TINGKAT I
Dosen Pembimbing :
NAMA KELOMPOK :
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Sehingga saya
telah menyelesaikan makalah tentang Tranfusi darah menurut pandangan agama
Islam dengan tepat waktu.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Fokus Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Kesimpulan..........................................................................................11
B. Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transfusi darah membantu cara-cara pengobatan yang sudah ada, namun perlu
diperhatikan bahwa transfusi darah itu bukanlah pekerjaan yang tanpa resiko.
Transfusi / pemindahan darah telah dilakukan kira-kira 100 tahun yang lalu. (abad
ke 18), dimana pada masa itu pengetahuan tentang fisiologi dan sirkulasi darah
yang dirintis oleh William Harvey masih sangat sempit sekali. Dalam kondisi itu
umumnya transfusi banyak mengalami kegagalan. Dr. Karl Laindsteiner pada
tahun 1900 mengumumkan penemuannya tentang golongan darah manusia,
setelah ditemukan golongan darah manusia ini kecelakaan akibat transfusi tidak
lagi membahayakan, tetapi sebaliknya banyak menolong jiwa manusia dari
ancaman kematian karena kehilangan darah.
A. Fokus Masalah
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa dan masyarakat tentang Tranfusi
Darah menurut pandangan Islam itu bagaimana dan seperti apa.
1
B. Tujuan Penulisan
1. Makalah ini dibuat bertujuan untuk menambah wawasan keagamaan
tentang tranfusi darah.
2. Makalah ini dibuat untuk dapat dipahami tentang tranfusi darah menrut
pandangan agama Islam.
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat umum
Dapat memahami tentang pengetahuan tentang tranfusi darah menurut
pandangan agama Islam.
2. Manfaat khusus
a) Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud transfusi darah.
b) Agar dapat mengetahui macam-macam transfusi darah.
c) Agar dapat mengetahui tranfusi menurut agama Islam.
d) Agar dapat mengetahui hukum donor darah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dikelompokkan menjadi dua jenis utama tergantung pada sumber
mereka:
1. “Transfusi homolog”, atau transfusi darah yang disimpan
menggunakan orang lain. Ini sering disebut “Allogeneic bukan
homolg”.
2. “Autologus transfusi”, atau transfusi menggunakan darah pasien
sendiri disimpan.
C. Cara Transfusi darah
Donor darah harus disimpan dalam lemari es untuk mencegah
pertumbuhan bakteri dan memperlambat metabolisme sel. Transfusi harus
dimulai dalam 30 menit setelah unit telah diambil keluar dari penyimpanan
dikendalikan.
Sebelum darah diberikan, rincian pribadi pasien dicocokkan
dengan darah untuk ditransfusikan, untuk meminimalkan risiko reaksi
transfusi. Kesalahan administrasi merupakan sumber signifikan dari reaksi
transfusi dan upaya telah dilakukan untuk membangun redundansi ke
dalam proses pencocokan yang terjadi di samping tempat tidur.
Sebuah unit (hingga 500 ml) biasanya diberikan selama 4 jam,
pada pasien dengan risiko gagal jantung kongestif, banyak dokter
mengelola diuretik untuk mencegah overload cairan, suatu kondisi yang
disebut Transfusi Overload Peredaran Darah Terkait atau taco.
Acetaminophen dan / atau antihistamin seperti diphenhydramine kadang-
kadang diberikan sebelum transfusi untuk mencegah jenis lain reaksi
transfusi.
Darah ini paling sering disumbangkan sebagai seluruh darah
dengan memasukkan kateter ke dalam vena dan mengumpulkan dalam
kantong plastik (dicampur dengan antikoagulan) melalui gravitasi. Darah
yang dikumpulkan ini kemudian dipisahkan menjadi komponen-komponen
untuk membuat penggunaan terbaik dari itu. Selain dari sel darah merah,
plasma, dan trombosit, produk darah yang dihasilkan komponen juga
termasuk protein albumin, faktor pembekuan konsetrat, kriopresipitat,
4
berkonsentrasi fibrinogen, dan imunoglobulin (antibodi). Sel darah merah,
plasma dan trombosit juga dapat disumbangkan individu melalui proses
yang lebih kompleks yang disebut apheresis.
5
Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah Berfirman :
c. “Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang
halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihkan, padahal
sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang
diharamkan-Nya atasmu,kecuali apa yang terpaksa kamu
memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia)
benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu
mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas.” (Al na’am :
119)
1. Najis
2. Merendahkan, alasan kedua adalah alasan yang benar (Al-Fatwa
Al-Hidayah)
Adapun tulang dan rambut manusia tidak boleh dijual, bukan karena najis
atau suci,tetapi karena menghormatinya. Menjualnya berarti
merendahkannya (Al Kasani) menjual air susu wanita (BOLEH). Karena
susu itu suci dan bermanfaat sehingga Allah memperbolehkan untuk
meminumnya walaupun tidak dalam keadaan terpaksa (Madzhab, Maliki,
Hambali dan Syafi’I) menjual air susu (HARAM). Karena susu adalah
6
bagian dari anggota badan (Madzhaba Hanafi) Ulama terdahulu sangat
berhati-hati dalam hal perlakuan terhadap anggota badan manusia
(manusia merupakan makhluk terhormat dalam pandangan Islam) Pada
saat itu belum terpikirkan perkembangan ilmu kedokteran yang sepesat
sekarang.
7
mengakibatkan hubungan kemahraman antara pendonor dengan
resipien. Karena itu perkawinan antara pendonor dengan resipien itu
diizinkan oleh hukum Islam.
8
dia berbuka dengan makan dan minum. Lalu dia harus mengganti
puasanya yang dia tinggalkan/berbuka.
1. Syarat donor dan transfusi darah menurut agama Islam
Syarat Donor dan Transfusi Darah adalah sebagai berikut :
a. Tidak menyebabkan kerusakan (kematian pada diri donor).
b. Memberikan manfaat (mencegah kerusakan/kematian) pada
akseptor.
c. Donor atau Transfusi tidak boleh dilakukan bila menyebabkan
kematian pada diri donor (darah diambil terlalu banyak), meskipun
memberikan manfaat kepada resipien.
d. Donor darah dapat mencegah bahaya yang sudah pasti (mencegah
kerusakan/kematian resipien).
e. Bahaya yang timbul akibat donor atau transfusi dapat diperkirakan.
f. Perbedaan kerugian yang terjadi dan manfaat yang diperoleh jelas
(manfaat lebih besar dari kerugian).
g. Donor darah memberikan manfaat yang sangat besar dan termasuk
mendonorkan anggota badan yang dapat dipilih.
h. Pendonor tidak akan mendapat kerugian/kerusakan yang berarti,
bahkan mndapat manfaat.
i. Transfusi darah tidak sama dengan “memakan darah”.
j. Kerusakan / kerugian akibat transfusi dapat diperkirakan dan
dicegah dengan adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Donor Darah
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (UU
Kesehatan) dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Pelayanan Darah (PP 7/2011).
Pasal 1 angka 6 PP7/2011, Donor darah dapat didefinisikan kegiatan
menyumbangkan darah atau komponennya kepada pasien untuk tujuan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
9
Kriteria untuk dapat menjadi pendonor darah adalah :
1. Setiap orang dapat menjadi pendonor darah.
2. Pendonoran darah dilakukan dengan secara sukarela.
3. Pendonor darah harus memenuhi persyaratan kesehatan.
4. Peendonor darah harus memberikan informasi yang benar perihal
kesehatan dan perilaku hidupnya.
5. Pendonor darah dilarang memberikan informasi menyesatkan
berkaitan dengan status kesehatan dan perilaku hidupnya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tranfusi darah adalah proses penyaluran darah atau produk berbasis darah
dari 1 orang ke sistem peredaran darah orang lainnya. Tranfusi darah
berhubungan dengan kondisi medis dapat menyelamatkan jiwa dalam
beberapa situasi, seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan
trauma, operasi, syock dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah
merah.
Melakukan tranfusi darah dari pendapat kalangan ulama fiqih baik pada
masa lampau atau sekarang hukumnya di perbolehkan, asal dengan
memperhatikan syariat Islam yang harus dipenuhi. Adanya bank darah
untuk persediaan hukumnya boleh. Pemberian tranfusi darah antar agama
juga diperbolehkan.
B. Saran
Bagi anda yang melakukan tranfusi darah baik sebagai donor darah
ataupun resepien harus mengikuti syarat yang telah di tentukan. Baik
menurut Agama atau Medis hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari
hal-hal yang tidak di inginkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ansori wildan,2016,Makalah Transfusi Darah Menurut Pandangan Islam diakses
pada Minggu,09 Februari 2020,08.00 di
https://id.scribd.com/doc/303420116/Makalah-Tranfusi-Darah-Menurut-
Pandangan-Islam
https://www.dusturuna.com/quran/2-173/
https://tafsirweb.com/
https://tafsirq.com/topik/al+maidah+ayat+3
Khan,Nisa.Fatwa MUI perihal Donor DAN Transfusi Darah diakses pada Rabu,04
Maret 2020,11.30 di
https://www.academia.id/20338506/Fatwa_MUI_Perihal_Donor_Darah_dan_Tra
nsfusi_Darah
13