TRANSFUSI DARAH
Oleh :
Khofidhotur Rohmah
NIM. 23106016
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga saya mampu mengerjakan laporan ini yang
membahas tentang Manajemen Pemberian Terapi Transfusi Darah.
Dalam rangka memenuhi target mata kuliah keterampilan dasar kebidanan
dan praktek klinik. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas dr. Soebandi Jember.
2. Pembimbing Akademik Universitas dr.Soebandi Jember.
3. Kepala Ruangan.
4. Pembimbing Klinik.
5. Semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan atau laporan
ini.
Tentunya laporan ini masih jauh dari kata sempurna. oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
sempurnaanya laporan ini.
Khofidhotur Rohmah
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................5
1.1 Latar Belakang...........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
1.4 Metode Penelitian......................................................................................6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
2.1 Definisi......................................................................................................7
2.2 Tujuan dan Manfaat Transfusi Darah........................................................7
2.3 Klasifikasi..................................................................................................7
2.4 Indikasi Transfusi Darah...........................................................................8
2.5 Kontraindikasi Transfusi Darah...............................................................10
BAB 3 LAPORAN TINDAKAN...........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
1.4 Metode Penelitian
Metode penulisan pengumpulan data dari berbagai sumber aplikasi yang
berkaitan dengan cara mencari, membaca dan mempelajari.
Menurut Black & Hawks (2014), terdapat dua macam respirasi pada
manusia yaitu
respirasi internal dan eksternal. Respirasi internal adalah pertukaran gas-gas
(oksigen atau O2
dan karbon dioksida atau CO2) antara darah dan jaringan. Respirasi
eksternal adalah
pertukaran gas-gas (oksigen atau O2 dan karbon dioksida atau CO2) antara darah
dan udara
sekitar. Pertukaran ini meliputi beberapa proses yaitu ventilasi (proses
masuknya udara
sekitar dan pembagian udara tersebut ke alveoli), distribusi (distribusi dan
pencampuran
molekul-molekul gas intrapulmoner), difusi (proses masuknya gas-gas
menem-bus selaput
alveolo-kapiler) dan perfusi (pengambilan gas-gas oleh aliran darah kapiler
paru yang
adekuat).
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Transfusi darah merupakan bagian penting dalam bidang kesehatan.
Transfusi darah adalah suatu terapi dengan cara pemberian darah lengkap atau
komponen darah seperti plasma, sel darah merah, atau trombosit melalui jalur IV.
Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah
dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya
organ pembentuk sel darah merah. Transfusi Darah adalah proses pemindahan
darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien) (Kiswari, 2014).
2.2 Tujuan dan Manfaat Transfusi Darah
A. Tujuan
a. Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor
b. Memelihara keadaan biologis darah atau komponen-
komponennya agar tetap bermanfaat
c. Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada
peredaran darah (stabilitas peredaran darah)
d. Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah
e. Meningkatkan oksigenasi jaringan
f. Memperbaiki fungsi Hemostatis
g. Tindakan terapi kasus tertentu (Kiswari, 2014).
B. Manfaat
a. Dapat mengetahui golongan darah
b. Dapat menambah cairan darah yang hilang di dalam tubuh
c. Dapat menyelamatkan jiwa pasien (Kiswari, 2014).
2.3 Klasifikasi
A. Menurut (Smith, 2014) Ada dua macam donor darah yaitu:
a. Donor keluarga atau Donor Pengganti adalah darah yang dibutuhkan
pasien dicukupi oleh donor dari keluarga atau kerabat pasien
b. Donor Sukarela adalah orang yang memberikan darah, plasma atau
komponen darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak
menerima uang atau bentuk pembayaran lainnya. Motivasi utama
7
mereka adalah membantu penerima darah yang tidak mereka kenal
dan tidak untuk menerima sesuatu keuntungan.Kateter untuk
dewasa, kateter foley (straight tip) ukuran 16F-18F
B. Syarat-syarat calon Pendonor:
a. Umur 17 – 60 tahun
b. Berat badan 50 kg atau lebih
c. Kadar Hemogblin 12,5 g/dl atau lebih
d. Tekanan darah 120/140/80 – 100 mmHg
e. Nadi 50-100/menit teratur
f. Tidak berpenyakit jantung, hati, paru-paru, ginjal, kencing manis,
penyakit perdarahan, kejang, kanker, penyakit kulit kronis
g. Tidak hamil, menyusui, menstruasi (bagi wanita)
h. Bagi donor tetap, penyumbangan 5 (lima) kali setahun
i. Kulit lengan donor sehat
j. Tidak menerima transfusi darah/komponen darah 6 bulan terakhir
k. Tidak menderita penyakit infeksi ; malaria, hepatitis, HIV/AIDS
l. Bukan pencandu alkohol/narkoba
m. Tidak mendapat imunisasi dalam 2/4 bulan terakhir
n. Beritahu Petugas bila makan aspirin dalam 3 hari terakhir (Smith,
2014) .
2.4 Indikasi Transfusi Darah
A. Whole Blood
Whole blood diindikasikan untuk transfusi darah pada keadaan
syok hipovolemik akibat perdarahan banyak dan sering digunakan
pada transfusi tukar. Jarang digunakan saat donor darah karena
sulitnya menyimpang sediaan ini dalam jangka waktu yang lama.
B. Packed Red Cell
Packed red cell diindikasikan untuk terapi pada pasien dengan
anemia kronik dan mengatasi perdarahan akut jika digabung dengan
fresh frozen plasma dan trombosit. Resusitasi sementara dapat
dilakukan dengan cairan kristaloid dan koloid.
8
C. Konsentrat Trombosit
Konsentrat trombosit diindikasikan untuk tata laksana perdarahan
akibat trombositopenia, gangguan pada fungsi trombosit, operasi
bypass jantung dan pencegahan perdarahan pada trombositopenia
akibat gangguan sumsum tulang. Termasuk dalam protokol pada
perdarahan akut.
D. Fresh Frozen Plasma
Fresh frozen plasma diindikasikan untuk terapi pengganti
pada kasus defisiensi faktor koagulasi, menggantikan kompleks
prothrombin yang diperlukan pada akibat penggunaan warfarin,
thrombotic thrombocytopenic purpura, terapi pengganti pada
defisiensi faktor koagulasi yang bersifat bawaan pada saat konsentrat
yang dibutuhkan tidak ada, perdarahan akibat koagulopati pada
penyakit hati kronik, kegawatdaruratan pada kehamilan, operasi
jantung terbuka, hipofibrinogenemia kongenital dan terapi pengganti
pada defisiensi inhibitor esterase C1. Termasuk dalam protokol pada
perdarahan akut.
E. Kriopresipitat
Kriopresipitat digunakan untuk mengatasi perdarahan yang terjadi
akibat hipofibrinogenemia sebagai terapi alternatif pada saat tidak
tersedianya konsentrat faktor delapan. Kriopresipitat ini diindikasikan
pada penyakit, von wilebrand’s disease, defisiensi faktor VIII,
gangguan koagulopati (disseminated intravascular coagulation),
defisiensi faktor XIII, dan terapi topikal yang menyerupai fibrin
sealant.
F. Cairan Albumin
Cairan albumin diindikasikan untuk terapi pengganti cairan pada
terapi pertukaran plasma mengatasi edema pada pasien yang
mengalami resistensi diuretik dan terapi pengganti cairan pada pasien
luka bakar yang disertai keadaan hipoproteinemia.
9
G. Transfusi Darah pada Anak
Indikasi transfusi darah pada anak adalah sebagai berikut:
a. Pada keadaan anemia dengan nilai Hb<4 g/dl atau 4-6 g/dl
dengan keadaan klinis asidosis, gangguan kesadaran dan
hiperparasitemia
b. Transfusi tukar pada inkompatibilitas ABO
c. Transfusi trombosit pada neonatus dengan nilai trombosit <50000
dan disertai
d. Perdarahan (Sulung, 2018).
2.5 Kontraindikasi Transfusi Darah
A. Whole Blood
Transfusi whole blood dikontraindikasikan pada pasien dengan
risiko kelebihan cairan yang meningkat seperti pada kondisi anemia
kronik dan gagal jantung. Transfusi ini juga dikontraindikasikan pada
kondisi yang membutuhkan terapi monokomponen (misal fresh frozen
plasma pada koagulopati) dan komponen darah spesifik tersedia.
B. Packed Red Cell
Packed red cell sebaiknya tidak digunakan untuk anemia yang
dapat dikoreksi dengan terapi nontransfusi (misal anemia defisiensi
besi) kecuali koreksi segera diperlukan. Terapi ini juga tidak boleh
digunakan hanya untuk meningkatkan volume darah dan/atau tekanan
onkotik.
C. Konsentrat Trombosit
Konsentrat trombosit dikontraindikasikan pada keadaan
pencegahan perdarahan pada pasien yang akan dioperasi, kecuali
sudah ada data yang jelas bahwa pasien mengalami defisiensi
trombosit. Konsentrasi trombosit ini juga dikontraindikasikan pada
pasien dengan immune thrombocytopenic purpura (ITP), thrombotic
thrombocytopenic purpura (TTP), haemolytic uremic syndrome
(HUS), heparin induced thrombocytopenia (HIT), disseminated
10
intravascular coagulation (DIC) yang tidak ditangani serta sepsis yang
disertai trombositopenia.
Pada kondisi destruksi autoimun platelet seperti ITP,
pemberian platelet dikontraindikasikan karena tidak akan
menunjukkan manfaat klinis. Hal ini terjadi karena platelet yang
ditransfusikan akan mengalami destruksi segera sama seperti platelet
pasien.
D. Fresh Frozen Plasma
Pada kondisi defisiensi faktor pembekuan darah spesifik dan
komponen tersebut tersedia, fresh frozen plasma tidak boleh diberikan.
Fresh frozen plasma juga tidak boleh diberikan pada kondisi defisiensi
vitamin K jika koreksi dapat tercapai dengan suplementasi vitamin K.
E. Albumin
Cairan albumin dikontraindikasikan pada kondisi anemia berat
atau gagal jantung.
F. Faktor Pembekuan Darah Spesifik
Tidak terdapat kontraindikasi khusus pada pemberian transfusi
komponen pembekuan darah spesifik seperti faktor VIII, IX, atau X
(Sulung, 2018).
11
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jl. Dr. Soebandi No. 99 Jember, Telp/Fax. (0331) 483536,
E_mail:info@uds.ac.id Website:http://www.uds.ac.id
BAB 3
LAPORAN TINDAKAN
12
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jl. Dr. Soebandi No. 99 Jember, Telp/Fax. (0331) 483536,
E_mail:info@uds.ac.id Website:http://www.uds.ac.id
Petunjuk Penilaian :
1 = Tidak dilakukan / dikerjakan sama sekali
2. = Dikerjakan dengan keraguan, langkah belum berurutan, waktu yang
digunakan lebih lama
3 = Dikerjakan dengan baik sesuai langkah-langkahnya, waktu belum efektif
4. = Dikerjakan dengan sangat baik sesuai langkah-langkahnya, waktu lebih
efektif
* = Langkah kritikel yang tidak boleh salah
NILAI KET
NO LANGKAH / KEGIATAN
1 2 3 4 .
1. Memberi salam, dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan tindakan kepada pasien
3. Mencuci tangan
4. Mempersiapkan alat secara sistematis.
5. * Melakukan pengecekan :
• Mencocokkan label darah , nama, reg, gol.darah,
ruangan , jenis kelamin dengan status pasien .
• Memeriksa suhu darah dalam botol sesuai dengan
suhu tubuh normal atau tidak.
• Memperhatikan keadaan darah, jika terdapat
gumpalan darah tidak boleh dimasukkan
• Ketika akan diberikan, cairan darah harus bercampur
merata (homogen ) dengan cara membalikkan botol
perlahan-pahan. Darah tidak boleh dikocok-kocok atau
dipanaskan
6. Mendekatkan alat-alat ke pasien
7 * Memakai sarung tangan.
8 * Mengganti cairan infus dengan NaCl
9 Melepas slang infus lalu menusukkan ke labu darah.
10 * Meneteskan darah dan memperhatikan reaksi pasien
dalam 15 menit pertama. Awasi reaksi klien terhadap
transfusi yang meliputi reaksi menggigil, sesak napas,
urtikaria, suhu meningkat.Jika terjadi slang transfusi
di klem dan
laporkan kepada dokter
11 * Mengatur tetesan darah sesuai dengan yang ditentukan
12 Bila transfusi tidak ada kesulitan, pemberian dilanjutkan
sampai jumlah yang ditentukan, bila habis slang
dipindahkan ke botol cairan infus Na Cl , klem dibuka
dan mengatur tetesan cairan infus.
13. Infus diteruskan atau dihentikan sesuai dengan
ketentuan dokter
14. Setelah pemberian selesai, infus distop .Plester-plester
* yang mengikat dilepas, jarum dicabut,bekas tusukan
ditekan dengan kapas alkohol kemudian ditutup dengan
handyplas atau plester
15. Membereskan alat – alat
13
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jl. Dr. Soebandi No. 99 Jember, Telp/Fax. (0331) 483536,
E_mail:info@uds.ac.id Website:http://www.uds.ac.id
Khofidhotur Rohmah
NIM. 23106016
14
DAFTAR PUSTAKA
15