2-2,5% ♀ Di Indonesia
0,2-0,6% ♂ mencapai 6,9%
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), 2013. Badan Penenlitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementrian RI tahun 2013
Gambaran Klinis Graves
Pembesaran kelenjer
tiroid / struma
Hipertiroid oftalmopati
dermatopati
Proses autoimun
diawali kegagalan Pembentukan
Memicu respon
toleransi autoantibodi
imun adaptif
terhadap yang berlebihan
autoantigen
5
Proses autoimun pada Graves
Pada penyakit graves diawali Hasilnya adalah
oleh kegagalan toleransi
pembentukan
terhadap autoantigen yang
memicu serangkaian respon autoantibodi yang
imun adaptif berlebihan
Luigi B. Diagnosis and management of Graves’ disease: a global overview. Nature Reviews Endocrinology.
2013; 9: 724-734 6
Sel T Limfosit
Berdasarkan perannya Tc dieksperiskan oleh
dibagi menjadi Sel T CD8+.
cytotoxic (Tc) dan T Tc menginfiltasi
helper (Th) kelenjer tiroid
9
Autoantibodi pada penyakit Graves
10
TRab (Thyrotropin Receptor Antibody )
IL-4 Sebagai
meningkat imunodilator
Membantu
Th2
diferensiasi
meningkat Thelper
13
Vitamin D
Vitamin D atau 25-
Hydroxyvitamin D adalah Masa paruh 25-(OH)D
salah satu bentuk vitamin D mencapai 3-4 minggu
didalam serum yang bisa di dalam darah
dinilai
14
• Kadar 25(OH)D lebih rendah pada
Studi pasien graves dibanding orang
sehat
Yamashita • 25(OH)D pada wanita lebih
randah dibanding pria
Yamashita H, Noguchi S, KeisukeTakatsu, Koike E, Murakami T, Watanabe S, et al. High prevalence of vitamin D deficiency in
Japanese female patients with Graves' disease. Endocrine Journal. 2001;48(1):63-9 15
Shin at al ●
melaporkan pada pasien dengan peningkatan
kadar anti tiroid antibodi secara signifikan
menunjukkan kadar 25(OH)vitD yang lebih rendah
Unal et al ●
melaporkan dengan membandingkan antara pasien
yang baru dikenal mederita penyakit tiroid autoimun
dengan kontrol sehat, ditemukan rendahnya kadar
Shin DY, Kim KJ, Kim D, Hwang S, Lee EJ. Low serum vitamin D is associated with anty-thyroid peroxidase antibody in autoimune
thyroiditis. Yonsei Medical journal. 2014;55(2):476-81. Doi:10.3349/ymj.2014.55.2.476 16
Latar Belakang
17
Rumusan Masalah
18
Tujuan Penelitian
• Mengetahui hubungan kadar 25(OH)
D dengan kadar Trab dan IL-4 pada
19
Tujuan Khusus
Mengetahui kadar 25(OH)vitD pada penyakit
Graves
20
Manfaat Penelitian
21
BAB II. Tinjauan Kepustakaan
22
2.1 penyakit graves
Penyakit tiroid
autoimun, dgn
Secara biokimiawi
Robert J. Graves MD, cirikhas;
rendahnya kadar TSH
1830 hipertiridisme, diffuse
serum.
goiter, adanya tiroid
antibodi
Penyakit graves
Tahap coupling
Trapping dari mulekul
Tahap oksidasi Tahap
transpor aktif iodotirosin
dan iodinasi pelepasan
ioida lewat Tahap binding dalam
residu di hormon tiroid
membran basal tiroglobulin
tiroglobulin ke sirkulasi
ke folikel membentuk t3
dan t4
Won sang yoo and Hyun Kyung Chung. Two cases of graves disease presented with typical symptoms. Int. Journal of
thyroidology. 2016;9(2):174-179 25
Manifestasi klinis
Asimtomatik Intoleran
hingga krisis palpitasi terhadap
tiroid panas
Penururnan
diaforesis tremor
berat badan
Fibrilasi
Kelemahan Cemas dan
atrium dan
otot proksimal psikosis
gagal jantung
Won sang yoo and Hyun Kyung Chung. Two cases of graves disease presented with typical symptoms. Int. Journal
of thyroidology. 2016;9(2):174-179 26
Patogenesis penyakit graves
27
Patogenesis penyakit graves
Sel T menginduksi
Genetik klonal pd sel T
diferensiasi sel B
supresor menyebabkan
produksi antibodi
produksi TSHR tidak
tiroid; Trab, anti Tg dan
teratur
anti-TPO
28
Algoritma pasien terduga penyakit Graves
29
Tatalaksana
30
Penderita graves
Kadar vit D
Kadar vit D dgn kadar vit D <
mempengaruhi
meningkatkan 20ng/ml risiko
keberhasilan
risiko graves kegagalan terapi
terapi Iodine.
meningkat 8x lipat
31
Vitamin D
32
Sintesis dan metabolisme vitamin D
25(OH)D
membutuhkan
Berinteraksi
Dpt dibentuk Selanjutnya hidroksilasi
dgn reseptor
dikulit dgn dihitroksilasi selanjutnya
inti vit D di
bantuan sinar dihati oleh diginjal oleh
usus halus,
matahari dan 25(OHase)D 24(OH)D-1α-
ginjal dan
makanan 25(OH)D Ohase
jaringan lain.
bentuk aktif
1,25(OH)2 D
33
Sintesis dan aktivasi vit D
34
Sintesis dan aktivasi vit D
Vit D kemudian
Vitamin D di sirkulasi Hasil metabolisme
dihidroksilasi dihati
akan terikan dgn 25-hidroksivitamin D
oleh enzim P450 dalam
protein pengikat vit D bentuk vit D utama
mitokondria dan
yang disintesis di hati didalam sirkulasi
mikrosom
88% 25-hidoksivitamin
D di sirkulasi berikatan Hidroksilasi kedua
dgn albumin, waktu terjadi di ginjal
paruh 2-3mgg
35
Gambaran skematik kontrol hormonal terhadap
metabolisme dan fungsi vit D
36
Tahapan status vit D
37
Metabolisme dan Fisiologi vit D
Efek imunodilator
Aktivitas biologis Sehingga kecukupan Vt
dimulai dgn ditemukan
1,25D(OH)2D3 dimediasi D penting dalam sistem
VDR pada sel DC,
oleh VDR imun tubuh
makrofag dan limfosit
38
Vit D dan Respon Imun Bawaan & Adaptif
39
Vit D pada Penyakit Graves
• Prevalensi defisiensi vitamin D pada wanita mencapai 39,7% dibanding pria
17,8%
• Prevalensi dipengaruhi oleh perubahan musim, tertinggi selama April hingga
• Wanita berusia 20-29 tahun memiliki kadar vitamin D yang terendah dan
Yasuda <0,05). Kadar vitamin D berkaitan dengan volume tiroid (r = 0,45, p <0,05)
tetapi tidak berkaitan dengan fungsi tiroid dan kadar TRAb.
• Kadar vitamin D pada pasien Graves non remisi lebih rendah dibanding
dengan pasien Graves remisi
40
Diagnosis Graves
Tampilan klinis
41
Gambar. Diagram estimasi tentang efek imunomodulatorik vitamin D pada
penyakit Graves 42
• Kadar FT3, fT4,T3 dan T4 menurun secara signifikan dan
43
Respons Imun pada Penyakit Graves
• Eksogen
Sinyal • Endogen
spesifik
Sinyal • Kostimulatoris
non • Sitokin inflamasi
spesifik
44
Tahapan respon imun adaptif pada penyakit
Graves dengan adanya sinyal Ag spesifik
Pembentukan
antibodi oleh sel
B
Interaksi antara
CD28 pada
permukaan sel T
dan molekul
kostimulatoris
Reseptor sel T CD80/CD86 pada
berinteraksi APC akan
dengan kompleks mengaktifkan sel
MHC-peptida T naif
pada APC
45
Sel Dendritik pada Penyakit Graves
Kaber et • Membandingkan profil tDC pada penyakit Graves dan pada kelenjer tiroid
yang normal
al
• Meneliti beberapa jenis DC pada kelenjar tiroid pasien dengan penyakit
Quadbeck Graves
• Jumlah t-DC imatur pada pasien penyakit Graves lebih tinggi daripada
orang sehat dan adenoma toksik (goiter toksik, TG),
46
BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
47
Kerangka Konseptual
48
Hipotesis Penelitian
49
BAB IV. METODE PENELITIAN
50
Desain Penelitian
51
Tempat dan Waktu Penelitian
• RSUP M
Tempat Djamil Padang
• 6 Bulan
Waktu
52
Jadwal Penelitian
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
Kegiatan
Persiapan ○
Pengumpulan Data ○ ○ ○
Analisis Data ○
Penulisan Hasil ○
53
Populasi dan Sampel Penelitian
54
Kriteria Inklusi
55
Kriteria eksklusi
Pasien graves Pasien dalam
Pasien dalam
dengan krisis keadaan infeksi
tiroid keadaan hamil. akut.
Pasien yang
mendapat
immunosupresan
56
Estimasi Besar Sampel
2
n= (Zα + Zβ) +3
{0,5 In [(1+r)/(1-r)]}
57
Keterangan:
• n : Besar sampel penelitian
• Zα: Tingkat kemaknaan (α = 0,05; Zα1,960)
• Zβ : Power penelitian ( β = 0,2; Zβ = 0,82)
• r : Perkiraan koefisien relatif (0,5)
• in : Nilai yang didapatkan dari tabel In yang
besarnya tergantung pada nilai r
58
Identifikasi Variabel
Variabel • Vitamin 25
independen (OH) D
59
Defenisi Operasional
Penyakit Graves adalah penyakit hipertiroid
yang ditegakkan secara klinis, pemeriksaan
hormon FT4 dan TRab yang positif.
60
Defenisi Operasional
61
Prosedur Penelitian
• Semua penderita yang memenuhi syarat, diminta
kesediaanya secara sukarela dan mengisi form
persetujuan.
• Dicatat data yang ada meliputi nama, umur, jenis
kelamin, dan riwayat obat obatan.
• Dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk
mengetahui nilai kadar 25(OH) D, TRAb dan IL-4.
• Dilakukan analisa statistik terhadap data yang
sudah ada.
62
Analisis Data
• Karakteristik dasar sampel seperti umur, jenis
kelamin, kadar 25(OH) D, TRAb dan IL-4
ditampilkan secara deskriptif.
• Analisis dilakukan dengan membandingkan
nilai kadar 25(OH) D terhadap TRab dan IL-4.
• Data diolah dengan menggunakan program
SPSS 21.0 dan nilai p<0,05 dianggap
bermakna.
63
Kerangka Penelitian
64
Terima Kasih
65