Anda di halaman 1dari 14

TERMINATION

Konsep
Konsep dasar
dasar asuhan
asuhan
neonates,bayi,balita,dan
neonates,bayi,balita,dan anak
anak
pra
pra sekolah
sekolah
BELLY

mk
KELOMPOK 1
PENDAHULUAN
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetikyang ada pada anak tersebut. Hal
ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasaranak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup
asah, asih, dan asuh. Kebutuhandasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi
berada dalam kandungan.Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa
dipenuhi olehseorang anak karena faktor eksternal maupun internal.
Neonatus disebut juga bayi baru lahir yakni merupakan individu yang sedang bertumbuh
dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri
dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Selain itu, fisiologi neonatus
merupakan ilmu yang mempelajari fungsi dari proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2013 : 1).
ADAPTASI FISIOLOGI BAYI BARU LAHIR

periode adaptasi terhadap kehidupan keluar rahim. Periode ini dapat


berlangsung hingga satu bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem
tubuh bayi. Transisi paling nyata dan cepat terjadi pada sistem permapasan dan
sirkulasi, sistem kemampun menganır suhu, dan dalam kemampuan mengambil dan
menggunakan glukosa. Adaptasi bayi baru lahir dipengaruhi oleh riwayat antepartum
ibu dan bayi baru lahir misalnya terpapar zat toksik, sikap ibu terhadap kehamilannya
dan pengalaman pengasuhan bayi, riwayat intrapartum ibu dan bayi baru lahir,
misalnya lama persalinan, tipe analgesik atau anestesi intrapartum.
Beberpa adaptasi yang terjadi sebagai berikut .
1. Perubahan system pernapasan Para berasal dari 2. Perubahan system sirkulasi
benih yang tumbuh di rahim, yang bercabang-cabang
dan beranting menjadi struktur pobon bronkus. Proses Sebelum lahir, janin hanya bergantung pada
ini berlanjut dari kelahiran hingga sekitar usia 8 tahun placenta untuk semua pertukaran gas dan
ketika jumlah bronkiol dan alveol sepenuhnya ekskresi sisa metabolik. Dengan pelepasan
berkembang, walaupun janin memperlihatkan gerakan placenta pada saat lahir, sistem sirkulasi bayi
pernapasan pada trimester II dan III. Awal timbulnya harus melakukan penyesuaian mayor guna
pernapasan disebab kan dua faktor yang berperan pada mengalihkan darah yang tidak mengandung
Tangsangan napas pertama bayi yaitu hipoksia dan oksigen menuju paru untuk direoksigenasi.
tekanan dalam dada Hipoksia pada akhir persalinan dan
rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang
menimbulkan rangsangan pusat pernapasan di otak.
lanjutan

3. Sistem thermoregulasi

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu, sehingga


4. Sistem gastro intestinal
akan mengalami stress dengan adanya perubahan
Sebelum lahir janin cukup bulan akan mulai
lingkungan. Saat bayi masuk ruang bersalin masuk
menghisap dan menelan Reflek gumoh dan batuk yang
lingkungan lebih dingin, suhu dingin menyebabkan air
matang sudah mulai terbentuk. Dengan baik pada
ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan
darah bayi. Pada lingkungan yang dingin, terjadi saat lahir. Kemampuan bayi cukup bulan menerima
pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil dan menelan makanan terbatas, hubungan esofagas
merupakan jalan utama bayi yang kedinginan untuk bawah dan lambung belum sempurna sehingga mudah
mendapatkan panas tubuh. Pembentukan suhu tanpa gumoh terutama bayi baru lahir dan bayi muda.
mekanisme menggigil merujuk pada penggunaan lemak
coklat untuk produksi panas.
6. Perubahan system ginjal

Ginjal sangat penting dalam kehidupan janin,


5. Sistem imunologi
kapasitasnya kecil hingga setelah lahir. Urine
Sistem imunitas bayi baru lahir, masih belum matang
bayi encer, berwarna kekuning-kuningan dan tidak
sehingga rentan terhadap berbagai infeksi dan
alergi. Sistem imunitas yang matang menyebabkan berbau. Warna coklat dapat disebabkan oleh
kekebalan alami dan buatan. Kekebalan alami terdiri lendir bebas membrane mukosa dan udara asam
dari struktur tubuh yg mencegah dan meminimalkan
akan hilang setelah bayi banyak minum. Garam
infeksi, beberapa contoh kekebalan alami:
asam urat dapat menimbulkan warna merah jambu
-perlindungan oleh kulit membran mukosa fungsi
pada urine, namun hal ini tidak penting.
suringan saluran nupas

-pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus

- perlindungan kimia oleh asam lambung.


B. Konsep Pencegahan Infeksi

●Bayi Baru Lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau
kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat setelah
lahir. Beberapa mikroorganisme harus diwaspadai karena dapat ditularkan lewat percikan darah dan
cairan tubuh misalnya virus HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C Sebelum menangani BBL, pastikan
penolong persalinan telah melakukan upaya pencegahan infeksi.
Prinsif mencegah penyebaran infeksi:
● 1) Berikan perawatan rutin kepada bayi baru lahir
● 2) Pertimbangkan setiap orang (termasuk bayi dan staf) berpotensi menularkan infeksi
● 3) Cuci tangan atau gunakan pembersih tangan
● (4) Pakai pakaian pelindung dan sarung tangan.
● 5) Gunakan teknik aseptik
● 6) Pegang instrumen tajam dengan hati-hati dan bersihkan dan jika perlu sterilkan atau
desinfeksi instrumen dan peralatan.
● 7) Bersihkan unit perawatan khusus bayi baru lahir secara rutin dan buang sampah.
● 8) Pisahkan bayi yang menderita infeksi untuk mencegah infeksi. nosokomial.
RAWAT GABUNG
Rawat gabung adalah suatu sistem perawatan ibu dan anak bersama
sama atau pada tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan

sewaktu-waktu, setiap saat ibu tersebut dapat menyusui anaknya.

Dalam pelaksanaannya bayi harus selalu dekat ibunya semenjak

dilahirkan sampai saatnya pulang. Ini sesungguh nya bukan hal yang baru. Bahkan di daerah pedesaan
hampir 80% ibu mela hirkan segera melakukan rawat gabung di rumahnya masing-masing.

Rawat gabung adalah suatu sistem perawatan ibu dan anak bersama sama atau pada tempat yang
berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu waktu/setiap saat ibu tersebut dapat menyusui anaknya (Dwi
Maryanti, dkk., 2012).
TUJUAN RAWAT GABUNG

Tujuan rawat gabung menurut (Dwi Maryanti, dkk 2012), yaitu:

01 02 03 04
• Bantuan nasional
• Penggunaan ASI • Pencegahan infeksi • Pendidikan kesehatan
Setelah proses
kehamilan dan persalinan Dari segala sudut pertimbangan Pada perawatan Pelaksanaan rawat
yang lama dan maka ASI adalah makanan terbaik terpisah maka kejadian gabung dapat
melelahkan, ibu.akan infeksi silang akan sulit dimanfaatkan untuk
bayi.Produksi ASI akan makin cepat
sangat senang dan dicegah. Dengan memberikan pendidikan
bahagia bila dekat dan makin banyak bila menyusui melakukan rawat kesehatan pada ibu,
dengan bayinya. dilakukan sesegera dan sesering gabung maka infeksi terutama primipara.
silang dapat dihindari.
mungkin.
MANFAAT RAWAT GABUNG
Manfaat menurut (Dwi Maryanti, dkk 2012)
:

FISIK FISIOLOGI
Bila ibu dekat dengan bayinya proses fisiologis yang alami, dimana
maka ibu akan mudah untuk bayi mendapat nutrisi alami yang paling
melakukan perawatan sendiri. sesuai dan baik

EKONOMI
PSIKOLOGIS Pemberian ASI dapat dilakukan
Dari segi psikologis akan seger sedini mungkin. Bagi rumah sakit,
terjalin proses lekat akibat sentuhan terutama RS pemerintah hal
badan antara ibu dan bayi. Hal tersebut merupakan suatu
tersebut akan berpengaruh terhadap penghematan terhadap anggaran
pertumbuhan psikologis bayi pengeluaran untuk pembelian susu
formula
KONTRA INDIKASI
Menurut (Dwi Maryanti, dkk 2012) Pada keadaan
tertentu maka rawat gabung tidak diajurkan, misalnya
pada:
B. Keadaan bayi
A. Keadaan ibu
1. Bayi kejang atau kesadaran menurun.
1. Kondisi kardiorespirasi yang tidak baik,
2. Sakit pada jantung dan paru.
misalnya penyakit jantung derajat III
3. Bayi yang memerlukan pengawasan
sebaiknya tidak menyusui.
intensif/terapi khusus.
2. Pasca eklampsia kesadaran belum baik.
4. Cacat bawaan sehingga tidak mampu menyusui.
3. Penyakit infeksi akut, TBC terbuka.
4. Penyakit hepatitis B, terinfeksi HIV, acmv
seperti herpes simpleks.
5. Terbukti menderita karsinoma payudara.
Psikosis.
Peran Dokter/Bidan dalam Melaksanakan Rawat
Gabung:

Peran dokter dalam melaksanakan rawat gabung adalah


menggariskan kebijakan dan tata tertib rawat gabung,
melaksanakan perawatan ibu dan anak, dan merencanaan,
melaksanakan, serta menilai kegiatan KIE kepada ibu dan
keluarga tentang laktasi dan gizi ibu. Peran bidan adalah
mengajak dan memotivasi ibu melakukan perawatan
payudara,cara menyusui,merawat bayi, merawat tali pusat,
memandikan bayi,mengatasi masalah laktasi, memantau keadaan
ibu dan bayi, mempraktikkan hal-hal yang diajarkan bidan, dan
mengatasi kelainan pada ibu dan bayi serta melaporkan pada
dokter (Dwi Maryanti, dkk 2012)
Hambatan dalam Melaksanakan Rawat
Gabung
Hambatan dalam melaksanakan rawat gabung meliputi adanya kasus yang tidak
teratasi, belum memperoleh penyuluhan sehingga takut untuk rawat gabung, kurang
tenaga pelaksana untuk penyuluhan dan pendidikan kesehatan,terpaksa karena masih
menggunakan susu formula ketika ASI sangat sedikit dan ibu belum bisa menyusui (Dwi
Maryanti, dkk 2012)
TOP LINE

Thanks! CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik
DIFFERENT
ORNAMENTS
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai