Anda di halaman 1dari 2

Anestesi lokal didefinisikan sebagai hilangnya sensasi sementara pada suatu area tubuh

yang relatif kecil atau terbatas yang tercapai dengan aplikasi topikal atau injeksi obat-obat yang
menekan eksitasi ujung saraf atau menghambat konduksi impuls sepanjang saraf perifer.
Salah satu keunggulan anestesi lokal yaitu dimungkinkannya komunikasi antara
operator dengan pasien selama operasi. Hal ini terutama penting saat operasi dilakukan di dekat
saraf-saraf penting.4 Sedangkan kerugiannya yaitu bahwa operator harus sangat berhati-hati
dalam berbicara agar tidak mengucapkan sesuatu yang tidak pada tempatnya. Selain itu, secara
teknis injeksi anestesi lokal dapat menyebabkan pembengkakan jaringan, sehingga
mempersulit penentuan batas lesi secara tepat. Pada beberapa area, seperti bibir, kelopak mata,
dan alis, pembengkakan akibat anestesi akan sangat mengganggu hasil akhir secara kosmetik.
Untuk mengatasi keadaan ini, sebaiknya rencana tindakan dan garis batas operasi digambar
sebelum injeksi anestesi.
Obat anestesi lokal yang ideal yaitu yang memiliki awitan kerja cepat, durasi kerja
cukup panjang, serta derajat toksisitas dan alergenisitas minimal. Sebagian besar kriteria ini
dipenuhi oleh anestesi lokal dengan golongan amida. Jika diperlukan anestesi tambahan, injeksi
ulang sebanyak 25% dari dosis maksimal dapat diberikan 30 menit setelah injeksi awal.
a. Anestesi Topikal
EMLA (eutectic mixture of local anesthetics) yang merupakan campuran lidokain 2,5%
dengan prilokain 2,5% dalam vehikulum khusus dapat menghasilkan anestesi yang cukup
baik jika diaplikasikan dengan oklusi selama 45- 60 menit. Pada anak-anak, EMLA yang
digunakan pada area luas dapat menyebabkan methemoglobinemia.

b. Anestesi Infiltrasi
Anestesi infiltrasi adalah anestesi yang bertujuan untuk menimbulkan anestesi ujung
saraf melalui injeksi pada atau sekitar jaringan yang akan dianestesi sehingga mengakibatkan
hilangnya rasa dikulit dan jaringan yang terletak lebih dalam misalnya daerah kecil dikulit atau
gusi (pencabutan gigi).
Pada umumnya, injeksi infiltrasi tidak dilakukan secara langsung pada lesi tetapi justru
pada sekitar lesi, dengan beberapa tusukan membentuk suatu cincin untuk mencakup seluruh
area operasi. Pendekatan ini meminimalkan risiko teoritis penyebaran tumor ganas oleh trauma
jarum injeksi dan mencegah edema dermal yang dapat mengganggu evaluasi histologis
Injeksi anestesi pada daerah sekitar lesi, tanpa injeksi langsung pada daerah lesi.

Anda mungkin juga menyukai