Uji Validasi Skor a-DROP
Uji Validasi Skor a-DROP
Sharma R, Sandrock CE, Meehan J, Theriault N. Community-Acquired Bacterial Pneumonia-Changing Epidemiology, Resistance Patterns, and Newer Antibiotics: Spotlight on Delafloxacin. Clin Drug Investig. 2020;40(10):947-60.
Versporten A, Zarb P, Caniaux I, Gros MF, Drapier N, Miller M, et al. Antimicrobial Consumption and Resistance in Adult Hospi tal Inpatients in 53 countries: Results of an Internet-Based Global Point Prevalence Survey. Lancet Glob Health. 2018;6(6):619–29.
Azmi Soraya, Syed Mohamed Aljunid, et all. Assessing the Burden of Pneumonia Using Administrative Data From Malaysia, Indonesia, and the Philippines. International Journal of Infectious Diseases. 2016 (49): 87-93.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS). Laporan Provinsi Sumatera Barat 2018: 60-1.
5
Laporan Rekam Medis. Padang: RSUP Dr M Djamil, Rekam Medis; 2021.
MORTALITAS PNEUMONIA KOMUNITAS
Restrepo
Dharmarajan et al
• mortalitas rawat jalan < 3% 2013 • Rehospitalisasi dalam 30 hari adalah 20%
• 5-10% pasien rawat inap tidak • Mortalitas dalam 30 hari adalah 23 %.
memerlukan perawatan ICU
2013 • 25% pada pasien rawatan intensif
memerlukan intubasi Efiyanti, Jakarta
• hampir 50% pada pasien rawatan intensif 2018
• Mortalitas dalam 30 hari adalah 31,5%.
membutuhkan vasopresor.
Azmi Soraya, Syed Mohamed Aljunid, et all. Assessing the Burden of Pneumonia Using Administrative Data From Malaysia, Indonesia, and the Philippines. I nternational Journal of Infectious Diseases. 2016 (49): 87-93.
Jain S, Self WH, Wunderink RG, Fakhran S, Balk R, Bramley AM, et al. Community-acquired pneumonia requiring hospitalization among U.S. Adults. N Engl J Med. 2015;373(5):415–27. 7
PENILAIAN AWAL DERAJAT PNEUMONIA KOMUNITAS
Skor Pneumonia Komunitas model prognostik
Amerika Serikat American Thoracic Society
pemilihan
(ATS/IDSA ) 1997
tempat PSI
perawatan (pneumonia •20 variabel Perhitungan rumit
severity Index •Kekuatan diskriminatif tinggi
terapi •sulit digunakan di rumah sakit yang memiliki
Prognosis antibiotik jumlah pasien yang banyak,
derajat
keparahan empirik Eropa British Thoracic Society (BTS) 2003
pneumonia CURB-65 • 5 variabel : confusion, urea, respiratory rate, blood
menentukan pressure, age > 65 yo
2020 Patil
• PSI lebih baik dalam memprediksi kebutuhan ICU
• CURB 65 lebih unggul dalam prediktor mortalitas
2020 Pakpahan
• PSI lebih unggul dalam prediktor mortalitas
Shah BA, Ahmed W, Dhobi GN, Shah NN, Khursheed SQ, Haq I. Validity of pneumonia severity index and CURB-65 severity scoring systems in community acquired pneumonia in an Indian setting. Indian J Chest Dis Allied Sci. 2010;52(1):9-17.
Usui K, Tanaka Y, Noda H, Ishihara T. Nihon Kokyuki Gakkai Zasshi. 2009;47(9):781-5.
Pakpahan, Fransisco Sentosa. Perbandingan Akurasi Skor A-DROP dan Skor PSI (Pneumonia Severity Index) dalam Menentukan Prognosis pada Pasien Pneumonia Komunitas Di RSUP H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara;2020. 9
Studi A-DROP dibandingkan skor penilaian derajat
pneumonia komunitas lain
Shindo et al skor A-DROP memiliki sensitivitas dan
(2008) spesifitas yang sama dengan CURB-65
A-DROP memiliki kemampuan
A-DROP dan PSI memiliki kekuatan yang Ito et al kemampuan prediksi yang lebih baik
sama sebagai prediktor mortalitas dalam dalam menentukan keparahan dan
Usui et al 30 hari 2017 mortalitas pneumonia komunitas
2009 dibandingkan CURB-65 dan PSI.
• lebih akurat dalam mengidentifikasi
pasien dengan risiko rendah daripada
skor CURB-65.
akurasi skor PSI lebih tinggi
Nilai prediksi mortalitas A-DROP dan Pakpahan dibandingkan skor A-DROP dalam
PSI sebanding menentukan prognosis mortalitas
Kohno et al 2020
2013
• A-DROP lebih unggul dibandingkan pasien pneumonia komunitas
PSI dalam menentukan rawat
intensif.
Shindo Y, Sato S, Maruyama E, Ohashi T, Ogawa M, Imaizumi K, Hasegawa Y. Comparison of severity scoring systems a-drop and curb-65 for community-acquired pneumonia. Respirology. 2008 Sep;13(5):731-5.
Usui K, Tanaka Y, Noda H, Ishihara T. Comparison of three prediction rules for prognosis in community acquired pneumonia: PSI , CURB-65, and A-DROP. Nihon Kokyuki Gakkai Zasshi. 2009;47:781–5.
Ito A, Ishida T, Tokumasu H, Washio, Y, Yamazaki, A., Ito, et al. Prognostic factors in hospitalized community -acquired pneumonia: a retrospective study of a prospective observational cohort. BMC Pulm Med. 2017;17(1):78.
Kohno S, Seki M, Takehara K, et al. Prediction of requirement for mechanical ventilation in community -acquired pneumonia with acute respiratory failure: a multicenter prospective study. Respiration. 2013;85(1):27-35. 10
Pakpahan, Fransisco Sentosa. Perbandingan akurasi skor A-DROP dan skor PSI (Pneumonia Severity Index) dalam Menentukan prognosis pada pasien pneumonia komunitas di RSUP H. Adam malik medan. Universitas Sumatera Utara;2020
SKOR EXPANDED A-DROP
Dikembangkan Ahn JH dan Choi EY 2018 (korea selatan)
menjadi 4 model
13
Dahlan S. Penelitian prognostik dan sistem skoring: disertai praktik dengan spss dan stata. Jatinangor: Alqa Prisma Interdelta; 2011.
Tingginya angka morbiditas,
mortalitas akibat pneumonia
komunitas
15
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah :
16
1.4 Manfaat Penelitian
17
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. PNEUMONIA KOMUNITAS
2. SKOR EXPANDED A-DROP
18
2.1.1DEFINISI DAN KLASIFIKASI PNEUMONIA
Pneumonia komunitas
• Pneumonia yang berkembang pada pasien yang dirawat di rumah sakit setelah 48 jam
masuk, dan tidak memerlukan ventilasi buatan pada saat diagnosis.
• Pneumonia yang terjadi pada pasien unit perawatan intensif atau intensive care unit
(ICU) yang telah menerima ventilasi mekanik setidaknya selama 48 jam.
Mandell LA, Wuderink RG, et all. Infectious Disease Society of America/ American Thoracic Society Cosensus Guidelines on the Management of Community Acquired Pneumonia in
Adults. Clinical Infectious Disease. 2007: 27-72. 20
2.1.2 EPIDEMIOLOGI
MORBIDITAS PNEUMONIA KOMUNITAS
3-4 juta orang /tahun di dunia 16,9 kasus per 1000 orang /tahunnya
Takaki et al
Dunia 3-5 kasus per 1000 orang pertahun. 2014, Asia
2018 Lk > Pr 15,6 : 9,3 kasus /1000 orang
WHO Tingkat kejadian 10 kali lipat
meningkat dengan morbiditas dan 15-64 tahun, 3.4 /1000 orang tiap tahun.
mortalitas yang tinggi usia lanjut Takaki et al
2014, 65-74 tahun 10.7 kasus per 1000 orang tiap
Jepang tahun.
<65 tahun : 24,8/10.000 ≥75 tahun 42.9 kasus per 1000 orang tiap
Amerika tahun.
Serikat
Filipina : 12445 per 100.000 kasus
Jain 65-79 tahun : 63,0/10.000
et al Azmi et al
Malaysia : 4205 per 100.000 kasus
(2015) 2016
>80 tahun : 164.3/10.000
Indonesia : 988 per 100.000 kasus
Azmi Soraya, Syed Mohamed Aljunid, et all. Assessing the Burden of Pneumonia Using Administrative Data From Malaysia, Indonesia, and the Philippines. I nternational Journal of Infectious Diseases. 2016 (49): 87-93.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS). Laporan Provinsi Sumatera Barat 2018: 60-1. 21
Laporan Rekam Medis. Padang: RSUP Dr M Djamil, Rekam Medis; 2021.
2.1.2 EPIDEMIOLOGI
MORBIDITAS PNEUMONIA KOMUNITAS
Azmi Soraya, Syed Mohamed Aljunid, et all. Assessing the Burden of Pneumonia Using Administrative Data From Malaysia, Indonesia, and the Philippines. I nternational Journal of Infectious Diseases. 2016 (49): 87-93.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS). Laporan Provinsi Sumatera Barat 2018: 60-1. 22
Laporan Rekam Medis. Padang: RSUP Dr M Djamil, Rekam Medis; 2021.
RAWAT INAP DAN MORTALITAS PNEUMONIA KOMUNITAS
Takaki M, Nakama T, Ishida M, Morimoto H, Nagasaki Y, Shiramizu R, et al. High Incidence of Community-Acquired Pneumonia Among Rapidly Aging Population in Japan: A Prospective Hospital-Based Surveillance. Jpn. J. Infect. Dis. 2014;67:1-7.
Takahashi K, Suzuki M, le Minh N, Anh NH, Huong LT, Son TV, et al. The Incidence and Aetiology of Hospitalised Community-Acquired Pneumonia Among Vietnamese Adults: A Prospective Surveillance in Central Vietnam. BMC Infect Dis. 2013;13:296.
Welte T, Torres A, Nathwani D. Clinical and Economic Burden of Community-Acquired Pneumonia Among Adults in Europe. Thorax. 2012;67(1):71–9.
Buzzo AR, Roberts C, Mollinedo LG, Quevedo JM, Casas GL, Soldevilla JM. Morbidity and Mortality of Pneumonia in Adults in Six Latin American countries. Int J Infect Dis. 2013;17(9):673–7. 23
Akira Suzuki, Noel Macalalad, et all. Etiology and Epidemiology of Community-Acquired Pneumonia in Adults Requiring Hospital Admission: A Prospective Study in Rural Central Philippines. International Journal of Infectious Diseases. 2019(87):46–53.
BEBAN EKONOMI TERKAIT PNEUMONIA KOMUNITAS
Azmi Soraya, Syed Mohamed Aljunid, et all. Assessing the Burden of Pneumonia Using Administrative Data From Malaysia, Indonesia, and the Philippines. I nternational Journal of Infectious Diseases. 2016 (49): 87-93.
Jain S, Self WH, Wunderink RG, Fakhran S, Balk R, Bramley AM, et al. Community-acquired pneumonia requiring hospitalization among U.S. Adults. N Engl J Med. 2015;373(5):415–27.24
2.1.4 Diagnosis Pneumonia Komunitas
DIAGNOSIS PNEUMONIA
KOMUNITAS (ATS/IDSA 2007)
Kandi 2012
PEMERIKSAAN FISIK •Infiltrat pada rontgen dada
dyspneu (70%-80%), batuk demam (40%-78%), takipnea disertai dengan : batuk,
(66%-84%), adanya produksi riwayat demam, nyeri dada,
(65%-68%), takikardia (37%- sesak nafas, ditemukan
sputum (53%-55%), nyeri 40%), dan ditemukan ronkhi
dada (17%-45%), dan tanda-tanda konsolidasi,
basah pada auskultasi (77%- suara nafas bronkial dan
hemaptoe (3%-13%). 84%). ronki, leukosit ≥ 10.000/uL
atau < 4500/uL
Pemeriksaan Penunjang
•Didiagnosis pada saat pasien
masuk rumah sakit atau
• Rontgen thorax gold standard
kurang dari 48 jam saat
• Pemeriksaan biakan:sputum, darah, aspirat endotrakeal, pasien sudah dirawat di
aspirat jaringan paru dan bilasan bronkus rumah sakit.
Dikembangkan oleh Ahn JH, Choi E tahun 2018 Model 3 • AUC = 0.805, 95% CI: 0.761-0.848
Membuat 4 model.
Model 4 • AUC = 0.834, 95% CI: 0.794-0.874)
Ahn JH, Choi EY. Expanded A-DROP Score: A New Scoring System for the Prediction of Mortality in Hospitalized Patients with Community-acquired Pneumonia. Scientific Reports. 2018; 8: 1-9. 26
Tabel 2.5 Poin skor Expanded A-DROP.
Ahn JH, Choi EY. Expanded A-DROP Score: A New Scoring System for the Prediction of Mortality in Hospitalized Patients with Community-acquired Pneumonia. Scientific Reports. 2018; 8: 1-9. 27
Tabel 2.8. Kelas Risiko Mortalitas Pneumonia Komunitas berdasarkan
skor expanded A-DROP
ANGKA
SKOR KELAS RISIKO PERAWATAN
MORTALITAS
28
Ahn JH, Choi EY. Expanded A-DROP Score: A New Scoring System for the Prediction of Mortality in Hospitalized Patients with Community-acquired Pneumonia. Scientific Reports. 2018; 8: 1-9.
Variabel tambahan pada expanded A-DROP:
Keganasan dan Takikardia
Keganasan Takikardia
• faktor prognostik untuk pneumonia • Terdapat dalam parameter PSI 125
komunitas, yang dimana dalam skor denyut/menit dengan nilai 10 poin.
PSI bernilai 30 poin. • Beberapa penelitian
• Ito et al melaporkan bahwa adanya • Takikardi faktor prognostik
keganasan merupakan faktor untuk pneumonia komunitas,
prognostik untuk pasien rawat inap namun, sampai saat ini belum ada
dengan pneumonia komunitas berusia karena nilai batasan detak jantung
>15 tahun. diperlukan untuk mengkonfirmasi
kegunaan faktor ini.
Tateyama M, Shinzato T, Haranaga S, Higa F, Naha Y, Nakamura H, Tasato D, Yara S, Koide M, Fujita J. Comparison of Pneumonia Severity Indices between Modified A-DROP System and Current A-DROP System Predicting Outcomes for Patients Hospitalized
with Community-Acquired Pneumonia. Nihon Kokyuki Gakkai Zasshi. 2011;49(5):343-8.
Ito A, et al. Prognostic Factors in Hospitalized Community-Acquired Pneumonia: A Retrospective Study of A Prospective Observational Cohort. BMC Pulmonary Medicine. 2017;17:78.
29
Variabel tambahan pada expanded A-DROP:
Albumin
Albumin dan implikasinya Studi terkait Albumin
Ito et al 2017
Albumin
• albumin serum awal yang rendah
• Disintesis di hati menggunakan asam merupakan faktor risiko independen
amino di hepatosit. untuk kematian pada pasien dengan
• Penurunan fungsi hati dan malnutrisi pneumonia komunitas.
dapat menyebabkan hipoalbuminemia.
• Ketidakseimbangan antara kadar Ahn 2018
albumin intravaskular dan • hipoalbuminemia memiliki odds ratio
ekstravaskular juga dapat tertinggi untuk prediksi kematian.
menyebabkan hipoalbuminemia.
• nilai cut-off albumin ≤3.09 g/dL (OR:
3.85, 95% CI: 2.09–7.07, p < 0.001).
Ito A, et al. Prognostic Factors in Hospitalized Community-Acquired Pneumonia: A Retrospective Study of A Prospective Observational Cohort. BMC Pulmonary Medicine. 2017;17:78.
30
Kim Hyosun, Jo Sion, Lee Jae Baek, Jin Youngho, Jeong Taeoh, Yoon Jaechol, Lee Jeong Moon, Park Boyoung. Diagnostic Performance of Initial Serum Albumin Level for Predicting in-Hospital Mortality Among Aspiration Pneumonia Patients. The American
Journal of Emergency Medicine. 2018;36(1):5–11.
Variabel tambahan pada expanded A-DROP:
Laktat
Laktat dan implikasinya Studi terkait Laktat
Singer M, et al. The Third International Consensus Definitions for Sepsis and SepticShock (Sepsis-3) Jama. 2016;315:801–10.
Glick J. H. Serum Lactate Dehydrogenase Isoenzyme and Total Lactate Dehydrogenase Values in Health And Disease, and Clinical Evaluation of These Test by Means of Discriminant Analysis. Am J ClinPathol. 1969;52(3):320–8. 31
Quist J. & Hill A. R. Serum Lactate Dehydrogenase (LDH) in Pneumocystis carinii pneumonia, Tuberculosis, and Bacterial Pneumonia. Chest. 1995;108:415–8.
Variabel tambahan pada expanded A-DROP:
NT-ProBNP serum dan hubungannya dengan pneumonia Komunitas
Ando T, Ogawa K, Yamaki K, Hara M, Takagi K. Plasma concentrations of atrial, brain, and C-type natriuretic peptides andendothelin-1 in patients with chronic respiratory diseases.Chest 1996; 110: 462–468.
Hopkins WE, Chen Z, Fukagawa NK, Hall C, Knot HJ, LeWinter MM. Increased atrial and brain natriuretic peptides in adults with cyanotic congenital heart disease: enhanced understanding of the relationship between hypoxia and natriuretic peptide secretion. Circulation 2004; 109: 2872–2877.
Yap LB, Mukerjee D, Timms PM, Ashrafian H, Coghlan JG. Natriuretic peptides, respiratory disease, and the right heart.Chest 2 004; 126: 1330–1336.
Weinfeld MS, Chertow GM, Stevenson LW. Aggravated renaldysfunction during intensive therapy for advanced chronicheartfailure. Am Heart J 1999; 138: 285–290.
32
Ma KK, Ogawa T, de Bold AJ. Selective upregulation of cardiacbrain natriuretic peptide at the transcriptional and translationallevels by pro-inflammatory cytokines and by conditionedmedium derived from mixed lymphocyte reactions via p38 MAPkinase. J Mol Ce ll Cardiol 2004; 36: 505–513.
Studi terkait NT-ProBNP dan hubungannya dengan Pneumonia Komunitas
Studi Li 2015
• Korelasi yang jelas antara tingkat NT-ProBNP dan saturasi oksigen darah
Disimpulkan bahwa hipotesis di atas mungkin menjadi salah satu penyebab peningkatan tingkat NT-ProBNP
Ando T, Ogawa K, Yamaki K, Hara M, Takagi K. Plasma concentrations of atrial, brain, and C-type natriuretic peptides andendothelin-1 in patients with chronic respiratory diseases.Chest 1996; 110: 462–468.
Hopkins WE, Chen Z, Fukagawa NK, Hall C, Knot HJ, LeWinter MM. Increased atrial and brain natriuretic peptides in adults with cyanotic congenital heart disease: enhanced understanding of the relationship between hypoxia and natriuretic peptide secretion. Circulation 2004; 109: 2872–2877.
Yap LB, Mukerjee D, Timms PM, Ashrafian H, Coghlan JG. Natriuretic peptides, respiratory disease, and the right heart.Chest 2 004; 126: 1330–1336.
Weinfeld MS, Chertow GM, Stevenson LW. Aggravated renaldysfunction during intensive therapy for advanced chronicheartfailure. Am Heart J 1999; 138: 285–290.
33
Ma KK, Ogawa T, de Bold AJ. Selective upregulation of cardiacbrain natriuretic peptide at the transcriptional and translationallevels by pro-inflammatory cytokines and by conditionedmedium derived from mixed lymphocyte reactions via p38 MAPkinase. J Mol Ce ll Cardiol 2004; 36: 505–513.
Studi terkait NT-ProBNP dan hubungannya dengan Pneumonia Komunitas
35
3.1 Kerangka konseptual
36
3.2 Hipotesis Penelitian
• Skor expanded A-DROP merupakan prediktor
mortalitas 28 hari pada pasien pneumonia komunitas
di RSUP DR M Djamil Padang dengan performa
kalibrasi dan diskriminasi yang baik.
37
BAB 4
METODE PENELITIAN
38
4.1
Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan
Desain pengukuran kohort yang bersifat prospektif.
Penelitian
39
Tabel 4.1 Jadwal penelitian
Persiapan
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Penulisan Hasil
40
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien
yang didiagnosis pneumonia komunitas dan
4.3 dirawat inap di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada
Populasi tahun 2022 dan terdiagnosis pneumonia
dan komunitas baik pada diagnosis primer ataupun
Sampel diagnosis sekunder.
Sampel adalah penderita yang memenuhi kriteria
inklusi dan ekslusi.
41
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI
1. Pasien pneumonia komunitas berusia 1. Pasien dengan tuberkulosis aktif.
lebih dari 18 tahun. 2. Pasien dengan Pneumonia Aspirasi
2. Bersedia mengikuti penelitian dan 3. Pasien dengan COVID-19.
menandatangani lembar persetujuan. 4. Pasien dengan immunocompromised
(neutropenia setelah kemoterapi, pasien
dengan infeksi HIV, pasien yang telah rutin
konsumsi steroid atau obat imunosupresan
lainnya).
5. Pasien yang sudah di rawat inap sebelumnya
dengan lama rawatan > 48 jam.
42
4.5 Estimasi Besar Sampel
44
4.6 Definisi Operasional
2. Skor expanded A-DROP adalah skor klinis yang digunakan dalam menilai keparahan dan
prognosis pneumonia komunitas yang terdiri dari 10 variabel sebagai fakor risikonya, yaitu:
• Age, laki-laki ≥ 70 years, perempuan ≥ 75 years
• Dehydration atau blood urea nitrogen (BUN) ≥ 21 mg/dL (ureum ≥ 45mg/dL). Dehidrasi diartikan
sebagai ditemukan adanya tanda klinis dehidrasi seperti turgor kulit yang buruk, refilling capillar time
> 2 detik, dan atau ditemukan nilai ureum ≥ 45mg/dL.
• Respiratory Failure, SpO2≤ 90% atau paO2 ≤ 60 mm Hg)
• Orientation Disturbance, didefinisikan sebagai disorientasi pada orang, waktu dan tempat atau
perubahan kesadaran.
• Blood Pressure, Tekanan darah sistolik ≤ 90 mmHg Setiap variabel
• Adanya malignansi, mendapat angka
• Frekuensi nadi ≥ 100 kali/menit, 1 dan dapat
• Albumin serum ≤ 3,09 g/dl, diakumulasikan
sesuai tabel 2.7
• Laktat serum > 1,7 mmol,
• NT-ProBNP > 500 pg/ml.
45
3. Pasien COVID-19 adalah pasien pneumonia yang telah terkonfirmasi
COVID-19 dengan real time polymerase chain reaction (rtPCR) atau tes
cepat molekuler (TCM) atau antigen COVID-19.
4. Pasien immunocompromised adalah pasien neutropenia setelah
kemoterapi, pasien dengan infeksi HIV, pasien yang telah rutin konsumsi
steroid atau obat imunosupresan lainnya.
5. Usia didefinisikan sebagai pasien dari awal kelahiran sampai pada saat
penelitian ini dilakukan dengan melihat tanggal lahir pada data rekam
medis pasien dan diukur jumlah usia mulai dari tanggal lahir sampai
pada saat penelitian dilakukan.
46
5. Jenis kelamin merupakan karakteristik biologis pasien yang dapat dilihat
pada rekam medis pada kolom jenis kelamin.
6. Malignansi didefinisikan sebagai adanya riwayat keganasan yang
diderita pasien yang ada bersamaan dengan pneumonia komunitas yang
dapat dilihat pada rekam medis pasien pada kolom diagnosis primer dan
diagnosis sekunder.
8. Pendidikan didefinisikan sebagai tingkat pendidikan formal yang terakhir
oleh responden yang dilihat pada kolom pendidikan rekam medis.
9. Hasil luaran merupakan akhir dari suatu penyakit yang diobservasi pada
rekam medis apakah pasien meninggal dunia dalam 28 hari sejak masuk
rumah sakit atau apakah pasien pulang berobat jalan dan jika
diperlukan dapat dikonfirmasi dengan telepon.
47
4.7 Identifikasi variabel
4.7.1 Variabel Independen
48
4.8 Protokol Penelitian
1. Sebelum memulai penelitian, peneliti meminta keterangan lulus kaji etik
(ethical clearance) dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas.
2. Identifikasi sampel penelitian oleh peneliti, yaitu pasien pneumonia
komunitas sebagai diagnosis primer maupun diagnosis sekunder pada pasien
yang dirawat inap di RSUP Dr. M Djamil Padang antara Oktober 2022 sampai
dengan Maret 2023. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan teknik non-
probability sampling yaitu consecutive sampling. Setiap sampel yang
diikutesertakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Kemudian, pasien dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, rontgen
thorax dan pemeriksaan laboratorium sesuai skor expanded A-DROP.
49
4.8 Protokol Penelitian
3. Data yang dikumpulkan meliputi :
o Karakteristik sampel: usia, jenis kelamin, dan penyakit
penyerta.
o Pemeriksaan fisik: kesadaran, frekuensi nadi, frekuensi
napas, tekanan darah sistolik dan diastolik.
o Pemeriksaan laboratorium: leukosit, albumin, ureum,
lactate serum, NT-proBNP, dan analisa gas darah.
o Saturasi oksigen menggunakan pulse oxymetry.
o Rontgen thoraks. 50
4.8 Protokol Penelitian
4. Kemudian peneliti melakukan perhitungan skor expanded A-
DROP pada setiap sampel.
5. Data diambil saat pasien mulai dirawat dan keadaan pasien
diikuti hingga 28 hari kemudian untuk diketahui hasil
luarannya, yaitu meninggal atau tidak. Mortalitas
didefinisikan sebagai kematian karena sebab apapun dalam
28 hari sejak diagnosis pneumonia komunitas ditegakkan.
51
4.8 Protokol Penelitian
6. Pengumpulan sampel yang memenuhi kriteria
penelitian dilakukan sampai memenuhi besar
sampel penelitian. Besar sampel penelitian adalah
68 orang.
7. Hasil–hasil yang didapat kemudian dicatat dan
selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan
perangkat lunak statistik SPSS versi 20.0.
52
4.9 Analisis data
54
4.9 Analisis data
• Performa diskriminasi dinilai dengan area under the
reciever operating characteristic curve (AUC) yang
dibuat berdasarkan prediksi mortalitas setiap subjek.
• Secara umum, AUC 0,5 menunjukkan tidak ada
diskriminasi, 0,7 hingga 0,8 dianggap dapat diterima,
0,8 hingga 0,9 dianggap baik, lebih dari 0,9 dianggap
istimewa.
55
4.9 Analisis data
• Hasil Penelitian ini akan dipublikasikan di dalam
jurnal kedokteran atau kesehatan nasional,
pertemuan ilmiah internasional, dan secara
keseluruhan hasil akhir penelitian dibuat dalam
bentuk tesis sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Penyakit Dalam Universitas Andalas.
56
4.10 Kerangka Penelitian
57
BAB 5
HASIL PENELITIAN
58
5.1 Perekrutan Subjek Penelitian
Subjek yang memenuhi
kriteria inklusi (90)
61
5.2.2 Karakteristik Klinis
Total Kelompok non Kelompok survival
survival/mortalitas
Karakteristik n (%) Median n (%) Median n (%) Median
(min-maks) (min-maks) (min-maks)
Risiko Usia
Laki-laki ≥ 70 tahun atau perempuan ≥ 75 2 (2,6) 1 (4,5) 1 (1,8)
tahun.
Laki-laki < 70 tahun, Perempuan <75 tahun 75 (97,4) 21 (95,5) 54 (98,2)
Respiratory failure
SpO2 ≤ 90% atau paO2 ≤ 60 mmHg 17 (22,1) 9 (40,9) 8 (14,5)
SpO2 > 90% atau paO2 > 60 mmHg 60 (77,9) 13 (59,1) 47 (85,5)
Ureum 47 (5-404) 101,5 (5-404) 36 (11-231)
≥45 mg/dl 42 (53,2) 18 (81,8) 23 (41,8)
<45 mg/dl 36 (46,8) 4 (18,2) 32 (58,2)
Penurunan kesadaran
Ya 12 (15,6) 6 (27,3) 6 (10,9)
Tidak 65 (84,4) 16 (72,7) 49 (89,1)
62
5.2.2 Karakteristik Klinis
Total Kelompok non Kelompok survival
survival/mortalitas
Karakteristik
n (%) Median n (%) Median n (%) Median
(min-maks) (min-maks) (min-maks)
63
5.2.2 Karakteristik Klinis
Kelompok non
Total Kelompok survival
survival/mortalitas
Karakteristik
n (%) Median n (%) Median n (%) Median
(min-maks) (min-maks) (min-maks)
64
5.3 Menilai kesesuaian antara mortalitas hasil prediksi skor expanded A-
DROP dan mortalitas hasil observasi (performa kalibrasi).
Tabel 5.2 Expected Death Versus Observed Death Pasien Pneumonia Berdasarkan Skor Expanded-
A-DROP.
r = 0,952
nilai p = 0,857
Jika p>0,05 sistem skor ini
memiliki kualitas yang baik dari
aspek kalibrasi.
Bila koefisien r mendekati 1
sistem skor ini memiliki
kualitas yang baik dari aspek
kalibrasi.
Gambar 5.3
Kurva ROC sistem skor Expanded-A-DROP sebagai prediktor
28 hari mortalitas pneumonia komunitas
67
BAB 6
DISKUSI
68
BAB 6 DISKUSI
Median usia
Jumlah subjek penelitian : 77 pasien
57 tahun (46,5-64,0 tahun).
laki-laki : 39 wanita : 38
Kelompok usia terbanyak
orang (50,6,%) orang (49,4%).
60-74 tahun : 40,3%
Takaki et al : 59% laki-laki
Efiyanti : median usia : 53 tahun
Ahn Jh dan Choi EY : 66% laki-laki
Shehata : median usia : 59,17 tahun.
Efiyanti : 51,3% laki-laki
Farida (2015) : 58 tahun.
Randa (2022) : 55% laki-laki Firmansyah (2015) : media usia : 58 tahun.
Adeputra (2021) : 52,5% laki-laki Khairan (2016) : median usia 57,5 tahun.
Suyastri : 63% laki-laki
Farida H. Community-acquired pneumonia in indonesia. tesis. Erasmus Universiteit Rotterdam; 2015.
Efiyanti, Pitoyo CW, Singh G, Koesno S. Uji validasi expanded CURB-65 sebagai prediktor mortalitas 30 hari pasien pneumonia komunitas di rumah sakit umum pusat nasional cipto mangunkusumo. Indonesian Journal Chest.2018;5(1).
Ahn JH, Choi EY. Expanded A-DROP Score: a new scoring system for the prediction of mortality in hospitalized patients with community-acquired pneumonia. Scientific Reports. 2018; 8: 1-9. 69
Takaki M, Nakama T, Ishida M, Morimoto H, Nagasaki Y, Shiramizu R, et al. High incidence of community-acquired pneumonia among rapidly aging population in japan: a prospective hospital-based surveillance. Jpn. J. Infect. Dis. 2014;67:1-7.
Insiden pneumonia komunitas dan jenis kelamin
Falagas (2007)
• laki-laki lebih rentan terhadap infeksi saluran nafas bawah terutama pneumonia komunitas.
• Gaya hidup merokok
• Merokok dapat mengaktifkan proses kerusakan epitel saluran nafas atas.
• Estrogen secara fisiologis immune-stimulator dengan meregulasi imunitas selular dan humoral.
• Pemberian 17b-estradiol menstabilkan atau meningkatkan sekresi TNF, IL-2, IL-4, IL-6, IL-10 dan IFNg dari
leukosit darah perifer.
• Testosteron menginhibisi sekresi sitokin-sitokin tersebut (TNF, IFNg)
• merokok serta peningkatan berat badan signifikan merupakan faktor risiko kejadian pneumonia komunitas
pada laki-laki dan perempuan
• risiko pneumonia komunitas berkurang hanya pada perempuan yang memiliki aktivitas fisik tinggi
70
6.1.2 Karakteristik Klinis
Insiden komorbid pada pneumonia komunitas
Chou et al (2008) Risiko pasien pneumonia 1,97 kali lipat lebih tinggi pada
PGK dibandingkan non PGK
Pant et al (2021) Angka mortalitas pneumonia pada PGK mencapai 14-16 kali
lipat dibandingkan non PGK
72
Chou CY, Wang SM, Liang CC, Chang CT, Liu JH, Wang IK, Hsiao LC, Muo CH, Huang CC, Wang RY. Risk of pneumonia among patients with chronic kidney disease in outpatient and inpatient settings: a nationwide population-based study. Medicine (Baltimore). 2014 Dec;93(27):e174.
Pant A, Prasai A, Rauniyar AK, Adhikary L, Basnet K, Khadka T. Pneumonia in Patients with Chronic Kidney Disease Admitted to Nephrology Department of a Tertiary Care Center: A Descriptive Cross-sectional Study. JNMA J Nepal Med Assoc. 2021 Oct 15;59(242):1000-1003.
Insiden risiko usia ≥ 70 tahun pada pria atau ≥ 75 tahun pada wanita
Shindo Y, Sato S, Maruyama E, Ohashi T, Ogawa M, Imaizumi K, Hasegawa Y. Comparison of severity scoring systems a-drop and curb-65 for community-acquired pneumonia. Respirology. 2008 Sep;13(5):731-5.
Limapichat T, Supavajana S. Comparison between the Severity Scoring Systems A-DROP and CURB-65 for Predicting Safe Discharge from the Emergency Department in Patients with Community-Acquired Pneumonia. Emerg Med Int. 2022 Apr 18;2022:6391141. 74
Insiden Respiratory failure dan Ureum ≥45 mg/dl
Median laktat motalitas 1,85 (1,3-3,7) mmol Median albumin 2,65 (1,4-3,9) g/dL
kelompok motalitas
Studi lain
Studi lain
Studi Median Laktat Mortalitas Zhao al
Zhou et al 2,8(1,3-2,9) mmol Median albumin motalitas 2,8 (23-3,4)
g/dL
Zhang et al 2(1,1-4,2) mmol
Zhou H, Lan T, Guo S. Stratified and prognostic value of admission lactate and severity scores in patients with community-acquired pneumonia in emergency department: A single-center retrospective cohort study. Medicine (Baltimore). 2019 Oct;98(41):e17479.
Zhao L, Bao J, Shang Y, Zhang Y, Yin L, Yu Y, et al. The prognostic value of serum albumin levels and respiratory rate for community-acquired pneumonia: A prospective, multi-center study. PLoS One. 2021;16(3):e0248002. 76
Zhang S, Zhang HX, Lin RY, Zhang SM, Xuet ZY. Predictive role of nt-pro bnp for adverse cardiac events in community-acquired pneumonia a retrospective study. int J Clin Exp Med. 2016;9(7):14411–17
Insiden NT-proBNP > 500 pg/dl
Malézieux-Picard A, Azurmendi L, Pagano S, Vuilleumier N, Sanchez J-C, Zekry D, et al. Role of clinical characteristics and biomarkers at admission to predict one-year mortality in elderly patients with pneumonia. Journal of Clinical Medicine. 2021;11:105.
Chang CL, Mills GD, Karalus NC, Jennings LC, Laing R, Murdoch DR, Chambers ST, Vettise D, Tuffery CM, Hancox RJ. Biomarkers of cardiac dysfunction and mortality from community-acquired pneumonia in adults. PLoS One. 2013;7;8(5):e62612. 77
6.2 Mortalitas Pada Berbagai Kelas Risiko Skor Expanded-A-DROP
Liu et al • 11,2%
13,65 31,8% 54,6%
Shehata • 8,48%
Farida H. Community-acquired pneumonia in indonesia. tesis. Erasmus Universiteit Rotterdam; 2015.
Efiyanti, Pitoyo CW, Singh G, Koesno S. Uji validasi expanded CURB-65 sebagai prediktor mortalitas 30 hari pasien pneumonia komunitas di rumah sakit umum pusat nasional cipto mangunkusumo. Indonesian Journal Chest.2018;5(1).
Ahn JH, Choi EY. Expanded A-DROP Score: a new scoring system for the prediction of mortality in hospitalized patients with community-acquired pneumonia. Scientific Reports. 2018; 8: 1-9. 78
Takaki M, Nakama T, Ishida M, Morimoto H, Nagasaki Y, Shiramizu R, et al. High incidence of community-acquired pneumonia among rapidly aging population in japan: a prospective hospital-based surveillance. Jpn. J. Infect. Dis. 2014;67:1-7.
Perbedaan angka mortalitas dari berbagai penelitan
Plot kalibrasi dan Hosmer Lemeshow test Kemampuan diskriminasi Kurva ROC
dengan nilai AUC
• Plot kalibrasi dibuat berdasarkan angka mortalitas
hasil prediksi (expected) dan angka mortalitas di
lapangan (observed).
• Koefisien r yang mendekati angka 1 pada plot Skor expanded A-DROP
kalibrasi menunjukkan performa kalibrasi yang
baik.
AUC : 0,814
• Uji Hosmer-Lemeshow merupakan uji ketepatan
(goodness of fit) untuk model regresi logistik. Nilai
p > 0,05 pada uji Hosmer-Lemeshow menunjukkan
performa kalibrasi yang baik. Nilai AUC dikatakan kuat
koefisien r = 0,952 serta uji Hosmer-Lemeshow yang apabila lebih besar dari 0,8
menunjukkan p = 0,857 Baik secara kalibrasi
80
Dahlan S. Penelitian prognostik dan sistem skoring: disertai praktik dengan spss dan stata. Jatinangor: Alqa Prisma Interdelta; 2011.
Perbandingan AUC skor Expanded-A-DROP dengan Penelitian
Sebelumnya
81
Ahn JH, Choi EY. Expanded A-DROP Score: a new scoring system for the prediction of mortality in hospitalized patients with community-acquired pneumonia. Scientific Reports. 2018; 8: 1-9.
6.3 Generalisasi Hasil Penelitian
Validitas interna Validitas eksterna 1 Validitas eksterna 2
83
6.4 Keterbatasan Penelitian
Hanya melibatkan
pasien rawat inap.
84
Generalisasi Hasil Penelitian
85
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
86
7.1 Kesimpulan
1. Persentase jumlah pasien 2. Angka mortalitas pasien penumonia
pneumonia komunitas berdasarkan komunitas yang dirawat di RSUP Dr M
kompok risiko mortalitas yang Djamil Padang secara keseluruhan adalah
28,6% (22 dari 77 orang);
dirawat di RSUP Dr. M. Djamil
Padang: kelompok risiko mortalitas ringan:
13,6% (3 dari 22 orang)
kelompok risiko mortalitas ringan: 33,7%
kelompok risiko mortalitas sedang : 42,9% kelompok risiko mortalitas sedang :
31,8% (7 dari 22 orang)
kelompok risiko mortalitas tinggi :23,4%
kelompok risiko mortalitas tinggi :
54,6% (12 dari 22 orang).
87
7.1 Kesimpulan
3. Skor expanded A-DROP memiliki kalibrasi yang baik dalam
memprediksi mortalitas 28 hari pada pasien pneumonia
komunitas yang dirawat di RSUP Dr. M Djamil Padang dengan
nilai koefisien r = 0,952 dan uji Hosmer-Lemeshow
menunjukkan nilai p = 0,857.
88
7.2 Saran
89
TERIMAKASIH
90