Anda di halaman 1dari 46

Skenario 1 Blok Hematologi-Sistem Limfatik dan Endokrin

Tutor 15
Atika Rachmania Lilo
Ria Churin Ain
Rizkya Arini Soraya Fays
Marisa Fatkiya
Windy Kirtanti
Inge Amalia Suharto
Novi Puspita Sari
Arina Nuril Fauziyah
Dwi Wilyani
Inas Khoirunnisa
Nadia Farah Fadhila

201310330311006
201310330311019
201310330311075
201310330311104
201310330311126
201310330311136
201310330311141
201310330311142
201310330311146
201310330311153
201310330311161

Tutor: Prof. Dr. dr. Hj. Soebaktiningsih DTMH, M.Sc,


SP.Par.K

Tolong saya Dok, badan saya terasa lemah dan mudah capai
Sdr. X, perempuan, 20 tahun, adalah seorang mahasiswa sebuah perguruan
tinggi di kota Malang. Sudah sebulan ini, dia merasa badannya terasa lemah, mudah
capai, dan tidak kuat berolahraga basket seperti biasanya. Teman-temannya mengamati
bahwa dia terlihat pucat. Sdr X memeriksakan dirinya ke dokter di RS Universitas
Muhammadiyah Malang. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan darah
lengkap, dimana dengan pemeriksaan ini dapat mendeteksi kadar hemoglobin, jumlah sel
leukosit, jumlah sel trombosit, hitung jenis leukositnya, hematokrit, laju endap darah,
mean corpuscular haemoglobin (MCH), mean corpuscular volume (MCV), persentase sel
retikulosit, dan evaluasi hapusan darah tepinya.
Keyword: keluhan (lemah, mudah capai), pucat, pemeriksaan darah lengkap

Klarifikasi Istilah
1. Lemah: tidak kuat, tidak bertenaga
2. Capai: lelah, letih
3. Pemeriksaan darah lengkap: complete blood count (CBC) Pemeriksaan
laboratorium umum yang juga sering disebut sebagai hematologi,
memeriksa jenis sel dalam darah, termasuksel darah merah, sel darah
putih dan trombosit (platelet).
4. Kadar Hb: kadar protein dalam sel darah merah yang bertugas
mengangkut oksigen dari paru ke bagian tubuh lain.
5. Jumlah leukosit
6. Jumlah trombosit
7. hitung jenis leukosit
8. laju endap darah (LED) laju mengendapnya eritrosit dalam tabung vertical.
(At a Glance Medicine , 2012)
9. persentase sel retikulosit
10. evaluasi hapusan darah tepinya.

hematokrit adalah persentase sel darah merah dalam darah, yang dihitung dengan
mengikutsertakan baik jumlah maupun ukuran sel-sel tersebut dan dinyatakan sebagai
persentase terhadap volume darah. (Mahmet C. Oz, Michael F. Roizen 2009)
Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH): ukuran volume dalam mikrokubik untuk
satu sel darah merah. MCV paling sering digunakan sebagai penanda apakah sel
berukuran normal, kecil atau besar dan digunakan secara klinis untuk menentukan
jenis anemia. (Elizabeth J.Corwin, 2009)
mean corpuscular haemoglobin (MCH)-menandakan jumlah rerata hemoglobin dalam
sel darah merah. (Amanda Sullivan, Lucy Kean, & Alison Cryer, 2009)

Rumusan Masalah

1.

Mengapa saudara B terasa lemah dan mudah capai?

Narasi Peta Konsep

Tinjauan Pustaka
Histologi Darah
Trombosit
Trombosit (thrombocytas) atau platelet bukanlah sel darah, namun merupakan unsur
bentukan darah yang paling kecil dan tidak berinti serta ditemukan di dalam darah semua
mamalia. Trombosit merupakan fragmen atau sisa sitoplasma megakariosit, sel terbesar di
sumsum tulang. Trombosit terbentuk melalui pelepasan sebagian sitoplasma atau fragmen
dari tepi megakariosit yang kemudian disalurkan ke dalam aliran darah. Seperti eritrosit,
trombosit melakukan fungsi utamanya di dalam pembuluh darah. Fungsi utama trombosit
adalah memantau secara terus menerus sistem vaskular dan mendeteksi setiap kerusakan di
lapisan endotel pembuluh darah. Bila lapisan endotel rusak.
Neutrofil
Leukosit yang memiliki granula sitoplasma dan inti berlobus adalah granulosit
polimorfonuklear, dengan neutrofil paling banyak ditemukan. Sitoplasma neutrofil
mengandung granula halus berwarna ungu atau merah muda yang sukar dilihat dengan
mikroskop cahaya. Akibatnya, sitoplasma tampak jernih atau netral. Inti terdiri atas beberapa
lobus yang dihubungkan oleh benang kromatin halus.

Eosinofil
Eosinofil dildentifikasi dalam sediaan apus darah dari sitoplasmanya, yang terisi oleh granula
eosinofilik (merah muda terang) besar. Inti eosinofil biasanya bilobus, namun kadang-kadang
ada lobus ketiga yang kecil. Eosinofil membentuk sekitar 2 sampai 4% leukosit darah.
Basofil
Granula dalam basofil tidak sebanyak pada eosinofil . Namun, ukuran granula lebih
bervariasi, tidak terlalu padat, dan berwarna biru tua atau coklat. Meskipun inti tidak berlobus
dan terpulas basofilik pucat, inti biasanya terhalang oleh densitas dan jumlah granula. Basofil
membentuk kurang dari 1% leukosit darah dan itulah sebabnya paling sulit ditemukan dan
dikenali dalam sediaan apus darah.
Monosit
Monosit adalah leukosit agranular terbesar. Intinya bervariasi dari bulat atau lonjong sampai
berlekuk atau bentuk-tapal kuda dan berwarna lebih muda daripada inti limfosit. Kromatin
inti tersebar halus di dalam monosit , sitoplasmanya banyak dan sedikit basofilik dengan
sedikit granula halus.Monosit membentukkira-kira 3-8 % leukosit darah.

Limfosit
Leukosit agranular sedikit atau tidak memiliki granula sitoplasma, dan memperlihatkan inti
bulat sampai bentuk-tapal kuda. Limfosit memiliki ukuran bervariasi dari sel yang lebih
kecil daripada eritrosit sampai dua kali besarnya. Untuk membandingkan ukuran antara
limfosit dan eritrosit, gambar sediaan apus darah manusia ini memperlihatkan sebuah limfosit
besar dan limfosit kecil dikelilingi oleh eritrosit berwarna merah. Pada limfosit kecil, inti
yang berwarna lebih gelap mengisi hampir seluruh sitoplasma, yang terlihat berupa daerah
basofilik yang tipis di sekitar inti. Sitoplasma limfosit biasanya agranular, namun dapat
mengandung beberapa granula. Pada limfosit besar , sitoplasma basofilik lebih banyak, dan
inti lebih besar dan lebih pucat yang mengandung satu atau dua nukleolus. Limfosit tersebut
membentuk sekitar 20 sampai 30% leukosit darah. Kebanyakan limfosit dalam darah, sekitar
9 0%, adalah limfosit kecil.

Eritrosit
Eritrosit matang dikhususkan untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida. Kekhususan ini
diakibatkan oleh adanya protein hemoglobin di dalam sitoplasmanya. Molekul besi dalam
hemoglobin mengikat molekul oksigen. Krr"nu itu, kebanyakan oksigen dalam darah
diangkut dalam bentuk campuran oksihemoglobin, yang menyebabkan warna darah arteri
merah terang. Karbondioksida berdifusi dari sel dan jaringan ke dalam pembuluh darah.
Karbondioksida dibawa ke paru-paru dalam keadan sebagian larut dalam darah dan sebagian
terikat pada hemoglobin di eritrosit berupa karbaminohemoglobin, yang menyebabkan darah
vena berwarna kebiruan. Selama diferensiasi dan pematangan di sumsum tulang, eritrosit
menyintesis banyak hemoglobin. Sebelum eritrosit dibebaskan ke dalam sirkulasi sistemik,
intinya dikeluarkan dari sitoplasma, dan eritrosit matang berbentuk bikonkaf. Bentuk ini
menyediakan luas permukaan yang lebih besar untuk mengangkut gas pernapasan. Karena
itu, eritrosit mamalia matang di dalam sirkulasi adalah cakram bikonkaf tidak berinti yang
dibungkus oleh membran dan mengandung hemoglobin dan beberapa enzim. Rentang usia
eritrosit sekitar 120 hari, sehingga sel yang sudah tua disingkirkan dari darah dandifagositosis
oleh makrotag di lirnpa, hati, dan sumsum tulang.

Fisiologi
Darah
Definisi : cairan berwarna merah yang mengisi pembuluh darah dan terdiri dari sel sel
darah dan cairan yang disebut plasma.
Kadar darah merupakan 8% BB total
Volume rata-rata : pria 5,5 L
wanita 5 L
Terdiri dari : - 5% dalam bentuk plasma
- 3 % dalam sel darah
pH darah = 7,35 7,45

Fungsi Darah
1. Transport (utama)
Gas pernafasan : O2, CO2
Nutrisi, hormon, elektrolit.
Metabolit
2. Proteksi
Kelompok leukosit, komplemen, antibodi
Clotting (koagulasi)
3. Homeostasis
Keseimbangan asam basa
Pengaturan suhu menghantarkan panas tubuh

Plasma : Bagian darah yang tidak mengandung sel.


Ciri-ciri:
Berwarna kuning muda transparan karena pigmen bilirubin.
Cairan yang terus-menerus menukar zat dengan cairan interstisial melalui pori-pori
membran kapiler.

Komposisi Darah
air (93 %)
protein : albumin, globulin, fibrinogen (7%)
gas
glukosa, laktat, piruvat
lipid : lemak, lesitin, kholesterol
asam amino, urea, asam urat, kreatin, kreatinin, garam, amonia
In organik : Na, K, Ca, Mg, Cl, SO4, PO4, Fe, Co, Cu, Zn, I
Enzym, vitamin, hormon, pigmen

Protein Plasma Semua protein yang mengisi plasma.


Kadar : 7,3 gram protein / 100 ml plasma
Fungsi protein plasma :

Menjaga tekanan osmotik koloid albumin -- volume plasma stabil


Buffer menyangga perubahan pH

Mengandung faktor-faktor koagulasi untuk proses


hemostasis fibrinogen

Terdapat immune globulin (Ab) yang penting di dalam proses


mekanisme kebal tubuh globulin gama

Protein utama :
1. Albumin 4,5 gr : Osmotik koloid, protein binding
2. Globulin 2,5 gr : Fungsi-fungsi enzimatis
- Globulin : 50 300 mg TBG
- Globulin : sedikit mengangkut Fe dlm bentuk transferrin
- Globulin : 1 1,5 gr Kebal tubuh
3.

Fibrinogen 0,3 gr : Koagulasi

Eritrosit

AIR

62 72 %

95 %

HEMOGLOBIN

BAHAN
PADAT
5%

PROTEIN
LIPID : - FOSFOLIPID
- CHOLESTEROL
VITAMIN
GLUKOSA
ENZIM :
- CHOLIN ESTERASE
- PHOSPHATASE
- CARBONIC ANHIDRASE
- PEPTIDASE
MINERAL
PO4
Mg
S
Na
Cl
K

Morfologi Eritrosit
Bentuk
Diameter
Luas
Jumlah

: Cakram Bikonkaf
: 7,5 8,7 m
: 135 m2
: 4,8 5,4 juta /mm3

Keuntungan bentuk erirosit :


1.Bentuk bikonkaf luas permukaan >> difusi O2 menembus membran , dibanding
dgn bentuk sel bulat pada volume yg sama
2.Sel tipis/pipih O2 cepat berdifusi antara bagian paling dalam sel dan eksterior sel
3.Membran lentur deformitas SDM (-) melalui kapiler dgn <<

Jumlah di pengaruhi :
1. Sex (jenis kelamin)
pria
: 5,4 juta / mm3 300.000 / mm3
wanita : 4,8 juta / mm3 300.000 / mm3
2. Umur
3. Tempat tinggal / ketinggiannya

Fungsi eritrosit :
1. Transport O2
2. Mengatur Transport CO2,
Dalam eritrosit terjadi reaksi :
H2O + CO2

CA

H2CO3 H + HCO3

CA (Carbonic anhidrase) terdapat dalam eritrosit


3. Buffer darah

Hemoglobin (Hb)

Fungsi :
- mengikat O2 ( & sedikit CO2 )
- buffer asam basa
Konsentrasi : 34 gr / dl eritrosit
Kadar
- Lakilaki : 16 gr / dl darah
- Perempuan : 14 gr / dl darah

Molekul Hb
1.

GLOBIN
protein yg tdd 4 rantai polipeptida yg berlipat-lipat
2.
HEM
Terdiri dari 4 gugus nonprotein yang mengandung besi, masing-masing terikat ke
salah satu polipeptida
Masing-masing dari keempat atom besi berikatan dgn 1 molekul O2 secara
reversible.

Jenis Hemoglobin
Dewasa normal
* Hb-A (2 2) : 98%
* Hb-A2 (2 2) : 2%
Fetus : Hb-F (2 2)

Fungsi sama

Fe / Besi

Fungsi : Sebagai komponen hemoglobin yang mengikat O2


Jumlah total Fe dalam tubuh : 4 - 5 gram
65 % dalam bentuk hemoglobin
4%
dalam bentuk myoglobin
1%
untuk oksidasi intra sel
0 1 % dalam bentuk kombinasi
dengan transferrin
30 % dalam bentuk depo
Kebutuhan Fe 20 mg / hari.
Absorbsi : 1 -2 mg/hr dalam duodenum
( dipengaruhi depo Fe dalam tubuh )

Metabolisme Fe

Destruksi Sel Darah Merah


Destruksi sel darah merah sebanding dengan produksinya
dan berjalan seimbang

Metabolisme dalam eritrosit untuk menghasilkan ATP


anaerob

Glukosa
( 1 mol )

G-6-P

+ ATP
( 2 mol )

Fungsi ATP :
mempertahankan kelenturan membran
mempertahankan transpor ion
mempertahankan bentuk Fe2+ dalam
hemoglobin
mencegah oksidasi protein

Eritrogenesis

Definisi : proses pembentukan eritrosit .

Deferensiasi dalam sumsum tulang

Perlu perangsang : Eritropoietin (EPO)

Regulasi oleh kemampuan fungsional mentransport O2

Eritropoietin
Faktor utama perangsang eritrogenesis
Merupakan hormon (sirkuler)
Tempat produksi
- Ginjal, 80 - 90%
* Glomerulus : mesangial cells
* Tubulus
: epithelial cells
- Hepar, 10 - 20%
Perangsang :
* Hipoksia (terutama)
* Epinephrine, norepinephrine

Hipoxia
Menit s/d jam (max : 24 jam) HIF1
Eritropoietin

Hambat

Sumsum tulang
Stem cells
Oksigenasi jaringan

Proeritroblast

dipercepat

Eritrosit baru
(retikulosit meningkat)
30 50%

LEUKOSIT
Leukosit (sel darah putih atau SDp) adalah satuan pada sistem pertahanan
imun tubuh. Imunitas adalah kemampuan tubuh menahan atau menyingkirkan benda
asing yang berpotensi merugikan . Leukosit dan turunan- turunannya, bersama dengan
berbagai protein plasma, membentuk sistem imun, suaru sistem pertahanan internal
yang mengenali dan menghancurkan atau menetralkan benda-benda dalam tubuh yang
asing bagi "diri normal". Secara spesifik, sistem imun (1) mempertahankan tubuh dari
patogen penginvasi (mikroorganisme penyebab penyakit misalnya bakteri dan virus);
(2) mengidentifikasi dan menghancurkan sel kanker yang timbul di tubuh; dan (3)
berfungsi sebagai 'petugas kebersihan' yang membersihkan sel-sel tua (misalnya sel
darah merah yang sudah uzur) dan sisa jaringan (misalnya jaringan yang rusak akibat
trauma atau penyakit). Yang terakhir ini esensial bagi penyembuhan luka dan perbaikan
jaringan.

Terdapat lima jenis leukosit :


Neutrofil adalah spesialis fagositik. Selain itu, para ilmuwan baru-baru ini menemukan
bahwa neutrofil mengeluarkan suatu jaringan serat ekstrasel yang dinamai
neutrofil.Serat-serat ini mengandung bahan kimia pemusnah bakteri,
memungkinkan menjerat lalu menghancurkan bakteri di luar sel. Karena itu,
neutrofil dapat mematikan bakteri baik secara intrasel dengan fagositosis maupun
ekstrasel dengan yang dikeluarkannya. Neutrofil hampir selalu merupakan
pertahanan pertama pada invasi bakteri dan, karena itu, sangat penring daiam
respons peradangan. Selain itu, sel ini melakukan pembersihan.
Eosinofil adalah spesialis jenis lain. Peningkatan eosinofil dalam darah (eosinofilia)
berkaitan dengan keadaan alergik (misalnya asma dan hay feuer) dan dengan infestasi
parasit internal (misalnya cacing). Eosinofil jelas tidak dapat menelan parasit cacing
yang ukurannya jauh lebih besar, Tetapi sel ini melekat ke cacing dan mengeluarkan
bahan-bahan yang mematikannya.

Basofil adalah leukosit yang paling sedikit. Sel ini tidak beredar
dalam darah tetapi tersebar di jaringan ikat di seluruh tubuh.
Basofil mensintesis dan menyimpan histamin dan heparin, yaitu
bahan kimia poten yang dapat dibebaskan jika terdapat
rangsangan yang sesuai. Pelepasan histamin penting dalam reaksi
alergik, sedangkan heparin mempercepat pembersihan partikel
lemak dari darah setelah kita makan makanan berlemak. Heparin
juga dapat mencegah pembekuan (koagulasi) sampei darah yang
diambil untuk analisis klinis dan digunakan secara luas sebagai
obat antikoagulan.

Trombosit
Trombosit dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit. Megakariosit
pecah menjadi trombosit kecil. Konsentrasi normal trombosit dalam
darah adalah antara 150.000 - 300.000 per mikroliter. Hormon
trornbopoietin, yang dihasilkan oleh hati, meningkatkan jumlah
megakariosit di sumsum tulang dan merangsang masing-masing
megakariosit untuk menghasilkan lebih banyak trombosit. Trombosit
tetap berfungsi rara-rata selama 10 hari, setelah itu keping darah ini
dibersihkan dari sirkulasi dan diganti oleh trombosit baru yang
dibebaskan dari sumsum tulang. Membran sel trombosit mengandung
phospolipid dan dilapisi glikoprotein. Walaupun tidak mempunyai inti
dan tidak dapat bereproduksi. Di dalam sitoplasmanya terdapat
faktor-faktor aktif seperti :
(1) molekul aktin, miosin dan trombostenin yang berupa protein
kontraktil yang dapat menyebabkan trombosit berkontraksi;
(2) sisa-sisa retikulum endoplasma dan aparatus golgi yang
mensintesis berbagai enzim dan menyimpan sejumlah besar ion
kalsium;
(3) mitokondria dan sistem enzim yang mampu membentuk ATP dan
ADP

(4)Prostaglandin, merupakan hormon yang meningkatkan kontraksi


(5)Faktor stabilisasi fibrin yang ada hubungannya dengan pembekuan
darah.
(6)Faktor pertumbuhan (growth factor), untuk memperbaiki dinding
pembuluh yang rusak.
Mekanisme Hemostasis
Hemostasis adalah proses penghentian perdarahan dari suatu pembuluh
darah yang rusak. Hemostasis melibatkan tiga langkah utama:
(1) spasme vaskular
(2) pembentukan sumbat trombosit
(3) koagulasi darah (pembentukan bekuan darah). tombosit berperan
kunci dalam hemostasis untuk membentuk sumbat trombosit
Mekanisme Pembekuan Darah
Terdapat tiga langkah utama:
(1) Sebagai respons terhadap rupturnya pembuluh darah atau kerusakan
darah itu sendiri. Hasil akhirnya adalah terbentuknya suatu kompleks
substansi teraktivasi yang secara kolektif disebut aktivator protrombin.

(2) Aktivator protrombin mengatalisis pengubahan protrombin


menjadi trombin.
(3) Trombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen
menjadi benang fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan
plasma untuk membentuk bekuan.

Pemeriksaan Darah Lengkap


1. Kadar hemoglobin (Hb)
Satuan: g% atau g/dl atau g/L
2. Hematokrit (Hct) atau packed cell volume (PCV)
Satuan: % atau L/L
3. Jumlah sel darah merah atau Red Blood cell Count (RBC)

Satuan: /cmm atau ./L atau x 1012/L


4. Indeks sel darah merah:
a. mean cell (corpuscular) volume (MCV), satuan: fl
MCV= PCV/Ery X 10 (fL)
(1 fL=10-12L= 1m3)
N : dewasa : MCV=80-100 fL,
di bawah 1 thn = 76- 86 fL

b. mean cell (corpuscular) hemoglobin (MCH), satuan: pg


MCH= Hb/RBC x 10 (pg)
(1pg=10-12g=1g)
N: Dewasa: MCH = 27-32 pg,
Anak-anak: MCH =23-31 pg
c. mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC), satuan: % atau g/dl
MCHC= Mean Cell Hb Concentration
MCHC (Mean Cell Hb Concentration) :
MCHC=Hb/PCV x 100 (g/dL)
Normal: MCHC = 32-36 g/dL
5. Jumlah sel darah putih atau White Bood cell Count (WBC), Satuan : ./cmm, atau
./L atau x 109 / L
6. Hitung jenis sel darah putih (differential leucocyte count)

7. Retikulosit, satuan : %
8. Laju endap darah (LED), satuan: mm/jam
9. Jumlah trombosit, satuan ./ul, /cmm, ..x10 9/L
10. Hapusan darah tepi.
Pengambilan Sampel Darah
Antikoagulan: Ethylene Diamine Tetra-Acetic acid (EDTA)
- Macam : - Sodium EDTA (Na2EDTA)
- Potassium EDTA (K2, K3EDTA)
- Lithium EDTA
- Cara Kerja : chelating agent
- Dosis : 1-2 mg untuk 1 ml darah
- Penyiapan: buat larutan EDTA 10% dlm aquadest bagi dalam botol-2 @ 20 L (~ 2 mgEDTA) keringkan ( 1 btl utk 2 ml darah)
1. Sodium Citrate : untuk pemeriksaan LED, Faal Hemostasis
- Konsentrasi :0.109 M (3.2%), 3.8%
- Dosis :
1. LED Westergren 4 vol drh : 1 vol Sitrat
2. Faal Hemostasis - 9 vol drh : 1 vol Sitrat
2. Heparin :
- Untuk pemeriksaan OFT dan Mikrohematokrit
- Dosis : 1 mg (0.1 0.2 ml larutan) atau 10-20 IU heparin/ml darah .

Jika memakai tabung vacutainer warna tutup tabung vacutainer menunjukkan antikoagulan
yang dipakai.
Pemeriksaan DL: EDTA (vacutainer tutup ungu /lavender).

Prinsip Pemeriksaan complete blood count (CBC) dengan mesin hitung sel otomatis
Prinsip:
1. Tahanan listrik / impedansi
2. Prinsip optik
Kelebihan penggunaan mesin hitung sel otomatis dibanding metode konvensional:
1. presisi dan reprodusibilitas baik
2. jumlah pemeriksaan banyak dengan tenaga relatif sedikit

Reprodusibilitas indek sel darah merah

Indek

MCV

Cara
% error
pemeriksaan
( 2 CV )
Spektrofotomet
1,0 2,0
ris
Otomatis
<1,0
Manual
9,5

MCH

Otomatis
Manual

<1,0
10,0

MCHC

Otomatis
Otomatis

0,6 1,2
1,0 1,5

Hb

Pembahasan
Saudara X merasa lemas badannya, mudah capai dan tidak bisa bermain basket
seperti biasanya dan wajahnya pun tampak pucat . Oleh dokter, saudara X diminta untuk
melakukan pemeriksaan darah lengkap. Pemeriksaan darah lengkap digunakan sebagai
pemeriksaan dasar dan skrening test untuk melihat ada tidaknya : kelainan hemoglobin
(Hb), kelainan sel sel hematopoesis, kelainan sintesis dan fungsi, inflamasi dan infeksi.
Untuk pemeriksaan hemoglobin, maka bisa melakukan pemeriksaan dengan cara
cyanthment Hb dan juga pemeriksaan dengan menggunakan tabung sahli. Batas normal
hemoglobin pada laki laki 13 18 g/dl dan untuk wanita 12 16 g/dl. Kemudian ada
pemeriksaan LED yaitu pemeriksaan untuk mengukur kecepatan pengendapan eritrosit,
apabila LED menurun maka akan menebabkan polisitemia vera, dan apabila LED
meningkat maka akan menyebabkan infeksi bakteri, anemia, remathoid arthritis. Selain
itu juga ada pemeriksaan hematokrit, yaitu pemeriksaan dengan tujuan untuk mengetahui
prosentase eritrosit terhadap darah penuh (whole blood) dalam tabung wintrobe dengan
kecepatan dan waktu tertentu. Batas normal dari hematokrit pada pria adalah 40 48 %
dan pada perempuan adalah 37 43 %.Apabila hematokritnya meningkat , maka akan
menyebabkan polisitemia vera dan dehidrasi.

Kesimpulan
Faktor faktor yang menyebabkan Saudara x merasa lemas, mudah capai dan terlihat
pucat:
- karena ketidakseimbangan antara asupan gizi dengan aktivitas yang dia lakukan
- karena istirahat yang kurang
- kelainan pada sel darah merah
Untuk mengurangi keluhan yang dialami oleh saudari X, maka saudari X seharusnya
menyeimbangkan antara asupan gizi dan pola istirahat dengan aktivitas sehari - hari

Daftar Pustaka
Guyton and Hall edisi 11 Spencer Seager Weber State University, dan
Lauralee Sherwood 2011

Anda mungkin juga menyukai