Anda di halaman 1dari 11

Hand out : Promosi kesehatan

Mata Kuliah : Promosi kesehatan


Topik : Konsep Promosi kesehatan
Sub topik :
1. Pengertian promosi kesehatn
2. Tujuan promosi kesehatan
3. Sasaran promosi kesehatan
4. Jenis-jenis promosi kesehatan
5. Strategi promosi kesehatan

Waktu : 2x 50 menit ( T)

Dosen : Fitriani, SST,M.Kes.

Pada akhir perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan konsep Promosi
Kesehatan :
1. Pengertian promosi kesehatan
2. Tujuan promosi kesehatan
3. Sasaran promosi kesehatan
4. Jenis-jenis promosi kesehatan
5. Strategi promosi kesehatan

REFERENSI
1. Notoadmodjo,soekidjo (2007), Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, jakarta :
Reneka Cipta.
2. Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. PromosiKesehatandanPerilakuKesehatan. Jakarta:
RinekaCipta
3. Hendrik, 2013. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
4. Mubarrak, Wahid Iqbal,2011 Promosi Kesehata Untuk Kebidanan. Salemba Medika
Jakarta

Hand out, laptop, LCD, Multimedia


Hand out : Promosi kesehatan

1. Pengertian Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah proses peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan yang di sertai dengan upaya memfasilitasi perubahan perilaku dan merupakan
program kesehatan yang di rancang untuk membawa perbaikan atau perubahan dalam
individu. Masyarakat dan lingkungan

Promosi Kesehatan menurut Ottawa Charter


Sebagai hasil rumusan Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa,
Canada menyatakan bahwa “Health Promotion is the process of enabling people to
control over and improve their health”. To reach a state of complete physical, mental and
social well-being, an individual or group must be able to identify and realize aspiration,
to satisfy needs, and to cange or cope with the environment.

Promosi Kesehatan menurut Lawrence Green (1984),


Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan
intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi, yang dirancang untuk
memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan
Hal tersebut jelas dinyatakan bahwa promosi kesehatan adalah suatu proses untuk
memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Dengan
kata lain promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga
mereka mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Batasan promosi kesehatan ini mencakup 2 dimensi yaitu kemauan dan kemampuan.

2. TUJUAN PROMOSI KESEHATAN


A. Memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
B. Menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan.

Menurut Green,1991 dalam Maulana,2009,tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga


tingkatan yaitu:
a.  Tujuan Program
Hand out : Promosi kesehatan

Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang
akan dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas akibat
kecelakaan kerja pada pekerja menurun 50 % setelah promosi kesehatan berjalan
lima tahun.
b.  Tujuan Pendidikan
Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan
ini merupakan tujuan jangka menengah, contohnya : cakupan angka kunjungan ke
klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun.

 c.   Tujuan Perilaku
Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. Tujuan
ini bersifat jangka pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya:
pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya di tempat kerja meningkat 60% setelah
promosi kesehatan berjalan 6 bulan.

3. SASARAN PROMOSI KESEHATAN


A. Sasaran Primer (Primary Target)
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan atau
promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat
dikelompokkan menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil
dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak), anak sekolah untuk
kesehatan remaja, dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran
primer ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment).

B. Sasaran Sekunder
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran
sekunder, karena dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini
diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat di sekitamya. Di samping itu dengan perilaku sehat para tokoh
masyarakat sebagai hasil pendidikan kesehatan yang diterima, maka para tokoh
masyarakat ini akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat
sekitarnya. Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran sekunder ini
adalah sejaian dengan strategi dukungan sosial (social support).
Hand out : Promosi kesehatan

C. Sasaran Tersier
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat, maupun
daerah adalah sasaran tertier pendidikan kesehatan Dengan kebijakan-kebijakan atau
keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap
perilaku para tokoh masyarakat (sasaran sekunder), dan juga kepada masyarakat
umum (sasaran primer).

Sasaran promosi kesehatan secara spesifik di arahkan pada individu//keluarga,


masyarakat, pemerintah/lintas sector /politisi/swasta, petugas atau pelaksana program
dengan penjelasan sebagai berikut :

Individu / Keluarga
A. Memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran (baik langsung maupun
melalui media massa).
B. Mempunyai pengetahuan dan kemauan untuk memlihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya.
C. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.
D. Berperan serta dalam kegiatan sosial khususnya yang berkaitan dengan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) kesehatan.

Masyarakat/ LSM
A. Menggalang potensi untuk mengembangkan gerakan /upaya kesehatan.
B. Bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan sehat.

Lembaga pemerintah/ lintas sektor/ politisi/ swasta


A. Peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam mengembangkan perilaku
dan lingkungan sehat.
B. Membuat kebijakan sosial yang memperhatikan dampak di bidang kesehatan.

Petugas Program/ Institusi


A. Memasukkan komponen promosi kesehatan dalam setiap program kesehatan
B. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang memberi kepuasan kepada
Masyarakat
Hand out : Promosi kesehatan

4. JENIS- JENIS PROMOSI KESEHATAN


Ewlest & simnet (1994) dalam Heri.D.J. Maulana (2009) mengidentifikasi tujuan area
kegiatan promosi kesehatan  yaitu:
a. Progam Pendidikan Kesehatan
Program pendidikan kesehatan adalah kesempatan yang direncanakan untuk belajar
tentang kesehatan, dan melakukan perubahan-perubahan secara sukarela dalam
tingkah laku.
b. Pelayanan Kesehatan Preventif
Winslow (1920) dalam Level & Clark (1958) dalam Heri.D.J. Maulana (2009) hal. 27,
mengungkapkan 3 tahap pencegahan yang dikenal dengan teori five levels of
prevention, yaitu:
1)   Pencegahan Primer
Dilakukan saat individu belum menderita sakit, meliputi:
a) Promosi Kesehatan (health promotion)
b) Perlindungan Khusus (specific protection)
c) Berupa upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit
tertentu, misalnya melakukan imunisasi, dan peningkatan keterampilan
remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik, dan
penanggulangan stress.
2)  Pencegahan Sekunder
a)   Diagnosis dini dan pengobatan segera.
b)    Pembatasan kecacatan
3) Pencegahan Tersier
a) Pada tahap ini upaya yang dilakukan adalah mencegah agar cacat yang
diderita tidak menjadi hambatan sehingga indiviu yang menderita dapat
berfungsi optimal secara fisik, mental, dan sosial.
b) Kegiatan Berbasis Masyarakat
c) Promosi kesehatan menggunakan pendekatan “dari bawah”, bekerja dengan
dan untuk penduduk, dengan melibatkan masyarakat dalam kesadaran
kesehatan.
d) Pengembangan Organisasi
e) Pengembangan organisasi berhubungan dengan pengembangan dan
pelalaksanaan kebijakan dalam oranisasi-organisasi yang
berupaya meningkatkan kesehatan para staf dan pelanggan.
Hand out : Promosi kesehatan

c. Kebijakan Publik Yang Sehat


Upaya ini melibatkan badan resmi atau sukarela, kelompok profesional, dan
masyarakat umum yang bekerja sama mengembangkan perubahan-perubahan dalam
situasi dan kondisi kehidupan.
d.  Tindakan Kesehatan Berwawasan Lingkungan.
Upaya yang dilakukan adalah menjadikan lingkungan fisik penunjang kesehatan,
baik di rumah, tempat kerja, atau tempat-tempat umum.
e. Kegiatan ekonomi yang bersifat peraturan
Kegiatan politik dan edukasional ini ditunjukan pada politisi untuk kebijaksanaan dan
perencana yang melibatkan upaya lobi dan implementasi perubahan perubahan
legestalatif.seperti peratuaran pemberian lebel makanan halal mendorang pratik etik
yang sukarela.

5. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN


A. Strategi global
Promosi Kesehatan diperkenalkan oleh WHO pada tahun 1984, ada 3 strtegi pokok
dalam promosi kesehatan yaitu :
a.     ADVOKASI (ADVOCACY)
Advokasi adalah kegiatan dimana untuk meyakinkan orang lain agar orang lain
tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang  diinginkan. Pendekatan
advokasi ialah sasaran kepada para pembuat keputusan atau penentu keputusan sesuai
sektornya. Intinya adalah strategi advokasi kesehatan merupakan pendekatam yang
dilakukan dengan pimpinan atau pejabat dengan tujuan mengembangkan kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan Kegiatan advokasi ini ada dalam bentuk formal
dan informal. Advokasi dalam bentuk  formal misalnya : penyajian presentasi,
seminar, atau suatu usulan yang dilakukan oleh para pejabat terkait. Advokasi
informal misalnya : Suatu kegiatan untuk meminta dana, atau dukungan dalam bentuk
kebijakan kepada para pejabat yang relevan dengan kebijakan yang diusulkan.
Intervensi yang dapat dilakukan secara perseorangan kepada pejabat ialah dengan :
lobi, dialog, negosiasi dan debat. Sehingga diharapkan mendapatkan hasil adanya
tindakan yang nyata, kepedulian, serta pemahaman atau kesadaran dari pejabat
sehingga terjadi kelanjutan kegiatan.
Hand out : Promosi kesehatan

Bentuk kegiatan advokasi


1. Lobi politik
Perbincangan informal dengan para pembuat kebijakan untuk menginforasikan dan
membahas masalah dan program kesehatan yang akan dilaksanakan,
Langkah dimulai dengan menyampaikan maslaah kesehatan yang ada , dampak
maslaha dan solusi yang di serta data yang akurat

2. Seminar
Menyajikan masalah kesehatan dihadapan para pembuat kebijakan baik lintas program
dan sektoral serta rencana program dan pemecahannya.
3. Media
Advokasi media adlaah melakukan kegiatan advokasi dengan menggunakan media ,
khususnya media massa ( cetak,elektronik) Media mempunyai kemampuan yang kuat
untuk membentuk opini public dan dapat mempengaruhi serta sebagai pressure
(penekan )
4 Perkumpulan ( Asosiasi ) peminat
Perkumpulan orang-orang ang mempunyai minat atau keterkaitan terhadap masalah
tertentu, termasuk juga perkumpulan profesi,
Contoh kelompok masyarakat peduli HIV/AIDS

2.    DUKUNGAN SOSIAL ( SOCIAL SUPPORT )


Dukungan sosial adalah suatu strategi yang digunakan untuk mencari dukungan
sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat. Dimana tujuannya dengan menggunakan tokoh
masyarakat sebagai jembatan antara sektor kesehatan atau pengembang kesehatan dengan
masyarakat. Intervensi keperawatan yang diberikan dalam stretegi dukungan sosial ialah :
pelatihan bagi para tokoh masyarakat, lokakarya, bimbingan bagi para tokoh masyarakat,
sehingga hasil yang diharapkan adalah adanya peningkatan jumlah para tokoh masyarakat
yang berperan aktif dalam pelayanan kesehatan, jumlah individu dan keluarga dimana
meningkat pengetahuannya tentang kesehatan, adanya pemanfaatan fasilitas kesehatan
yang ada misalnya posyandu.

3.    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (EMPOWERMENT)


Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang langsung kepada
masyarakat. Pemberdayaan ini bertujuan untuk mewujudkan kemampuan masyarakat
Hand out : Promosi kesehatan

dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat itu sendiri. Intervensi


keperawatan dalam pemberdayaan masyarakat adalah dengan kegiatan pemberdayaan
masyarakat ini dapat berupa : penyuluhan kesehatan, posyandu, pos obat desa, dan lain
sebagainya. Hasil yang diharapkan adalah sumber daya manusia yang berperan dalam
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.

B. BINA SUASANA
Adalah menjalin kemitraan untuk pembentukan opini publik dengan berbagai kelompok
opini yang di masyarakat seperti toma, toga, LSM, dunia usaha/swasta, media massa,
ormas, organisasi profesi, pemerintah

  Strategi bina suasana perlu ditetapkan untuk menciptakan norma-norma dan kondisi/situasi
kondusif di masyarakat dalam mendukung PHBS. Bina suasana sering dikaitkan dengan
pemasaran sosial dan kampanye, karena pembentukan opini memerlukan kegiatan
pemasaran sosial dan kampanye. Namun perlu diperhatikan bahwa bina suasana dimaksud
untuk menciptakan suasana yang mendukung, menggerakkan masyarakat secara partisipatif
dan kemitraan.

Sasaran Bina suasana yaitu :


A.    Pendekatan Individu
Bina Suasana Individu ditujukan kepada individu-individu tokoh masyarakat. Dengan
pendekatan ini diharapkan :
1. Menyebarluaskan opini yang positif terhadap perilaku yang sedang diperkenalkan
2. Menjadi individu-individu panutan dalam hal perilaku yang sedang diperkenalkan.
Yaitu dengan bersedia atau mau mempraktikkan perilaku yang sedang diperkenalkan
tersebut (misalnya seorang pemuka agama yang rajin melaksanakan 3 M yaitu
Menguras, Menutup dan Mengubur demi mencegah munculnya wabah demam
berdarah).
3. upayakan agar mereka bersedia menjadi kader dan turut menyebarluaskan informasi
guna menciptakan suasana yang kondusif bagi perubahan perilaku individu.
B.     Pendekatan Kelompok
1. Bina Suasana Kelompok ditujukan kepada kelompok-kelompok dalam
masyarakat, seperti pengurus Rukun Tetangga (RT), pengurus Rukun Warga (RW),
Majelis Pengajian, Perkumpulan Seni, Organisasi Profesi, Orga-nisasi Wanita,
Organisasi Siswa/Mahasiswa, Organisasi Pemuda, dan lain-lain. Pendekatan ini
Hand out : Promosi kesehatan

dapat dilakukan oleh dan atau bersama-sama dengan pemuka/tokoh masyarakat yang
telah peduli.
2. Dengan pendekatan ini diharapkan kelompok-kelompok tersebut menjadi peduli
terhadap perilaku yang sedang diperkenalkan dan menyetujui atau
mendukungnya. Bentuk dukungan ini dapat berupa kelompok tersebut bersedia
juga mempraktikkan perilaku yang sedang diperkenalkan,  mengadvokasi pihak-
pihak yang terkait dan melakukan kontrol sosial terhadap individu-individu
anggotanya.
C.    Pendekatan Masyarakat Umum
1. Bina Suasana Masyarakat Umum dilakukan terhadap masyarakat umum dengan
membina dan memanfaatkan media-media komunikasi, seperti radio, televisi,
koran, majalah, situs internet, dan lain-lain, sehingga dapat tercipta pendapat
umum yang positif tentang perilaku tersebut.

Dengan pendekatan ini diharapkan :


1. Media-media massa tersebut menjadi peduli dan mendukung perilaku yang
sedang diperkenalkan.
2. Media-media massa tersebut lalu bersedia menjadi mitra dalam rangka
menyebar-luaskan informasi tentang perilaku yang sedang diperkenalkan dan
menciptakan pendapat umum (opini publik) yang positif tentang perilaku
tersebut.
3. Suasana atau pendapat umum yang positif ini akan dirasakan pula sebagai
pendukung atau “penekan” (social pressure) oleh individu-individu anggota
masyarakat, sehingga akhirnya mereka mau melaksanakan perilaku yang sedang
diperkenalkan.

METODE BINA SUASANA DAPAT BERUPA :


a. Pelatihan
b. Semiloka
c. Konferensi pers
d. Dialog terbuka
e. Penyuluhan
f. Pendidikan
g. Lokakarya mini
h. Pertunjukkan tradisional.
Hand out : Promosi kesehatan

i. Diskusi meja bundar (Round table discussiaon)


j. Pertemuan berkala di desa
k. Kunjungan lapangan
l. Studi banding

1. Sebutkan singkatan dari PRECEDE dan PROCEED ?


2. Apa –apa saja langkah PRECEDE dan PROCEED?
3. Sebutkanlah langkah- langkah perioritas masalah?
4. Sebutkanlah contoh dari faktor predisposisi?
5. Jelaskan diagnosis sosial assasement?

JAWABAN
1. - (Predisposing, Reingnforcing, and Enabling, Causes, in Educational,
Diagnosis, and Evaluation)
- (Policy ,Regulatori,Organizational, Construct, in Educationaland, Enviromental,
Development)
2. - Diagnosis sosial assasement
- Diagnosis epidemiologi
- Diagnosis perilaku dan lingkungan
Hand out : Promosi kesehatan

- Diagnosis pendidikan organizational


- Diagnosis administrastratif dan kebijakan
3. - Menentukan status kesehatan masyarakat
- Menentukan pola pelayanan kesehatan masyarakat yang ada.
- Menentukan hubungan antara status kesehatan dengan pelayanan kesehatan di
masyarakat.
- Menentukan determinan masalah kesehatan masyarakat.
4. Contohnya; pengetahuan, sikap, kepercayaan, persepsi, nilai atau norma.
5. Adalah Proses penentuan persepsi masyarakat terhadap kebutuhanya atau
terhadap kualitas hidupnya dan aspirasi masyarakat untuk meningkatkan
partispasi dan penerapan berbagai informasi yang didesain sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai