Anda di halaman 1dari 17

Kelompok : 4

Nama Anggota Kelompok : Rahmayani Sagala

Refita Dewi

Ulfia Rahma

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Neonatus dan Bayi

Topik : Informasi Terkait ASI

Sub Topik : Cara Memperkenalkan MPASI pada bayi usia 6 bulan keatas

Pengertian AFFAS pada pemberian susu formula?

Dosen Pengasuh : Anita, SST., MPH.

REFERENSI

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Kementerian Kesehatan dan JICA.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (2018). Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu

(MPASI).

Ninditya, L. & Fadhila, S.R. Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI (2016). Memberi

Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana?

Robinson, L. Baby Center (2019). Introducing Solids.

Cappetta, K. The Bump (2017). Dig in! a Guide to Starting Solids.

Healthy Children, American Academy of Pediatrics (2018). Starting Solid Foods.

Gorin, A. Parents. The Complete Guide to Starting Baby on Solids.

Raising Children Network Australia (2019). Introducing Solids: Why, When, What,
and How.

Centers for Disease Control and Prevention (2019). Nutritioin. When, What, and

How to Introduce Solid Foods

National Health Service UK (2019). Health A to Z. Your Baby's First Solid Foods.

Mayo Clinic (2019). Solid Foods: How to Get Your Baby Started.

WebMD (2019). Starting Solids Foods.

Fewtrell, et al. (2017). Complementary Feeding: A Position Paper by the European

Society for Paediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition (ESPGHAN)

Comittee on Nutrition. J Pediatr Gastroenterol Nutr, 64 (1), pp. 119-32.

Heyman, MB. Abrams, SA. (2017). Fruit Juice in Infants, Children, and

Adolescents: Current Recommendations. Pediatrics, 139 (6), e20170967.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (2015). Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit

Metabolik. Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan

Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi.


PENDAHULUAN

P
emberian makanan Pendamping ASI (MPASI) atau susu formula merupakan

salah satu periode penting dalam 1000 hari pertama kehidupan seorang anak.

Penelitian menunjukkan bahwa pada masa transisi ini, banyak bayi mengalami

gagal tumbuh yang disebabkan oleh kualitas MPASI yang kurang baik. Periode ini

juga merupakan momen kritis Si Kecil untuk belajar makan. Terlebih lagi, pemberian

MPASI yang tepat dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan

optimal Si Kecil.

Pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI pertama untuk bayi tidak boleh

dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari

kesiapan makan Si Kecil, jenis makanan yang diberikan, hingga cara pemberian

makanan pendamping ASI yang tepat. Pemberian  MPASI pertama kepada bayi perlu

dilakukan secara benar. Pasalnya, jika MPASI diberikan dengan jumlah, komposisi,

dan waktu yang kurang sesuai, bayi justru bisa jadi susah makan. Akibatnya, asupan

nutrisi bayi tidak tercukupi, sehingga kesehatan serta tumbuh kembangnya

terganggu.
Tujuan Mempelajari
Informasi Terkait ASI

1. Untuk mengetahui cara-cara pemberian MPASI pada bayi usia 6 bulan keatas.

2. Untuk mengetahui pengertian AFFAS pada pemberian susu formula.

Strategi Pemberian MPASI yang Baik


Menurut Anjuran Dokter

A.Prinsip Dasar
Pemberian MPASI

1. Kesiapan Bayi (tepat Waktu)

MPASI pertama dapat diberikan ketika bayi berusia 6 bulan. Pada usia

tersebut, sistem pencernaannya sudah cukup berkembang hingga bisa

mencerna makanan padat dengan baik. Pemberian makanan padat, seperti

bubur pisang, bubur nasi, atau bahkan bubur bayi kemasan, sebelum bayi

mencapai usia 6 bulan cenderung berbahaya karena bayi belum siap

menerimanya (dr.Kevin Adrian,2019).


Selain usia, kesiapan Si Kecil untuk menerima MPASI dapat terlihat dari

beberapa tanda berikut ( dr. Fatimah Hidayati, Sp.A. 2017) :

- Suka memasukkan tangan atau mainan ke dalam mulut.

- Sudah bisa duduk dan menahan kepalanya dalam posisi tegak, walau masih

membutuhkan sandaran untuk menahan tubuhnya.

- Tertarik saat melihat seseorang makan, misalnya dengan bersuara “aah”

atau mencoba meraih sendok atau makanan yang sedang Bunda atau Ayah

pegang.

- Adanya respons dari Si Kecil dengan membuka mulutnya saat diberikan

makanan atau sendok.

- Dapat meraih makanan dan memasukkannya ke mulut.

- Refleks ‘melepeh’ (mengeluarkan makanan dari mulut) berkurang.

ESPGHAN (Asosiasi Dokter Anak Khusus Nutrisi dan Pencernaan di


Eropa) merekomendasikan pemberian MPASI paling cepat pada usia 12
minggu, dan tidak lebih lambat dari usia 26 minggu (6 bulan). Pemberian
MPASI terlalu dini berisiko menyebabkan infeksi saluran cerna, alergi, dan
obesitas. Sedangkan jika terlalu lambat akan menyebabkan kekurangan
asupan gizi hingga  stunting. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter
anak untuk menilai apakah Si Kecil sudah boleh mulai diberikan makanan
pendamping ASI.

2. Frekuensi, Jumlah MPASI dan Jenis Makanan yang Diberikan

MPASI harus mengandung gizi seimbang agar dapat memberikan semua

nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin,

mineral, zinc, serta serat. MPASI perdananya harus dimulai dengan makanan

yang sudah dihaluskan atau bisa juga makanan encer yang sudah disaring.

Berikanlah MPASI dari bahan makanan yang biasa keluarga makan. Contohnya

ikan kembung, yang ternyata memiliki kandungan protein yang tidak jauh

berbeda dari ikan salmon. Dan bahkan, kandungan zat besi dan DHA ikan

kembung lebih tinggi dibanding ikan salmon yang cukup favorit menjadi menu

MPASI (dr. Kevin Adrian,2019)

Berikut panduan pemberian MPASI :

Usia Jumlah MPASI Frekuensi Tekstur


6 bulan 2-3 sendok makan 2-3 kali sehari Bubur kental

(pure), saring,

hingga lumat.
8 bulan (6-8 bulan) Tingkatkan 2-3 kali sehari Makanan saring

bertahap hingga ½ + snack 1-2 kali kasar, dapat


mangkuk 250 ml sehari memulai finger

(200 kkal/hari atau food.

30% dari target

kebutuhan kalori)
9-12 bulan ½- ¾  mangkuk 250 3-4 kali sehari + Nasi tim, makanan

ml (300 kkal/hari snack 1-2 kali cincang halus atau

atau 50% dari sehari kasar.

target kebutuhan

kalori)
12-23 bulan ¾ mangkuk 250 ml 3-4 kali sehari + Sama dengan

(550 kkal/hari atau snack 1-2 kali makanan yang

70% dari target sehari dimakan keluarga.

kebutuhan kalori)

- Bubur khusus bayi

Bubur khusus bayi atau sereal bayi adalah salah satu jenis MPASI awal

yang praktis dan mudah dibuat. Untuk memperkaya asupan nutrisi Si Kecil,

Bunda bisa mencampurkan bubur atau sereal bayi dengan ASI atau susu

formula.
- MPASI sayur dan buah

Sesekali Bunda bisa memberikan Si Kecil sayur rebus atau kukus.

Beberapa jenis sayuran yang baik untuk diberikan sebagai MPASI meliputi

kentang, brokoli, wortel, bayam, dan ubi. Tidak cuma sayur, buah-buahan

tertentu, seperti melon, apel, alpukat, pisang, dan pepaya, juga baik untuk

diberikan sebagai MPASI untuk bayi.

- Finger food

Finger food adalah makanan yang dipotong kecil hingga seukuran jari

Bunda agar mudah digenggam dan dimakan oleh bayi. Bunda dapat memberikan

Si Kecil potongan pisang atau avokad yang sudah matang sebagai finger


food. Namun, finger food biasanya baru boleh diberikan kepada bayi mulai

usia 9-12 bulan.

- Makanan lanjutan

Jika sudah terbiasa mengonsumsi MPASI dan Si Kecil menikmatinya, coba

berikan makanan lain, seperti nasi, roti, tahu, tempe, telur rebus,

serta ikan dan daging. Jenis makanan ini sudah bisa diberikan kepada Si Kecil

saat usianya 9 bulan. Yang perlu di ingat, makanan tersebut tetap perlu dimasak

hingga lunak atau dicincang halus agar Si Kecil lebih mudah memakannya dan tidak

tersedak ( dr. Fatimah Hidayati, Sp.A. 2017).


Ibu juga dianjurkan untuk mengajari Si Kecil minum langsung dari cangkir

atau gelas saat mulai memberikan MPASI. Hal ini akan melatih kemampuannya

untuk minum, sekaligus baik untuk pertumbuhan giginya. Saat memberikan Si

Kecil MPASI, ibu disarankan untuk tidak menambahkan gula, garam, atau

penyedap rasa. Sebagai alternatif, ibu boleh memberikan bahan makanan yang

bisa menambah rasa MPASI, misalnya bawang putih, lemon, atau rempah-

rempah yang rasanya ringan.


3. Aman dan Higienis (safe)

Perhatikan kebersihan tangan, bahan, dan peralatan MPASI selama

proses persiapan, pembuatan, penyimpanan, dan penyajian MPASI. Pisahkan

talenan untuk memotong bahan makanan mentah dan bahan makanan matang.

Cucilah tangan sebelum mempersiapkan MPASI, dan sebelum menyuapi Si

Kecil. Bakteri penyebab kontaminasi dapat tumbuh di makanan, simpan

MPASI di kulkas dengan suhu kurang dari 5 derajat Celcius (kulkas bawah).

Simpan daging dan ikan dalam plastik, dan letakkan terpisah dari makanan

yang telah dimasak. Makanan yang disimpan dalam suhu ruang (5-60 derajat

Celcius), hanya dapat bertahan selama 2 jam (dr.Fatimah Hidayati,

Sp.A.2017).

MPASI yang matang dapat disimpan di lemari es (dengan suhu kurang

dari 5 derajat Celcius), untuk pemberian makan selama sehari setelah

disimpan dalam wadah tertutup. Lama penyimpanan tergantung dari jenis

bahan makanan yang digunakan. MPASI yang disimpan beku dapat

dihangatkan dengan direndam air bersama plastik pembungkus makanan, dan

pastikan mengganti air setiap 30 menit. MPASI dapat juga dihangatkan

menggunakan microvawe, namun perlu diperhatikan bahwa panas yang

dihasilkan tidak tersebar merata. Perlu diingat, makanan beku yang telah

dihangatkan tidak baik untuk dibekukan kembali.

4. Tidak Memaksa Bayi Untuk Makan


Pemberian MPASI harus dengan cara yang responsif, artinya Bunda

disarankan untuk memberikan MPASI ketika Si Kecil mulai lapar dan berhenti

memberikannya ketika ia sudah mulai kenyang atau menolak untuk makan.

Agar lebih mudah, Bunda disarankan untuk memberikan Si Kecil MPASI

teratur sesuai jadwal makannya. Pengenalan makanan biasanya membutuhkan

waktu yang tidak singkat. Oleh sebab itu, Bunda harus bersabar dan jangan

memaksa Si Kecil untuk menghabiskan makanan. Bila kali ini ia tidak tertarik,

cobalah lagi di lain waktu (dr.Kevin Adrian, 2019).

Menyuapi bayi harus secara perlahan dan tidak terburu-buru, agar ia

tidak tersedak. Bila Si Kecil menunjukkan minat untuk makan sendiri, berikan

ia kesempatan sesekali untuk makan dengan tangannya langsung. Berikan pula

berbagai variasi pilihan rasa dan jenis makanan sehat agar Si Kecil bisa

mengenal lebih banyak rasa dan melatihnya agar tidak menjadi ‘pemilih

makanan’. Pastikan juga makanan yang diberikan kepada Si Kecil selalu bersih,

segar, dan tidak terlalu panas.


Satu hal yang perlu Bunda pahami juga adalah bahwa MPASI ini

bersifat pendamping dan bukan untuk menggantikan asupan ASI atau susu

formula sebagai sumber nutrisi utama bayi sehari-hari. Oleh sebab itu, tetap

susui Si Kecil hingga usianya 2 tahun. Apabila Bunda ingin tahu lebih jauh

seputar cara memberikan MPASI pertama untuk Si Kecil atau masih merasa

bingung untuk mulai memperkenalkan MPASI, jangan ragu untuk bertanya

atau berkonsultasi ke dokter anak. Agar tidak termakan mitos, Bunda juga

bisa berkonsultasi ke dokter perihal tips dan informasi yang tepat tentang

MPASI.

B. Pengertian AFFAS pada


pemberian susu formula

1. Pengertian Afass

Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), AFASS adalah singkatan

dari Acceptable, artinya selama pemberian susu formula, ibu tidak mempunyai

hambatan sosial budaya untuk memilih makanan alternatif atau tidak ada rasa takut

akan stigma dan diskriminasi; Feasible artinya ibu atau keluarga punya cukup waktu,

pengetahuan, keterampilan dan lainnya untuk menyiapkan dan memberikan makan

pada bayinya. Ibu juga mendapat dukungan bila ada tekanan keluarga, masyarakat

dan sosial.
Selanjutnya, Affordable yaitu terjangkau. Maksudnya ibu dan keluarga mampu
melakukan pembelian, pembuatan, dan penyiapan makanan pilihan, termasuk bahan
makanan, bahan bakar dan air bersih; Sustainable, makanan pengganti yang
diberikan kepada bayi harus setiap hari dan atau malam (tiap 3 jam) dan dalam
bentuk segar. Distribusi makanan tersebut harus berkelanjutan sepanjang bayi
membutuhkan; Terakhir adalah Safe yang artinya makanan pengganti harus disimpan
secara benar, higienis dengan kuantitas nutrisi yang adekuat.

Selain itu, perlu diketahui bahwa ibu dilarang memberikan ASI atau menyusui bila di
awal sudah memutuskan pemberian susu formula pada bayinya. Sebab pemberian
susu formula dicampur dengan ASI, justru berisiko lebih tinggi terhadap penularan
HIV dari ibu pada bayi.

"Tidak boleh mix feeding. Sangat tidak dianjurkan menyusui campur, karena
memiliki risiko penularan virus HIV pada bayi yang tertinggi," kata Dr Yohmi.

Lain cerita bila di awal ibu memutuskan pemberian ASI Moms, namun di tengah
perjalanannya ibu berubah pikiran ingin melanjutkan dengan susu formula, maka itu
tidak menjadi masalah. Tetapi hal ini tidak berlaku sebaliknya.

"Kalau di awal ibu putusin minum ASI terus mau ke sufor bisa. Tapi dari sufor ke
ASI enggak bisa," katanya.
Jadi, bila ibu memutuskan memberikan susu formula untuk bayi sebaiknya pastikan
terlebih dahulu apakah bisa Anda memenuhi syarat AFASS yang direkomendasikan
oleh WHO di atas atau tidak ya, Moms. Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa
berkonsultasi dengan dokter atau konselor menyusui.

2. Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)

Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yaitu

1) melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), memberikan ASI eksklusif, memberikan


Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai usia 6 bulan dan melanjutkan pemberian
ASI hingga bayi berusia 2 tahun.

2) memelihara kesehatan bayi dan anak

3) meningkatkan Intoraksi antara orang tua dan anak dengan melakukan kegiatan
yang disukai anak seperti bermain, mendongeng, menyanyi serta memberikan
contoh-contoh tingkah laku sehari-hari yang baik dan benar kepada anak.

KESIMPULAN

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang mempunyal potensi tinggi, untuk

mewujudkan kualitas dan keberlangsungan bangsa. Sebagai manusia anak berhak

untuk. mendapatkan pemenuhan, perlindungan serta penghargaan akan hak asasinya.

Sebagai generasi penerus bangsa, anak harus dipersiapkan sejak dini dengan upaya

yang tenat, terencana, intensif dan berkesinambungan agar tercapai kualitas

tumbuh kembang fisik, mental, sosial dan spiritual tertinggi. Salah satu upaya

mendasar untuk menjamin pencapaian tertinggi kualitas tumbuh kembangnya

sekaligus memenuhi hak anak sebagaimana. Yang lamanatkan Undang-Undang Dasar


1945 dan Perjanjian Internasional seperti konferensi Hak Anak (Komisi Hak Asasi

Anak PBB, 1989 Pasal 24), yakni memberikan makan yang baik bagi anak usia di

bawah 2 tahun, Untuk mencapal hal tersebut, Strategi Nasional Peningkatan

Pemberian ASI dan MP-ASI merekomendasikan pemberian makan yan baik dan

tepat bagi bayi dan anak 0-24 bulan adalah: 1) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera

setelah lahir minimal selama satu jam, 2) pemberian ASI eksklusif sampai usia 6

bulan, 3) mulai usia enam bulan muladilakukan pemantauan pertumbuhan sejak lahir

secara rutin dan berkesinambungan. Fenomena gagal tumbuh atau proweh altering

pada anak Indonesia mulai terjadi pada usia 4-6 bulan ketika bayi diberi makan

selain ASI dan terus memburuk hingga usia 10-24 bulan, MP-ASI mulai diberikan

sejak bayi berumur 6 bulan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan anak

selain dari ASI. MP-ASI yang diberikan (dapat berbasis local, Pemberian MP-ASI

berbasis makanan local “dimaksudkan agar keluarga dapat menyiapkan MP-ASI yang

sehat dan bergia seimbang bagi bayi dan anak 6-24 bulan di rumah tangga sekaligus

sebagai media penyuluh

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai