Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH DONOR DARAH

Pembimbing : Dra. Endang Minarni

Penanggung jawab : Marsay Febrianto

DISUSUN OLEH :

 Marsay Febrianto (XI IPA 4)


 Muhammad Ega Rama F. (XI IPS 2)
 Vira Jilmi Ashvia Husna (XI IPS 2)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GLAGAH
Jalan Melati No.1 Telp/Fax (0333) 421357
Email: smanglagah_bwi@yahoo.co.id
BANYUWANGI 68432
PALANG MERAH INDONESIA
Tahun pelajaran 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
 
Saat ini di berbagai penjuru provinsi di Indonesia pasti ada sesuatu yang disebut transfusi
darah. Transfusi darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke
orang sakit (respien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.
Biasanya hal ini sering dilakukan di kalangan remaja sampai kalangan dewasa.
Di Indonesia seharusnya mempunyai stok darah 4,5 juta sampai 4,8 juta kantong darah
per tahun, sedangkan PMI baru bisa mencukupi sekitar 2 juta kantong darah, yang 64 persenya
diolah menjadi komponen darah sebanyak 3 juta komponen darah yang mampu memenuhi 70
persen dari kebutuhan darah penduduk Indonesia di 520 Kota/Kabupaten. Hal yang menyebabkan
kurangnya persedian darah di Indonesia adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya mendonorkan darah dan hal ini menyebabkan kurangnya persediaan darah di
Indonesia.
Untuk meningkatkan kapastitas stok kebutuhan darah yang ditetapkan oleh WHO, PMI
berupaya dengan meningkatkan kualitas serta pelayanan Unit Donor Darah (UDD) yang tersebar
di sekitar 200 PMI Kota / Kabupaten di seluruh Indonesia. PMI juga membangun gerai-gerai
UDD di 6 Mall dan 2 Universitas yang menjadi salah satu antisipasi PMI untuk mendekatkan
layanan donor darah sukarela kepada masyarakat dan memenuhi kebutuhan kantong darah
nasional.
PMI terus melakukan berbagai upaya untuk selalu meningkatkan kualitas darah sesuai
standarisasi dan ketetapan WHO mengenai pemeriksaan dan uji saring darah atas 4 (empat)
parameter penyakit yaitu Syphilis, Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV & AIDS

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian donor darah dan tranfusi darah?
2. Bagaimana sejarah terjadinya donor darah sukarela?
3. Berapa banyak kebutuhan darah di Indonesia dan di dunia?
4. Bagaimana peran PMR Madya dalam donor darah siswa?
1.3. TUJUAN
1. Diharapkan teman-teman pelajar siap mendonorkan darahnya saat sudah memenuhi
syarat
2. Meningkatkan peran PMR dalam mensosialisasikan donor darah
3. Untuk menyebarkan manfaat donor darah
1.4. MANFAAT
1. Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mensosialisasikan manfaat donor darah
kepada pelajar
2. Menyiapkan remaja untuk siap mendonorkan darahnya pada saatnya nanti.

BAB II
ISI
2.1 PENGERTIAN DONOR DARAH
Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk
disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah. Transfusi Darah adalah
proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien). Darah yang
dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.

1. Syarat donor darah sebagai berikut :

 Umur 17 – 60 tahun ( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin
tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya
dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter)

 Berat badan minimal 45 kg


 Menandatangani formulir pendaftaran
 Lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin, golongan darah, dan pemeriksaan oleh
dokter
 Donor Darah Sukarela merupakan Individu atau orang yang menyumbangkan darahnya,
dengan tujuan untuk membantu yang lain khususnya yang pada kondisi memerlukan suplai
darah dari luar, karena sampai saat ini darah belum bisa di sintesa sehingga ketika diperlukan
harus diambil seseorang/individu.
 Temperatur tubuh : 36,6 – 37,5o C (oral)
 Tekanan darah baik ,yaitu:
o Sistole = 110 – 160 mm Hg dan Diastole = 70 – 100 mm Hg
 Denyut nadi; Teratur 50 – 100 kali/ menit
 Hemoglobin
o Wanita minimal = 12 gr % sedangkan Pria minimal = 12,5 gr %
 Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-
kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.

2. Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan

 Pernah menderita hepatitis B.


 Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis.
 Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi.
 Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/tindik telinga.
 Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi.
 Dalam jangka wktu 6 bulan sesudah operasi kecil.
 Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar.
 Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, cholera, tetanus
dipteria atau profilaksis.
 Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica,
measles, tetanus toxin.
 Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic.
 Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang.
 Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transpalantasi kulit.
 Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan.
 Sedang menyusui.
 Ketergantungan obat.
 Alkoholisme akut dan kronik.
 Sifilis.
 Menderita tuberkulosa secara klinis.
 Menderita epilepsi dan sering kejang.
 Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh balik) yang akan ditusuk.
 Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi
G6PD, thalasemia, polibetemiavera.
 Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk
mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai
jarum suntik tidak steril).
 Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor darah.

3. Manfaat donor darah :


 Mengetahui golongan darah tanpa dipungut biaya
 Pemeriksaan kesehatan teratur (tiap kali menjadi donor/tiap 3 bulan sekali) meliputi :
tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobin, penyakit dalam,
penyakit hepatitis A dan C, penyakit HIV/AIDS.
 Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh
 Menurunkan resiko penyakit jantung (jantung koroner dan stroke (British Journal Heart)
 Menambah nafsu makan
 Menanamkan jiwa social
 Sekali menjadi Donor dapat menolong/menyelamatkan 3 orang pasien yang berbeda
 Menyelamatkan jiwa seseorang secara langsung
 Meningkatkan produksi sel darah merah
 Membantu penurunan berat tubuh
 Mendapatkan kesehatan psikologis
 Mendapatkan piagam penghargaan sesuai dengan jumlah menyumbang darahnya antara
lain 10, 25, 50, 75, 100 kali.
 Donor darah 100 kali mendapat penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari
Pemerintah.
 Merupakan bagian dari ibadah.

3. Tujuan donor darah :


 Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor.
 Memelihara keadaan biologis darah atau komponen – komponennya agar tetap
bermanfaat.
 Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran darah
(stabilitas peredaran darah).
 Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah.
 Meningkatkan oksigenasi jaringan.
 Memperbaiki fungsi Hemostatis.
 Tindakan terapi kasus tertentu.
4. Macam tranfusi darah :
 Darah Lengkap/ Whole Blood (WB)
Diberikan pada penderita yang mengalami perdarahan aktif yang kehilangan darah lebih dari 25
%.
 Darah Komponen
1. Sel Darah Merah Pekat : Diberikan pada kasus kehilangan darah yang tidak
terlalu berat, transfusi darah pra operatif atau anemia kronik dimana volume
plasmanya normal.
2. Sel Darah Merah Pekat Cuci : Untuk penderita yang alergi terhadap protein
plasma.
3. Sel Darah Merah Miskin Leukosit : Untuk penderita yang tergantung pada
transfusi darah.
4. Sel Darah Merah Pekat Beku yang Dicuci : Diberikan untuk penderita yang
mempunyai antibodi terhadap sel darah merah yang menetap.
5. Sel Darah Merah Diradiasi : Untuk penderita transplantasi organ atau sumsum
tulang.
 Leukosit/ Granulosit Konsentrat : Diberikan pada penderita yang jumlah leukositnya
turun berat, infeksi yang tidak membaik/ berat yang tidak sembuh dengan pemberian
Antibiotik, kualitas Leukosit menurun.
 Trombosit : Diberikan pada penderita yang mengalami gangguan jumlah atau fungsi
trombosit.
 Plasma Dan Produksi Plasma : Untuk mengganti faktor pembekuan, penggantian cairan yang
hilang.
Contoh : Plasma Segar Beku untuk prnderita Hemofili.Krio Presipitat untuk penderita Hemofili dan
Von Willebrand
3. PERAN PMR MADYA DALAM DONOR DARAH
SUKARELA
Sebagai relawan PMI, seyogyanya PMR juga berperan dalam Donor Darah Sukarela sesuai dengan
keampuannya. Peran PMR madya dalam Donor darah sukarela antara lain
1. Menyiapkan diri untuk menjadi pendonor dan mengajak keluarga, guru,
teman, dan orang sekitar untuk mendonorkan darahnya.
2. Mengajak teman-teman yang sudah memenuhi syarat untuk melakukan DDS.
3. Membuat souvenir dan pernak-pernik yang berhubungan dengan DDS untuk
diberikan kepada pendonor atau resipien.
4. Adakan sosialisasi rutin di sekolah dan daerah sekitar untuk memberikan informasi
tentang DDS
BAB III
PENUTUPAN

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan “Donor Darah Sukarela” di atas dapat disimpulkan bahwa
kegiatan donor darah sangatlah penting dan merupakan sesuatu yang berdampak positif bagi
setiap orang. Persediaan donor darah dapat dipenuhi apabila penduduk di suatu negara sadar akan
pentingnya setetes darah bagi seseorang diluar sana yang membutuhkan.
Selain Itu PMR sebagai salah satu relawan PMI juga berperan dalam menyebarkan
betapa pentingnya Donor Darah. Baik untuk pendonor maupun penerima donor.
SARAN
Mengingat pentingnya donor darah bagi orang-orang yang membutuhkan, promosi dari PMI
sendiri mengenai donor darah sangat penting. Sosialisasi mengenai donor darah sejak dini, PMR
Mula, Madya, Wira, sangat penting untuk menunjang keberlangsungan donor darah itu sendiri. 

Anda mungkin juga menyukai