat basis basahx(1+k.air basis kering)
dalam sampel Kadar zat basis basah=k.Zat basis kering x (1- k. Air basis basah)
(ingat...dalam bentuk fraksi !)
Contoh :
kadar Fe dalam sampel berdasarkan basis kering adalah 90%.
Kadar air sampel basis basah adalah 15%. Maka, kadar Fe
berdasarkan basis basah adalah :
= (0,9 x (1 – 0,15)
= 0,765 atau 76,5%
25
GRAVIMETRI
PENGENDAPAN
Presentation title 26
Tahapan :
1. Persiapan larutan
2. Pengendapan
3. Ageing/digestion
4. Penyaringan (dekantasi)
5. Pencucian endapan
(enap-tuang)
6. Pemijaran/pengeringan
endapan
7. Penimbangan endapan
8. Perhitungan
1. PERSIAPAN LARUTAN
DT
Selama digestion pada suhu tinggi:
Partikel-partikel kecil cenderung larut kembali dan kemudian
mengendap lagi pada partikel yang lebih besar.
Pengotor-pengotor teradsorpsi cenderung pergi ke larutan
©Gary Christian,
Analytical Chemistry,
6th Ed. (Wiley)
Pematangan Ostwald. 32
4. FILTRASI
Kertas saring
Cawan Gooch
Cawan Gooch
SIFAT-SIFAT ENDAPAN DAN PEREAKSI
PENGENDAP
Dalam
gumpalan
CONTOH BAHAN PENGENDAP
ANORGANIK DAN ORGANIK
Anorganik :
- amonium fosfat dan amonia :
Mg2+ + NH3 + (NH4)2HPO4→ MgNH4PO4 → Mg2P2O7
Organik
8-hidroksikuinolin (C9H7ON); BM =145
Mg2+ + C9H7ON → Mg(C9H6ON)2 + 2H+
Al3+ + C9H7ON → Al(C9H6ON)3 + 3H+
pengaturan pH – memisahkan kation
Dimetilglioksim (C4H8O2N2; BM = 116)
spesifik : larutan asam : Pd
larutan basa : Ni
analit pengendap Endapan yg Endapan yang
terbentuk ditimbang
analit pengendap Endapan yg Endapan yang
terbentuk ditimbang
Anorganik :
MENGURANGI PENGOTORAN
ENDAPAN
BM analat (g/mol) a
FG = X (mol analit/mol endapan)
BM endapan (g/mol) b
FAKTOR GRAVIMETRI BEBERAPA
SENYAWA
Senyawa/Unsur Senyawa yang Faktor
yang dicari ditimbang Gravimetri
100
x 0,072 = 0,288 g
25
0,288 g
kadar Mg dalam contoh = x100% = 57,6%
0,500 g
Cara Cepat :
FG x massa endapan x FP
kadar Mg dalam contoh = x100%
massa contoh
CONTOH 2:
kadar air =
(2,000 − 1,7500 )
x100% = 12,5 %
2,000
b) 1,250 g contoh kering → 100 mL
↓
25 mL → 100 mL
↓
25 mL + pengendap
Reaksi : 2Fe3+ → Fe(OH)3 → Fe2O3
ArFe 2 56 2
massaFe = x xgFe 2O 3 = x x 0,1 = 0,07 g
MrFe2O 3 1 160 1
0,07 g
kadar Fe berdasar bobot kering = x(100/4)x(100/4)x100 % = 89,6 %
1,250 g
kadar Fe berdasar bobot basah = 89,6 % x (1 − 0,125) = 78,4%
LATIHAN
1. Hitung faktor gravimetri dari :
Zat yang dicari Zat yang ditimbang