UJIAN PROPOSAL

Korelasi Antara Kadar 25-Hidroxyvitamin D Serum dengan

Interleukin-4 dan Thyrotropin Receptor Antibody pada
Penyakit Graves

Garri Prima Decroli

NBP : 1550302208
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Univ. Andalas / RSUP. Dr. M.
Djamil Padang
 BAB I
PENDAHULUAN
 PENYAKIT GRAVES

Penyakit Graves  penyakit tiroid autoimun

 hipertiroidisme, struma difus dan tiroid
antibodi

TRIAS GRAVES
Klinis Penyakit Graves  Struma
Hipertiroid + Trias Graves Oftalmopati
Dermopati

Terry JS, Laszlo H. Graves’ Disease. NEJM. 2016;375:1552-1556.

3
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan PengembanganKesehatan kementrian Kesehatan RI.
 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT GRAVES
60-80% dari Di seluruh dunia
seluruh kasus • 2 – 2,5% wanita
hipertiroid di • 0,2 – 0,6% pria
dunia

Di Eropa  Di Amerika 
1-2% penduduk ± 1% dari populasi
dewasa Wanita > Pria
Terry JS, Laszlo H. Graves’ Disease. NEJM. 2016;375:1552-1556.
4
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan PengembanganKesehatan kementrian Kesehatan RI.
 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT GRAVES
Riskesdas, 2013
• 0,4% Populasi di Indonesia

Di Sumatera Barat
• 2011  697 Kasus
• 2012  716 Kasus

Terry JS, Laszlo H. Graves’ Disease. NEJM. 2016;375:1552-1556.

5
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan PengembanganKesehatan kementrian Kesehatan RI.
 PATOFISIOLOGI PENYAKIT GRAVES

Belum sepenuhnya bisa dijelaskan

Hipertiroid pada Graves  Ikatan

autoantibodi terhadap TSHR

6
Ramos LA, Marazuela M. Pathogenesis of thyroid autoimmune disease: the role of cellular mechanism. Endocrinol Nutr. 2016;63(8):421-29.
 PROSES AUTOIMUN PENYAKIT GRAVES

kegagalan toleransi
terhadap autoantigen pembentukan autoantibodi
serangkaian respon imun yang berlebihan
adaptif

penelitian hewan dan manusia: Terdapat perubahan respon imun

adaptif pada graves; respon sel T dan Sel B limfosit
7
Ramos LA, Marazuela M. Pathogenesis of thyroid autoimmune disease: the role of cellular mechanism. Endocrinol Nutr. 2016;63(8):421-29.
 SEL T LIMFOSIT

Tc diekspresikan oleh Memediasi apoptosis

Berdasarkan perannya
CD8+. dan destruksi Thyroid
dibagi menjadi Sel T
Follicular Cells melalui
cytotoxic (Tc) dan T Tc menginfiltasi kelenjer aktivasi membran
helper (Th) tiroid reseptor CD95

Sel T helper bereaksi Sel T helper

sel T helper
dgn Sel B dan Antigen mensintesis sitokin yg
dieksperikan oleh CD4
Presenting Cells spesifik

8
Ramos LA, Marazuela M. Pathogenesis of thyroid autoimmune disease: the role of cellular mechanism. Endocrinol Nutr. 2016;63(8):421-29.
 SEL T HELPER

Berperan dalam Regulasi sistem imun pd Graves

melibatkan Th1,Th2, Th17 dan Treg

Sitokin yg disekresikan Th1:

berkontribusi terhadap imunitas seluler melawan virus & patogen
intraseluler

Th2IL-4:
imunitas humoral, mengatur produksi antibodi
9
Barbesino G, Tomer Y. Clinical utility of TSH receptor antibodies. J Clin Endocrinol Metab. 2013;98:2247-2255.
 SEL B LIMFOSIT
Berperan penting dalam imunitas humoral

komponen sistem imun adaptif

berdiferensiasi menjadi sel B memori dan sel B plasma
Dipengaruhi Th

mempengaruhi diferensiasi sel plasma, produksi antibodi (IgG,

IgM,IgA,IgE)

10
Barbesino G, Tomer Y. Clinical utility of TSH receptor antibodies. J Clin Endocrinol Metab. 2013;98:2247-2255.
 AUTOANTIBODI PADA PENYAKIT GRAVES

produksi autobodi
Ketidakseimbangan Th1 dan berlebihan oleh sel B ( TRAb,
Th2 Anti-TPO dan anti
Tiroglobulin)

11
Barbesino G, Tomer Y. Clinical utility of TSH receptor antibodies. J Clin Endocrinol Metab. 2013;98:2247-2255.
 TRAb (Thyrotropin Receptor Antibody)
Autoantibodi yg berikatan dgn TSHR pd kelenjar tiroid

TRab positif  penyakit Graves

Sensitifitas: 98,8% Spesifisitas: 99,6%

Dapat memprediksi relaps penyakit Graves

12
Barbesino G, Tomer Y. Clinical utility of TSH receptor antibodies. J Clin Endocrinol Metab. 2013;98:2247-2255.
 PERAN VITAMIN D PADA PENYAKIT GRAVES
Graves juga dipengaruhi faktor lingkungan:
Vitamin D

Vit D memiliki efek imunomodulator (non-klasik):

mempengaruhi aksi limfosit T  menghambat proliferasi Th1,
Th17, meningkatkan Th2 dan Treg   aktivasi makrofag,
produksi IFN-y dan IL-2

Vitamin D :
 diferensisasi sel T thdp Th  mempengaruhi produksi IL-4
( menurunkan ) 13
Barbara P, Gerlies T, Thomas R.P, Karin A. Vitamin D and immune function. Nutrient 2013;5:2502-21.
 VITAMIN D

25(OH)D:
Bentuk vitamin D didalam serum yang bisa dinilai

Masa paruh:
3-4 minggu di dalam darah

Bentuk aktif vit D  1,25(OH)D

Masa paruh yang pendek (4-6 jam) tidak dapat diperiksa

14
Barbara P, Gerlies T, Thomas R.P, Karin A. Vitamin D and immune function. Nutrient 2013;5:2502-21.
 KADAR VITAMIN D PADA PENYAKIT GRAVES
Yamashita et al (2001)
• Kadar 25(OH)D lebih rendah pada pasien Graves dibandingkan
kontrol

Yasuda
• Kadar 25(OH)D rendah secara signifikan pada pasien Graves
yang tidak mengalami remisi

Shin et al (2014)
• Pada pasien dengan TRAb ↑  25(OH)D ↓
Yamashita H, Noguchi S, Keisuke T, Koike E, Murakami T, Watanabe S, et al. High prevalence of vitamin D deficiency in Japanese female patients with Graves' disease. Endocrine Journal. 2001;48(1):63-
15
9.
 KADAR VITAMIN D PADA PENYAKIT GRAVES
Unal et al (2014)
• Kadar 25(OH)D lebih rendah pada pasien Graves dibandingkan kontrol

Dyah (2015)
•  vit D pada pasien yang diberikan paparan sinar matahari
•  IL-4 pada pasien yang tidak terpapar sinar matahari

Yalin et al (2018)
• 61 orang penderita penyakit Graves yang baru dikenal
• vitamin D yang rendah dan berbanding terbalik dengan kadar TRAb dan volume tiroid

Purnamasari D, Soewondo P, Djauzi S. Sunlight derived vitamin D affects interleukin-4 level, T helper 2 serum cytokines, in patients with Graves’ disease: a prospective cohort study. Med J Indones.
2015;24:228-33.
16
Yalin GY, Celik H, Cenik F, Yalin SF. Relationship between thyroid volume and baseline vitamin D levels in new-onset Graves disease. Eur J Ther. 2018;24(3):173-7.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul :

“Korelasi Antara Kadar 25-Hidroxyvitamin D Serum dengan

Interleukin-4 dan Thyrotropin Receptor Antibody pada
Penyakit Graves”

17
RUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat korelasi antara kadar

25(OH)D serum dengan IL-4 dan TRAb pada
Penyakit Graves ?

18
 TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui hubungan antara kadar 25(OH)D

Tujuan
serum dengan IL-4 dan TRAb pada penyakit
Umum
Graves

19
 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan 1. Mengetahui kadar 25(OH)D pada penyakit

Khusus Graves
2. Mengetahui kadar IL-4 pada penyakit Graves
3. Mengetahui kadar TRAb pada penyakit Graves
4. Mengetahui korelasi antara kadar 25(OH)D
serum dengan IL-4 pada penyakit Graves
5. Mengetahui korelasi antara kadar 25(OH)D
dengan TRAb pada penyakit Graves

20
 MANFAAT PENELITIAN

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan data untuk pengembangan ilmu
pengetahuan mengenai korelasi antar kadar
25(OH)D serum dengan IL-4 dan TRAb pada
penyakit Graves.
2. Penelitian ini dapat menjelaskan pentingnya
pemeriksaan vitamin D pada penyakit Graves

21
 BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
 PENYAKIT GRAVES

Penyakit tiroid
Secara biokimiawi 
Robert J. Graves MD, autoimun. Ciri khas
rendahnya kadar TSH
1830 hipertiroidisme, diffuse
serum
goiter, tiroid antibodi

Terry JS, Laszlo H. Graves’ Disease. NEJM. 2016;375:1552-1556. 23

Shin DY, Kim KJ, Kim D, Hwang S, Lee EJ. Low serum vitamin D is associated with anty-thyroid peroxidase antibody in autoimune thyroiditis. Yonsei Medical Journal. 2014;55(2):476-81.
 EPIDEMIOLOGI

Brent, 2008 : USA 0,5 -1 % populasi,

5-10 kali lebih sering pada wanita 50-80% muncul sebagai hipertiroid
Penyakit Graves

Wickham di UK : 100-200 kasus/

Riskesdas, 2013 : Indonesia 0,4%
100.000 populasi.
dari populasi
Di china: 2-3 % populasi

American Association of Clinical Endocrinologists, Associazione Medici Endocrinologi, and European Thyroid Association Medical Guidelines for clinical practice for diagnosis and management of thyroid
nodules. Endocr Pract. 2014;16(1):4-5.
Yetley E. Assessing the vitamin D status of the US population. Am J Clin Nutr. 2008;88:558S-64S. 24
Decroli E, Manaf A, Syahbuddin S. Immunologic and hormonal effects of prophylthiouracil treatment using maintenance dose in Graves’ disease patients. Acta Med Indones. 2014;46(4).
 PROFIL DAN MANIFESTASI KLINIS

Banyak faktor yang berperan dalam patogenesa penyakit graves ; genetik, lingkungan, hormonal, faktor
endokrin dan faktor disfungsi sistem imun.

Biosintesis hormon tiroid :

Tahap coupling
Trapping transpor dari molekul
Tahap oksidasi dan Tahap pelepasan
aktif ioida lewat iodotirosin dalam
iodinasi residu di Tahap binding hormon tiroid ke
membran basal ke tiroglobulin
tiroglobulin sirkulasi
folikel membentuk t3 dan
t4

25
Won SY, Hyun KC. Two cases of Graves disease presented with typical symptoms. Int Journal of Thyroidology. 2016;9(2):174-179.
 MANIFESTASI KLINIS PENYAKIT GRAVES
Asimtomatik
Intoleran
hingga krisis palpitasi diaforesis
panas
tiroid

Penurunan Kelemahan Cemas dan

tremor
berat badan otot proksimal psikosis

Fibrilasi
atrium dan
gagal jantung
26
Won SY, Hyun KC. Two cases of Graves disease presented with typical symptoms. Int Journal of Thyroidology. 2016;9(2):174-179.
 PATOGENESIS PENYAKIT GRAVES

Mungkin disebabkan oleh gagalnya kontrol mekanisme toleransi pada tingkatan

berbeda (sentral dan perifer) dan melibatkan subset sel yg berbeda (sel B dan sel T)

Sel tiroid akan berinteraksi dengan sistem imun  mengeksaserbasi gejala

hipertiroidisme

27
Morsyed SA, Latif R, Davies TF. Delineating the autoimmune mechanisms in Graves’ disease. Immunol Res. 2012;54: 191–203.
 PATOGENESIS PENYAKIT GRAVES

Sel T menginduksi
Genetik klonal pd sel T
diferensiasi sel B
supresor menyebabkan
produksi antibodi
produksi TSHR tidak
tiroid; TRAb, anti Tg
teratur
dan anti-TPO

28
Ginsberg J. Diagnosis and management of Graves’ disease. CMAJ. 2003;168(5).
PATOGENESIS PENYAKIT GRAVES

29
 RESPONS IMUN PADA PENYAKIT GRAVES

Sinyal • Eksogen
spesifik • Endogen

Sinyal non • Kostimulatoris

spesifik • Sitokin inflamasi
30
Barbara P, Gerlies T, Thomas R.P, Karin A. Vitamin D and immune function. Nutrient 2013;5:2502-21.
 RESPON IMUN ADAPTIF PADA PENYAKIT GRAVES

Pembentukan
antibodi oleh
sel B
Interaksi antara
CD28 pada
permukaan sel T
dan molekul
kostimulatoris
Reseptor sel T CD80/CD86
berinteraksi pada APC akan
dengan mengaktifkan sel
kompleks MHC- T naif
peptida pada
APC 31
Barbara P, Gerlies T, Thomas R.P, Karin A. Vitamin D and immune function. Nutrient 2013;5:2502-21.
 RESPON IMUN ADAPTIF PADA PENYAKIT GRAVES

Pada respon imun adaptif, vit D

mempengaruhi DC, sel T dan sel B

Efek imunosupresif 1,25(OH)2D adalah

melalui penghambatan diferensiasi, maturasi,
aktivasi dan gangguan di DC   respon sel T

32
Baeke F, Takiishi T, Korf H, Gysemans C, Mathieu C. Vitamin D: Modulator of the immune system. Current Opinion in Pharmacology. 2010;10:482-96.
 RESPONS IMUN PADA PENYAKIT GRAVES

Membentuk
menginduksi
dimediasi Th2, antibodi
antigen sel
Th2>Th1 antitiroid &
spesifik sel B
TSHR

33
Barbesino G, Tomer Y. Clinical utility of TSH receptor antibodies. J Clin Endocrinol Metab. 2013;98:2247-2255.
 IL-4 PADA RESPONS IMUN PADA PENYAKIT GRAVES

Yamada
• 30-40% penderita penyakit
et al Graves IL-4  signifikan
(2006)
Humaidi • IFN-, IL-10 dan IL-4  signifikan
(2000) pada penyakit Graves

34
Humaidi MA. Serum cytokines levels in Graves’ diseases. Saudi Med J. 2000;21(7):639-44.
 TRAb PADA RESPON IMUN PENYAKIT GRAVES

Barbesino & • TRAb memiliki peran penting pada manifestasi penyakit

Graves
Tomer (2013) • TRAb: Pemeriksaan akurat untuk deteksi penyakit Graves

Laurberg et al • TRAb berkorelasi positif dengan kadar hormon tiroid dan

ekspresi klinis
(2014)
Zhang et al • Penelitian pada 70 pasien penyakit Graves dan 70 kontrol
• Terdapat hubungan vit D dan TRAb
(2015)
35
Barbesino G, Tomer Y. Clinical utility of TSH receptor antibodies. J Clin Endocrinol Metab. 2013;98:2247-2255.
 DIAGNOSIS PENYAKIT GRAVES

Smith TJ, Hegedus L. Graves’ disease. N Engl J Med. 2016;375(16).

36
 TATALAKSANA PENYAKIT GRAVES

Pilihan terapi Pengobatan

Tujuan
efektif antitiroid
• Menghambat • antitiroid • terapi inisial
sekresi • Radioiodin 4-12minggu
hormon tiroid • pembedahan • Terapi
pemeliharaan

37
Won SY, Hyun KC. Two cases of Graves disease presented with typical symptoms. Int Journal of Thyroidology. 2016;9(2):174-179.
 TATALAKSANA PENYAKIT GRAVES

Kadar vit D Kadar vit D <

Kadar vit D
mempengaruhi 20ng/ml  risiko
meningkatkan
keberhasilan terapi kegagalan terapi 
risiko graves
Iodine 8x

38
Yamashita H, Noguchi S, Keisuke T, Koike E, Murakami T, Watanabe S, et al. High prevalence of vitamin D deficiency in Japanese female patients with Graves' disease. Endocrine Journal. 2001;48(1):63-9.
 VITAMIN D

Generik dari 2 molekul;

Dikenal sebagai
ergosiferol (D2),
vitamin matahari
kolekalsiferol(D3)

Fungsi utama : Hormon paratiroid dan

pembentukan dan kalsitonin, protein
pemeliharaan tulang kolagen, mineral
bersama vit A dan vit C kalsium

39
Makariou S, Liberopoulus EN, Elisaf M, Chala A. Novel roles of vitamin D in disease: what is new in 2011. Eur J Intern Med. 2011;22:355-62.
 SINTESIS DAN METABOLISME VITAMIN D

dibentuk hidroksilasi
Berinteraksi
dikulit dgn hidroksilasi di diginjal oleh
dgn reseptor
bantuan hati oleh 24(OH)D-1α-
inti vit D di
sinar 25(OHase)D Ohase 
usus halus,
matahari &  25(OH)D bentuk aktif
ginjal
makanan 1,25(OH)2 D

40
Aranow C. Vitamin D and the immune system. J Investig Med. 2011;59(6):881-6.
 TAHAPAN STATUS VITAMIN D

Menurut Endocrine Society Guideline (ESC):

Defesiensi : < 20 ng/ml

Insufisiensi : 21 – 29 ng/ml
Sufisiensi : 30-100 ng/ml

41
Baeke F, Takiishi T, Korf H, Gysemans C, Mathieu C. Vitamin D: Modulator of the immune system. Current Opinion in Pharmacology. 2010;10:482-96.
 METABOLISME DAN FISIOLOGI VITAMIN D

Vit D memiliki efek pliotropik

Kemampuan sel imun
Memiliki efek non-klasik dlm sistem kardiovaskular,
utk merubah bentuk aktif
reproduksi & imun
vit: mekanisme autokrin

Aktivitas biologis Efek imunodilator dimulai

Kecukupan Vit D penting
1,25D(OH)2D3 dimediasi dgn ditemukan VDR pada
dalam sistem imun tubuh
oleh VDR sel DC, makrofag & limfosit

42
Baeke F, Takiishi T, Korf H, Gysemans C, Mathieu C. Vitamin D: Modulator of the immune system. Current Opinion in Pharmacology. 2010;10:482-96.
 VITAMIN D PADA PENYAKIT GRAVES

Sheriba • 60 penderita penyakit Graves

• Hipovitaminosis pada seluruh penderita
• Def Vit D (< 20 ng/ml) 73,9% pria dan 54,1% wanita
(2017) • Insufisiensi vit D (20-29 ng/ml) 26,1% pria dam 45,9% wanita

• Prevalensi: wanita 39,7% dan pria 17,8%

Yamashita • Dipengaruhi perubahan musim, tertinggi April-Juni (60%),

terendah Juli-September (20%)
• Kadar rata-rata vitamin D pada subyek penyakit Graves pria
(2001) dan wanita: 41,3 ± 15,0 dan 31,8 ± 13,3 nmol/l.

Sheriba NA, Elewa AA, Mahdy MM, Din AM, Ibrahim NA, Marawan DA, et al. Effect of vitamin D3 in treating hypertiroidism in patients with graves’ disease. Egypt J Intern Med. 2017;29:64-70.
43
Yamashita H, Noguchi S, Keisuke T, Koike E, Murakami T, Watanabe S, et al. High prevalence of vitamin D deficiency in Japanese female patients with Graves' disease. Endocrine Journal. 2001;48(1):63-9.
 VITAMIN D PADA PENYAKIT GRAVES

•Wanita 20-29 tahun memiliki kadar vit D terendah dan prevalensi

Kobayashi et al defisiensi vit D tertinggi
•Kadar rata-rata konsentrasi 25(OH) D adalah 59,4 nmol/l (~23,76
ng/ml)

•Kadar rata-rata vit D pada penyakit Graves secara signifikan lebih

rendah daripada kelompok kontrol (14,4 ± 4,9 vs 17,1 ± 4,1 ng/ml,
Yasuda et al p <0,05)
•Kadar vit D pada pasien Graves non remisi lebih rendah
dibanding dengan pasien Graves remisi

44
Yasuda T, Okamoto Y, Hamada N, Miyashita K, Takahara M, Sakamoto F, et al. Serum vitamin D levels are decreased in patients without remission of Graves' disease. Endocrine. 2013;43:230-2.
 VITAMIN D PADA PENYAKIT GRAVES

Kivity • Prevalensi kekurangan vit D signifikan pada

populasi penyakit Graves dibandingkan
et al dengan populasi normal (72% vs 30%)

• Kekurangan vit D ditemukan signifikan pada

Tamer et al 161 pasien penyakit tiroid autoimun
dibandingkan 162 orang kontrol

45
Kivity S, Agmon-Levin N, Zisappl M, Shapira Y, Nagy EV, Danko K, et al. Vitamin D and autoimmune thyroid disease. Cell Mol Immunol.2011;8:243-7.
 BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
 KERANGKA KONSEPTUAL
Autoimun Penyakit Graves Lingkungan

25(OH)D 

Tiroid autoantibodi 

B Cell  T Helper 

Diferensiasi sel plasma 

Produksi IgG, IgM  Th2  TReg  Th1  Th17 
Proliferasi 

Auto antibodi

IL4 
TRAb 
47
 HIPOTESIS PENELITIAN

1. Terdapat korelasi negatif antara kadar 25(OH)D

dengan IL-4
2. Terdapat korelasi negatif antara kadar 25(OH)D
dengan TRAb

48
 BAB IV
METODE PENELITIAN
 METODE PENELITIAN

Desain Penelitian ini adalah suatu observasi-

Penelitian analitik

Tempat dan Instalasi rawat jalan RSUP Dr. M. Djamil

Waktu Padang dan RS swasta lainnya di kota
Padang. Pelaksanaannya selama 6 bulan.

50
JADWAL PENELITIAN

51
 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi
• Pasien penyakit Graves yang datang berobat ke poliklinik rawat
jalan RSUP. Dr. M. Djamil Padang dan RS swasta lain di kota
Padang

Sampel
• Populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi yang diambil
secara konsekutif. Terhadap subjek yang potensial dilakukan
skrining awal, dijelaskan protokol penelitian dan dimintai
persetujuan penelitian (informed consent)

52
 KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
INKLUSI
1. Pasien penyakit Graves
berusia 18-60 tahun
2. Pasien yang belum pernah
mendapat terapi obat anti
tiroid
3. Bersedia ikut penelitian
EKSKLUSI
1. Pasien Graves dengan krisis
tiroid
2. Pasien Graves dalam
keadaan hamil
3. Pasien Graves dengan
penyakit autoimun lain
4. Pasien Graves yang
mendapat imunosupresan
53
 ESTIMASI BESAR SAMPEL

Keterangan :
n : besar sampel penelitian
Zα : tingkat kemaknaan
(α = 0,05; Zα = 1,96)
Zβ : power penelitian (β = 0,2; Zβ = 0,82)
r : perkiraan koefisien relatif (0,5)
in : nilai yang didapatkan dari tabel In
yang besarnya tergantung pada nilai r

Dengan menggunakan rumus di atas didapatkan jumlah sampel

sebesar 30 orang 54
IDENTIFIKASI VARIABEL

• Variabel independen  25(OH)D

• Variabel dependen  IL-4 dan TRAb

55
 DEFINISI OPERASIONAL
Penyakit Graves adalah keadaan hipertiroid yang
ditegakkan secara klinis, pemeriksaan TSH yang rendah
dan FT4 yang tinggi

Vitamin D adalah kadar 25(OH)D serum yang diperiksa

dengan metode Elisa. Nilai normal adalah 30-100 ng/ml

56
 DEFINISI OPERASIONAL
IL-4 adalah sitokin pleiotropik yang disekresikan oleh sel
Th2. Pemeriksaan ini menggunakan metode Elisa
TRAb adalah autoantibodi yang berikatan dengan TSHR.
Diperiksa dengan metode Elisa. Dengan nilai positif >
1,7
TSH diperiksa dengan metode ELISA
Nilai normal 0,27 – 4,20 uiu/ml

FT4 diperiksan dengan metode ELISA

Nilai normal 12 – 22 pmol/L 57
 PROSEDUR PENELITIAN
1. Semua penderita yang memenuhi syarat, diminta
kesediaanya secara sukarela dan mengisi formulir
persetujuan.
2. Dicatat data yang ada meliputi nama, umur, dan
jenis kelamin.
3. Dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk
mengetahui nilai kadar 25(OH)D, IL-4, dan TRAb.
4. Dilakukan analisis statistik terhadap data yang
sudah ada. 58
 ANALISIS DATA
1. Karakteristik dasar sampel seperti umur, jenis
kelamin, kadar 25(OH)D, IL-4, dan TRAb ditampilkan
secara deskriptif.
2. Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai
kadar 25(OH)D terhadap IL-4 dan TRAb.
3. Data diolah dengan menggunakan program SPSS
21.0 dan nilai p <0,05 dianggap bermakna.

59
KERANGKA PENELITIAN

60
THANK YOU
62
ESTIMASI EFEK IMUNOMODULATORIK VITAMIN D PADA
PENYAKIT GRAVES

63
Yasuda T, Okamoto Y, Hamada N, Miyashita K, Takahara M, Sakamoto F, et al. Serum46
vitamin D levels are decreased in patients without remission of Graves' disease. Endocrine. 2013;43:230-2.
 SINTESIS DAN AKTIVASI VITAMIN D
Vitamin D di sirkulasi dihidroksilasi dihati
terikat dgn protein oleh enzim P450
pengikat vit D yang dalam mitokondria
disintesis di hati & mikrosom

Hasil metabolisme
 25(OH)D  Hidroksilasi kedua di
bentuk vit D utama ginjal
sirkulasi

88% 25(OH)D
sirkulasi berikatan
dgn albumin, waktu
paruh 2-3mgg
64
Baeke F, Takiishi T, Korf H, Gysemans C, Mathieu C. Vitamin D: Modulator of the immune system. Current Opinion in Pharmacology. 2010;10:482-96.
65