Oleh:
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Transfusi
Darah, Hubungan Antara Donor Dan Repisien Dan Menjual Belikan Darah
Menurut Islam”.
Adapun tujuan penulis dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
bidang studi/mata kuliah Masailul Fiqhiyah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak khususnya Ibu
Dra. St. Rajiah Rusydi M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Masailul Fiqhiyah. Dan
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pemakalah
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .........................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transfusi darah adalah suatu pemberian darah lengkap atau komponen darah
seperti plasma, sel darah merah, atau trombosit melalui jalur IV (Potter, 2005).
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan klien terhadap darah sesuai dengan
menangani pasien anemia berat, pasien dengan kelaian darah bawaan, pasien yang
operatif dan pasien yang mengalami penyakit liver ataupun penyakit lainnya yang
mengakibatkan tubuh pasien tidak dapat memproduksi darah atau komponen darah
sebagaimana mestinya.
anemia berat (WHO, 2007). Tanpa darah yang cukup, seseorang dapat mengalami
gangguan kesehatan bahkan kematian. Oleh karena itu, tranfusi darah yang
menyelamatkan jiwa.
Angka kematian akibat dari tidak tersedianya cadangan tranfusi darah pada
dengan negara maju padahal tingkat kebutuhan darah setiap negara secara relatif
adalah sama. Indonesia memiliki tingkat penyumbang enam hingga sepuluh orang
per 1.000 penduduk. Hal ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan sejumlah negara
kebutuhan 4,5 juta kantong darah per tahunnya. Sedangkan unit transfusi darah
Palang Merah Indonesia (UTD PMI) menyatakan bahwa pada tahun 2008 darah
kebutuhan akan darah di Indonesia yang tinggi tetapi darah yang terkumpul dari
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa kendala misalnya karena masih
bahaya bila seseorang memberikan darah secara rutin. Selain itu, kegiatan donor
darah juga terhambat oleh keterbatasan jumlah UTD PMI di berbagai daerah, PMI
kecelakaan maupun post operasi, dalam keadaan seperti ini tentunya pasien
kebutuhan darah ini dipenuhi dengan transfusi darah, dan sebagai seorang perawat
kita sangat berperan dalam pemberian transfusi darah. Oleh karena itu, kemampuan
B. Rumusan Masalah
1. Menambah wawasan kita terhadap apa yang dimaksud dengan donor dan
transfusi darah
2. Mengetahui apa hukum dari donor dan transfusi darah serta bisnis stok darah
BAB II
PEMBAHASAN
Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah
dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya (Sudoyo, 2006). Transfusi darah
adalah suatu pemberian darah lengkap atau komponen darah seperti plasma, sel
adalah tindakan medis memberikan darah kepada seorang penderita yang darahnya
Usaha transfusi darah adalah segala tindakan yang dilakukan dengan tujuan
diambil dan diolah secara khusus untuk tujuan pengobatan dan pemulihan
kesehatan. Penyumbang darah adalah semua orang yang memberikan darah untuk
besar yang disebabkan oleh trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ
pembentuk sel darah merah. Pemberian transfusi darah secara aman merupakan
Pada situasi darurat, perawat perlu mendapatkan spesimen darah secara cepat
dan aman bagi klien. Klien yang mendapatkan transfusi darah harus dimonitor
secara ketat agar tidak terjadi efek samping yang merugikan. Menurut penelitian
dilaporkan bahwa reaksi transfusi darah yang tidak diharapkan ditemukan pada
6,6% responden, dimana 55% berupa demam, 14% menggigil, 20% reaksi alergi
sirkulasi.
melahirkan,
Transfusi darah jika dilakukan dengan baik sesuai prosedur jarang mengalami
komplikasi. Namun ada beberapa risiko reaksi terkait pemberian transfusi darah
• Demam, menggigil
• Alergi, Gatal, kemerahan di kulit
• Infeksi
• Kelebihan cairan
• Sesak nafas
• Sakit kepala
• Cemas, gelisah
• Syok
Apabila terjadi salah satu dari reaksi transfusi tersebut maka transfusi akan
lanjut.
Resipien adalah orang yang menerima Organ dan/atau Jaringan tubuh Pendonor
antara donor dan resipien, adalah bahwa transfusi darah itu tidak membawa akibat
hukum adanya hubungan kemahraman antara donor dan resipien. Sebab faktor-
nasab. Misalnya hubungan antara anak dengan ibunya atau saudaranya sekandung,
dengan mertuanya atau anak tiri dan istrinya yang telah disetubuhi dan sebagainya,
seorang dengan wanita yang pernah menyusuinya atau dengan orang yang sesusuan
dan sebagainya.
Secara prinsip, Donor Darah merupakan amal mulia yang dapat menyelamatkan
nyawa banyak orang. Di antara kasus wabah demam berdarah yang melanda,
diberitakan bahwa seorang ibu mengantri beberapa hari di kantor PMI demi
sekantong darah bagi anak balitanya yang terjangkit demam berdarah akut dan
harus menjalani transfusi darah. Kebetulan golongan darah yang diinginkan sedang
kosong. Pada hari ketiga saat sekantong darah yang diinginkan telah diperoleh, sang
ibu harus menghadapi kenyataan bahwa anaknya telah terlebih dahulu berpulang.
Kemudian disaat yang lain, seorang ibu yang tengah berjuang untuk melahirkan
persediaan darah sedang kosong dan terlambat diberikan. Pada akhirnya sang bayi
mungil yang lahir dengan selamat harus pula menghadapi kenyataan, dibesarkan
Dari sisi kesehatan banyak manfaat yang diperoleh seseorang dengan melakukan
gratis, donor darah yang teratur dapat meringankan kerja jantung dan terjaganya
Dari sisi nilai ibadah, donor darah merupakan kebajikan yang sangat mulia di mata
agama. Sesuai ajaran Islam, donor darah termasuk implementasi perintah Allah
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada
Lebih dari itu, kemuliaan donor darah menjadi bagian penting dari kemuliaan
olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS. Al-Maidah: 32).
Dengan demikian para donor yang melangkah atas dasar ketulusan dan
berkorban untuk mendahulukan kepentingan orang lain dari pada diri sendiri
orang lain atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kondisi membutuhkan.
Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang
sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang
lain (H.R. Bukhari). Semoga dengan amalan donor darah ini kita termasuk
golongan orang-orang yang terpuji di mata agama karena setidaknya telah mampu
Apabila praktik transfusi darah itu memberikan imbalan sukarela kepada donor
atau penghargaan apapun baik materi maupun non materi tanpa ikatan dan
transaksi, maka hal itu diperbolehkan sebagai hadiah dan sekadar pengganti
makanan ataupun minuman untuk membantu memulihkan tenaga. Ada baiknya bila
dan benar-benar menjadi tabungan darah baik untuk dirinya maupun orang lain
melalui rumah sakit dapat dihindarkan karena sebenarnya transfusi darah terlaksana
berkat kerjasama sosial yang murni subsidi silang melalui koordinasi pemerintah
dan bukan menjadi objek komersial sebagaimana dilarang Syariat Islam dan
setiap saat bilamana membutuhkannya sebab di sini harus berlaku hukum barang
kebaikannya.
Rasulullah saw bersabda: “Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya, selama
dalam hal proses pengambilan darah dari tubuh seseorang bahwa darah diambil dari
tubuh manusia dengan jarum, tanpa mengiris bagian tubuh manapun. Dengan
hukumnya ja'iz (boleh), hal ini sama dengan memanfaatkan benda najis sebagai
Terjemahnya:
dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah.
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
tidak ada tujuan untuk menjual darah tersebut. Sebab darah merupakan organ yang
mudah dan cepat tumbuh kembali, beda halnya dengan anggota tubuh yang lain,
darahnya, tetapi donor darah haruslah ikhlas tanpa mengharap imbalan apapun. Dr.
kolektif). Hal itu dikarenakan donor darah bisa 'menyembuhkan' orang yang sakit
dan teruka parah. Maka dengan demikian, wajib bagi manusia untuk bertabarru
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
penderita yang darahnya telah tersedia dalam botol kantong plastik. Resipien adalah
orang yang menerima Organ dan/atau Jaringan tubuh Pendonor untuk tujuan
dan resipien, adalah bahwa transfusi darah itu tidak membawa akibat hukum adanya
hubungan kemahraman antara donor dan resipien. Sebab faktor-faktor yang dapat
terhadap pendonor dan tidak ada tujuan untuk menjual darah tersebut. Sebab darah
merupakan organ yang mudah dan cepat tumbuh kembali, beda halnya dengan
anggota tubuh yang lain, dimana tidak dimungkinkan tumbuh kembali jika telah
didonorkan.