Anda di halaman 1dari 19

Disampaikan pada :

Presentasi Matakuliah Bahan Alam Farmasi, 16 Januari 2010


Oleh Kelompok X 4A.

Jurusan Farmasi, STIKes BTH Tasikmalaya 2010


Di Indonesia kurang lebih sepertiga pasien rawat inap mendapat
terapi antibakteri dan menurut perkiraan biaya pengobatan ini
dapat mencapai 50% dari anggaran untuk obat di rumah sakit.

Sehingga perlu dilakukan identifikasi untuk ketersediaan


kandungan zat yang memiliki efek Antibakteri , yang terdapat di
alam atau yang telah dibuat dalam sediaan sintetik.
Antibakteri merupakan zat yang dapat membunuh bakteri atau
menekan pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Oleh sebab itu
kelompok obat ini berguna untuk mengobati penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri.
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah
merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih
tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain

Mekanisme kerja antibakteri ada yang mengganggu metabolisme sel


mikroba, menghambat sintesis dinding sel , mengganggu
permeabilitas membran sel mikroba, menghambat sintesis protein
sel mikroba dan menghambat sintesis atau merusak asam nukleat
sel mikroba.
Spektrum kerja antibakteri :
 Spektrum luas (broad spectrum), aktif terhadap
banyak kuman gram positif dan gram negative
(contohnya tetrasiklin dan kloramfenikol)
 Spektrum sempit (narrow spectrum), hanya
aktif terhadap kuman-kuman tertentu.
(contohnya:penisilin)

Tipe jerja antibakteri


 Bakteriostatik
 Bakterisid
Sistematika tumbuhan
 Kingdom :Plantae
 Ordo :Brassicales
 Famili : Caricaceae
 Genus:Carica
 Spesies :C. Papaya
Sinonim : Lenguas galanga,
Linn.,Stuntz.
Sistematika Tumbuhan :
 Kingdom :Plantae
 Divisi :Magnoliophyta
 Kelas :Liliopsida
 Ordo :Zingiberales
 Famili :Zingiberaceae
 Genus :Alpinia
 Spesies : A. galanga
 Pepaya (carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang

tegak dan basah.


 Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya

yang masak berwarna kuning kemerahan,


 Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan

akar yang kuat.


 Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia.
 Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di

tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris.


 Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila

penampang buahnya dipotong melintang.


 Lengkuas mempunyai batang pohon yang terdiri dari
susunan pelepah-pelepah daun.
 Daun-daunnya berbentuk bulat panjang dan antara daun
yang terdapat pada bagian bawah terdiri dari pelepah-
pelepah saja, sedangkan bagian atas batang terdiri dari
pelepah-pelepah lengkap dengan helaian daun.
 Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan.
 Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga
mempunyai aroma yang khas.
 Minyak biji pepaya yang berwarna kuning
diketahui mengandung 71,60 % asam
oleat, 15,13 % asam palmitat, 7,68 %
asam linoleat, 3,60% asam stearat, dan
asam-asam lemak lain dalam jumlah
relatif sedikit atau terbatas.
 golongan fenol, alkaloid, dan saponin
 minyak atsiri, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil

sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan

kristal kuning.
Alat dan bahan
 Satu set alat maserator dan rotari evaporator digunakan
dalam proses isolasi.
 uji kandungan fitokimia, digunakan peralatan gelas
standar, tabung reaksi, penangas, botol gelap, corong
pisah, labu takar, kurs porselin dan plat tetes.
 Rimpang lengkuas merah dan pelarut etil asetat teknis
diperlukan pada proses isolasi. Kemudian untuk uji
kandungan fitokimia digunakan anhidrida asam asetat,
asam sulfat pekat, Merkuri Klorida, Bismut Nitrat,
Kalium Iodida, akuades, FeCl3, asam klorida pekat,
serbuk Mg, amil alkohol, ammonia dan kloroform.
1. Preparasi sampel Lengkuas merah
a. Rimpang lengkuas merah yang masih segar diperoleh dari Pasar Tradisional
b. Sortasi simplisia dari pengotornya (seperti: tanah atau pasir), dengan cara
dikupas dan di cuci bersih
c. Rimpang lengkuas merah terlebih dahulu dibersihkan dan dipotong kecil - kecil
kemudian dikeringkan.
d. Setelah kering kemudian dihaluskan untuk mendapatkan serbuk simplisia.
 Maserasi
 Serbuk simplisia rimpang lengkuas merah
dimaserasi dengan pelarut etil asetat yang
bersifat teknis selama 3 X 24 jam. Maserasi
ini bertujuan untuk membuat ekstrak dari
lengkuas merah. Ekstrak yang diperoleh
kemudian dipekatkan dengan Rotari
evaporator sampai diperoleh ekstrak kental
etil asetat bebas pelarut.
 Biji pepaya yang berwarna putih dicelupkan
ke dalam etanol panas kemudian dikeringkan
dan dihaluskan. Sebanyak 500 g serbuk kering
biji pepaya diekstraksi dengan cara maserasi
menggunakan pelarut n-heksana. Ekstrak
yang didapat diuapkan dengan rotary vacuum
evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental
n-heksana.
a. Uji Saponin

b. Uji Flavonoid

c. Uji Senyawa Fenolik

d. Uji Alkaloid

e. Uji Steroid / triterpen


Alat dan Bahan

- Corong pisah, gelas ukur, erlenmeyer, botol


vial, Kromatografi kolom, eluen
- H2SO4, CHCl3, methanol

Prosedur kerja
a. Metode corong pisah
b. Semua proses dilakukan dalam corong
pisah
c. Setelah didapat beberapa fraksi, fraksi-
fraksi tersebut disimpan dalam botol
d. Simpan
Begitu banyak bahan alam yang dapat berfungsi
sebagai antibakteri, dari sekian banyak bahan
alam terutama bahan tumbuhan dapat
disimpulkan bahwa zat kimia yang berpengaruh
sebagai antibakteri adalah tanin, alkaloid dan
flaovonoid, selain itu pada tumbuhan-tumbuhan
tertentu ada juga yang dipengaruhi oleh zat
markernya. Dengan mekanisme kerja Senyawa
saponin akan merusak membran sitoplasma dan
membunuh sel (Assani, 1994). Senyawa flavonoid
diduga mekanisme kerjanya mendenaturasi
protein sel bakteri dan merusak membran sel
tanpa dapat diperbaiki lagi (Pelczar dkk., 1998).

Anda mungkin juga menyukai