Dosen Pengampu :
Heri Setiyo Bekti, S.ST.,M.Biomed
Kemenetrian Kesehatan RI
ii
1 KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan karena dengan rahmat-Nya lah kami
dapat menyusun serta dapat menyelesaikan makalah ni dengan sebaik-baiknya dan tepat
pada waktunya.Ucapan terima kasih juga tak lupa saya ucapkan kepada dosen pengasuh
mata kuliahimunohematologi dan bank darah, yang telah memberikan bimbingan serta
pengajaran kepada kami sehingga dapat menyelesaikan paper ini.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................2
1.4 METODE.....................................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
BAB III...................................................................................................................................1
PENUTUP..............................................................................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Transfusi darah sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu.Pada awal
diperkenalkan, kegiatan transfusi darah sering mengalami kegagalan, bahkan
menimbulkan kematian pada sejumlah pasien.Semakin lama kegiatan transfusi
darah semakin menemukan titik terang sehingga cukup banyak nyawa yang bisa
terselamatkan.Titik terang tersebut mulai terlihat saat ditemukannya sistem
golongan darah ABO oleh Karl Landsteiner pada abad ke-19.Tahun 1904, Charles
Richard Drew menemukan bahwa plasma darah atau cairan yang tidak mengandung
sel darah merah dapat dibekukan dan disimpan dalam waktu lama tanpa mengalami
kerusakan.Berdasarkan temuan tersebut mulailah dilakukan pemisahan komponen
darah dan dibuka bank penyimpanan darah.Pada 1950 Carl Walter dan W.P.
Murphy memperkenalkan kantong plastik untuk mengumpulkan darah donor
sehingga darah dapat dikemas dengan lebih aman dan praktis. Pada tahun 1953
mulai dikembangkan refrigerated centrifuge untuk memisahkan komponen darah
menjadi beberapa jenis komponen dan saat ini pemisahan tersebut sudah dapat
dilakukan secara otomatis dengan mesin apheresis.
1
c. Apa itu pemeriksaan crossmacht dengan metode gel?
1.3 TUJUAN
1.4 METODE
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah studi pustaka yan
g dilakukan dengan mengumpulkan referensi atau sumber-sumber tertulis berupa da
ta mengenai penyakit menular seksual. Adapun sumber tersebut akan diperoleh baik
melalui jurnal, makalah, atau literatur lainnya yang ada hubungannya dengan paper i
ni.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Crossmatch merupakan pemeriksaan utama yangdilakukan sebelum transfusi
yaitu memeriksa kecocokan antara darah pasien dan donor sehingga darah yang
diberikan benar-benar cocok (Setyati, 2010) dan supaya darah yang ditranfusikan
benar-benar bermanfaat bagi kesembuhan pasien (Amiruddin, 2015).Pemeriksaan
yang dilakukan sebelum transfusi bertujuan agar sel-sel darah yang ditransfusikan
dapat hidup di tubuh pasien dan tidak menimbulkan kerusakan pada sel darah pasien
(Setyati, 2010).Uji crossmatch penting bukan hanya pada transfusi tetapi juga ibu
hamil yang kemungkinan terkena penyakit hemolitik pada bayi baru lahir (Yuan,
2011).
Tahapan yang dilakukan pada uji crossmatch antara lain identifikasi contoh
darah pasien yang benar, mengecek riwayat pasien sebelumnya, memeriksa
golongan darah pasien, darah donor yang sesuai golongan darah pasien,
pemeriksaan crossmatch, pelabelan yang benar sebelum darah dikeluarkan (Setyati ,
2010).
4
b. Minor crossmatch merupakan serum donor direaksikan dengan sel pasien.
Pemeriksaan antibodi terhadap donor apabila sudah dilakukan maka pemeriksaan
crossmatch minor tidak perlu lagi dilakukan (Setyati, 2010,Yuan, 2011).
Prinsip pemeriksaan crossmatch metode gel ini adalah sejumlah volume suspensi
sel darah merah dan serum atau plasma dari donor dan pasien dimasukkan ke dalam
microtube diikuti oleh proses inkubasi dan sentrifugasi. Tahap inkubasi akan memberi
kesempatan antigen pada permukaan sel darah merah berikatan dengan antibodi pada
serum atau plasma sehingga membentuk aglutinasi. Pada tahap sentrifugasi, sel yang
beraglutinasi kuat akan tertangkap pada bagian atas matrik gel sedangkan sel yang
beraglutinasi lemah akan pindah ke bagian bawah matrik gel. Bila aglutinasi tidak
terjadi maka semua sel akan mengendap ke bagian bawah matrik gel (McCullough,
2017; Walker and Harmening, 2012 ).
1) ID Sentrifuge
2) ID Inkubator
4) Rak Tabung
5) Tabung Serologis
b. Bahan:
1) Serum pasien / OS
2) Plasma donor / DN
5
3) Sel Darah Merah 100% OS
7) Label
8) Tissue
9) Reagen : ID Diluent
4. Dihomogenkan
B. PembuatanSuspensiSelDarahMerahDN1%.
4. Dihomogenkan.
3. Dihomogenkan
6
D. Pembuatan Auto Plasma Donor
1. Disiapkan1buahtabungserologis
3. Dihomogenkan
E. Crossmatching/UjiSilangSerasiMetodeGelTest
3. Penutupnya dibuka.
7
7. Hasil reaksi dibaca secara makroskopis.
8. Pembacaan hasil :
Negatif : Seluruh sel melewati jel dan membentuk endapan pada bagian
dasar microtube
Positif I : Seluruh sel beraglutinasi dalam media jel dan kepekatan aglutinasi
dapat berpusat pada bagian dasar microbute
Positif II :Seluruh sel beraglutinasi dalam media jel dan aglutinasi dapat
dilihat memanjang pada seluruh bagian microbute
Positif III : Seluruh sel beraglutinasi dalam media jel dan kepekatan aglutinasi
terlihat hampir/mendekati bagian permukaan atas microbute
MF ( Mix Field) : Sebagian sel beraglutinasi dan terdapat pada bagian atas
microbute, sebagian lagi terletak pada dasar microbute mengendap tak
beraglutinasi
8
Neg +1 +2 +3 +4 MF
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Crossmatch merupakan pemeriksaan utama yangdilakukan sebelum transfuseyaitu
memeriksa kecocokan antara darah pasien dan donor sehingga darah yang diberikan benar-
benar cocok (Setyati, 2010) dan supaya darah yang ditranfusikan benar-
benar bermanfaat bagi kesembuhan pasien (Amiruddin, 2015). Pemeriksaan yang
dilakukan sebelum transfusi bertujuan agar sel-sel darah yang ditransfusikan dapat hidup di
tubuh pasien dan tidak menimbulkan kerusakan pada sel darah pasien.
Tujuan utama crossmatch adalah untuk mencegah terjadinya reaksi transfusi, baik
reaksi transfusi yang bersifat mengancam nyawa maupun reaksi transfusi ringan atau
sedang yang dapat mengganggu kenyamanan pasien.Crossmatch mempunyai dua prinsip
yaitu, Mayor crossmatch merupakan serum pasien direaksikan dengan sel donor dan Minor
crossmatch merupakan serum donor direaksikan dengan sel pasien.
Yves Metode gel test memiliki banyak kelebihan dibandingkan metode tabung.
Selain menghemat waktu pemeriksaan, prosedur tes juga lebih sederhana dan pembacaan
hasil lebih mudah dilakukan. Tidak ada proses pencucian dan penambahan CCC.
(Mulyantari Kadek, Sutirta Putu Wayan, 2016).Prinsip pemeriksaan crossmatch metode gel
ini adalah sejumlah volume suspensi sel darah merah dan serum atau plasma dari donor
dan pasien dimasukkan ke dalam microtube diikuti oleh proses inkubasi dan sentrifugasi..
Pada tahap sentrifugasi, sel yang beraglutinasi kuat akan tertangkap pada bagian atas
matrik gel sedangkan sel yang beraglutinasi lemah akan pindah ke bagian bawah matrik
gel.
1
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar Praktikum. (2019). Buku Pedoman Praktikum Imunhematologi dan Bank
Darah Semester V. Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Denpasar.
Purwati, D., Rofinda, Z. D., & Husni, H. (2020). Karakteristik Pasien Transfusi Darah
dengan Inkompatibilitas Crossmatch di UTD RSUP DR. M. Djamil Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas, 9(3), 308-312.