Anda di halaman 1dari 80

TESIS

Korelasi antara Kadar IL-6 dengan Kadar TSH, T3, T4, dan Reverse
T3 pada Pasien Sakit Kritis

Annesa Fadella
1850302203
Program Studi Penyakit Dalam Program Spesialis
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
RSUP Dr. M. Djamil Padang
2023
LATAR
BAB I
BELAKANG
PENDAHULUAN
Penyakit Kritis
Penyakit Kritis  disfungsi
dapat disertaiorgan akut
dengan yang mengancam
perubahan jiwa dan
neuroendokrin 
membutuhkan dukungan
pada tiroid aksis, fungsiaksis,
somatotropik organ vital
dan segeraaksis
adrenal untuk mencegah
kematian, dapat dipicu oleh multiple trauma, pembedahan ekstensif,
dan penyakit medis yang berat.

Hormon tiroid berperan pada adaptasi fungsi metabolisme selama stres dan sakit
kritis.

Sakit kritis

Hipermetabolism ↑ Pengeluaran Kehilangan Perubahan


Hiperglikemia
e energi massa otot kadar hormon

3
Prama Sapto O, Martuti S, Soebagyo B. Pengaruh Euthyroid Sick Syndrome pada Mortalitas Anak Sakit Kritis dalam Sari Pediatri Vol 18. Surakarta : Bagian IKA FK Universitas Sebelas Maret. 2017: 453-8. Economidou F, Douka E,
Tzanela M, Orfanos S, Kotanidou A. Thyroid function in critical illness. Springer Science. 2015 : 91-10. Vanhorebeek I, Derese I, Gunst J, Wouters JP, Hermans G, Berghe VG. Persisting neuroendocrine abnormalities and their
association with physical impairment 5 years after critical illness. Critical Care. 2021; 25(430).
TES FUNGSI TIROID PADA PENYAKIT TIROID DAN NON-
TIROID

Penyakit tiroid dapat di Tes Fungsi Tiroid  menjadi bias ketika


identifikasi  Tes dilakukan pada pasien yang memiliki penyakit
Fungsi Tiroid (TSH, T3, penyerta  penyakit tertentu menyebabkan
T4 dan RT3) perubahan pada tes fungsi tiroid sehingga
menyerupai gangguan tiroid  Non-thyroidal
Illness Syndrome (NTIs)

Economidou F, Douka E, Tzanela M, Orfanos S, Kotanidou A. Thyroid function in critical illness. Springer Science. 2015: 91-104.
Warner HM, Beckett JG. Mechanisms behind the Non-thyroidal Illness Syndrome : an Update. Journal of Endocrinology. 2010; 205 : 1-13. 4
Non-Thyroidal Illness Syndrome
Non-thyroidal illness syndrome (NTIs)  suatu kelainan TFT pada pasien dengan
penyakit sistemik nontiroid yang berat, yang menjalani operasi atau berpuasa lama,
tanpa kelainan pada aksis HPT dan kelainan kel. tiroid sebelumnya.

Pasien dengan kadar T3 yang rendah sering dianggap eutiroid secara klinis, sehingga
NTIs ini ditandai dengan :
terdapat istilah alternatif “Euthyroid Sick Syndrome” (ESS)
• kadar free dan total T3 yang rendah
• kadar reverse T3 (rT3) yang tinggi
• kadar T4 dan TSH normal hingga rendah
Perubahan aksis HPT pada penyakit kritis, yang ditandai dengan kadar T3 yang
rendah sehingga disebut dengan“low T3 syndrome”
Prama Sapto O, Martuti S, Soebagyo B. Pengaruh Euthyroid Sick Syndrome pada Mortalitas Anak Sakit Kritis dalam Sari Pediatri Vol 18. Surakarta : Bagian IKA FK Universitas Sebelas Maret. 2017: 453-8. Economidou F, Douka E,
Tzanela M, Orfanos S, Kotanidou A. Thyroid function in critical illness. Springer Science. 2015 : 91-10
Aytug S. Euthyrod Sick Syndrome. Medscape. 2018.
5
Epidemiologi NTIs
Prevalensi NTIs pada pasien rawat inap : 11-18%, dan
meningkat hingga 60-70% pada pasien di ICU

Data di Amerika Serikat


Kelainan yang sering terjadi pada NTIs  penurunan kadar Penelitian di RSCM Jakarta
T3 (40-100% kasus), sejajar dengan peningkatan reverse T3 pada anak dengan sepsis
(rT3). menunjukkan hormon tiroid
menurun dan mayoritas
Data di Indonesia mengenai prevalensi NTIs belum ada. memiliki kadar T3 rendah.

Warner HM, Beckett JG. Mechanisms behind the non-thyroidal illness syndrome : an update. Journal of Endocrinology. 2010; 205: 1-13.
Prama Sapto O, Martuti S, Soebagyo B. Pengaruh Euthyroid Sick Syndrome pada Mortalitas Anak Sakit Kritis dalam Sari Pediatri Vol 18. Surakarta : Bagian IKA FK Universitas Sebelas Maret. 2017: 453-8. Soetedjo Mulyani NN.
Nonthyroidal illness (NTIs). Majalah Kedokteran Bandung. 2009; 41(3): 118-123.
6
Hubungan Disfungsi Tiroid dan Mortalitas

Pasien sakit kritis di ICU  disfungsi tiroid  hasil yang merugikan &
mortalitas.

Besarnya disfungsi tiroid  durasi dan keparahan penyakit

Respon awal terhadap stres akut dengan ↓ kadar T3, namun manfaat
penggantian h. tiroid pada pasien sakit kritis dengan kadar h. tiroid yang
rendah belum diketahui.

Chavanda RS. Mane RR. Correlation of thyroid hormones in the prognosis of critically ill patients. Siriraj Medical Journal. 2021; 73(3): 161-66.
Aroor RA, Bhat A, Roshan M. Correlation of thyroid hormone profile and acute physiology and chronic health evaluation II (APACHE II) score with the survival in sepsis in a tertiary care centre. Asian Journal of Medical Sciences. 2021; 12(2): 19-24. 7
Penelitian tentang NTIs
Lervasi et al
• FT3 rendah banyak ditemukan pada pasien CHF NYHA fc III-IV dibandingkan
NYHA fc I-II,
Scoscia et aldan low T3 prediktor kuat mortalitas dihubungkan dengan prognosis
buruk.
Friberg et al
• Kadar fT3 berkaitan dengan PaO2/FiO2, sehingga juga
• Peningkatan
dihubungkankadardengan
rT3 >0,41hasil klinis
nmol/L pasien dengan
berhubungan paru dengan gagal
peningkatan nafas.
resiko
mortalitas 1 tahun kemudian pada infark miokard tidak tergantung usia, riwayat
angina sebelumnya, gagal jantung, kadar Cr dan kadar enzim jantung.
Alevizaki et al
Iglesias et al di unit geriatri
• •Sekitar
Kadartiga
T3perempat
yang rendah pada sebagian
pasien menunjukkan besar
perubahan pasien
dalam TFT stroke
dikaitkanakut.
dengan
peningkatan usia dan penurunan kadar fT3 adalah prediktor kuat mortalitas.

Lervasi G, Pingitore A, Landi P, Raciti M, Ripoli A, Scarlattini M, et al. Low-T3 Syndrome : a Strong Prognostic Predictor of Death in Patients with Heart Disease. Circulation. 2003;
107(5): E,
Scoscia 708-13. Friberg
Baglioni L, Drvota
S, Eslami V, Bjelak
A, Lervasi HA, Eggertsen
G, Monti S, TodiscoG,T,Ahnve S. Association
et al. Low between
Triiodothyronine (T3)Increase
state : aLevels of reverse
Predictor Triiodothyronine
of Outcome andFailure
in Respiratory Mortality after Acute
? Results of a Myocardial
Clinical PilotInfarction.
Study.
AmJJEndocrinol.
Eur Med. 2001;2004;
111(9): 699-703.
151(5); Iglesias
557-60. P, Munoz
Alevizaki A, PradoM,F,Xynos
M, Synetou Guerrero TM, Macias
K, Pappa CM, Ridruejo
T, Vemmos NK. LowE,Triiodothyronine
et al. Alterations: ainStrong
ThyroidPredictor
FunctionofTest in Aged
Outcome inHospitalized
Acute StrokePatients
Patients. : Eur J 8
Prevalence,
Cli Aetiology
Invest. 2007; and Clinical Outcome. Clin Endocrinol (Oxf). 2009; 70(6): 961-7.
37(8): 651-7.
Dasar-Dasar terjadinya Perubahan Hormon Tiroid
pada NTIs

Perubahan Modifikasi
Perubahan pada
pengikatan hormon masuknya hormon
sumbu hipotalamus-
tiroid ke protein tiroid ke dalam
hipofisis
pengikat sirkulasi jaringan

Perubahan ekspresi
Perubahan thyroid
iodothyronine
hormon receptor
deiodinase
(THR)
intraseluler

Warner HM, Beckett JG. Mechanisms behind the non-thyroidal illness syndrome : an update. Journal of Endocrinology. 2010; 205: 1-13. 9
Peran Sitokin pada Sakit Kritis
Beberapa studi menunjukkan sitokin seperti tumor necrosis factor-alpha
(TNF-α), interferon-gamma (IFN-γ), interleukin (IL)-1, dan IL-6 merupakan
mediator potensial pada NTIs.

Sitokin ini secara langsung menurunkan regulasi berbagai komponen dalam


jalur sintesis hormon tiroid pada tingkat tirosit.

Saat ini belum ada penelitian kohort yang meneliti peran sitokin dalam
perkembangan NTIs.
Luca DR, Davis JP, Lin YH, Gionfra F, Percario AZ, Affabris E, et al. Thyroid hormones interaction with immune response, inflammation and non-thyroidal illness syndrom. Frontiers in Cell and Developmental Biology. 2021; 8: 1-9.
Lee KW, Hwang S, Kim D, Lee GS, Jeong S, Seol MY, et al. Distinct features of nonthyroidal illness in critically ill patients with infectious disease. Medicine. 2016; 95(14). Bartalena L, Bogazzi F, Brogioni S, Grasso L, Martino E.
Role of cytokines in the pathogenesis of the euthyroid sick syndrome. European Journal of Endocrinology. 1998; 138: 603-14. 10
Peran IL-6 pada Interaksi Sitokin-Tiroid Aksis

IL-6 ↓ fungsi D1, D2


↓ kadar T3
↑ kadar RT3
↑ fungsi D3

TNF-α memiliki peran


IFN-γ  tidak IFN-α dan IL-1 juga
dalam patogenesis NTIs
menunjukkan peran yang dikatakan mediator kurang
namun secara tidak
signifikan pada beberapa kuat dan mungkin
langsung yaitu melalui
studi. bertindak melalui IL-6.
aktivasi IL-6 atau NF-kB.

Wajner MS, Larsen RP, Maia LA. IL-6 promotes nonthyroidal illness syndrome by blocking thyroxine activation while promoting thyroid hormone inactivation in human cells. J Clin Invest. 2011: 121 (5): 1834-45.
Pappa AT, Vagenakis GA, Alevizaki M. The nonthyroidal illness syndrome in the non-critically ill patient. European Journal of Clinical Investigation. 2011; 41(2): 212-220. 11
Kenapa dilakukan Pemeriksaan TSH, T3, T4 dan rT3
pada Sakit Kritis

Pemeriksaan hormon tiroid bukan hal yang


rutin dilakukan pada pasien kondisi kritis,
Pada NTIs 
namun jika diperlukan maka pemeriksaan
pemeriksaan kadar
kadar TSH saja tidak cukup untuk
TSH, T3, T4 dan rT3
membedakan gangguan tiroid primer dan
NTIs

Soetedjo Mulyani NN. Nonthyroidal illness (NTIs). Majalah Kedokteran Bandung. 2009; 41(3): 118-123.
McDermott MT. Thyroid disorders in Endocrine Secrets seven edition. Elsavier. 2020: 330-335.
12
Pemeriksaan TSH, T4, T3 dan RT3 pada Sakit Kritis

Reverse T3 (rT3),
• Pengukuran kadartidak
TSHrutin
 digunakan
tes awal namun
Penelitian di Cina, pasien
dapatterbaik untukuntuk
digunakan menilai fungsi tiroid pada • Tes T4 dan T3 total 
fungsi tiroid.
penilaian
• Beberapa kondisi NTIsdi mana kadar TSH mengukurdi ICU dg NTIs
jumlah T4 dan T3
tidak akurat menggambarkan fungsi terikat cenderung memiliki
protein dalam sirkulasi
tiroid  pada gangguan hipotalamus- keadaan kesehatan yang
dapat berubah secara signifikan
Reverse T3 (rT3)  waktu paruh rendah (sekitar 3
hipofisis, NTIs, dan penggunaan obat- burukgangguan
dan peningkatan
disebabkan pengikatan
jamobatan
dibandingkan T3 24 jam)  rT3 penanda yang
tertentu. protein.rT3 dihubungkan dengan
sensitif dan paling awal untuk perubahan akut dalam kondisi penyakit yang
metabolisme hormon tiroid. parah

McDermott MT. Thyroid disorders in Endocrine Secrets seven edition. Elsavier. 2020: 330-335. American Thyroid Association. Thyroid function test. American Thyroid Association. 2019; 12(1).
13
LATAR BELAKANG

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penting dilakukan penelitian


mengenai korelasi antara kadar IL-6 dengan kadar TSH, T3, T4 dan reverse
T3 pada pasien sakit kritis.

14
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah terdapat peningkatan IL-6 pada pasien sakit kritis?
2. Apakah terdapat penurunan kadar TSH, T3, T4 dan peningkatan reverse

T3 pada pasien sakit kritis ?


3. Apakah terdapat korelasi antara kadar IL-6 dengan kadar TSH, T3, T4
dan reverse T3 pada pasien sakit kritis.

4. Berapakah angka kejadian NTIs pada pasien sakit kritis ?


15
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
• Mengetahui kadar hormon tiroid dan 5.
1. Mengetahui
Mengetahui korelasi
rata-rata antara
kadar kadar IL-6
IL-6 pada
hubungannya dengan kadar IL-6 pada dengan kadar
pasien T4kritis.
sakit pada pasien sakit kritis.
pasien sakit kritis. 6.
2. Mengetahui korelasi antara
Mengetahui rata-rata kadarT3,IL-6
kadar TSH, T4
dengan kadar reverse
dan reverse T3 padaT3 padasakit
pasien pasien sakit
kritis.
kritis
3. Mengetahui korelasi antara kadar IL-6
7. Mengetahui
dengan kadar angka
TSH kejadian NTIs sakit
pada pasien pada
pasien kritis.
kritis.
4. Mengetahui korelasi antara kadar IL-6
dengan kadar T3 pada pasien sakit kritis.

16
MANFAAT PENELITIAN
Bidang Akademik
• Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan tentang peran IL-6 terhadap perubahan kadar hormon TSH, T 3,
T4 dan reverse T3 pada pasien sakit kritis.

Bidang Klinis
• Penelitian ini diharapkan menjadi dasar anjuran pemeriksaan kadar hormon
reverse T3 selain pemeriksaan kadar TSH, T3, T4 pada pasien sakit kritis.

Bidang Pelayanan Masyarakat


• Pemanfaatan penelitian ini sebagai anjuran pemeriksaan pada pasien kritis dapat
meningkatkan penatalaksanaan sakit dasar sehingga memberikan pelayanan lebih
baik
17
BAB 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
METABOLISME HORMON TIROID DALAM KONDISI
SEHAT DAN SAKIT

Economidou F, Douka E, Tzanela M, Orfanos S, Kotanidou A. Thyroid Function in Critical Illness. Springer Science. 2015 : 91-104 19
DEFINISI NTIs
Nonthyroidal Illness
Syndrome (NTIs)
Suatu kelainan tes fungsi tiroid pada pasien dengan penyakit sistemik nontiroid
yang berat, pada pasien yang menjalani operasi atau pada orang yang sedang
puasa lama, tanpa kelainan pada aksis hipotalamus-pituitari-tiroid dan juga
tanpa kelainan pada kelenjar tiroid sebelumnya.

Soetedjo Mulyani NN. Nonthyroidal Illness (NTIs). Majalah Kodokteran Bandung. 2009; 41(3): 118-123; Ganesan K, Wadud K. Euthyroid Sick Syndrome. Ncbi. 2019; Purnami Ni Ketut R, Saraswati
Made R, Sustika Ketut I. Euthyroid Sick Syndrome. Journal of Internal Medicine. 2012; 10: 38-45; Pappa T, Alevizaki M. Non-thyroidal illness. Thyroid Disease, Endocrinology 3. 2017; 1-23
20
ETIOLOGI NTIs
• Critical illness
• Infark miokard
• Pneumonia
• Keganasan
• Kelaparan (starvation)
• Gagal jantung kongestif
• Anoreksia nervosa
• Hipotermia
• Sepsis
• inflammatory bowel disease
• Stres
• Sirosis
• Riwayat trauma
• Pembedahan mayor
• Kardiopulmoner bypass
• Renal failure
• Cedera otak
• Ketoasidosis diabetikum
• PPOK
Ganesan K, Wadud K. Euthyroid Sick Syndrome. StatPearls Publishing. 2019. Pappa AT, Vagenakis GA, Alevizaki M. The nonthyroidal illness syndrome in the non-critically ill patient. European
Journal of Clinical Investigation. 2011; 41(2): 212-220. 21
PATOFISIOLOGI NTIs
Saat ini terbukti NTIs tidak
(1) Perifer
hanya melibatkan gangguan
terjadi perubahan metabolisme hormon tiroid dan
deiodinasi hormon tiroid di aksi di jaringan target (perubahan dalam aktivitas
hati, melainkan : deiodinase, ekspresi reseptor hormon tiroid,
transporter, dan protein pengikat).
(2) Sentral
terjadi perubahan dalam aksis HPT dan gangguan
umpan balik negatif di hipotalamus dan hipofisis
(penurunan sekresi TRH dan pulsatilitas TSH).

Pappa T, Alevizaki M. Non-thyroidal illness. Thyroid Disease, Endocrinology 3. 2017; 1-23 22


Patofisiologi NTIs

Pappa T, Alevizaki M. Non-thyroidal illness. Thyroid Disease, Endocrinology 3. 2017; 1-23 23


DIAGNOSIS NTIs
ANAMNESIS & ANAMNESIS
Keluhan pada NTIs hanya gambaran klinis
PEMERIKSAAN untuk sakit beratnya, tidak ada gejala-
gejala hipertiroid maupun hipotiroid.

FISIK
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN
tergantung dari penyakit dasar,
Pada FISIK
umumnya pemeriksaan fisik tidak ada
tidak ada temuan yang spesifik. tanda-tanda yang khas untuk gejala
hipotiroid maupun hipertiroid

Ganesan K, Wadud K. Euthyroid Sick Syndrome. Ncbi. 2019


Aytug S. Euthyrod sick syndrome. Medscape. 2018..
Soetedjo Mulyani NN. Nonthyroidal Illness (NTIs). Majalah Kodokteran Bandung. 2009; 41(3): 118-123 24
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Pemeriksaan Hormon NTIs diklasifikasikan :
• sindrom T3 rendah
tiroid • sindrom T3-T4 rendah
• sindrom T4 normal atau rendah
Pemeriksaan hormon tiroid tidak rutin
• RT3 tinggi
dilakukan pada pasien kondisi kritis. Jika
dilakukan, diperlukan  TSH, T3, free T3, T4, Kadar reverse T3 (rT3) tinggi
free T4, dan rT3 dan T3 rendah
Yang umumnya terjadi pada NTIs

Ganesan K, Wadud K. Euthyroid Sick Syndrome. Ncbi. 2019


Patki V, Kumbhojkar A, Khilnani P. Sick Euthyroid Syndrome : A Myth or Reality. Journal of Pediatric Critical Care. 2017; 4(4): 44-51.
Soetedjo Mulyani NN. Nonthyroidal Illness (NTIs). Majalah Kodokteran Bandung. 2009; 41(3): 118-123 25
Reverse T3 (rT3)
Reverse T3 (rT3)
Penyakit nontiroid, kadar rT3
• Hormon tiroid yang tidak aktif secara
meningkat disebabkan :
metabolik, secara struktur mirip dengan T 3
tetapi atom yodium ditempatkan dilokasi • Peningkatan produksi rT3 dari T4
yang berbeda, yang dihasilkan dari T4 melalui • Berkurangnya pembersihan rT3
enzim 3 5′-deiodinase. menjadi diiodothyronine

Pada hipotiroidisme, kadar rT3 biasanya rendah


karena berkurangnya produksi prekursor (yaitu,
T4), meskipun pada hipotiroidisme ringan kadar
rT3 terkadang normal atau tinggi.
Cooper DS, Ladenson PW. The thyroid gland in Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology 10th edition. McGraw-Hill Education. 2018: 171-205. McDermott MT. Thyroid disorders in Endocrine Secrets seven edition. Elsavier. 2020: 330-335. Halsall JD, Oddy S. Clinical and
laboratory aspects of 3,3’,5’-triiodothyronine (reverse T3). Annals of Clinical Biochemistry. 2021; 58(1): 29-37.
26
Triiodotironin (T3) Tiroksin (T4)

Pasien sakit kritis memiliki kadar T3 T4 pada penyakit nontiroid  turun


yang rendah  mencerminkan dalam waktu 24-48 jam disebabkan
homeostasis tiroid yang berubah dan oleh penurunan pengikatan pada
mekanisme adaptasi pada penyakit protein pembawa.
kritis.

Beberapa mekanisme : gizi buruk, Beberapa obat termasuk fenitoin, CBZ,


radikal oksigen bebas, sitokin, dan obat- rifampisin, menurunkan konsentrasi T4
obatan dapat berkontribusi pada total dengan mempercepat
penghambatan 5’-monodeiodinasi. pembersihannya.

Economidou F, Douka E, Tzanela M, Orfanos S, Kotanidou A. Thyroid Function in Critical Illness. Springer Science. 2015 : 91-104 27
Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

• Sintesis TSH relatif stabil dan dikendalikan oleh hormon tiroid, neuropeptida,
dan neurotransmiter.
• TRH adalah faktor perangsang utama sintesis TSH, dan efeknya ditingkatkan
oleh katekolamin.
• Somatostatin dan dopamin adalah faktor penghambat utama sintesis TSH.

Pada NTIs, kadar TSH biasanya dalam kisaran normal dan hanya pada
penyakit yang berkelanjutan didapatkan menurun.

Economidou F, Douka E, Tzanela M, Orfanos S, Kotanidou A. Thyroid Function in Critical Illness. Springer Science. 2015 : 91-104 28
Perubahan Hormon Tiroid Berdasarkan Derajat
Keparahan pada NTIs
Derajat Penyakit TSH Total T3 Free T4 Reverse T3 Penyebab

Ringan Normal Sedikit Normal Sedikit Penurunan D1, D2


menurun meningkat

Sedang Normal atau Menurun Normal, Meningkat Penurunan D1, D2


sedikit sedikit dan peningkatan
menurun meningkat/ D3
menurun
Berat Menurun Menurun Sedikit Sedikit Penurunan D1, D2,
menurun meningkat dan peningkatan
D3
Penyembuhan Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit Tidak diketahui
meningkat menurun menurun meningkat

Burman DK, Lima GC. Reverse T3 or preverse T3? still puzzling after 40 Years. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2018; 86(6): 450-55.
Cooper DS, Ladenson PW. The Thyroid Gland in Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology 10 th edition. McGraw-Hill Education. 2018 : 171-205
29
Pengobatan pada Pasien NTIs
Konsensus Terkait NTIs Pasien NTIs berada dalam keadaan eutiroid, sehingga pengobatan dengan hormon tiroid tidak diperlukan

Bukti yang Kurang Belum ada bukti yang jelas apakah substitusi hormon tiroid, T 4 atau T3 yang diberikan dari luar akan mampu
diambil serta di metabolisme oleh jaringan pada keadaan ini

Brent dan Hersman, 1986 Dalam suatu RCT mendapatkan pemberian T4 dan T3 dalam dosis farmakologis tidak menunjukkan hasil
pengobatan yang baik

Acker et al, 2000 Penelitian pada pasien GGA yang mendapatkan terapi tiroksin yang menunjukkan peningkatan angka
mortalitas.

Pengobatan Utama Penggantian hormon tiroid tidak diperlukan pada NTIS. Manajemen penyakit medis yang mendasari adalah
fokus utama dalam tatalaksana, pemantauan fungsi tiroid secara berkala harus dilakukan selama pasien
berada di rumah sakit

Economidou F, Douka E, Tzanela M, Orfanos S, Kotanidou A. Thyroid function in critical illness. Springer Science. 2015 : 91-104. Aytug S. Euthyrod Sick Syndrome. Medscape. 2018; Soetedjo Mulyani NN. Nonthyroidal illness (NTIs).
Majalah Kedokteran Bandung. 2009; 41(3): 118-123. 30
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
KERANGKA
KONSEPTUAL

32
HIPOTESIS PENELITIAN

1. Terdapat korelasi negatif antara IL-6 dengan kadar TSH pada pasien
sakit kritis.
2. Terdapat korelasi negatif antara IL-6 dengan kadar T3 pada pasien
sakit kritis.
3. Terdapat korelasi negatif antara IL-6 dengan kadar T4 pada pasien
sakit kritis.
4. Terdapat korelasi positif antara IL-6 dengan kadar reverse T3 pada
pasien sakit kritis.

33
BAB 4
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian Tempat dan Waktu

• Penelitian dilakukan di ruang


Penelitian ini adalah suatu penelitian
rawatan HCU dan bangsal Ilmu
observasional analitik dengan
Penyakit Dalam RSUP Dr. M.
pendekatan cross-sectional, yaitu
Djamil Padang
variable dependen dan independen
• Penelitian dilakukan selama 6
yang diperiksa secara bersamaan
bulan.

35
Jadwal Penelitian

Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI


Persiapan X X X
Pengumpulan X X X
data
Analisa data X X
Penulisan X X
Hasil

36
Populasi dan Sampel

POPULASI
Pasien sakit kritis yang di rawat di high care unit (HCU) dan
bangsal Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang.

SAMPEL
Sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi.

37
Kriteria Inklusi Kriteria Eklusi

1. Pasien usia ≥18 tahun sampai usia


 70 tahun.
1. Pasien dengan riwayat penyakit tiroid
2. Pasien bersedia mengikuti 2. Pasien yang sedang hamil dan
penelitian. menyusui.
3. Pasien sakit kritis. 3. Pasien yang mendapat terapi steroid
dosis tinggi, dopamin dan obat lain
Pasien sakit kritis dengan salah satu dari seperti rifampisin, amiodaron,
diagnosis berikut : Sepsis, KAD, Respiratory ketokonazole dan antiepilepsi.
Disease disertai gagal napas, CHF NYHA fc III-
4. Pasien dengan renal failure.
IV, PJK, Keganasan, Sirosis hepatis Child Pugh
Score B dan C atau dalam kondisi acute on
chronic liver failure.

38
Estimasi Besar Sampel Keterangan :

• n : Besar sampel penelitian


• Zα : Tingkat kemaknaan (α = 0,05,
Zα = 1,960)
Pemilihan sampel dipilih secara consecutive • Zβ : Power penelitian (β=0,2,
sampling. Besar sampel ditetapkan dengan Zβ=0,842)
rumus : • r : Perkiraan koefisien relatif (0,5)
• ln : Nilai yang didapatkan dari tabel ln
yang besarnya tergantung nilai r Nilai
In 3 (r = 0,5) adalah 1,0986

Jumlah sampel minimal sebesar 29,02


orang dan dibulatkan menjadi 30 orang.

39
VARIABEL

VARIABEL BEBAS
Kadar IL-6

VARIABEL TERIKAT
Kadar TSH, T3, T4 dan reverse T3

40
DEFINISI OPERASIONAL

• Sakit kritis adalah disfungsi organ akut yang mengancam jiwa dan
membutuhkan dukungan fungsi organ vital segera untuk mencegah
kematian (dengan menilai airway, RR, SaO2, HR, BP, perfusion, conscious
level, temp dan blood glucose) terdiri dari pasien sepsis, KAD, respiratory
diseases disertai gagal nafas, CHF NYHA fc III-IV, PJK, keganasan dan
SH dengan Child Pugh Score B dan C atau dalam kondisi acute on chronic
liver failure.
• Interleukin-6 adalah sitokin protein plasma yang merupakan salah satu
mediator inflamasi, diperiksa dengan metode ELISA dinyatakan dalam
satuan pg/ml. Nilai normal <7 pg/ml.

41
DEFINISI OPERASIONAL

• Reverse T3 (rT3) adalah hormon tiroid yang tidak aktif secara metabolik, secara
struktur mirip dengan T3, diperiksa menggunakan metode ELISA. Nilai normal <250
pg/ml (10-24 ng/dL pada usia >16 tahun).
• Tiroksin (T4) adalah hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid, T4 total ditemukan dalam
bentuk tidak terikat pada protein, diperiksa dengan menggunakan metode ELFA. Nilai
normal 70-150 nmol/L.
• Triiodotironin (T3) adalah hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid, T3 total ditemukan
dalam bentuk terikat pada protein, diperiksa dengan menggunakan metode ELFA. Nilai
normal 1,3-2,7 nmol/L.
• Thyroid Stimulating Hormone (TSH) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
pituitari berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid,
diperiksa dengan metode ELFA. Nilai normal 0,47-5,01uIU/ml.
42
DEFINISI OPERASIONAL

• Non-thyroidal Illness (NTIs) adalah suatu kelainan tes fungsi tiroid pada pasien
dengan penyakit sistemik nontiroid, ditandai dengan kadar T3 yang rendah, rT3
meningkat dengan kadar T4 dan TSH bisa normal atau rendah.
• Sepsis adalah sindrom penyakit akibat infeksi yang mengancam jiwa yang
ditandai dengan gangguan fungsi organ akibat regulasi respon tubuh yang
terganggu, diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya 2 dari 3 parameter sepsis
berdasarkan skor qSOFA.
• Pasien ketoasidosis diabetikum (KAD) adalah komplikasi akut diabetes pada
pasien DM tipe 1 dan tipe 2, ditandai dengan hiperglikemia (GD >250 mg/dl),
ketonemia dan atau ketonuria, serta asidosis metabolik dengan beragam derajat
(pH <7,35 dianggap ambang daya asidosis).

43
DEFINISI OPERASIONAL

• Pasien dengan Respiratory Diseases adalah pasien dengan COPD eksaserbasi atau
pasien TB paru atau pasien pneumonia dalam kondisi gagal nafas baik tipe 1
maupun 2.
• Pasien dengan Congestive Heart Failure adalah pasien yang pernah didiagnosis
CHF oleh dokter atau saat pemeriksaan memenuhi minimal 1 kriteria mayor dan 2
kriteria minor Framingham dan berdasarkan kapasitas fungsional (NYHA)
termasuk kelas III dan IV.
• Pasien dengan Renal Failure adalah pasien dengan end stage renal disease
(ESRD) merupakan pasien yang pernah didiagnosis sebelumnya oleh dokter atau
saat pemeriksaan memenuhi kategori GFR <15 ml/menit/1,73m2.

44
DEFINISI OPERASIONAL

• Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner adalah pasien yang sudah didiagnosis
menderita penyakit jantung koroner oleh dokter atau terdapat pemeriksaan EKG
dengan adanya T inversi/ ST segmen depresi/ ST segmen elevasi, atau adanya
keluhan nyeri dada yang khas angina saat pemeriksaan.
• Pasien keganasan adalah pasien yang didiagnosis kanker ganas atau pernah
didiagnosis oleh dokter, saat ini dalam kondisi mengancam nyawa atau
memerlukan perawatan intensif ditandai dengan pertumbuhan dan penyebaran sel-
sel ganas yang tidak terkendali dan invasi jaringan, termasuk jenis kanker
karsinoma, melanoma, leukemia, limfoma dan sarkoma.

45
DEFINISI OPERASIONAL

• Pasien sirosis hepatis adalah pasien yang pernah didiagnosis sirosis hepatis atau
terpenuhinya 5 dari 7 kriteria soebandiri soebandono dengan Child Pugh Score B
dan C atau saat ini dalam kondisi acute on chronic liver failure menggunakan
CLIF-C skor.
• Pasien dengan riwayat penyakit tiroid adalah pasien yang pernah didiagnosis
hipertiroidisme, hipotiroidisme, tumor tiroid, tiroiditis, penyait gondok atau yang
sedang mendapatkan terapi hormon tiroid.
• Pasien yang mendapat steroid tinggi adalah pasien yang mendapat prednison
dengan dosis tinggi (>30 mg, tapi <100 mg), dosis sangat tinggi (>100 mg
prednison) dan pulse terapi (prednisone >250 mg), atau yang setara dalam satu
hari.

46
PROSEDUR PENELITIAN

• Dilakukan pencatatan data dasar, meliputi umur, jenis kelamin, pem.


•• Penelitian
Kemudian dimulai
sebanyak
elektrokardiografi, setelah
3 ml
pem. mendapatkan
dimasukkan
radiologi surat keterangan
ke dalam
dan pem. tabung
laboratorium.lolos kajikuning
tutup etik (Ethical
yang
•Clerance)
berisi gel separator
Dilakukan pengambilan(serum
darahseparator tube) untuk
vena sebanyak pemeriksaan TSH,
6 ml menggunakan spuit T T4
103, cc
• Penelitian
dengan dilakukan
jarumRSUP
dilaboratorium pada
Dr.pasien
ukuran sakitdan
23Gx1,25
M. Djamil kritis
inch yang di
dengan
sisanya rawat
untuk di HCU: dan
prosedur
pemeriksaan bangsal
dilakukan
IL-6, dan
Ilmu Penyakit
pemasangan
reverse T3 diDalam
torniketRSUP Dr.biomedik.
2-3 inci
laboratorium M.
di Djamil Padang.
atas lokasi
Darah pungsi
disimpanvena,
dandesinfeksi lokasi
dibawa dengan
• Dilakukan
pungsibox pendataan
secara sirkuler penyakit dasar pada pasien yang memenuhi kriteria
cooler dengan suhudengan
2-8 oC. alkohol 70%, jarum ditusukkan dengan sudut
• inklusi
o dan ekslusi untuk sakit kritis oleh peneliti dan dikonsulkan kepada
15-30
Dan terhadapanalisis
dilakukan permukaan kulit
statistik ke arahdata
terhadap proksimal, aspirasi
yang telah ada. secara perlahan,
Dokter penanggung
torniket dilepaskan,jawab sehingga
letakkan kapasdidapatkan sampel.
kering di lokasi pungsi dan jarum di tarik
• Dilakukan
perlahan informed consent dan kesediaan pasien untuk mengikuti penelitian

47
KERANGKA
PENELITIAN

48
ANALISIS DATA

• Dilakukan analisis deskriptif terhadap


• Dinyatakan dalam koefisien korelasi
data dasar
Pearson bila data terdistribusi normal,
• Data yang bersifat numerik
jika tidak maka dilakukan uji
ditampilkan dalam bentuk rerata dan
korelasi spearman.
standar deviasi
• Arah korelasi positif menunjukkan
• Pada data numerik dilakukan uji
semakin besar nilai variabel bebas
normalitas menggunakan uji Saphiro-
semakin besar pula nilai variabel
Wilk
terikat.
• Dilakukan analisa korelasi kadar IL-6
• Data diolah secara komputerisasi.
dan kadar TSH, T3, T4 dan reverse T3
pada pasien sakit kritis.
49
ETIKA PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan setelah mendapat kelayakan etik dari
komite etik penelitian.

Subjek yang memenuhi kriteria inklusi diberikan penjelasan tentang


tujuan penelitian.

Setelah subjek memahaminya dan setuju, diminta mengisi dan


menandatangani surat persetujuan untuk penelitian.

Seluruh biaya penelitian dan biaya lain yang ditimbulkan akibat penelitian
diusahakan dibiayai oleh penelitian dosen Prof. Dr. dr. Eva Decroli, SpPD-
KEMD, FINASIM di tingkat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas .

50
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Dasar Penelitian
Karakteristik n (%) Mean (SD)
Jenis Kelamin    
Laki-laki 17 (56,7%)
Perempuan 13 (43,3%)
Umur   57,23 (11,881)
18-35 2 (6,7%)
36-55 9 (30%)
56-70 19 (63,3%)

Diagnosis    
Sepsis (Pneumonia) + Keganasan 7 (23,3%)
Sepsis (Pneumonia) 6 (20%)
Sepsis (Pneumonia) + Respiratory Failure 3 (10%)
Sepsis (Pneumonia) + Sirosis Hepatis  3 (10%)
Sirosis Hepatis dengan komplikasi 3 (10%)
Sepsis (Ulkus diabetik) 2 (6,7%)
KAD 2 (6,7%)
Sepsis (Cholangitis) 1 (3,3%)
Acute Decompensated Heart Failure 1 (3,3%)
Sepsis (Skin abscess) 1 (3,3%)
Sepsis (Pneumonia) + Respiratory Failure + PJK (NSTEMI) 1 (3,3%)
52
Rerata Kadar IL-6 pada Pasien Sakit Kritis

Variabel n Mean (SD)

IL-6 30 37,457 (24,70)

Nilai normal <7 pg/ml.

53
Rerata kadar TSH, T3, T4 dan RT3 pada Pasien Sakit Kritis

Variabel n Mean (SD)


TSH 30 1,19 (1,12)
T3 30 0,486 (0,30)
T4 30 60,87 (27,19)
Reverse T 3
30 181,84 (72,10)
Nilai normal : TSH 0,47-5,01uIU/ml, T3 1,3-2,7 nmol/L, T4
70-150 nmol/L, RT3 10-24 ng/dL

54
Distribusi Hormon Tiroid pada Penelitian

TSH ↓33,33% T3 ↓96,67% T4 ↓ 63,33% RT3 ↑100%

55
Angka
Gambaran Kejadian
Kombinasi NTIs pada
Hormon Penelitian
Tiroid pada Penelitian
Variabel n (%)
TSH, T3 dan T4 normal, rT3 di atas normal 0 (0%)
TSH, T3, T4 dan rT3 normal 0 (0%)
TSH normal, T3, T4 di bawah normal, rT3 di atas normal 14 (46,7%)
TSH normal, T3, T4 di bawah normal, rT3 normal 0 (0%)
TSH normal, T3 di bawah normal, T4 normal, rT3 di atas normal
13,3% 6 (20%)

16,7%
TSH normal, T3 di bawah normal, T4 normal, rT3 normal
TSH, T normal, T di bawah normal, rT di atas normal
• TSH, T3 ↓ 0 (0%)
0 (0%)
3 4 3 • T4 N
TSH, T normal, T di20% • TSH, T3,
3 4bawah normal, rT normal
3

T4 ↓
TSH, T dan T di bawah normal, rT di atas normal
• RT3 ↑ 96,67%
0 (0%)
5 (16,7%)
46,7%
3 4 3

3 4
• TSH N
TSH, T dan T di bawah normal, rT normal • RT3 ↑
3 0 (0%)
• T3T↓4 normal, rT3 di atas normal
TSH, T di bawah normal, 4 (13,3%)
• TSH N 3 • T4TN
TSH, T3 di bawah normal, 4 normal, rT3 normal 0 (0%)
• T3, T4 ↓ • RT3
TSH di bawah normal, ↑ T4 di bawah normal, rT3 di atas normal
T3 normal, 0 (0%)
• RT3 ↑
TSH di bawah normal, T3 normal, T4 di bawah normal, rT3 normal 0 (0%)
TSH di bawah normal, T3, T4 normal, rT3 di atas normal 1 (3,3%)
TSH di bawah normal, T3, T4 normal, rT3 normal 0 (0%)
56
Derajat Keparahan NTIs Berdasarkan Kadar Hormon Tiroid

Derajat TSH T3 T4 RT3 Presentase


Penyakit
Ringan Normal Sedikit Normal Sedikit 20,7%
menurun meningkat
Sedang Normal Menurun Normal, Meningkat 62,1%
atau sedikit sedikit
menurun menurun

Berat Menurun Menurun Sedikit Meningkat 17,2%


menurun

57
Korelasi antara Kadar IL-6 dengan Kadar TSH

58
Korelasi antara Kadar IL-6 dengan Kadar T3

59
Korelasi antara Kadar IL-6 dengan Kadar T4

60
Korelasi antara Kadar IL-6 dengan Kadar RT3

61
BAB 6
PEMBAHASAN
Karakteristik Jenis Kelamin
Hasil Penelitian Modra et al (2021)
• JK laki-laki lebih banyak dari • 43,1% dari populasi pasien di ICU
perempuan  laki-laki sebanyak 17 adalah perempuan dan memiliki tingkat
orang (56,7%) dan perempuan 13 keparahan penyakit yang lebih berat.
orang (43,3%).

Hollinger et al (2019) Bashir et al (2023)


• 1/3 populasi sakit kritis merupakan • laki-laki 67,8% lebih banyak dirawat di
perempuan yang memiliki karakteristik ICU.
demografi, presentasi klinis, tingkat
keparahan dan risiko kematian yang
sama dengan laki-laki 1 tahun setelah
masuk ICU.

Hollinger A, Gayat E, Feliot E, Durnteau J, Fournier MC, Leone M, et al. Gender and survival of critically ill patients: results from the FROG-ICU study. Annals of Intensive Care. 2019; 43. Modra L, Higgins A, Vithanage R,
Abeygunawardana V, Bailey M, Bellomo R. Sex differences in illness severity and mortality among adult ontensive care patient; A systematic review and meta-analysis. Journal of Critical Care. 2021; 65: 116-23. Bashir MA, Osman MM,
Mohamed NH, Hilowle AI, Ahmed AH, Osman AA, et al. ICU-managed patients’ epidemiology, characteristics, and outcomes: a retrospective single-center study. Anesthesiology Research and Practice. 2023: 1-9.
63
Karakteristik Usia

Hasil Penelitian Wang et al (2020)

• Rerata umur subjek penelitian adalah


• Rerata umur pasien sakit kritis 61,6 (17,9)
57,23 (11,881) tahun. tahun (rerata umur pasien non-sepsis 60,9
• Kelompok umur terbanyak adalah 56-70
(18) tahun dan sepsis 62,5 (17,8) tahun).
tahun (63,3%).
Abu-Humaidan et al (2021)
Peigne V et al (2016)
• Rerata umur adalah 59,9 (16,3) tahun.
• Rerata umur pasien di ICU adalah 58,3
(18,2) tahun.
Rosanti et al (2022)
• Mayoritas pasien sakit kritis di HCU-ICU
berusia 56-65 tahun.
Peigne V, Somme D, Guerot E, Lenain E, Chatellier G, Fagon YJ, Jean SO. Treatment intensity, age and outcome in medical ICU patients : results of a French administrative database. Annals of Intensive Care. 2016; 6(7). Wang M, Jiang L,
Zhu B, Li W, Du B, Kang Y, et al. The prevalence, risk factors, and outcomes of sepsis in critically ill patients in China : a multicenter prospective cohort study. Intensive Care Medicine and Anesthesiology. 2020; 7. Abu-Humaidan AHA, 64
Ahmad MF, Al-Binni AM, Hani BA, Abeeleh AM. Characteristics of adults sepsis patients in the intensive care units in a tertiary hospital in Jordan: an observasional study. Critical Care Research and Practice. 2021: 1-8. Chavanda RS. Mane
Karakteristik Diagnosis Sakit Kritis
Hasil Penelitian Penelitian oleh Lydia et al (2018)
• Sepsis yaitu 80% (penyebab pneumonia • mengenai faktor yang berhubungan dengan
66,67%, ulkus diabetic 6,7%, cholangitis mortalitas pasien AKI di ICU  sepsis
3,3%, skin abscess 3,3%). Non sepsis 20% pada 60,89% pasien.
yaitu sirosis hepatis dengan komplikasi
10%, KAD 6,7% dan ADHF 3,3%. Penelitian oleh Tesema et al (2021)
• diagnosis paling banyak : infark miokard
Penelitian oleh Nawaz et al (2020) 19%, CHF 11,1%, ARDS 8,9%, syok sepsis
7,3% dan KAD 5,6%.
• diagnosis paling banyak di ICU : sepsis
(88%), gagal nafas (88%) dan gagal
jantung (55%).

Nawaz AF, Deo N, Surani S, Maynard W, Gibbs LM, Kashyap R, et al. Critical care practices in the world : results of the global intensive care unit need assessment survey 2020. World J Crit Care Med. 2022; 11(3): 169-77. Lydia A,
Rebecca VR, Sedono R, Mansjoer A. Factors associated with mortality of intensive care unit patients with acute kidney injury at cipto mangunkusumo national central general hospital. Acta Med Indones-Indones J Intern Med. 2019;
51(4): 324-30. Tesema GH, Lema FG, Mesfin N, Fentie YD, Arefayne RN. Patters of admission and clinical outcomes among patients admitted to medical intensive care unit of a teaching and referral hospital Northwest Ethiopia. Glob
Adv Health Med. 2021; 10.
65
Kadar IL-6 pada Pasien Sakit Kritis

Hasil Penelitian Vivas et al (2019)


• rerata kadar IL-6 pasien sakit kritis adalah • rerata kadar IL-6 pada pasien sepsis adalah 60 pg/ml
37,457 (24,70) pg/ml dengan median 35,257 dan syok sepsis 70 pg/ml dan menunjukkan
penurunan setelah 48 jam farmakoterapi menjadi 7
(6,776-114,358) pg/ml.
pg/ml dan 50 pg/ml.
Guirao et al (2020)
• kadar IL-6 yang >35 pg/ml dikaitkan dengan Uysal et al (2020)
peningkatan risiko mortalitas, kebutuhan • rerata kadar IL-6 pada pasien hiperglikemia di ICU
ventilasi mekanis, dan tingkat keparahan dengan KAD 41,89 pg/ml dan Non-KAD 30,58
pneumonia yang disebabkan SARS-CoV-2. pg/ml.
Mavrogenis et al (2021)
• rerata kadar IL-6 pada AHF hari 1 adalah 11,1 pg/ml
dan menurun menjadi 10,1 pg/mL hari ke-7.

Guirao JJ, Cabrera MC, Jimenez N, Rincon L, Urra MJ. High serum IL-6 values increase the risk of mortality and the severity of pneumonia in patients diagnosed with COVID-19. Mol Immunol. 2020; 128: 64-8. Vivas CM, Guerrero
VFH, Tascon JA, Aguirre VA. Plasma interleukin-6 levels correlate with survival in patients with bacterial sepsis and septic shock. Interventional Medicine and Applied Science. 2019; 11(4): 224-230. Uysal E, Acar AY, Celik R,
Nasuhbeyoglu N. Plasma interleukin-6 levels may be associated with the length of stay time of adult hyperglycemic patients in an intensive care unit. Acta Endocrinol. 2020; 16(3): 311-15. Mavrogenis MG, Tromp J, Mentz JR, O’connor
MC, Metra M, Ponikowski P, et al. The additive prognostic value of serial plasma interleukin-6 levels over changes in brain natriuretic peptide in patients with acute heart failure. Journal of Cardiac Failure. 2021; 27(7): 808-11.
66
Kadar TSH, T3, T4 dan Reverse T3 pada Pasien Sakit Kritis

Hasil Penelitian Wismandari et al et


Peeters (2014)
al (2006)
rerata kadar hormon didapatkan : rerata
pasien yangkadar
dirawat di hormon
ICU lebih daritiroid
5 hari, saat
TSH adalah 1,19 (1,12) uIU/ml didiagnosis
dibandingkan sepsis : penyintas dan non-
kelompok
T3 adalah 0,486 (0,30) nmol/L TSHs 0,86 mIU/L hasil pemeriksaan pada hari
penyintas didapatkan
pertama
T3 total: 0,49 ng/mL
T4 adalah 60,87 (27,19) nmol/L TSH 0,5 uIU/ml dan 0,39 uIU/ml (0,4-4,4 uIU/ml)
Reverse T3 adalah 181,84 (72,10) ng/dL. T4 total 4.89 mcg/dL, fT3 1,19 pg/ml
T3 63,0 ng/dL dan 57,8 ng/dL (92,8-162,9 ng/dL)
fT4 1,12mcg/dL
T4 4,62 ng/dLdan 4,37 mcg/dL (4,51-9,95
Dari
mcg/dL)total sampel penelitian terdapat 23
pasien
RT3 38,3yang
ng/dLmengalami perburukan
dan 55,2 ng/dL klinis
(9,1-22,1 ng/dL)
dan 17 pasien tanpa perburukan dengan
kadar T3 yang lebih rendah pada
kelompok dengan perburukan klinis.

Wismandari. Triidotironin sebagai predictor perburukan klinis pada pasien sepsis Tesis. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. Peeters PR, Wouters JP, Toor vH, Kaptein E, Visser JT,
Berghe den VG. Serum 3,3’,5’-triiodothyronine (rT 3) and 3,5,3’-triiodothyronine/ rT3 are prognostic markers in critically ill patietnt and are associated with postmortem tissue deiodinase activities. The
Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. 2005; 90(8): 4559-65.
67
Distribusi Hormon Tiroid

Hasil Penelitian Krishna et al (2020)


didapatkan kadar TSH di bawah normal kadar TSH menurun pada 8% pasien dan
33,33%, kadar T3 di bawah normal 96,67%, meningkat pada 3% pasien, T3 menurun pada
kadar T4 di bawah normal 56,67% dan 69% pasien dan T4 menurun pada 11% pasien
kadar reverse T3 di atas normal 100%.

Silveira et al (2021)
rT3 meningkat pada 71,1% kasus, T3 menurun
pada 11,6% kasus, fT3 menurun pada 39,7%
kasus, T4 menurun pada 12,5% kasus, fT4
menurun pada 8,8% kasus dan TSH menurun
pada 13,3% kasus
Krishna A, Yakoobali NM, Prabhakaran PS. Study of proportion and pattersn of sick euthyroid syndrome in patients with sepsis in intensive care unit of a tertiary care hospital in south korea. J Evid Based Med Health; 7(51): 3094-98.
Silveira da DGC, Vasconcelos de PJF, Moura BE, Silveira da TGB, Amorim FPF, Shintaku SL. Thyroid function, reverse triiodothyronine, and mortality in critically ill clinical patients. Indian Journal of Critical Care Medicine. 2021;
25(10): 1161-66.Vidart J, Jaskulski P, Kunzler LA, Marschner AR, Silva da AFA, Wajner MS. Non-thyroidal illness syndrome predicts outcome in adult critically ill patients: a systematic review and meta-analysis. Bioscientifica. 2022;
11(2).
68
Angka Kejadian Non-Thyroidal Illness Syndrome
Hasil Penelitian Krishna et al (2020)
Angka kejadian NTIs  96,67%, dengan didapatkan gambaran paling umum dari NTIs
gambaran kombinasi hormon : adalah :
- kadar ↓ T3, T4 &↑ rT3 pada 14 orang (46,7%) • kadar ↓ T3 dengan T4 dan TSH normal  54%
- kadar ↓ T3 & ↑ rT3 pada 6 orang (20%) • Kadar ↓ T3, T4 dan TSH normal  6%
- kadar ↓ TSH, T3, T4 & ↑ rT3 pada 5 orang • Kadar ↓ T3, T4 dan TSH  5%
(16,67%) • Sedangkan angka kejadian NTIs pada pasien
- kadar ↓ TSH, T3 &↑ rT3 pada 4 orang (13,3%). sepsis  71%

Vidart et al (2022)  prevalensi NTIs 58%


Wismandari et al (2014)
Chavanda et al (2020)  angka kejadian
didapatkan angka kejadian NTIs pada pasien NTIs di ICU adalah 80%
sepsis 100%.

Wismandari. Triidotironin sebagai predictor perburukan klinis pada pasien sepsis Tesis. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. Krishna A, Yakoobali NM, Prabhakaran PS. Study of proportion and pattersn of sick
euthyroid syndrome in patients with sepsis in intensive care unit of a tertiary care hospital in south korea. J Evid Based Med Health; 7(51): 3094-98. Vidart J, Jaskulski P, Kunzler LA, Marschner AR, Silva da AFA, Wajner MS. Non-
thyroidal illness syndrome predicts outcome in adult critically ill patients: a systematic review and meta-analysis. Bioscientifica. 2022; 11(2). Chavanda RS. Mane RR. Correlation of thyroid hormones in the prognosis of critically ill
patients. Siriraj Medical Journal. 2021; 73(3): 161-66. 69
Derajat Keparahan NTIs Berdasarkan Kadar Hormon Tiroid

Hasil Penelitian
Derajat penyakit ringan (TSH N, T3 ↓ , T4 N, rT3 ↑)  20,7% kasus
Derajat penyakit sedang (TSH N/↓, T3 ↓, T4 N/↓, rT3 ↑ )  62,1% kasus
Derajat penyakit berat (TSH, T3 dan T4 ↓, rT3 ↑)  17,2% kasus

T3 ↓, rT3 • Paling umum dan paling awal


• Derajat ringan dari NTIs

↑ • RT3 adalah penanda sensitif

TSH, T4 ↓
• Derajat penyakit lebih berat
• Peningkatan mortalitas

Silveira da DGC, Vasconcelos de PJF, Moura BE, Silveira da TGB, Amorim FPF, Shintaku SL. Thyroid function, reverse triiodothyronine, and mortality in critically ill clinical patients. Indian Journal of Critical Care Medicine.
2021; 25(10): 1161-66. Cooper DS, Ladenson PW. The thyroid gland in Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology 10th edition. McGraw-Hill Education. 2018: 171-205.
70
Penyebab Perubahan Kadar Hormon Tiroid pada Sakit Kritis

Kadar T3 yang rendah dan rT3 yang tinggi  disebabkan peningkatan


deiodinasi T4 menjadi rT3 dibandingkan menjadi T3 dan peningkatan
katabolisme T3 menjadi T2.

Ketika derajat keparahan/ durasi penyakit meningkat  Penurunan kadar


T4 dan TSH.

Perubahan fungsi tiroid selama penyakit kritis bersifat protektif, namun dapat
menjadi campuran kompleks adaptasi fisiologis dan respons patologis pada penyakit
akut.

Krishna A, Yakoobali NM, Prabhakaran PS. Study of proportion and pattersn of sick euthyroid syndrome in patients with sepsis in intensive care unit of a tertiary care hospital in south korea. J Evid Based
Med Health; 7(51): 3094-98. 71
Pengukuran Kadar RT3 pada Sakit Kritis

• Penelitian dengan pengukuran kadar rT3 pada pasien sakit kritis saat ini masih
terbatas, hal ini disebabkan analisis kadar rT3 dalam penatalaksanaan NTIs
masih kontroversial.

Manfaat potensial dari analisis kadar rT3

- Untuk mendiagnosis NTIs


- Mendeteksi pasien yang apabila diberikan penggantian h. tiroid dapat
memberikan manfaat, karena diagnosis hipotiroidisme dapat menjadi bias
karena NTIs atau NTIs secara langsung mendapat manfaat dari pemberian
h. tiroid sebagai terapi tambahan.

Halsall JD, Oddy S. Clinical and laboratory aspects of 3,3’,5’-triiodothyronine (reverse T 3). Annals of Clinical Biochemistry. 2021; 58(1): 29-37.
72
Korelasi antara Kadar IL-6 dengan Kadar TSH, T3, T4 dan RT3

Hasil Penelitian

Korelasi negatif antara IL-6 dengan TSH pada pasien sakit kritis (p <0,05 dan r = -
0,319). Kadar IL-6 memberikan pengaruh sebesar 10% terhadap TSH (r2 = 0,102).

Korelasi negatif antara IL-6 dengan T3 pada pasien sakit kritis (p <0,05 dan r = -0,6).
Kadar IL-6 memberikan pengaruh sebesar 36% terhadap T3 (r2 = -0,36 ).

Korelasi negatif antara IL-6 dengan T4 pada pasien sakit kritis (p <0,05 dan r = -
0,302). Kadar IL-6 memberikan pengaruh sebesar 9% terhadap T4 (r2 = 0,09 ).

Korelasi positif antara IL-6 dengan RT3 pada pasien sakit kritis (p <0,05 dan r =
0,944). Kadar IL-6 memberikan pengaruh sebesar 89% terhadap RT3 (r2 = 0,89).

73
Penelitian Korelasi antara Kadar IL-6 dengan Kadar TSH, T3, T4 dan
Reverse T3
Davies et al (1996) Abo-Zenah et al (2008)
Didapatkan korelasi negatif antara kadar T3 dan Didapatkan korelasi negatif yang signifikan antara
IL-6 (r = -0,219, p <0,001) dan kadar T4 dan IL-6 IL-6 dan T3 (r = -0,620, p <0,0001) dan antara IL-6
(r = -0,32, p = 0,32 tetapi tidak terdapat korelasi dan T4 (r = -0,267, p <0,001).
antara TSH dan IL-6 (r = -0,075, p = 0,22).

E Castilla
Quispe Aetetalal(2022)
(2016)
Didapatkan
Penelitian iniIL-6 dan IL-10 memiliki
mengkorelasikan korelasi
respons negatif
tiroid yangsitokin
dengan signifikan
pro dengan albumin (p =
dan antiinflamasi 0,001)
pada dan
pasien
fT 3 (p ⩽0,05),
COVID-19 sedangkan
yang albumin rendah
kritis, didapatkan tidakmemiliki korelasi
ada korelasi langsung
yang dengan
signifikan fT3 (p
antara <0,05).
TSH, fT3,Kadar IL-
fT4 dan
6sitokin
dan IL-10 yangsaat
inflamasi tinggi bersamaan
masuk ICU. dengan albumin dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat
keparahan penyakit dan memprediksi kematian pada pasien yang sakit kritis.

E Quispe A, Li MX, Yi H. Comparison and relationship of thyroid hormon, IL-6, IL-1 and albumin as mortality predictors in case-mix critically ill patient. Cytokine. 2016; 81: 94-100. Davies HP, Black GE, Sheppard CM, Franklyn
AJ. Relation between serum interleukin-6 and thyroid hormone concentrations in 270 hospital inpatients with non-thyroidal illness. Clin Endocrinol (Oxf). 1996; 44(2): 199-205. Abo-Zenah AH, Shoeb AS, Sabry AA, Ismail AH.
Relating circulating thyroid hormone concentrations to serum interleukins-6 and -10 in association with non-thyroidal illnesses including chronic renal insufficiency. BMC Endocrine Disorders. 2008; 8(1): 2008. Castila FA, Vizoso 74
Korelasi antara Kadar IL-6 dengan Kadar TSH, T3, T4 dan RT3

• Sitokin
Korelasiseperti
lemahIL-1, TNF-α,
antara IL-6IL-6 dan IL-8
dengan TSH diproduksi sebagai respon
dan T4, korelasi imun awal
kuat dengan yang
T3, tidak
disebabkan olehhubungan
mengecualikan penyakit sebab-akibat
sistemik, trauma,
antarakeracunan
sitokin. atau luka bakar tetapi hanya IL-6
• yang
Namun diproduksi dalam
didapatkan jumlahpositif
korelasi besar sangat
yang memungkinkan
kuat antara IL-6efekdan
pletoriknya
rT3 (r =terlibat
0,944)
dalam beberapa ini
pada penelitian perubahan neuroendokrin.
yang secara statistik menunjukkan bahwa IL-6 terkait dengan
NTIs.

Mengurangi
GSH untuk ↓ produksi T3
Stres
Mengham-bat D1 dan D2 dan
oksidatif yang
aktivitas D1 ↑ ROS seluler dan memperce-
diinduksi oleh
& D2 endogen meningkat- pat inaktivasi
IL-6
kan aktivitas T4  rT3.
D3

E Quispe A, Li MX, Yi H. Comparison and relationship of thyroid hormon, IL-6, IL-1 and albumin as mortality predictors in case-mix critically ill patient. Cytokine. 2016; 81: 94-100. Wajner MS, Larsen RP, Maia LA. IL-6 promotes
nonthyroidal illness syndrome by blocking thyroxine activation while promoting thyroid hormone inactivation in human cells. J Clin Invest. 2011; 121 (5): 1834-45.
75
KETERBATASAN PENELITIAN

• Penelitian ini dilakukan pada pasien sakit kritis, dimana pengambilan sampel
dilakukan segera dalam waktu 24 jam, namun onset penyakit dasar tidak dapat
diketahui secara pasti serta tidak dilakukannya evaluasi ulang pada kadar hormon
tiroid setelah dilakukan pengambilan sampel awal, sehingga pola perubahan
hormon tiroid pada pasien sakit kritis tidak dapat dievaluasi.
• Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari perubahan kadar hormon tiroid pada
pasien sakit kritis, akan lebih baik jika hormon endokrin lain seperti kortisol juga
dapat diukur sehingga respons endokrin terhadap penyakit kritis dapat dievaluasi.

76
BAB 7
PENUTUP
KESIMPULAN

5. Terdapat
1. korelasi
Rerata kadar IL-6negatif lemahsakit
pada pasien bermakna antara 37,457
kritis adalah IL-6 dengan
(24,70)kadar
pg/ml.TSH
pada
2. pasienkadar
Rerata sakit kritis.
TSH, T3, T4 dan RT3 pada pasien sakit kritis secara
6. Terdapat korelasi positif sangat kuat bermakna antara IL-6 dengan kadar
berurutan adalah 1,19 (1,12) uIU/ml, 0,486 (0,30) nmol/L, 60,87 (27,19)
RT3 pada pasien sakit kritis.
nmol/L dan 181,84 (72,10) ng/dL.
7. Angka kejadian NTIs pada penelitian ini 96,67% dengan gambaran
3. Terdapat korelasi negatif lemah bermakna antara IL-6 dengan kadar TSH
hormon tiroid paling banyak adalah kadar TSH normal, T3 dan T4 di bawah
pada pasien sakit kritis.
normal,
4. rT3 dikorelasi
Terdapat atas normal 46,7%.
negatif kuat bermakna antara IL-6 dengan kadar T 3
pada pasien sakit kritis.

78
SARAN

1. Disarankan penelitian selanjutnya yang melibatkan faktor lain yang


mempengaruhi kadar IL-6, TSH, T3, T4 dan RT3 pada pasien sakit
kritis.
2. Disarankan penelitian selanjutnya yang menilai D1, D2 dan D3 pada
pasien sakit kritis.
3. Mulai dilakukan pemeriksaan kadar hormon tiroid pada pasien sakit
kritis.

79
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai