Konsep
Konsep dasar
dasar asuhan
asuhan
neonates,bayi,balita,dan
neonates,bayi,balita,dan anak
anak
pra
pra sekolah
sekolah
BELLY
mk
KELOMPOK 1
PENDAHULUAN
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetikyang ada pada anak tersebut. Hal
ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasaranak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup
asah, asih, dan asuh. Kebutuhandasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi
berada dalam kandungan.Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa
dipenuhi olehseorang anak karena faktor eksternal maupun internal.
Neonatus disebut juga bayi baru lahir yakni merupakan individu yang sedang bertumbuh
dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri
dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Selain itu, fisiologi neonatus
merupakan ilmu yang mempelajari fungsi dari proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2013 : 1).
ADAPTASI FISIOLOGI BAYI BARU LAHIR
3. Sistem thermoregulasi
●Bayi Baru Lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau
kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat setelah
lahir. Beberapa mikroorganisme harus diwaspadai karena dapat ditularkan lewat percikan darah dan
cairan tubuh misalnya virus HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C Sebelum menangani BBL, pastikan
penolong persalinan telah melakukan upaya pencegahan infeksi.
Prinsif mencegah penyebaran infeksi:
● 1) Berikan perawatan rutin kepada bayi baru lahir
● 2) Pertimbangkan setiap orang (termasuk bayi dan staf) berpotensi menularkan infeksi
● 3) Cuci tangan atau gunakan pembersih tangan
● (4) Pakai pakaian pelindung dan sarung tangan.
● 5) Gunakan teknik aseptik
● 6) Pegang instrumen tajam dengan hati-hati dan bersihkan dan jika perlu sterilkan atau
desinfeksi instrumen dan peralatan.
● 7) Bersihkan unit perawatan khusus bayi baru lahir secara rutin dan buang sampah.
● 8) Pisahkan bayi yang menderita infeksi untuk mencegah infeksi. nosokomial.
RAWAT GABUNG
Rawat gabung adalah suatu sistem perawatan ibu dan anak bersama
sama atau pada tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan
dilahirkan sampai saatnya pulang. Ini sesungguh nya bukan hal yang baru. Bahkan di daerah pedesaan
hampir 80% ibu mela hirkan segera melakukan rawat gabung di rumahnya masing-masing.
Rawat gabung adalah suatu sistem perawatan ibu dan anak bersama sama atau pada tempat yang
berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu waktu/setiap saat ibu tersebut dapat menyusui anaknya (Dwi
Maryanti, dkk., 2012).
TUJUAN RAWAT GABUNG
01 02 03 04
• Bantuan nasional
• Penggunaan ASI • Pencegahan infeksi • Pendidikan kesehatan
Setelah proses
kehamilan dan persalinan Dari segala sudut pertimbangan Pada perawatan Pelaksanaan rawat
yang lama dan maka ASI adalah makanan terbaik terpisah maka kejadian gabung dapat
melelahkan, ibu.akan infeksi silang akan sulit dimanfaatkan untuk
bayi.Produksi ASI akan makin cepat
sangat senang dan dicegah. Dengan memberikan pendidikan
bahagia bila dekat dan makin banyak bila menyusui melakukan rawat kesehatan pada ibu,
dengan bayinya. dilakukan sesegera dan sesering gabung maka infeksi terutama primipara.
silang dapat dihindari.
mungkin.
MANFAAT RAWAT GABUNG
Manfaat menurut (Dwi Maryanti, dkk 2012)
:
FISIK FISIOLOGI
Bila ibu dekat dengan bayinya proses fisiologis yang alami, dimana
maka ibu akan mudah untuk bayi mendapat nutrisi alami yang paling
melakukan perawatan sendiri. sesuai dan baik
EKONOMI
PSIKOLOGIS Pemberian ASI dapat dilakukan
Dari segi psikologis akan seger sedini mungkin. Bagi rumah sakit,
terjalin proses lekat akibat sentuhan terutama RS pemerintah hal
badan antara ibu dan bayi. Hal tersebut merupakan suatu
tersebut akan berpengaruh terhadap penghematan terhadap anggaran
pertumbuhan psikologis bayi pengeluaran untuk pembelian susu
formula
KONTRA INDIKASI
Menurut (Dwi Maryanti, dkk 2012) Pada keadaan
tertentu maka rawat gabung tidak diajurkan, misalnya
pada:
B. Keadaan bayi
A. Keadaan ibu
1. Bayi kejang atau kesadaran menurun.
1. Kondisi kardiorespirasi yang tidak baik,
2. Sakit pada jantung dan paru.
misalnya penyakit jantung derajat III
3. Bayi yang memerlukan pengawasan
sebaiknya tidak menyusui.
intensif/terapi khusus.
2. Pasca eklampsia kesadaran belum baik.
4. Cacat bawaan sehingga tidak mampu menyusui.
3. Penyakit infeksi akut, TBC terbuka.
4. Penyakit hepatitis B, terinfeksi HIV, acmv
seperti herpes simpleks.
5. Terbukti menderita karsinoma payudara.
Psikosis.
Peran Dokter/Bidan dalam Melaksanakan Rawat
Gabung: