Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RHODAMIN DALAM SEDIAAN SIRUP

DENGAN METODA KLT

Laporan Praktikum
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Analisis Bahan Makanan

Disusun oleh:
Ade Irma S ( 31106039 )
Ai Desi D ( 31106040 )
Ai Sri N ( 31106041 )
Andry R ( 31106043 )

STIKes BAKTI TUNAS HUSADA


JURUSAN FARMASI
TASIKMALAYA
2009
ANALISIS RHODAMIN DALAM SEDIAAN SIRUP DENGAN METODA KLT

A. Tujuan
B. Prinsip
C. Teori

Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang berasal dari metanlinilat dan


dipanel alanin yang berbentuk serbuk kristal berwarna kehijauan, berwarna merah
keunguan dalam bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi dan berwarna merah terang
pada konsentrasi rendah. Rhodamin B sering diselahgunakan untuk pewarna
pangan (kerupuk,makanan ringan,es-es dan minuman yang sering dijual di
sekolahan) serta kosmetik dengan tujuan menarik perhatian konsumen.

Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetik yang berbahaya. Rumus kimia


Rhodamin B seperti terlihat pada gambar (a) di bawah ini dan absorpsi serta
Flourescene Imission Spektra seperti tertera dalam gambar (b).

(a) C28H31N2O3Cl

Toksisitasnya : Termasuk bahan kimia berbahaya (harmful). Berbahaya bila


tertelan, terhisap pernapasan atau terserap melalui kulit. Toksisitasnya adalah ORL
- RAT LDLO 500 mg Kg-1.

Kromatografi Lapis Tipis

KLT merupakan metode pemisahan komponen-komponen atas dasar


perbedaan adsorpsi atau partisi oleh fase diam di bawah gerakan pelarut
pengembang atau pelarut pengembangan campur. Pemilihan pelarut pengembangan
atau pelarut pengembangan campur sangat dipengaruhi oleh macam dan polaritas
zat-zat kimia yang dipisahkan.

D. Alat dan Bahan


Alat:

 Gelas kimia
 Spirtus
 Pipa kapiler
 Plat KLT
 Chamber
 Kertas saring
 Kaki tiga
 Asbes
 Cawan uap
 Pipa kapiler
 pinset

Bahan:

 Sample (sirup)
 Pelarut BAW
 Amonia 10%
 NaOH 0,1 N
 Eter
 Etanol
 Benang wol
 Aquadest

E. Prosedur Kerja
1. Chamber jenuhkan dengan pelarut BAW ( 4 : 1: 5 )
2. Panaskan benang wol dalam larutan NaOH 0,1 N sampai mendidih
3. lalu cuci benang dengan eter, kemudian keringkan
4. Masukan sampel ke dalam gelas kimia, kemudian masukan benang wol yang
sudah kering tadi, kemudian panaskan sampai mendidih
5. angkat benang wol terus cuci dengan aquadest
6. cek pH, jika asam tambahkan ammonia dan jika basa tambahkan asam asetat
supaya pH menjadi netral.
7. Tambahkan amonia 10 %, kemudian uapkan, sampai agak kental.
8. setelah itu tambahkan etanol, kemudian totolkan 1 ml ke plat KLT

F. Hasil Pengamatan

Hasil penotolan sampel kelompok 1 adalah penotolan no. 1.


G. Pembahasan

Makanan merupakan elemen penting bagi tubuh manusia. Hal ini


disebabkan karena makanan memberikan energi dan tenaga bagi tubuh untuk
melakukan kerja. Tentu saja, bisa memakan makanan yang sehat menjadi harapan
setiap manusia karena asupan gizi yang cukup, memberikan energi yang maksimal
pula bagi tubuh. Oleh sebab itu,alangkah baiknya jika kita mau mendisiplinkan diri
untuk hidup sehat serta mengatur pola makan yang baik demi kesehatan tubuh kita.

Dewasa ini, banyak sekali kasus keracunan makanan mewarnai media cetak
maupun televisi.Tidak jarang pula kasus kematian yang berpunca dari keracunan
makanan turut dilaporkan. Yang lebih mencengangkan lagi, kasus keracunan
makanan yang dilaporkan tidak hanya bersumber pada ketidakhigienisan makanan.
Namun adanya fenomena penggunaan bahan-bahan kimia yang dilarang dalam
makanan juga turut mendominasi.

Salah satu contoh bahan kimia berbahaya yang digunakan produsen


makanan yang perlu diwaspadai konsumen adalah zat pewarna merah Rhodamin B.
Berdasarkan hasil penelitian banyak ditemukan zat pewarna Rhodamin B pada
produk industri rumah tangga. Rhodamin B adalah bahan kimia yang digunakan
untuk pewarna merah pada industri tekstil plastik dan kain.Kelebihan dosis
Rhodamin B bisa menyebabkan kanker, keracunan,iritasi paru-paru, mata,
tenggorokan, hidung, dan usus.

Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang berasal dari metanlinilat dan


dipanel alanin yang berbentuk serbuk kristal berwarna kehijauan, berwarna merah
keunguan dalam bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi dan berwarna merah terang
pada konsentrasi rendah. Rhodamin B sering diselahgunakan untuk pewarna
pangan (kerupuk,makanan ringan,es-es dan minuman yang sering dijual di
sekolahan) serta kosmetik dengan tujuan menarik perhatian konsumen. Kita dapat
mengenali ciri makanan yang menggunakan Rhodamin B, yaitu biasanya makanan
yang diberi zat pewarna ini lebih terang atau mencolok warnanya dan memiliki rasa
agak pahit.

Diperlukan kejelian dari konsumen untuk memperhatikan produk-produk


makanan manakah yang benar-benar aman dikonsumsi. Bahkan ada beberapa bahan
tambahan makanan yang dilarang untuk dimasukkan pada proses pengolahan
pangan. Diantaranya adalah formalin, boraks, pewarna kuning (metanil), dan
pewarna merah (rodamin B).

Pada praktikum kali ini, dilakukan analisis terhadap bahan makanan, yaitu
sirup yang diduga terkandung rhodamin sebagai pewarna merah pada sirup, dengan
analisis kualitatif dulu dengan metode KLT dengan pembawa BAW.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sampel sirup yang dianalisis tidak


menunjukkan adanya rhodamin, hasilnya negative dan sampel dapat dinyatakan
aman dan dapat dikonsumsi, karena tidak mengandung bahan berbahaya/ zat warna
berbahaya rhodamin.

H. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai