1 - 50
Perempuan, 45 tahun datang dengan keluhan sesak
sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh batuk
berdahak berwarna kekuningan. Demam (+). Pada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum
tampak sakit sedang, TD 100/70 mmHg, N
SOAL 98x/menit, RR 25 x/menit, Tax 38,9C. Pemeriksaan
thorak didapatkan perkusi redup pada kedua paru,
1
retraksi (+). Pada pemeriksaan radiologis didapatkan
infiltrate difus bilateral. Diagnosis yang tepat
adalah….
A. Pnemonia
B. Pneumonia lobaris
C. Bronkopneumonia
D. Pneumonia
aspirasi
E. Abses paru
A.
PNEUMONIA
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Perempuan, 45 tahun
• keluhan sesak sejak 1 hari yang lalu.
1 •
•
batuk berdahak berwarna kekuningan
Demam (+)
• PF: keadaan umum tampak sakit sedang, TD
100/70 mmHg, N 98x/menit, RR 25 x/menit, Tax
38,9C. Thorak: perkusi redup pada kedua paru,
retraksi (+).
• Radiologi: didapatkan infltrate difus bilateral.
Diagnosis yang tepat
adalah….
Pneumonia
• Suatu peradangan yang disebabkan oleh
PEMBAHASAN
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur,
parasit)
1 • Pnemonia yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosis tidak
termasuk
• Sedangkan peradangan paru yang
disebabkan oleh nonmikroorganism (bahan
kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obt-
obtanPnemonia
Sumber: dn lain-lain)
Komunitidisebut pneumonitis
Pedoman Diagnosis dan
Penatalakasanaan di Indonesia, PDPI,
2003
Klasifkasi Pneumonia
Berdasarkan klinis dan Berdasarkan bakteri Berdasarkan predileksi
epidemiologis penyebab infeksi
• Pneumonia komunit • Pneumonia • Pnemonia lobaris,
PEMBAHASAN
(community-acquired bacterial/tpikal: sering pada pneumonia
pneumonia) terjadi pada semua bacterial, jarang pada
1
• Pneumonia nosocomial usia bayi dan orang tua,
(hospital-acquired • Pnemonia atpikal, disebabkan karena
pneumonia/nosocomial disebabkan obstruksi bronkus.
pneumonia mycoplasma, legionella • Bronkopneumonia,
• Pnemonia aspirasi dan chlamidya ditandai dengan
• Pneumonia pada • Pneumonia virus bercak- bercak infiltrate
penderita • Pneumonia jamur, pada lapangan paru,
immunocompromised predileksi pasien sering pada bayi dan
immunocompromised) orang tua
• Pneumonia intersttial
Pneumonia Komuniti
Diagnosis pasti pneumonia komuniti ditegakkan jika pada foto
toraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif ditambah
PEMBAHASAN dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini :
1
Batuk-batuk
bertambah
Perubahan karakteristik dahak /
purulen
Suhu tubuh > 380C (aksila) / riwayat demam
Sumber: Pnemonia
Komuniti
Pedoman Diagnosis dan
Kriteria yang dipakai untuk
indikasi
PEMBAHASAN
rawat inap
Skor PORT lebih dari
Pneumonia
Komuniti
70
1
Bila skor PORT kurang < 70 maka penderita tetap perlu dirawat inap bila
dijumpai
salah satu dari kriteria dibawah ini.
• Frekuensi napas > 30/menit
• Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg
• Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral
• Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
• Tekanan sistolik < 90 mmHg Tekanan diastolik < 60 mmHg
3. Pneumonia pada pengguna
NAPZA
Kriteria
Berat (salah Satu
Pneumonia
atau lebih)
PEMBAHASAN Kriteria minor:
• Frekuensi napas > 30/menit
Kriteria perawatan
1
• Pa02/FiO2kurang dari 250 mmHg
• Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral
• Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
ICU
• Tekanan sistolik < 90 mmHg • 1 dari 2 gejala mayor
• Tekanan diastolik < 60 mmHg
tertentu ( bold
Kriteria mayor merah)
• Membutuhkan ventilasi mekanik • 2 dari 3 gejala minor
• Infiltrat bertambah > 50%
•
tertentu (bold
Membutuhkan vasopresor > 4 jam (septik syok)
• Kreatinin serum > 2 mg/dl atau peningkatan > 2 mg/dI, merah)
Sumber: Pnemonia Komuniti
pada penderita riwayat penyakit ginjal atau gagal ginjal Pedoman Diagnosis dan
yang membutuhkan dialisis Penatalakasanaan di
PDPI,
Indonesia,
2003
Tata Laksana Pneumonia Komuniti
Faktor Modifikasi
Pneumokokus
Bakteri enterik Gram negatf Pseudomonas
PEMBAHASAN resisten terhadap
aeruginosa
• Umurpenisilin • Penghuni rumah • Bronkiektasis
lebih dari 65 tahun
1
• Memakai obat-obat jompo • Pengobatan
golongan P laktam • Mempunyai penyakit kortkosteroid
selama tga bulan dasar kelainan > 10 mg/hari
terakhir jantung paru • Pengobatan antbiotik
• Pecandu alkohol • Mempunyai kelainan spektrum luas > 7
• Penyakit penyakit yang hari pada bulan
gangguan multpel terakhir
kekebalan • Riwayat • Gizi kurang
• Penyakit penyerta pengobatan
yang antbiotik
Sumber:
multpelPnemonia Komuniti
Pedoman Diagnosis dan
Penatalakasanaan di Indonesia, PDPI,
2003
Tata Laksana
Pneumon
ia
PEMBAHASAN Komuniti
3
Sumber: Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama, MenKes,2015
Jawaban lainnya…
B. Pneumonia lobaris bukan karena hasil
PEMBAHASAN radiologi thorak tidak menunjukkan
keterlibatan hanya satu lobus atau segmen,
biasanya ada riwayat obstruksi brokus
1 misalnya aspirasi benda asing atau proses
C. keganasan
Bronkopneumonia kurang tepat karena
lebih sering pada bayi dan orang tua
D. Pneumonia aspirasi kurang tepat karena
tidak
E. Abses paru riwayat
disebutkan kurang tepat karena
aspirasi hasil
pada kasus
radiologi tidak menunjukkan adanya
kavitas dengan air-fluid level
Jadi, diagnosis yang tepat pasien
diatas
PEMBAHASAN
adalah….
1 A.
PNEUMONIA
Laki-laki, 55 tahun datang dengan keluhan batuk
berdahak berwarna kecoklatan selama 1 minggu.
Keluhan disertai demam dan nyeri dada. Riwayat
konsumsi alkohol. Pada pemeriksaan fisik TD 130/70
mmHg, RR 20 x/menit, suara napas menurun, ronki
SOAL (+), suara amforik (+), redup pada bagian tengah
paru kanan, pada rontgen terdapat kavitas disertai
2
air fluid level di paru kanan. Diagnosis pasien
adalah…
A. Pneumonia
B. Ca Paru
C. Efusi Pleura
D. Bronkiektas
is
E. Abses Paru
E. ABSES
PARU
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Laki-laki, 55 tahun
• keluhan batuk berdahak berwarna kecoklatan selama 1
2
minggu.
• disertai demam dan nyeri dada.
• Riwayat konsumsi alkohol.
• PF: TD 130/70 mmHg, RR 20 x/menit, suara napas menurun,
ronki (+), suara amforik (+), redup pada bagian tengah paru
kanan
• Pada rontgen terdapat kavitas disertai air fluid level di paru
kanan.
Diagnosis pasien
adalah…
Abses Paru
• Definisi: proses supuratif lokal yang ditandai
PEMBAHASAN
oleh nekrosis jaringan paru
2
• Abses paru dapat dibagi menjadi dua yaitu :
• Abses paru primer biasanya diawali dari infeksi
paru,
• seperti pneumonia.
• Abses paru sekunder bisa terjadi akibat adanya
gangguan atau kelainan pada paru, menghirup
benda asing atau infeksi dari organ lainnya
yang menyebar ke paru.
Sumber: Memahami penyebab, gejala dan cara mengatasi abses paru,
PDPI, 2017
Etiologi dan Patogenesis
• Aspirasi materi infektif: alkoholisme akut, koma,
PEMBAHASAN
anetesia, sinusitis, gingivodental sepsis
• Kelanjutan infeksi paru: abses post pneumonic,
2 biasanya oleh S aureus, K. pneumonia dan type
3 pneumococcus
• Emboli septik
• Neoplasia: infeksi sekunder akibat obstruksi
bronkopulmonar
• Lain-lain: trauma langsung, perluasan infeksi
dari organ sekitar (supurasi esophagus,
vertebra, ruang subfrenik, ruang pleura),
hematogen
Faktor Risiko Abses Paru
• Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah seperti
PEMBAHASAN
pada penderita kanker, penyakit autoimun,
dan penderita HIV
2 • Terbiasa mengonsumsi alkohol berlebihan.
• Mengalami infeksi mulut
• Pernah melakukan transplantasi organ
• Pernah dirawat atau berada dalam keadaan
tidak sadar dalam waktu lama
Sumber: Memahami penyebab, gejala dan cara mengatasi abses paru,
PDPI,
2017
Diagnosis
PEMBAHASAN
• Sebagian nesar
diagnosis
ditegakkan dari
2 rontgen
• Kavitas abses
memiliki dinding
yang terlihat jelas
mengelilingi daerah
lusen atau adanya
air fluid level di area
pneumonia
Tatalaksana
• Antibiotik : clindamycin, penicillin dan
PEMBAHASAN
kombinasi metronidazole dengan penisilin
• Fisioterapi dada : membantu
2
seperti kelainan yang timbul karena
kompresi hebat di otak, hasil histologi (+)
C. keganasan
Efusi Pleura : sesak saat menarik napas,
dipengaruhi posisi, rontgen didapat
sudut costoprenik menumpul
D. Bronkiektasis : batuk dahak 3 lapis,
rontgen
gambaran honeycomb
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah…
E. ABSES PARU
2
Laki-laki, 63 tahun datang dengan keluhan sesak napas
sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengalami batuk
dengan dahak berwarna kehijauan dan demam. Pasien
mengaku keluhan sesak sering dialami dalam setahun
terakhir dan semakin lama semakin berat. Pasien
SOAL memiliki riwayat merokok 2 bungkus/hari sejak umur 15
tahun.
3
Pada pemeriksaan fisik didapatkan N 94 x/menit, RR 24
x/menit, Tax 38C, perkusi hipersonor dan ronkhi
diseluruh lapangan paru, barrel chest. Pada
pemeriksaan spirometri didapatkan FEV1<70% setelah
pemberian
bronkodilator. Apakah diagnosis yang tepat pada
A.
pasien Bronkitis
B. Asma
tersebut?
C. PPOK
D. Pneumoni
a
C.
PPOK
• KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Laki-laki, 63 tahun
• keluhan sesak napas sejak 3 hari yang lalu.
3 •
•
batuk dengan dahak berwarna kehijauan dan demam
keluhan sesak sering dialami dalam setahun terakhir dan
semakin lama semakin berat.
• riwayat merokok 2 bungkus/hari sejak umur 15 tahun.
• PF: N 94 x/menit, RR 24 x/menit, Tax 38C, perkusi hipersonor
dan ronkhi diseluruh lapangan paru, barrel chest.
• Pada pemeriksaan spirometri didapatkan FEV1<70%
setelah pemberian bronkodilator.
3
lama merokok dalam tahun :
• Ringan : 0-200
• Sedang : 200-600
• Berat : >600
3
gejala
pernapasan
• Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja
Pemeriksaan fisik:
• Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu)
• Barrel chest (diameter antero - posterior dan transversal
sebanding)
• Penggunaan otot bantu napas
• Pelebaran sela iga
• Penampilan pink puffer atau blue bloater
3 melebar
• Diafragma
mendatar
• Jantung
menggantung
(jantung
pendulum / tear
drop / eye drop
appearance)
Sumber: Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana PPOK, PDPI,
2003
Algoritme Penanganan PPOK Stabil
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Bronkodilator dalam bentuk oral, kombinasi golongan β2 agonis (salbutamol) dengan golongan xantin (aminofilin dan teofilin).
Masing- masing dalam dosis suboptimal, sesuai dengan berat badan dan beratnya penyakit. Untuk dosis pemeliharaan,
3
aminofilin/teofilin 100- 150 mg kombinasi dengn salbutamol 1 mg.
3
• Perubahan warna sputum
PEMBAHASAN
3
Penatalaksanaan PPOK
Eksaserbasi
Oksigen (bila tersedia)
PEMBAHASAN Bronkodilator
• Pada kondisi eksaserbasi, dosis dan atau frekuensi bronkodilator kerja pendek ditngkatkan dan dikombinasikan dengan antkolinergik.
3
Bronkodilator yang disarankan adalah dalam sediaan inhalasi. Jika tdak tersedia, obat dapat diberikan secara injeksi, subkutan,
intravena atau perdrip, misalnya: Adrenalin 0,3 mg subkutan, digunakan dengan hat-hat
• Aminofilin bolus 5 mg/kgBB (dengan pengenceran) harus perlahan (10 menit) utk menghindari efek samping.dilanjutkan dengan
perdrip 0,5-0,8 mg/kgBB/jam.
Kortkosteroid Diberikan dalam dosis 30 mg/hari diberikan maksimal selama 2 minggu. Pemberian
selama 2
minggu tidak perlu tapering off.
Antbiotik yang tersedia di Puskesmas
Pada kondisi telah terjadi kor pulmonale, dapat diberikan diuretk dan perlu berhati-hat dalam
pemberian cairan
3
PEMBAHASAN
3
PEMBAHASAN
3
PEMBAHASAN
3
Jawaban lainnya…
A. Bronkitis hipersekresi mukus dan batuk
PEMBAHASAN produktif kronis berulang-ulang minimal
selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit
dalam 2 tahun berturut-turut pada pasien yang
3 diketahui tidak terdapat penyebab lain.
B. Asma batuk sesak berulang, terdapat
factor pemicu, reversible dengan atau tanpa
bronkodilator
D. Pneumonia demam tinggi, batuk
berdahak,
sesak, rontgen menunjukkan konsolidasi
E. Emfisema gejala respirasi, rontgen
menunjukkan gambaran honeycomb
Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien
PEMBAHASAN diatas adalah…
3 C. PPOK
Laki-Laki, 35 tahun datang dengan keluhan nyeri
pinggang kanan sejak 3 hari yang lalu, disertai demam.
Pasien mengatakan saat BAK terasa panas. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmhg, N
86x/menit, RR 22x/mnt Tax 38,0C dan nyeri ketok CVA
SOAL (+). Dari pemeriksaan urinalisis leukosit ++.
Diagnosisnya adaiah ..
4 A.
B.
Prostatitis
Pyelonefritis
c. Uretritis
D Pyelonefritis
. kronis Sistitis
E.
B.
PYELONEFRITI
KEYWORDS:
•S
PEMBAHASAN
Laki-Laki, 35 tahun
4
• keluhan nyeri pinggang kanan sejak 3 hari yang
lalu
• Demam
• saat BAK terasa panas.
• PF: TD 120/80 mmhg, N 86x/menit, RR 22x/mnt
Tax
38,0C dan nyeri ketok CVA (+).
• Urinalisis: leukosit ++.
Diagnosisnya
adaiah ..
Pyelonefritis
• Onset penyakit akut dan timbulnya tiba-
PEMBAHASAN
tiba dalam beberapa jam atau hari
4
• Demam dan menggigil
• Nyeri pinggang, unilateral atau bilateral
• Sering disertai gejala sistitis, berupa:
frekuensi,
nokturia, disuria, urgensi, dan nyeri
suprapubik
• Kadang disertai pula dengan gejala
gastrointestinal, seperti: mual, muntah, diare,
atau nyeri perut
Faktor Risiko
• Lebih sering terjadi pada wanita usia
PEMBAHASAN
subur
4
• Sangat jarang terjadi pada pria berusia
<50
tahun, kecuali homoseksual
• Koitus per rektal
• HIV/AIDS
Pyelonefritis
PEMBAHASAN Pemeriksaan fisik • Penunjang
• Darah perifer dan hitung jenis
• Nyeri ketok pada sudut ••Kultur darah
4
• basil Gram positf: ampisillin yang dikombinasi dengan Gentamisin, Ampicillin
Sulbaktam, dan Piperacillin Tazobactam
• digant dengan obat oral setelah 24-48 jam,
B. PYELONEFRITIS
4
Laki-laki, 52 tahun dibawa ke UGD oleh keluarga dengan
keluhan utama penurunan kesadaran. Sebelumnva
pasien mengeluh lemas dan sesak yang bertambah.
Terdapat riwayat Hipertensi tidak terkontrol. Pasien
tidak BAK lebih dari 2 hari. Pada pemeriksaan fisik
SOAL didapatkan delirium, TD 160/90 mmHg, ekstremitas
edema. Pada pemeriksaan lab didapatkan Hb 7 g/dl
5
dan GFR < 15.
Diagnosis pasien adalah...
A. CKD
B. GGA
C. Acute on CKD
D. GGA renal
E. GGA post renal
C. ACUTE ON
CKD
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 52 tahun dibawa ke UGD
• penurunan kesadaran.
5 •
•
mengeluh lemas dan sesak yang bertambah.
Riwayat Hipertensi tidak terkontrol.
• Tidak BAK lebih dari 2 hari belakangan.
• PF: delirium, TD 160/90 mmHg, ekstremitas
edema.
• Lab: Hb 7 g/dl dan GFR < 15.
Diagnosis pasien
adalah...
Acute On CKD
• Pasien dgn CKD berisiko tinggi mengalami AKI
PEMBAHASAN
yg secara spesifik disebut Acute on CKD atau
Acute on Chronic Renal Failure (ACRF)
5 • Makin rendah eGFR makin tinggi risiko
terjadinya acute on CKD.
• Peningkatan risiko terjadinya AKI tidak
hanya pada CKD tapi juga pada
komorbiditas lain seperti DM, HT,
arteriosklerosis dan penyakit
kardiovaskular.
CK
D
PEMBAHASAN
5
derajat
penurunan
LFG ringan-
sedang yaitu
45-59 dan
derajat
penurunan
LFG sedang-
berat yaitu 30-
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, 44
A.,2009
Definisi Acute Kidney Injury
PEMBAHASAN
Penurunan mendadak faal ginjal dalam 48
jam yaitu:
5
Mata Keratts, irits, uveits, konjungtva kering: ditemukan pada vaskulits
autoimun. Jaundice: penyakit liver. Band keratopathy (karena hiperkalsemia):
mieloma multpel. Retinopat diabetes. Retinopat hipertensi. Atheroemboli.
Kardiovaskula Nadi iregular: tromboemboli. Murmur: endokardits. Pericardial fricton
r rub: perikardits uremikum. JVP meningkat, ronki basah basal, S3: gagal
Abdomen. jantung.
Massa pulsatl atau bruits: atheroemboli. Nyeri tekan abdomen atau CVA:
nefrotlitasis, nekrosis papilar, trombosis arteri atau vena renalis. Massa
pada pelvis atau rektum, hipertorofi prostat, distensi bladder: obstruksi
saluran kemih. Iskemia, edema ekstremitas: rabdimiolisis
Pulmo Ronki: sindro Goodpasture, Wegener granulomatosis. Hemoptysis:
Wegener granulomatosis.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro,
A.,2009
PEMBAHASAN
5
disebutkan pasien sudah mengalami pucat sejak
3 bulan terakhir, terdapat anemia sebagai salah
satu tanda kegagalan produksi eritopoitin dari
D. ginjal
GGA renal kurang tepat, karena saat ini
pasien mengalami perburukan kondisi ginjal
yang terjadi dalam kurang dari 48 jam
E. GGA post renal kurang tepat, karena pada
kasus tidak disebutkan secara spesifk penyebab
keluhan post renal, seperti BPH, dll
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada pasie diatas adalah…
C. ACUTE ON CKD
5
Laki-laki, 25 tahun datang dengan keluhan sesak,
lemas serta penurunan kesadaran setelah
diberikan cairan dan antibiotic intravena.
Termasuk reaksi hipersensitivitas tipe
SOAL
berapa kasus tersebut?
A. Cell mediated reaction
hypersensitivity
6 B.
C.
Immune complex
Toxicity
D. Delayed reaction
E. IgE mediated
E. IGE MEDIATED
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 25 tahun
6 Anafilaksis
Sumber: Panduan Praktk Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama, MenKes,2015
Anaflaksis
PEMBAHASAN
Oksigen 3–5 liter/menit harus dilakukan, pada keadaan yang sangat ekstrim tndakan trakeostomi atau krikotroidektomi
perlu
dipertmbangkan.
Pemasangan infus, cairan plasma expander (Dextran) merupakan pilihan utama guna dapat mengisi volume
PEMBAHASAN intravaskuler secepatnya. Jika cairan tersebut tak tersedia, Ringer Laktat atau NaCl fisiologis dapat dipakai sebagai
cairan penggant
6 Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 : 1000 i.m dapat diulangi 5–10 menit. Atau 0,1 – 0,2 ml adrenalin dilarutkan dalam
spuit 10 ml dengan NaCl fisiologis, diberikan perlahan-lahan i.v
jika masih terjadi bronkospasm setelah pemberian adrenalin, berikan 250 mg aminofilin i.v perlahan-lahan selama 10
menit. Dapat dilanjutkan 250 mg lagi melalui drips infus
Anthistamin yang biasa digunakan adalah difenhidramin HCl 5–20 mg IV dan untuk golongan kortkosteroid dapat
digunakan deksametason 5–10 mg IV atau hidrokortson 100–250 mg IV
PEMBAHASAN
A. Rheumatoid
arthritis
B. Osteoporosis
C. Osteoarthritis
D. Gout arthritis
E. Osteomalacia
C.
OSTEOARTHRITI
KEYWORDS:
•S
PEMBAHASAN
Wanita, 68 tahun
• keluhan nyeri pada kedua lutut sejak 1 minggu yang
7 lalu.
• dirasakan bila berdiri dan naik tangga.
• kaku pagi hari namun < 30 menit.
• sangat mengganggu pasien karena biasanya pasien
sangat aktif berkegiatan sosial.
• Dari pemeriksaan foto polos genu didapatkan
gambaran sesuai Lawrence gr 2.
Diagnosis yang paling tepat
adalah...
Osteoartr
itis
Berdasarkan kriteria
klinis:
PEMBAHASAN Nyeri sendi lutut
dan
paling sedikit 3 dari 6 kriteria di bawah
7 ini:
• krepitus saat gerakan aktif
•• umur > 50 tahun
kaku sendi < 30 menit Sensitivitas 95% dan
• pembesaran tulang sendi lutut spesifsitas 69%
• nyeri tekan tepi tulang
• tidak teraba hangat pada sinovium sendi
lutut.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro,
A.,2009
Osteoartr
itis klinis dan
Berdasarkan kriteria
radiologi:
PEMBAHASAN
Nyeri sendi lutut dan
adanya osteofit
7 dan
paling sedikit 1 dari 3 kriteria di bawah
ini:
• krepitus saat gerakan aktif
•• umur > 50 < 30 menit
kaku sendi Sensitivitas 91% dan
spesifisitas 86%.
tahun
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro,
A.,2009
Kellgren and Lawrence Radiographic Criteria for
assessment
PEMBAHASAN
7
Osteoartritis
Berdasarkan kriteria klinis
PEMBAHASAN
laboratoris
dan
Nyeri sendi lutut
:
dan
kelemahan
7 otot
aktivitas fisik yang berlebihan atau
kurang
trauma sebelumnya
penurunan fungsi
menderita OA
Sumber: Buku
faktor Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro,
mekanik
A.,2009
Klasifikasi OA
berdasarkan
I. IDIOPATI
PEMBAHASAN K etiologi
II. SEKUND
7
ER
Metabolik Kelainan Anatomi Trauma Inflamasi
• Artritis kristal (Gout, • Slipped femoral • Trauma sendi mayor • Semua artropati
calcium epiphysis • Fraktur pada sendi infamasi
pyrophosphate • Epiphyseal dysplasias atau osteonekrosis • Artritis septik
dihydrate arthropaty/ • Penyakit Blount’s • Bedah tulang (contoh:
pseudogout) • Penyakit Legg-Perthe menisektomi)
• Akromegali • Dislokasi • Jejas kronik
• Okronosis koksa (artropati
(alkaptonuria) kongenital okupasional/terkait
• Hemokromatosis • Panjang pekerjaan), beban
• Penyakit Wilson mekanik kronik
tungkai tidak (obesitas)
sama
• Deformitas
valgus/varus
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
• Sindroma Sudoro,
A.,2009 hipermobiliti
Klasifikasi OA
berdasarkan
PEMBAHASAN lokasi
7
(kurang dari 4 (kurang dari 4 glukokortkoid
gram per hari), gram per hari) intraartikular, ex:
• NSAID • NSAID topical triamsinolone
• NSAID non hexatonide 40 mg)
+ NSAID
selektif+ gastro
protective agent
• Cyclooxygenase-
2 inhibitor
Sumber
Tatalaksana ALternatif
• Tramadol (200-300 mg dalam dosis terbagi)
PEMBAHASAN
• Terapi intraartikular seperti pemberian
7
hyaluronan
• kombinasi paracetamol-kodein
7
PEMBAHASAN
7
Jawaban lainnya…
A. Rheumatoid arthritis menyerang sendi
PEMBAHASAN kecil,
simetris, RF (+)
7 C. OSTEOARTHRITIS
Wanita, 65 tahun diantar ke UGD dengan keluhan
kesadaran menurun yang diawali dengan mengigau dan
demam tinggi sejak 1 hari yang lalu. Demam dialami
sejak 1 minggu yang lalu dengan nyeri berkemih namun
tidak membaik dengan pengobatan. Tanda vital TD
SOAL 90/80 mmHg N 120x/menit. Hasil pemeriksaan lab Hb
12.8 gr/dl, HCT 45%, PLT 65.000, Leu 28.000. dan hasil
kultur yang positif. Apakah diagnosis yang tepat
8 untuk kasus diatas?
A. Syok sepsis
B. Severe sepsis
C. Sepsis
D. Gagal ginjal akut
E. Syok
hipovolemik
C.
• KEYWORDS:
SEPSIS
• Wanita, 65 tahun diantar ke UGD
• keluhan kesadaran menurun yang diawali
PEMBAHASAN
dengan
8 • mengigau dan demam tinggi sejak 1 hari yang
lalu.
• Demam dialami sejak 1 minggu yang lalu
dengan nyeri berkemih namun tidak membaik
dengan pengobatan.
• PF: TD 90/80 mmHg (MAP 93)N 120x/menit.
• • Lab: Hb 12.8 gr/dl, HCT 45%, PLT 65.000, Leu
28.000.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus
Kriteria SIRS dan Sepsis
• SIRS (≥2 kriteria berikut)
PEMBAHASAN
• Temperature >38ºC or <36ºC
• Heart rate >90 beats/min
8 •
•
Respiratory rate >20 breaths/min or PaCO2 <32 mmHg
WBC >12,000 cells/mm3, <4000 cells/mm3, or >10
percent immature (band) forms
• Sepsis: SIRS + bukti infeksi (kultur atau hasil
lab)
• Syok sepsis: tanda syok + sepsis
Sumber: The Third Internatonal Consensus
Definitons for Sepsis and Septic Shock (Sepsis-
3)
NEW: Pendekatan diagnosis
sepsis dengan SOFA dan
PEMBAHASAN qSOFA
8
PEMBAHASAN
8
Surviving Sepsis Campaign
PEMBAHASAN
8
PEMBAHASAN
8
PEMBAHASAN
8
Jawaban lainnya…
A. Syok sepsis kurang tepat, karena pada
PEMBAHASAN kasus
MAP masih diatas 65 mmHg
A. Dispepsia non
9 B.
fungsional
GERD
C. Ulkus gaster
D. Gastritis
E. Dispepsia fungsional
E. DISPEPSIA
•
FUNGSIONAL
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Perempuan, 20 tahun
9 • Merokok
• konsumsi steroid dan OAINS
• serta berdomisili di daerah dengan prevalensi
H.
pylori tinggi.
9
Postprandial setelah makan
distress dan perasaan
syndrome cepat kenyang
Fungsional
Rasa nyeri yang lebih
Epigastric konstan dirasakan
pain dan tidak beitu terkait
Dispepsia syndrome dengan makan
Organik
9 C. mengeluh heart
Ulkus gaster kurang
ada
burn dan rasakarena
tepat, asam di mulut
pasien
tidak ada keluhan nyeri yang timbul setelah
makan, hasil endoskopi juga tidak
menunjukkan ada ulkus pada gaster
D. Gastritis kurang tepat karena kurang spesifik
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah…
E. DISPEPSIA
9 FUNGSIONAL
Wanita, 44 tahun mengeluh nyeri perut kanan atas sejak
hari, nyeri perut dirasakan hilang timbul tanpa demam.
2
Pasien diketahui riwayat makan makanan dari restoran
cepat saji. Pemeriksaan fisik BB 70kg, TB: 150 cm, TD
120/80 mmHg, N 97x/menit, RR 18 x/menit, Tax 36,8C,
SOAL nyeri tekan pada perut kanan atas. Dari pemeriltsaan
laboratorium didapatkan kolesterol total 258 mg/dl.
10
Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Kolesistitis
B. Kolelitiasis
C. Pankreatitis
D. Hepatitis
E. Koledokolitiasi
s
B.
KOLELITIASIS
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Wanita, 44 tahun
• nyeri perut kanan atas sejak 2 hari, hilang timbul
10 tanpa demam.
• Pasien diketahui riwayat makan makanan dari
restoran cepat saji.
• PF: BB 70kg, TB: 150 cm, TD 120/80 mmHg, N
97x/menit, RR 18 x/menit, Tax 36,8C, nyeri tekan
pada perut kanan atas
• laboratorium didapatkan kolesterol total 258 mg/dl.
Apakah diagnosis pasien
tersebut?
PEMBAHASAN
10
Kolelitasis
• Biasanya tunggal dan
besar
10
Diagnosis Banding Nyeri
RUQ
PEMBAHASAN
10
Jawaban lainnya…
A. Kolesistitis murphy sign (+)
PEMBAHASAN
C. Pankreatitis nyeri tembus ke
punggung
10 B. KOLELITIASIS
Wanita, 30 tahun datang dengan keluhan lemah badan.
Badan terasa loyo dan cepat lelah. Pasien bekerja
sebagai analis di laboratorium kesehatan. Pada
pemerikaan fisik didapatkan TD 120/80 N 80x/menit
RR 20x/menit, Tax 37,3. Pada pemeriksaan
SOAL didapatkan HbsAg (+). Pemeriksaan lanjutan apa
yang sebaiknya dilakukan?
11 A.
B.
C.
HbeAg
Anti-Hbs
Anti-Hbc
D. HbcAg
E. Anti HCV
A.
HBEAG
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Wanita, 30 tahun
• keluhan lemah badan.
11 •
•
Badan terasa loyo dan cepat lelah.
analis di laboratorium kesehatan.
• PF: TD 120/80 N 80x/menit RR 20xlmenit, Tax 37,3.
Pada
pemeriksaan didapatkan HbsAg (+).
Pemeriksaan lanjutan apa yang sebaiknya
dilakukan?
Hepatts
• lnflamasi hepar yang disebabkan oleh berbagai
PEMBAHASAN
macam penyebab.
• Penyebab hepatitis: autoimun, hepatitis imbas
11 obat,
virus, alkohol, dan lain~lain.
• Virus hepatitis merupakan infeksi sistemik yang
dominan menyerang hepar. Hepatitis jenis ini
paling sering disebabkan oleh virus hepatotropik
(virus Hepatitis A, B, C, D, E).
• Incubation periods for hepatitis A range from 15-45
days (mean, 4 weeks), for hepatitis B and D from
30- 180 days (mean, 8-12 weeks), for hepatitis C
from 15- 160 days (mean, 7 weeks), and for
hepatitis E from 14- 60 days (mean, 5-6 weeks).
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009
PEMBAHASAN
11
Hepatts Virus
HBsAg (the virus coat, 5: surface)
• the earliest serological marker in the
serum.
PEMBAHASAN HBeAg
• Degradation product of HBcAg.
• It is a marker for replicating HBV.
11 HBcAg (c = core)
• found in the nuclei of the hepatocytes.
• not present in the serum in its free form.
Ant-HBs
• Sufficiently high titres of antibodies ensure
imunity.
Ant-Hbe
• suggests cessation of infectivity.
Ant-HBc
• the earliest immunological response to
HBV
• detectable even during serological gap.
PEMBAHASAN
11
Jawaban lainnya…
B. Anti-Hbs respon imun host,
PEMBAHASAN muncul
belakangan
C. Anti-Hbc respon imun host, muncul
11 belakangan
D. HbcAg tidak ditemukan dalam serum,
di dalam hepatosit
E. Anti HCV untu Hepatitis C
Jadi pemeriksaan yang
PEMBAHASAN selanjutnya
dilakukan adalah…
11 A. HBEAG
Wanita, 22 tahun datang dengan keluhan lemas, lesu,
pucat, tidak nafsu makan. Pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batasnormal,
conjungtiva anemis, angular cheilitis, atrof papil lidah.
Pemeriksaan Hb 10 gr/dl, Ht 27%, Eritrosit 3 x 106
SOAL sel/mm3. Diagnosis pasien adalah….
12 B.
C.
D.
Anemia Defisiensi B12
Anemia Defisiensi asam foat
Anemia normokronik
normositik
E. Anemia sideroblastik
A. ANEMIA DEFISIENSI
BESI
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Wanita, 22
• keluhan lemas, lesu, pucat, tidak nafsu makan.
12 Anemia ↑
Anemia
hemolitik
Pendarahan
akut
Normositik
Retikulosit Anemia
normokronik
aplastic
Defisiensi
Makrositik folat Anemia
N/↓
(megaloblast renal
ik) Defisiensi
B12 Leukimia
Gejala anemia defisiensi besi
PEMBAHASAN
12
Angular scheilits/ Stomattis Kiolonychia brittle
Angularis spoon-
peradangan sudut mulut shaped nail
Papil lidah atrofi
smooth tongue
Sumber: Panduan Praktk Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama, MenKes,2015
Anemia Defisiensi Besi
PEMBAHASAN
Faktor Risiko
Komplikasi
1. Ibu hamil 1. Penyakit jantung
2. Remaja putri anemia
12 (Ovalosit)/ Sel
pensil/ Cigar
Cell
mikrositik
hiprokromik
(central
palor>>>)
Sumber: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama,
MenKes,2015
Penatalaksanaan Anemia
Defisiensi
Besi
Setelah penegakan diagnosis dapat diberikan sulfas ferrosus 3 x 200 mg (200
mg
mengandung 66 mg besi elemental).
PEMBAHASAN
12
Target : HB meningkat 1 g/dl dalam 2-3
minggu
A. ANEMIA DEFISIENSI
12 BESI
Wanita, 58 tahun, datang ke poli dengan keluhan
nyeri pinggang progresif sejak 5 bulan yang lalu. Pada
utama
pemeriksaan fisik didapatkan conjungtiva anemis,
nyeri tekan pada vertebra thorakal 2-4. Pada
pemeriksaan penunjang ditemukan creatinin dan
SOAL BUN meningkat.
Pada rontgen didapatkan fraktur kompresl di tulang
panggul dan paha. Pada pemeriksaan aspirasl sumsum
A. Penyakit Non
Hodgkin
B. Limfoma Sel B
Besar ,
C. Multiple Myeloma
C. MULTIPLE
• MYELOMA
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Wanita, 58 tahun,
• keluhan utama nyeri pinggang progresif sejak 5 bulan
13
yang lalu.
• PF: conjungtiva anemis, nyeri tekan pada vertebra
thorakal 2-4.
• Lab: creatinin dan BUN meningkat.
• Rontgen: fraktur kompresi di tulang panggul dan paha.
• aspirasl sumsum tulang: didapatkan sebagian besar sel
normal digantikan sel plasma, nukleus multlpel,
nukleolus dominan imunoglobulin dan sel sepertl fried
egg.
Diagnosis pada pasien
adalah...
Multple Myeloma
• Keganasan sel B dari sel plasma
PEMBAHASAN
neoplastik yang memproduksi
protein immunoglobulin
13
monoclonal
• Ditandai dengan penimbunan sel
plasma dalam sumsum tulang (lesi
litik tulang, hiperkalsemia,
pansitopenia) dan adanya protein
monoklonal dalam serum dan urin
(immunoglobulin normal
menurun, hiperviskositas)
Gejala Klinis
• nyeri tulang tulang karena fraktur kompresi pada tempat
PEMBAHASAN osteopenia
atau karena lesi litik tulang, biasanya tulang punggung.
•• Infeksi berulang : ini berkaitan dengan kekurangan produksi
Gejala anemia
13
antibody
• Nefropati: nefritis interstisiil dengan rantai berat, nefritis interstisiil
akibat hiperkalsemia
• Kecenderungan perdarahan abnormal : protein
mieloma
• mengganggu
Kadang - kadang
fungsiterdapat makroglossia,
trombosit dan faktor "carpal turruel
pembekuan
syndrome"
dan diare yang disebabkan penyakit amyloid
• "Sindroma hiperviskositas"
• Neuropati umumnya disebabkan oleh kompresi ada medulla
spinalis
atau saraf kepala
Laboratorium
• Laju endapan eritrosit/LED tinggi
PEMBAHASAN • Peninggian kalsium serum
• Urea darah meninggi di atas 1'1 mmol/L dan kreatinin
13
serum meninggi
• Albumin serum rendah ditemukan pada penyakit
lanjut.
• CRP merupakan petanda adanya IL-6 yaitu
faktor pertumbuhan dari mieloma multipel.
• β-2 mikroglobulin merupakan indikator prognostik
yang akan meningkat pada stadium lanjut dari
mieloma multipel.
• Pada darah perifer ditemukan penurunan CD4 ( T
helper
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro,
limfosit) dan peningkatan CD8 (T supresor limfosit).
A.,2009
PEMBAHASAN
13
PEMBAHASAN
13
13
13
B. Limfoma Sel B Besar B cell non
Hodgkin
D. lymphoma
Limfoma Burkit B cell non Hodgkin
lymphoma,
gambaran stary sky
E. Myeloma Soliter seperti multiple myeloma
hanya saja mengenai area tulang tertentu saja
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada kasus diatas
adalah…
13 C. MULTIPLE MYELOMA
Laki-laki, 52 tahun, datang dengan keluhan bengkak
pada leher, tidak nyeri dan kadang disertai dengan
demam. Pasien mengatakan kalau berat badannya
terdapat penurunan. Pada pemeriksaan biopsi
ditemukan red Stenberg cell. Faktor risiko dari
SOAL keadaan pasien adalah...
14 dan
bermanifestasi
Pola penyebaran
jaringan
sistemik
teratur ke Penyebarannya difus (tdak
teratur)
Jarang mengenai Iimfonodi sekitar
Sering mengenai limfonodi
mesenterium mesenterium dan cincin Walldeyer dan
cincin Walldeyer
Jarang mengenai sistem di luar kelenjar Sering ekstranodal getah bening
Terlokalisasi dan sering mengenai 1 Mengenai banyak kelenjar getah
bening
kelenjar getah bening
Faktor Risiko Limfoma Hodgkin
• Infeksi virus onkogenik diduga berperan dalam
PEMBAHASAN menimbulkan lesi genetik,virus
memperkenalkan gen asing ke dalam sel
target.
14 • Virus Epstein-Barr, Sitomegalovirus, HIV dan
Human Herpes Virus-6 (HHV-6).
• Faktor risiko lain adalah defisiensi imun,
misalnya pada pasien transplantasi organ
dengan pemberian obat imunosupresif atau
pada pasien cangkok sumsum tulang.
• Keluarga dari pasien Hodgkin (adik-kakak) juga
mempunyai risiko untuk terjadi penyakit
Hodgkin.
Gejala Klinis Limfoma Hodgkin
• Limfadenopati dengan konsistensi rubbery
PEMBAHASAN
dan tidak nyeri .
• Gejala sitemik: Demam,tipePel-Ebstein,
14 berkeringat malam hari,penurunan berat
badan, lemah badan Can pruritus terutama
pada jenis Nodular Sklerosis
• Hepatosplenomegali .
• Neuropati
14
Jawaban lainnya…
A. Infeksi Virus HPV menyebabkan kanker
PEMBAHASAN servik
C. Infeksi Virus HIV menyebabkan AIDS
15
Diagnosis pada pasien adalah…
A. Atrial Flutter
B. Atrial Fibrilasi
C. Sinus
D. Bradikardia
E. Supraventrikula
r Takikardia
D.
TAKIKARDIA
SUPRAVENTRIKULA
PEMBAHASAN R
KEYWORDS:
• Laki-laki, 29 tahun
• keluhan berdebar-debar sejak 1 jam yang lalu.
15 Irama
Frekuensi
: Teratur
: > 150-250
x/menit Gelombangg P : Tidak ada atau
kecil
Interval PR : Tidak dapat dihitung atau memendek
menghilang atau
Kompleks : Biasanya
QRS sempit
Sumber: The Only EKG book you’ll ever need, Thaler, M.,
2013
Supraventkular takikardia
PEMBAHASAN
Manifestasi Klinis
Pencetus
• Berdebar • Alkohol
15 (Palpitasi)
• Sesak napas
• Kopi
• Perubahan
• Pusing Emosi
• Pingsan (meski
jarang)
Sumber: The Only EKG book you’ll ever need, Thaler, M.,
2013
PEMBAHASAN
15
15 ada
gagal jantung)
• Diltiazemiv: 0,25-0,35 mg/kg (bila tidak ada gagal
jantung)
• Digitalis i.v.: 0,5mg
• Metoprolol iv: 5-15 mg; propranolol 1-2 mg iv, q
4mnt
Sumber: Panduan Praktk Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah, PERKI, 2016
• Kardioversi listrik bila hemo dinamik tidak stabil
Jawaban lainnya…
A. Atrial Flutter teratur, C. Sinus Bradikardia teratur,
gambaran gigi gergaji, frekuensi frekuensi
PEMBAHASAN atrium 250- 350, frekuensi < 60x/menit, gel p, interval PR
ventrikel setengah, sepertiga, dan gel ORS normal
seperempat frekuensi atrium
15
B. Atrial Fibrilasi Tidak teratur, E. Ventrikular Takikardia teratur,
garis dasar bergelombang, frekuensi > 100, gel p tidak terlihat,
frekuensi atrium350-500, interval PR tidak ada, QRS >0,12
frekuensi ventrikel beragam detik
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada pasien diatas adalah…
D.
15 SUPRAVENTRIKULA
R TAKIKARDIA
Laki-laki, 68 tahun datang ke IGD dengan keluhan
lemas. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 80/60
mmHg, N 50 x/menit, RR 24x/menit. Dari pemeriksaan
EKG didapatkan gamabaran sebagai berikut
SOAL
16
Diagnosis apakah yang sesuai dengan kondisi
pasien?
A. AV blok derajat I
B. AV Blok Mobits II
C. AV Blok Mobits I
D. Total Av blok
E. Sinus rhythm
B. AV BLOK
MOBITS
KEYWORDS: II
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 68 tahun datang ke IGD
• keluhan lemas
16 •
•
PF: TD 80/60 mmHg, N 50 x/menit, RR 24x/menit.
EKG: irama tidak teratur, frekuensi <60 x/menit,
gel p normal, ada satu atau lebih gel P yang tidak
diikuti gel QRS, interval PR normal/memanjang
secara konstan kemudian ada blok (drop beat)
16
16
1. Satu dari beberapa gelombang P tidak diteruskan kekompleks
QRS,
dapat 5: 2, 4 :3,3: 2 dan seterusnya
2. PR interval Makin lama makin panjang, PR interval terpendek
adalah
segera setelah blok pada AV Blok II tipe 1
3. Kompleks
Sumber: QRSPraktik
Panduan sempit Klinis & Clinical Pathway
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, PERKI, 2016
AV Blok Derajat II
(Mobitz type II)
PEMBAHASAN
16
1. Satu dari beberapa gelombang P tidak diteruskan kekompleks
QRS,
dapat 5: 2, 4 :3,3: 2 dan seterusnya
2. PR interval Tetap, tidak makin memanjang pada AV Blok II tipe
2
3. Kompleks
Sumber: QRSPraktik
Panduan lebar Klinis & Clinical Pathway
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, PERKI, 2016
AV blok Derajat III/Komplit AV
blok
PEMBAHASAN
16
1. Gelombang P dan gelombang QRS saling tidak ada hubungan.
2. Tergantung lokasi blok, maka irama escape bias berasal dari
junction (idio junctional rhythm, dengan QRS sempit, dan laju
jantung relatif lebih cepat) atau dari ventrikel (idio ventricular
rhythm, dengan kompleks QRS lebar dan laju jantung relative lebih
lambat).
Terapi AV Blok Total/ Derajat III
Pada keadaan akut,
PEMBAHASAN bila:
Tanpa gejala:
• observasi, bila perlu injeksi sulfas atropine /dopamine IV atasi
16 semakin
C. Total
hilang
Av blokmemanjang
gel p dandan
tidak berhubungan
akhirnya
kompleks QRS
17 C.
Regurgitasi
Stenosis
Pulmonal
D. Stenosis
Trikuspid
E. Regurgitasi
Aorta
B. MITRAL
REGURGITASI
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 65 tahun
17
• keluhan nyeri dada yang sudah dialami sejak
3
hari dan memberat sejak hari ini.
• PF: ditemukan bising pansistolik grade 4/6
pada
apex yangyang
Diagnosis menjalar ke dada sebelah kiri.
mungkin
adalah…
Bunyi Jantung
PEMBAHASAN
17
Murmur
PEMBAHASAN
17
Sumber: Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Lipincott Williams & Wilkins;
2011.
Jawaban lainnya…
A. Mitral stenosis murmur diastolik di apeks
PEMBAHASAN jantung
C. Stenosis Pulmonal mumur sistolik ICS 2
17 kanan
D. Stenosis Trikuspid mumur diastolic ICS 4
kiri
E. Regurgitasi Aorta mumur diastolic ICS 2
kiri
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pada pasien diatas adalah…
B. MITRAL REGURGITASI
17
Wanita, 20 tahun, datang dengan keluhan sesak napas
sejak 3 tahun yang lalu, memberat sejak hari ini. Sesak
napas timbul jika pasien beraktivitas dan hanya bisa
tidur dengan 3 bantal
atau lebih. Riwayat demam tinggi dan disertai nyeri di
SOAL sendi, kedua tangan terkadang menari- nari yang
sudah timbul sejak usia 10 tahun. Pasien tidak pernah
memeriksakan diri ke dokter. Pada pemeriksaan fisik
18
Kriteria kriteria mayor
Minor: atau 1 mayor +
•Klinis: demam, poliartralgia
2 minor + bukt
•Laboratorium: peningkatan penanda inflamasi akut (LED, leukosit)
• EKG: interval PR memanjang
infeksi GA
Karditis (+), 6 6
kardiomegali (+)
Karditis (+), gagal >6 >6
Jantung (+)
Tatalaksana DRA
• Eradikasi kuman GAS, sebagai pencegahan
primer
PEMBAHASAN demam rematik
Benzatn penisilin :1,2 juta U IM (BB <27 Kg: 600.000 U IM)
-
18
kardits hingga usia 18 tahun ( dipilih yang lebih
lama)
Pasien degan kardits saat demam 10 tahun setelah serangan terakhir atau
rematk akut, namun tanpa sequel pada hingga usia 21 tahun (dipilih ynag lebih
jantung lama)
Pasien dengan kardits yang memiliki 10 tahun atau sampai usia 40 tahun
sequel penyakit katup jantung (dipilh yang lebih lama), kadang perlu
rematk/kelainan katup sampai seumur hidup
Jawaban lainnya…
A. Perikarditis sesak yang timbul tiba-tiba
PEMBAHASAN terasa diarea rerosternal dan semakin
memberat bila bergerak atau menarik napas,
berkurang bila pasien duduk membungkuk
D. DEMAM REMATIK
18
Wanita, 59 tahun datang untuk pemeriksaan
kardiovaskuler. Saat ini pasien tidak memiliki gejala.
Pasien didiagnosis infark miokard akut 3 tahun yang
lalu. pemeriksaan ekokardiograf saat ini menunjukkan
fraksi ejeksi 38%. Tidak ada kesan sesak napas, ascites
SOAL atau peningkatan JVP. Pasien tidak pernah dirawat di
rumah sakit untuk masalah jantung maupun lainnya,
kecuali karena infark miokard akut yang lalu. Menurut
19
DAN
Tanda khas Gagal Jantung : Takikardia, takipnu, ronki paru, efusi pleura, peningkatan
tekanan vena jugularis, edema perifer, hepatomegali.
DAN
Tanda objekt gangguan struktur atau fungsional jantung saat istrahat, kardiomegali,
suara jantung ke tga, murmur jantung, abnormalitas dalam gambaran ekokardiografi,
kenaikan konsentrasi peptda natriuretik
19
berkurang • Berat badan bergeser ke • Nadi ireguler
• Cepat lelah turun (gagal lateral • Nafas cepat
• jantung stadium • Bising jantung • Heaptomegali
Begkak di
lanjut) • Asites
pergelangan kaki
• Perasaan
• Kaheksia
kembung/
begah
• Nafsu
makan
menurun
• Perasaan bingung
(terutama pasien
• Pingsan
usia lanjut)
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI,
• Depresi
2015 • Berdebar
Framingham HF Diagnosis Criteria
PEMBAHASAN
19
Klasifikasi Gagal Jantung
Klasifikasi berdasarkan kelainan struktural jantung (ACC/AHA HF Klasifikasi berdasarkan kapsitas fungsional
(NYHA) Class)
Stadium A
Memiliki risiko tnggi untuk berkembang menjadi gagal
PEMBAHASAN jantung. Tidak terdapat gangguan struktural atau fungsional
jantung, tdak terdapat tanda atau gejala
Stadium B Kelas I
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktfitas fisik.
19
berhubungan dengan perkembangan gagal jantung, tdak Aktfitas fisik sehari-hari tdak menimbulkan kelelahan, palpitasi
terdapat tanda atau gejala atau sesak nafa
Stadium C Kelas II
Gagal jantung yang simtomatk berhubungan dengan Terdapat batasan aktfitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat
penyakit struktural jantung yang mendasari istrahat, namun aktfitas fisik sehari-hari menimbulkan
kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
Kelas III
Terdapat batasan aktfitas bermakna. Tidak terdapat keluhan
istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan menyebabkan kelelahan,
saat
palpitasi atau sesak
Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal jantung yang Tidak dapat melakukan aktfitasfisik tanpa keluhan. Terdapat
sangat bermakna saat istrahat walaupun sudah mendapat terapi gejala saat istrahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktfitas
medis maksimal (refrakter)
19 2. Pemberian penyekat β, setelah pemberian ACEI atau ARB pada semua pasien dengan EF
≤
3. 40%
MRAuntuk menurunkan bagi
direkomendasikan risikosemua
hosipitalisasi akibat gagal
pasien dengan gejalajantung dan kematan
gagal jantung prematur
yang persisten
dan
EF≤ 35, walaupun sudah diberikan dengan ACEI dan penyekat β
) DAN
gagal jantung dekompensasi akut pada gagal jantung kronis
yang sebelumnya stabil
19
19
Apakah diagnosis
20 yang
tepat untuk kasus
A. Malaria tartiana
diatas?
B. Malaria kuartana
C. Malaria
tropikana
D. Malaria vivax
E. Malaria ovale
C. MALARIA TROPIKANA
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 40 tahun dibawa ke IGD
20
• Penurunan kesadaran.
• Pulang dari papua 2 minggu sebelumnya.
• Pada pemeriksaan darah didapatkan : accole
form
20
Manifestasi Klinis
PEMBAHASAN
20
Malaria Berat
malaria berat yang menurut WHO didefinisikan sebagai infeksi P. falciparum (Malaria tropikana) dengan satu atau
lebih komplikasi sebagai berikut:
• Malaria Serebral (coma) yang tidak disebabkan oleh penyakit lain atau lebih dari 30 menit setelah serangan
PEMBAHASAN kejang;
derajat penurunan kesadaran harus dilakukan penilaian berdasar GCS
• Acidemia/acidosis: pH darah < 7 .25 atau plasma bicarbonate < 15 mmol/L, kadar laktat vena <> 5 mmoUl,
20
klinis pernafasan dalanl respiratory distress
• Anemia berat (Hb < 5 g/dl atau hematokrit < l5%) pada keadaan parasit > 10.000/ul; bila anemianya hipokromik
danl atat miktositik harus dikesampingkan adany a anemia defisiensi besi, talasemia/ hemoglobinopati lainnya
• Gagal ginjal akut (urine kurang dari 400 ml/24 jam pada orang dewasa atau12ml/kgBB pada anak-anak)
setelah dilakukan rehidrasi, disertai kreatinin > 3 mg/dl;
• Edema paru non-kardiogenik/ARDs (Adult Respitarory Distress Syndrome.):
• Hipoglikemi : gula darah < 40 mgldl
• Gagal sirkulasi atau Syok : tekanan sistolik < 70 mmHg (anak 1-5 tahun <50 mmHg); disertai keringat
dingin.atau
perbedaan temperature kulit-mukosa> 100 C;
• Perdarahan spontan dari hidung, gusi, saluran cema, dan/ atau disertai kelainan laboratorik adatya
gangguan koagulasi intravaskuler;
• Kejang berulang lebih dari 2kalil 24 jam;
• Makroskopik hemoglobinuri oleh karena infeksi malaria akut (bukan karena obat anti malaria I kelainan
eritrosit (kekurangan G-6-PD);
• Diagnosa post-mortem dengan ditemukannya parasit yang padat pada pembuluh kapiler pada jaringan
PEMBAHASAN
20
Jawaban lainnya…
A. Malaria tertiana (malaria vivax) Serangan
PEMBAHASAN paroksismal terjadi tiap 3-4 hari, biasanya
pada waktu sore dan parasitemia sangat
rendah < 1%, komplikasi jarang terjadi
20 B. Malaria kuartana (Malaria Malariae)
jarang
D. menjadi malaria
Malaria vivax berat serebral jarang
Malaria
terjadi
E. Malaria ovale sama seperti malaria vivax
Jadi, diagnosis yang tepat untuk
PEMBAHASAN kasus
diatas adalah…
20 C. MALARIA TROPIKANA
Laki-laki, 25 tahun datang dengan keluhan demam sejak
5 hari yang lalu. Pasien juga merasakan badannya
lemas sejak 1 hari yang lalu disertai nyeri otot. Pada
pemeriltsaan fisik didapatkan TD 70/50 mmHg,
N120x/menit, BB 50 kg. Pada pemeriksaan lab
SOAL didapatkan trombosit 50.000/mm, hematokrit 48%.
Setelah resusitasi cairan pasien masih belum ada
perbaikan. Pada pemeriksaan ulang didapatkan
21
PEMBAHASAN
21
PEMBAHASAN
21
PEMBAHASAN
21
Jawaban lainnya…
A. Kristaloid 500-1000 cc evaluasi 15-30
PEMBAHASAN menit
B. Kristaloid 1000.1500 cc evaluasi 20-30
21 menit
C. Kristaloid 1500.2000 cc evaluasi 20-30
menit
D. Transfusi PRC
Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien
PEMBAHASAN adalah…
E. CAIRAN KOLOID
21
Wanita, 27 tahun datang dengan kelunan diare
tidak kunjung sembuh sejak 2 bulan terakhir.
Pada pemeriksaan ditemukan pseudomembran di
mulut dan esophagus. Pemeriksaan apa yang
SOAL
diperlukan untuk penegakan diagnosis?
A. Antibodi
22 p45
B. Antibodi p28
C. Antigen HIV
D. Antibodi
p56
E. Antigen p24
E. ANTIGEN P24
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Wanita, 24 tahun
22
STRATEGI I
• Reagensia yang dipakai untuk pemeriksaan
PEMBAHASAN
pada strategi ini harus memiliki sensitivitas yang
tingg i (> 99%)
22 • Dilakukan 1 kali pemeriksaan
• Reaktif: kasus terinfeksi HIV
• Non reaktif : tidak terinfeksi HIV
STRATEGI II
• 2 kali pemeriksaan jika serum pada
PEMBAHASAN
pemeriksaan pertama memberikan hasil
22
reaktif
• Reagensia dengan sensitivitas tertinggi dan
pada pemeriksaan kedua dipakai reagensia yang
lebih spesifik serta berbeda jenis antigen atau
tekniknya dari yang dipakai pada pemeriksaan
pertama
• Reaktif: terinfeksi HIV
• Non reaktif: diulang dengan ke-2 metode
tetap
STRATEGI III
• 3 kali pemeriksaan
PEMBAHASAN
• Reaktif : terinfeksi HIV
22
Jawaban lainnya…
A. Antigen 45 tidak ada
PEMBAHASAN
B. Antibodi p28 tidak ada
C. Antigen HIV bukan, yang diperiksa
22 antibodi
D. Antibodi p56 tidak ada
Jadi, pemeriksaan penunjang yang
PEMBAHASAN dilakukan adalah…
22 E. ANTIGEN P24
Laki-laki, 27 tahun, datang dengan keluhan mengalami
diare dan mual sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
mengatakan tidak ada darah di dalam tinja. Dikatakan
pasien sering mengkonsumsi babi. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan TTV dalam batas normal, bising usus
SOAL meningkat. Pemeriksaan feses didapatkan telur
berbentuk bulat bergaris radier. Apakah
kemungkinan diagnosis pada kasus diatas?
23 A.
B.
Enterobiasis
Sistiserkosis
C. Serkariasis
D. Taenia
saginata
E. Taenia solium
E. TAENIA
• SOLIUM
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Laki-laki, 27 tahun,
• keluhan mengalami diare dan mual sejak 1 minggu
23
yang
• lalu.
• tidak ada darah di dalam tinja.
• Dikatakan pasien sering mengkonsumsi babi
• PF: TTV dalam batas normal, bising usus meningkat.
• Pemeriksaan feses: telur berbentuk bulat bergaris
Apakah
radier. kemungkinan diagnosis pada kasus
diatas?
Taeniasis
adalah penyakit zoonosis parasiter yang disebabkan oleh cacing pita yang tergolong
PEMBAHASAN dalam genus Taenia
23
Taenia solium adalah cacing pita yang ditemukan di daging
babi
Sumber: Panduan Praktk Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama, MenKes,2015
PEMBAHASAN
23
PEMBAHASAN
23
Pemeriksaan Penunjang
PEMBAHASAN
23
Tatalaksana Taeniasis
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, antara
lain:
PEMBAHASAN • Mengolah daging sampai matang dan menjaga kebersihan hewan
ternak.
• Menggunakan jamban keluarga.
23 Farmakologi
:
• Pemberian albendazol menjadi terapi pilihan saat ini dengan dosis 400 mg, 1 x sehari, selama 3
hari berturut-turut, atau
• Mebendazol 100 mg, 3 x sehari, selama 2 atau 4 minggu.
23 di luar GI tract
C. Serkariasis schistosoma
D. Taenia Saginata pada daging sapi
Jadi, kemungkinan diagnosis kasus
PEMBAHASAN diatasa
adalah….
23 E. TAENIA SOLIUM
Pasien 26 tahun, datang dengan keluhan demam
tinggi mendadak 3 hari. Riwayat mimisan (+).
Pada pemeriksana fisik rumple leed (+), TD 80/70
mmHg, N 120 Tax 38.9, RR 23. Akral dingIn.
SOAL
Diagnosis pasien ini adalah...
A. Dengue Fever
24 B.
C.
DSS
DHF gr 1
D. DHF gr 2
E. DHF gr 3
E. DHF GR
3
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Pasien 26 tahun,
24
• keluhan demam tinggi mendadak 3 hari.
• Riwayat mimisan (+).
• PF: rumple leed (+), TD 80/70 mmHg, N
120 Tax
38.9, RR 23. Akral dingIn.
Diagnosis pasien ini
adalah...
PEMBAHASAN
24
PEMBAHASAN
24
PEMBAHASAN
24
PEMBAHASAN
24
Jawaban lainnya…
A. Dengue Fever tidak ada bukti plasma
PEMBAHASAN leakage
B. DSS Tekanan darah tidak dapat terdeteksi
E. DHF GR 3
24
Laki-laki, 43 tahun datang dengan keluhan kelebihan
berat badan. Dikatakan pasien pernah cek tekanan
darah dan dikatakan hasilnya normal. Pasien tidak
memiliki riwayat DM di keluarga. Pemeriksaan fisik
ditemukan TD150/90 mmHg, BB 96 kg, TB
SOAL 172 cm, lingkar perut 103
cm. Hasil Iaboratoriurn menunjukkan GDP 126 mg/dL,
kolesterol total 250 mg/dL, trigliserida 152 mg/dL, LDL
25
• Pernah tekanan darah tinggi, riwayat Dm dikeluarga
• (-)
• PF: 150/90 mmHg, BB 96 kg, TB 172 cm,
lingkar perut 103 cm.
• Lab: GDP 126 mg/dL, kolesterol total 250 mg/dL,
trigliserida 152 mg/dL, LDL 234 mg/dL dan HDL 35
mg/dL.
PEMBAHASAN
25
PEMBAHASAN
25
PEMBAHASAN
25
PEMBAHASAN
25
PEMBAHASAN
25
Jawaban lainnya…
A. Obesitas IMT ≥25 kg/m2, obesitas
PEMBAHASAN sentral ditandai dengan LP laki laki ≥ 102
cm dan wanita ≥ 88 cm, tidak disertai
hipertensi dan dislipidemia
25 B. Dislipidemia peningkatan kadar
trigliserida, penurunan HDL, tidak disertain
hipertensi dan obesitas
C. Hipertensi TD > 140/90 mmHg
D. Hyperuricemia asam urat≥8,5 mg/dl
pada
laki-laki, dan ≥6,6 pada wanita
Jadi, diagnosis yang tepat bagi pasien
PEMBAHASAN adalah…
D. METABOLIC
25 SYNDROME
Wanita, usia 30 tahun mengeluhkan nyeri pada Ieher.
Selain itu didapatkan keluhan mudah lelah, dan terasa
penuh di Ieher seiak 6 bulan yang lalu. Berat badan
diakui cenderung naik dalam 3 bulan terakhir. Pada
pemeriksaan fisik terdapat benjolan pada leher yang
SOAL terasa nyeri bila menelan. Beniolan teraba saat
menelan dan nyeri saat ditekan. Pemeriksaan T4 di
bawah nilai normal. Pada biopsi terdapat sel limfoid
26 pada folikel.
Apakah diagnosis yang tepat?
A. Graves disease
B. Papillary carcinoma of
thyroid
C. Struma nodular toxic
D. Tiroiditis hashimoto
E. Goiter endemik
D. TIROIDITIS
HASHIMOTO
KEYWORDS:
PEMBAHASAN • Wanita, usia 30 tahun
• nyeri pada Ieher.
26
• keluhan mudah lelah, dan terasa penuh di Ieher seiak 6
bulan yang lalu Berat badan diakui cenderung naik dalam 3
bulan terakhir
• PF: benjolan pada leher yang terasa nyeri bila menelan.
Beniolan teraba saat menelan dan nyeri saat ditekan
Struma tiroid
• Pemeriksaan T4 di bawah nilai normal hipotiroid
• Biopsi terdapat sel limfoid pada folikel.
26
Umumnya terjadi pada wanita, rasio wanita laki-laki
7:1
26
Tatalaksana Tiroidits hashimoto
PEMBAHASAN
Ditujukkan terhada hipotiroid dan pembesaran
tiroid
26 hipertiroidism,
nodul terfiksasi
C. Struma nodular dengan
toxic jaringan sekitar,
E. progresif
hipertiroidism
Goiter endemic hipotiroidism pada
daerah dengan kadar iodium rendah
Jadi, diagnosis pasien pada kasus
PEMBAHASAN diatas
adalah…
26 D. TIROIDITIS
HASHIMOTO
Wanita, 35 tahun, datang dengan keluhan berdebar-
debar sejak 2 minggu. Keluhan disertai
berkerlngat dan penurunan berat badan. Pada PF
didapatkan tremor dan eksoftalmus positif. Pada
pemeriksaan laboratorlum didapatkan TSH
SOAL menurun dan
fT 4 meningkat. Apakah factor yang
27
mendasari
A. Infeksi
penyaklt
B. Autoimun
ini?
C. lnflamasi
D. Keganasan
E. Defisiensi sekresl
hormone
B. AUTOIMUN
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Wanita, 35 tahun,
• keluhan berdebar-debar sejak 2 minggu.
27 • berkeringat dan penurunan berat
badan.
• PF: tremor dan eksoftalmus positif.
• Lab: TSH menurun dan fT4 meningkat.
• Dx: Grave’s Diasease
Apakah factor yang mendasari
penyaklt ini?
Hipertroidisme dan Tirotoksikosis
• Tirotoksikosis ialah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid
PEMBAHASAN yang
beredar dalam sirkulasi.
• Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh
27
Diagnosis Hipertroidism
• indeks klinis Wayne dan New Castle yang
PEMBAHASAN
didasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
teliti
27 • Untuk fase awal penentuan diagnosis, perlu T,
(Tr) dan TSH, namun pada pemantauan cukup
diperiksa T, saja, sebab sering TSH tetap
tersupresi padahal keadaan membaik.
• memeriksa mata disamping klinis digunakan
alat eksoftalmometer Herthl
Indek Wayne
PEMBAHASAN
27
Skor>19 hipertroid , Skor<11 eutiroid, Antara 11-19 equivocal
Tatalaksana
PEMBAHASAN
27
Tatalaksana
• Waktu paruh MTZ 4-6 jam dan PTU l-2 jam.
PEMBAHASAN
MTZ berada difolikel 20 jam, PTU lebih
pendek.
27 E. tiroid
Defisiensi sekresi hormone Tumor
hipofisis
Jdi, factor yang mendasari keluhan
PEMBAHASAN pasien
adalah…
27 B. AUTOIMUN
Laki-laki, 45 tahun, datang ke praktek dokter dengan
menunjukkan hasil pemerlksaan GDP 140 mg/dl. Pasien
tidak mangeluhkan sering lapar, sering haus ataupun
sering kencing di maiam hari. Pada pemeriksaan
beberapa hari kemudian didapatkan GDP 120 mg/dl dan
SOAL GD 2 jam PP 139 mg/dl. Diagnosis yang tepat
adaiah...
A. Normal
28 B.
C.
Gangguan glukosa puasa
Gangguan toleransi
glukosa
D. DMT1
E. DMT2
B. GANGGUAN GLUKOSA
PUASA
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 45 tahun,
• Lab: GDP 140 mg/dl.
28 • tidak mangeluhkan sering lapar, sering
haus
ataupun sering kencing di maiam hari.
• Lab 2: GDP 120 mg/dl dan GD 2 jam PP
139
Diagnosis
mg/dl. yang tepat
adaiah...
Patogenesis Diabetes
Melitus
PEMBAHASAN
28
PEMBAHASAN
28
Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus
Hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi kriteria normal
PEMBAHASAN atau kriteria DM digolongkan ke dalam kelompok
prediabetes yang meliputi: toleransi glukosa terganggu
(TGT) dan glukosa darah puasa terganggu (GDPT).
28
• Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT): Hasil
pemeriksaan glukosa plasma puasa antara 100-125
mg/dl dan pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2-jam
<140 mg/dl;
• Toleransi Glukosa Terganggu (TGT): Hasil
pemeriksaan glukosa plasma 2 —jam setelah WGO
antara 140-199 mg/dl dan glukosa plasma puasa
(100 mg/dl
• Bersama—sama didapatkan GDPT dan TGT
• Diagnosis prediabetes dapat juga ditegakkan
berdasarkan hasil pemeriksaan HbAlc yang
menunjukkan angka 5,7-6,4%.
PEMBAHASAN
28
28
28
28
29
tidak turun
esok harinya. Apakah diagnosis yang paling tepat
untuk saat ini?
A. Addison disease
B. Hipotiroidisme
C. Cushing syndrome
D. Sumber ACTH
eksogen
E. Cushing disease
C. CUSHING
SYNDROME
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Wanita, 27 tahun
• keluhan lemas sejak 4 bulan yang lalu
29 •
•
menstruasi tidak lancar sejak 1 bulan yang lalu.
PF: TD 160/100 mmHg, HR 80 kali/menit, RR 20
kali/menit, obesitas sentral dengan muscle
wasting, moon face (+).
• Tes supresi dexametason 1 mg kadar kortisol
tidak
turun esok harinya.
Apakah diagnosis yang paling tepat untuk
saat ini?
CUSHING
SYNDROM
PEMBAHASAN E
The commonest
• Cushing’s cause is
syndrome:
29
therapy.
steroid
Chronic Endogenous
glucocorticoid cases
are much rarer: 85% are due to
increase
excess. ACTH, of these a pituitary
adenoma
(Cushing’s disease) is
commonest
the cause
• Cushing’s
disease:
Pituitary gland too much
adrenocorticotropic
release
(ACTH).
hormone Cushing’s disease is
by a tumor or excess growth of
caused
the pituitary gland
Cushing’s Syndrome Etiology
ACTH-independent ( ACTH due to
ACTH-dependent
negative feedback)
(ACTH)
PEMBAHASAN • Pituitary (Cushings Disease) • (Factitious) : iatrogenik
• Microadenomas (95%) • Unilateral
29
• Macroadenomas (5%) • Adrenal adenoma (10%)
• Ectopic ACTH or CRH • Adrenal carcinoma (5%)
• Small cell lung ca • Bilateral
• Carcinoids: lung,pancreas, • Macronodular Hyperplasia
thymus (AIMAH) (<2%)
• Primary pigmented
Micronodular Adrenal disease
(PPNAD) (<2%)
• McCune Albright Syndrome
(<2%)
Sign & Symptoms
PEMBAHASAN
29
Sign & Symptoms
PEMBAHASAN
29
Sign & Symptoms
PEMBAHASAN
29
Pemeriksaan
Penunjang
PEMBAHASAN
29
Jawaban lainnya…
A. Addison disease hiperpigmentasi kulit
PEMBAHASAN dan
B. membra mukosa,
Hipotiroidisme lemah,mudah
lemas, hipotensi
lelah,
29 tidak
D. tahan
Sumber dingin,
ACTHfT3 dna fT4
eksogen rendah,
pada tesTRH
supresi
dengan
tinggi 2 mg/6 jam deksametason selama
2 hari, ACTH normal atau tinggi
E. Cushing disease pada test supresi
deksametason, akan terjadi penurunan
kadar kortisol
PEMBAHASAN Jadi diagnosis pada pasien ini adalah…
C. CUSHING SYNDROME
29
Wanita, 25 tahun mengeluhkan nyeri saat berkemih,
sering berkemih, dan warna urin keruh. Pasien masih
aktif secara seksual karena pasien baru menikah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, RR
18 x/menit, N 88 x/menit, Tax 37,5C. Nyeri(+) pada
SOAL daerah suprapubik. Hasil pemeriksaan darah Hb 12
g/dL, leukosit 8.000/mm3, trombosit 160.000/mm3.
Kemungkinan penyakit pada pasien ini adalah…
30 A.
B.
Uretritis
Sistitis
C. Pyelonefritis.
D. Glomerulonefriti
s
E. Batu ureter
B.
SISTITIS
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Wanita, 25 tahun
• nyeri saat berkemih, sering berkemih, dan warna
30 urin
keruh.
• aktif secara seksual
• PF: TD 120/80 mmHg, RR 18 x/menit, N 88
x/menit, Tax 37,5C. Nyeri(+) pada daerah
suprapubik.
• Lab: Hb 12 g/dL, leukosit 8.000/mm3, trombosit
Kemungkinan
160.000/mm3. penyakit pada pasien ini
adalah…
SISTITIS
• Demam
PEMBAHASAN
• Susah buang air kecil
30
• Nyeri saat di akhir BAK (disuria
terminal)
• Sering BAK (frequency)
• Nokturia
• Anyang-anyangan (polakisuria)
• Nyeri suprapubik
Faktor Risiko
• Riwayat diabetes mellitus
PEMBAHASAN
• Riwayat kencing batu (urolitiasis)
• Higiene pribadi buruk
30 •
•
•
Riwayat keputihan
Kehamilan
Riwayat infeksi saluran kemih
sebelumnya
• Riwayat pemakaian kontrasepsi
diafragma
• Kebiasaan menahan kencing
• Hubungan seksual
• Anomali struktur saluran kemih
Pemeriksaan Penunjang
• Urine mikroskopik berupa peningkatan
PEMBAHASAN
>103 bakteri per lapang pandang
• Kultur urin (hanya diindikasikan untuk pasien
30 yang memiliki riwayat kekambuhan infeksi
salurah kemih atau infeksi dengan komplikasi)
Tatalaksana
PEMBAHASAN Minum air putih minimal 2 liter/hari bila fungsi ginjal
normal.
31
merupakan komplikasi akut dari diabetes
melitus yg dapat ditegakkan jika terdapat:
• Hiperglikemia yaitu kadar glukosa darah
> 200 mg/dL (>11 mmol/L)
• Asidosis yaitu pH <7,3 dan/atau HCO3
<15 mEq/
• Ketonemia dan ketonuria.
KETOASIDOSIS DIABETIK
PEMBAHASAN
KLASIFIKASI KAD
Untuk kepentingan tata laksana, KAD diklasif
31
kasikan berdasarkan derajat beratnya asidosis
dan dibagi menjadi:
KAD ringan : pH < 7,3 atau HCO3 < 15
mEq/L KAD sedang : pH < 7,2 atau HCO3 <
10 mEq/L KAD berat : pH < 7,1 atau HCO3
< 5 mEq/L
KETOASIDOSIS DIABETIK
MANIFESTASI KLINIS
PEMBAHASAN
• Dehidrasi, dengan derajat yang bervariasi.
Dapat ditemukan takikardi, hipotensi, turgor
31 kulit menurun dan syok.
• Perubahan kesadaran dengan derajat yang
bervariasi, mulai dari bingung sampai koma.
• Mual, muntah, nyeri perut.
• Pola napas Kussmaul.
• Gejala klasik DM berupa poliuria, polidipsi, serta
penurunan berat badan.
KETOASIDOSIS DIABETIK
PEMBAHASAN
TATALAKSANA AWAL
• Amankan airway, breathing, circulation:
31
• Timbang berat badan pasien : Gunakan berat
badan aktual untuk menghitung kebutuhan
cairan maupun kebutuhan insulin.
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundaton
2015
KETOASIDOSIS DIABETIK
• Nilai derajat dehidrasi
PEMBAHASAN • Dehidrasi dianggap sedang jika dehidrasinya mencapai 5%-
9%, tanda-tanda dehidrasi meliputi:
•
Capillary ref ll-nya memanjang
31 •
Turgor menurun
•
Hiperpnea
•
Serta adanya tanda-tanda dehidrasi seperti membran mukus
yang
• Dehidrasi dianggap
kering, mata lebih
cekung, dan dari
tidak10% atau
ada air berat jika terdapat
mata.
nadi
yang lemah, hipotensi, dan oliguria.
• Mengingat derajat dehidrasi dari klinis sangat subyektif dan
seringkali tidak akurat maka direkomendasikan bahwa pada
KAD sedang dehidrasinya adalah 5-7% sedangkan pada
KAD berat derajat dehidrasinya adalah 7-10%.
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundaton
2015
KETOASIDOSIS DIABETIK
• Evaluasi klinis apakah terdapat infeksi atau tidak
PEMBAHASAN • Ukur kadar glukosa darah dan beta hidroksi butirat
(atau keton urin) dengan alat bedside.
31
• Lakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan
laboratorium glukosa plasma, elektrolit, kadar
bikarbonat, kreatinin, osmolalitas plasma, pH dan pCO2
vena, darah tepi lengkap, albumin, fosfor, dan
magnesium.
• Periksa HbA1c.
• Lakukan pemeriksaan urinalisis.
• Jika terdapat demam atau tanda infeksi lainnya
lakukan kultur (darah, urin, atau kultur dari spesimen
lainnya) sebelum pemberian antibiotik.
• Lakukan EKG jika hasil pemeriksaan kalium tertunda.
KETOASIDOSIS DIABETIK
PEMBAHASAN
TERAPI INSULIN
• Pemberian insulin bertujuan untuk
31
menurunkan dan mengendalikan kadar
glukosa darah dan menekan proses lipolisis
dan ketogenesis.
• Berikut ini adalah prinsip-prinsip pemberian
insulin pada KAD.
Mulai pemberian insulin 1-2 jam setelah
pemberian cairan
Rute pemberian insulin: intravena (IV)
Dosis insulin yang digunakan: 0,05-0,1 U/kg/jam
Jawaban lainnya…
A. Diabetes tipe 2 (epidemiologinya jarang pada
anak, keluhan biasanya perlahan, meliputi
PEMBAHASAN polidipsi, polifagi, poliuri,)
B. KETOASIDOSIS
31 DIABETIKUM
Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ke IGD oleh kedua orang
tua karena tidak sadar sejak 30 menit yang lalu. Pasien adalah
penderita DM tipe 1. Telah rutin menggunakan insulin.
Pada pemeriksaan awal didapat airway lapang, breathing : laju
napas 40x/menit, napas cepat dan dalam, berbau aseton,
SOAL circulation : nadi teraba, kuat angkat, laju nadi 120x/menit,
GCS
coma tanda vital didapat suhu 38 derajat celcius.
32
menit
yang lalu
• ABC clear GCS coma
• laju napas 40x/menit, napas cepat dan
dalam, laju nadi 120x/menit, suhu 38 derajat
celcius
• gula darah 320 mg/dl dan didapatkan keton
pada urin
• Pasien kemudian direhidrasi dengan RL. Dua
KETOASIDOSIS DIABETIK
PEMBAHASAN
DEFINISI
• Diagnosis ketoasidosis diabetik (KAD)
32
merupakan komplikasi akut dari diabetes
melitus yg dapat ditegakkan jika terdapat:
• Hiperglikemia yaitu kadar glukosa darah >
200 mg/dL (>11 mmol/L)
• Asidosis yaitu pH <7,3 dan/atau HCO3 <15
mEq/
• Ketonemia dan ketonuria.
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundaton
2015
KETOASIDOSIS DIABETIK
PEMBAHASAN
KLASIFIKASI KAD
Untuk kepentingan tata laksana, KAD diklasif
32
kasikan berdasarkan derajat beratnya asidosis
dan dibagi menjadi:
KAD ringan : pH < 7,3 atau HCO3 < 15
mEq/L KAD sedang : pH < 7,2 atau HCO3 <
10 mEq/L KAD berat : pH < 7,1 atau HCO3
< 5 mEq/L
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundaton
2015
KETOASIDOSIS DIABETIK
MANIFESTASI KLINIS
PEMBAHASAN
• Dehidrasi, dengan derajat yang bervariasi.
Dapat ditemukan takikardi, hipotensi, turgor
32 kulit menurun dan syok.
• Perubahan kesadaran dengan derajat yang
bervariasi, mulai dari bingung sampai koma.
• Mual, muntah, nyeri perut.
• Pola napas Kussmaul.
• Gejala klasik DM berupa poliuria, polidipsi, serta
penurunan berat badan.
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundaton
2015
KETOASIDOSIS DIABETIK
PEMBAHASAN
TATALAKSANA AWAL
• Amankan airway, breathing, circulation:
32
• Timbang berat badan pasien : Gunakan berat
badan aktual untuk menghitung kebutuhan
cairan maupun kebutuhan insulin.
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundaton
2015
KETOASIDOSIS DIABETIK
• Nilai derajat dehidrasi
PEMBAHASAN • Dehidrasi dianggap sedang jika dehidrasinya mencapai 5%-
9%, tanda-tanda dehidrasi meliputi:
•
Capillary ref ll-nya memanjang
32 •
Turgor menurun
•
Hiperpnea
•
Serta adanya tanda-tanda dehidrasi seperti membran mukus
yang
• Dehidrasi dianggap
kering, mata lebih
cekung, dan dari
tidak10% atau
ada air berat jika terdapat
mata.
nadi
yang lemah, hipotensi, dan oliguria.
• Mengingat derajat dehidrasi dari klinis sangat subyektif dan
seringkali tidak akurat maka direkomendasikan bahwa pada
KAD sedang dehidrasinya adalah 5-7% sedangkan pada
KAD berat derajat dehidrasinya adalah 7-10%.
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundaton
2015
KETOASIDOSIS DIABETIK
• Evaluasi klinis apakah terdapat infeksi atau tidak
PEMBAHASAN • Ukur kadar glukosa darah dan beta hidroksi butirat
(atau keton urin) dengan alat bedside.
32
• Lakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan
laboratorium glukosa plasma, elektrolit, kadar
bikarbonat, kreatinin, osmolalitas plasma, pH dan pCO2
vena, darah tepi lengkap, albumin, fosfor, dan
magnesium.
• Periksa HbA1c.
• Lakukan pemeriksaan urinalisis.
• Jika terdapat demam atau tanda infeksi lainnya
lakukan kultur (darah, urin, atau kultur dari spesimen
lainnya) sebelum pemberian antibiotik.
• Lakukan EKG jika hasil pemeriksaan kalium tertunda.
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundaton
2015
KETOASIDOSIS DIABETIK
PEMBAHASAN
TERAPI INSULIN
• Pemberian insulin bertujuan untuk
32
menurunkan dan mengendalikan kadar
glukosa darah dan menekan proses lipolisis
dan ketogenesis.
• Berikut ini adalah prinsip-prinsip pemberian
insulin pada KAD.
Mulai pemberian insulin 1-2 jam setelah
pemberian cairan
Rute pemberian insulin: intravena (IV)
SumberDosis
: UKK Endokrinologi
insulin Anak dandigunakan:
yang Remaja, IDAI - World Diabetes Foundaton
0,05-0,1 U/kg/jam
2015
Jawaban lainnya…
• A. Hentikan rehidrasi setelah anak
PEMBAHASAN sadar : begitu rehidrasi berhasil, lakukan
pengecekan Kalium, dilanjutkan dengan
32 pemberian insulin IV
C. Deksametason IM : bukan bagian dari prinsip
• tatalaksana
D. Lanjutkan rehidrasi hingga 3 jam : begitu
rehidrasi berhasil, harus segera dilanjutkan
dengan pemberian insulin IV
E. Prednison IV : bukan bagian dari prinsip
PEMBAHASAN Jadi, tindakan tepat selanjutnya adalah
B. INSULIN IV
32
Seorang anak laki-laki 6 tahun dibawa kedua orang
tuanya ke dokter dengan keluhan deman serta sering
buang air kecil. Riwayat demam sejak 2 hari ini. Ketika
kencing pasien mengaku perih sehingga menahan
kencingnya keluar lampias. Pada pemeriksaan tanda
SOAL vital didapatkan suhu axilla 37,5 derajat celcius, laju
nadi 100 x/menit, laju napas 24 x/menit. Pemeriksaan
33
fisik didapatkan pada penis pasien tidak ditemukan
pimosis atau parapimosis, namun banyak tedapat
smegma ketika dilakukan retraksi prepotium.
Pemeriksaan lab urin didapat leukosit 10-15/Ipb dan
eritrosit 1-2/Ipb. Diagnosis pasien adalah?
A. Infeksi Saluran Kemih Bawah
B. Sindrom Nefrotik
C. GNAPS
D. Glomerulonefritis
E. Batu saluran kemih
A. INFEKSI SALURAN KEMIH
BAWAH
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Laki-laki 6 tahun
33
RSCM Jakarta juga menunjukkan hasil yang sama.
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
DIAGNOSIS
Diagnosis ISK ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium yang
dipastikan dengan biakan urin.
PEMBAHASAN Manifestasi klinis
33 Gejala klinik ISK pada anak sangat bervariasi, ditentukan oleh
intensitas reaksi peradangan, letak infeksi (ISK atas dan ISK
bawah), dan umur pasien.
Sebagian ISK pada anak merupakan ISK asimtomatik, umumnya
ditemukan pada anak umur sekolah, terutama anak perempuan dan
biasanya ditemukan pada uji tapis (screening programs).
ISK asimtomatik umumnya tidak berlanjut menjadi pielonefritis
dan prognosis jangka panjang baik.
INFEKSI SALURAN KEMIH
(ISK)
Pada masa neonatus, gejalaklinik tidak spesifk dapat berupa
PEMBAHASAN apati, anoreksia, ikterus atau kolestatis, muntah, diare,
demam, hipotermia, tidak mau minum, oliguria, iritabel, atau
distensi abdomen. Peningkatan suhu tidak begitu tinggi dan sering tidak
Pada bayi sampai satu tahun, gejala klinik dapat
33
terdeteksi. Kadang-kadang gejala klinik hanya berupa apati dan
berupa demam, penurunan
warna kulit keabu-abuan berat
(grayish badan, gagal tumbuh, nafsu makan
colour).
berkurang, cengeng, kolik, muntah, diare, ikterus, dan distensi abdomen.
Pada palpasi ginjal anak merasa kesakitan. Demam yang tinggi dapat
disertai kejang.
Pada umur lebih tinggi yaitu sampai 4 tahun, dapat terjadi demam
yang tinggi hingga menyebabkan kejang, muntah dan diare bahkan
dapat timbul dehidrasi. Pada anak besar gejala klinik umum biasanya
berkurang dan lebih ringan, mulai tampak gejala klinik lokal
saluran kemih berupapolakisuria, disuria, urgency, frequency, ngompol,
sedangkan keluhan sakit perut, sakit pinggang, atau pireksia lebih
jarang ditemukan.
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Pada pielonefritis dapat dijumpai demam tinggi disertai
menggigil, gejala saluran cerna seperti mual, muntah,
diare. Tekanan darah pada umumnya masih normal,
dapat ditemukan nyeri pinggang. Gejala neurologis dapat
PEMBAHASAN berupa iritabel dan kejang.
Nefritis bakterial fokal akut adalah salah satu bentuk
pielonefritis, yang merupakan nefritis bakterial interstitial yang
33
B. Pemeriksaan darah
Didapatkan leukositosis dengan peningkatan neutrofil,
peningkatan laju endap darah, C-reaktif protein positif
(tanda ISK atas), peningkatan prokalsitonin (tanda
gromerulonefritis)
C. Biakan Urin
33
antibiotik oral sampai 7-10 hari
c. Untuk ISK pada neonatus: 10 – 14 hari, parenteral
d. Pemberian antibiotik parenteral harus dipertimbangkan pada
anak yang toksik, muntah, dehidrasi,
ataupun yang mempunyai kelainan pada sistem saluran kemih.
e. Jika kondisi pasien tidak membaik dalam waktu 48 jam,
perlu dilakukan biakan urin ulangan dan
pertimbangkan melakukan pemeriksaan pencitraan segera untuk
mengetahui kelainan urologi.
Jawaban lainnya…
B. Sindrom Nefrotik pasien datang dengan
PEMBAHASAN keluhan
bengkak, sesak napas, bahkan perut membesar
C. GNAPS pasien datang dengan keluhan kencing
A. INFEKSI SALURAN
33 KEMIH
BAWAH
Seorang anak perempuan 6 tahun dibawa kedua orang
tuanya ke dokter dengan keluhan sakit saat buang air
kecil. Pasien menjadi malas buang air kecil. Riwayat
demam sejak 2 hari ini. Pada pengecekan suhu
didapat 37,8 derajat celcius. Pemeriksaan fisik
SOAL didapatkan nyeri tekan daerah suprapubik (+).
Pemeriksaan penunjang baku emas untuk
34
penyakit di atas adalah?
A. Urinalisa
B. Darah rutin
C. Kultur urin
D. IVP
E. USG ginjal dan kandung
kemih
C. KULTUR URIN
• perempuan 6 tahun
PEMBAHASAN
• sakit saat buang air kecil
34
RSCM Jakarta juga menunjukkan hasil yang sama.
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
DIAGNOSIS
Diagnosis ISK ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium yang
dipastikan dengan biakan urin.
PEMBAHASAN Manifestasi klinis
34 Gejala klinik ISK pada anak sangat bervariasi, ditentukan oleh
intensitas reaksi peradangan, letak infeksi (ISK atas dan ISK
bawah), dan umur pasien.
Sebagian ISK pada anak merupakan ISK asimtomatik, umumnya
ditemukan pada anak umur sekolah, terutama anak perempuan dan
biasanya ditemukan pada uji tapis (screening programs).
ISK asimtomatik umumnya tidak berlanjut menjadi pielonefritis
dan prognosis jangka panjang baik.
INFEKSI SALURAN KEMIH
(ISK)
Pada masa neonatus, gejalaklinik tidak spesifk dapat berupa
PEMBAHASAN apati, anoreksia, ikterus atau kolestatis, muntah, diare,
demam, hipotermia, tidak mau minum, oliguria, iritabel, atau
distensi abdomen. Peningkatan suhu tidak begitu tinggi dan sering tidak
Pada bayi sampai satu tahun, gejala klinik dapat
34
terdeteksi. Kadang-kadang gejala klinik hanya berupa apati dan
berupa demam, penurunan
warna kulit keabu-abuan berat
(grayish badan, gagal tumbuh, nafsu makan
colour).
berkurang, cengeng, kolik, muntah, diare, ikterus, dan distensi abdomen.
Pada palpasi ginjal anak merasa kesakitan. Demam yang tinggi dapat
disertai kejang.
Pada umur lebih tinggi yaitu sampai 4 tahun, dapat terjadi demam
yang tinggi hingga menyebabkan kejang, muntah dan diare bahkan
dapat timbul dehidrasi. Pada anak besar gejala klinik umum biasanya
berkurang dan lebih ringan, mulai tampak gejala klinik lokal
saluran kemih berupapolakisuria, disuria, urgency, frequency, ngompol,
sedangkan keluhan sakit perut, sakit pinggang, atau pireksia lebih
jarang ditemukan.
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Pada pielonefritis dapat dijumpai demam tinggi disertai
menggigil, gejala saluran cerna seperti mual, muntah,
diare. Tekanan darah pada umumnya masih normal,
dapat ditemukan nyeri pinggang. Gejala neurologis dapat
PEMBAHASAN berupa iritabel dan kejang.
Nefritis bakterial fokal akut adalah salah satu bentuk
pielonefritis, yang merupakan nefritis bakterial interstitial yang
34
B. Pemeriksaan darah
Didapatkan leukositosis dengan peningkatan neutrofil,
peningkatan laju endap darah, C-reaktif protein positif
(tanda ISK atas), peningkatan prokalsitonin (tanda
gromerulonefritis)
C. Biakan Urin
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
• BIAKAN URINE
• Teknik pengambilan sampel untuk biakan
PEMBAHASAN urin terdiri atas aspirasi supra pubik,
kateterisasi urin, urin pancar tengah
34
antibiotik oral sampai 7-10 hari
c. Untuk ISK pada neonatus: 10 – 14 hari, parenteral
d. Pemberian antibiotik parenteral harus dipertimbangkan pada
anak yang toksik, muntah, dehidrasi,
ataupun yang mempunyai kelainan pada sistem saluran kemih.
e. Jika kondisi pasien tidak membaik dalam waktu 48 jam,
perlu dilakukan biakan urin ulangan dan
pertimbangkan melakukan pemeriksaan pencitraan segera untuk
mengetahui kelainan urologi.
Jawaban lainnya…
a. Urinalisa : bukan gold standar diagnostik
ISK
PEMBAHASAN b. Darah rutin : bukan gold standar diagnostik
34 ISK
d. IVP : bukan gold standar diagnostik
ISK
e. USG ginjal dan kandung kemih : bukan
gold
standar diagnostik ISK
Jadi pilihan pemeriksaan penunjang
PEMBAHASAN yg
tepat adalah
34 C. KULTUR URIN
Seorang anak berusia 4 tahun dibawa ke IGD dengan
keluhan kejang. Kejang berlangsung selama 5 menit.
Kejang diawali dengan demam. Demam dikatakan sejak
kemarin. Ketika kejang anak tampak kelonjotan seluruh
tubuh. Orang tua pasien belum sempat memeriksa
SOAL suhu ketika demam. Saat di UGD suhu pasien 38,5
derajat Celcius. Di UGD pasien kejang lagi, lamanya
35
kejang 5 menit. Diagnosis yang tepat untuk pasien
ini adalah...
a. Meningitis
b. Epilepsi
c. Ensefalitis
d. Kejang demam sederhana
e. Kejang demam kompleks
E. KEJANG DEMAM
KOMPLEKS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• anak berusia 4 tahun
35
3. Anak berumur antara 1-6 bulan masih dapat mengalami kejang
demam, namun jarang sekali. National Institute of Health (1980)
menggunakan batasan lebih dari 3 bulan, sedangkan Nelson dan
Ellenberg (1978), serta ILAE (1993) menggunakan batasan usia
lebih dari 1 bulan. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan
mengalami kejang didahului demam, pikirkan
kemungkinan lain, terutama infeksi susunan saraf pusat.
4. Bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam
rekomendasi ini melainkan termasuk dalam kejang neonatus
KLASIFIKASI
KEJANG DEMAM
1. Kejang demam
sederhana
Kejang demam yang berlangsung singkat (kurang dari
PEMBAHASAN
15 menit), bentuk kejang umum (tonik dan atau klonik),
serta tidak berulang dalam waktu 24 jam.
35
12 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 12 kg.
PEMBAHASAN
35
KEJANG DEMAM
Bila kejang telah berhenti, pemberian
obat selanjutnya tergantung dari
indikasi terapi antikonvulsan proflaksis.
PEMBAHASAN
35
KEJANG DEMAM
TATALAKSANA SAAT DEMAM
Antipiretik
PEMBAHASAN dokter neurologi anak di Indonesia sepakat
bahwa
35
kali sehari, dengan dosis maksimum diazepam 7,5
mg/kali.
Diazepam intermiten diberikan selama 48 jam pertama
demam. Perlu diinformasikan pada orangtua bahwa
dosis tersebut cukup tinggi dan dapat menyebabkan
ataksia, iritabilitas, serta sedasi.
KEJANG DEMAM
Pemberian obat antikonvulsan rumat
Berdasarkan bukti ilmiah bahwa kejang demam tidak berbahaya
dan penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping yang
tidak diinginkan, maka pengobatan rumat hanya diberikan terhadap
PEMBAHASAN kasus selektif dan dalam jangka pendek
Indikasi pengobatan rumat:
35 1. Kejang fokal
2. Kejang lama >15 menit
3. Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau
sesudah kejang, misalnya palsi serebral, hidrosefalus,
hemiparesis.
KEJANG DEMAM
Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan
gangguan perilaku dan kesulitan belajar pada 40-42%
kasus. Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada
PEMBAHASAN sebagian kecil kasus, terutama yang berumur kurang dari
2 tahun, asam valproat dapat menyebabkan gangguan
35
fungsi hati. Dosis asam valproat adalah 15-40 mg/kg/hari
dibagi dalam 2 dosis, dan fenobarbital 3-4 mg/kg/hari
dalam 1-2 dosis.
35 b.
c.
Epilepsi : ada riwayat kejang tanpa pencetus
Ensefalitis : terdapat kondisi dimana pasien
• mengalami penurunan kesadaran
d. Kejang demam sederhana : durasinya kurang
• dari 15 menit dan tidak berulang dalam 24 jam
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah
E. KEJANG DEMAM
35 KOMPLEKS
Seorang anak berusia 3 tahun datang ke IGD dengan
keluhan kejang. Kejang terjadi 30 menit yang lalu.
Kejang diawali dengan demam. Suhu tubuh pasien 39
derajat celcius. BB anak 15 kg. Ibu pasien belum
memberikan obat di rumah. Terapi awal yang dapat
SOAL diberikan ketika anak kejang di rumah adalah?
a. Diazepam IV 5 mg
36
b. Diazepam supp 10 mg
c. Diazepam supp5 mg
d. Diazepam IV 10mg
e. Phenitoin IV 10mg
B. DIAZEPAM SUPP 10
MG
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• anak berusia 3
36
tahun
• kejang
• disertai panas
badan
• BB anak 15 kg
KEJANG DEMAM
DEFNISI
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang
PEMBAHASAN terjadi pada anak berumur 6 bulan sampai 5
tahun yang mengalami kenaikan suhu tubuh
(suhu di atas 38 derajat Celcius, dengan metode
36 pengukuran suhu apa pun) yang tidak disebabkan
oleh proses intrakranial.
Keterangan:
KEJANG DEMAM
1. Kejang terjadi karena kenaikan suhu tubuh, bukan karena
gangguan elektrolit atau metabolik lainnya.
PEMBAHASAN 2. Bila ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya
maka tidak disebut sebagai kejang demam.
36
3. Anak berumur antara 1-6 bulan masih dapat mengalami kejang
demam, namun jarang sekali. National Institute of Health (1980)
menggunakan batasan lebih dari 3 bulan, sedangkan Nelson dan
Ellenberg (1978), serta ILAE (1993) menggunakan batasan usia
lebih dari 1 bulan. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan
mengalami kejang didahului demam, pikirkan
kemungkinan lain, terutama infeksi susunan saraf pusat.
4. Bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam
rekomendasi ini melainkan termasuk dalam kejang neonatus
KLASIFIKASI
KEJANG DEMAM
1. Kejang demam
sederhana
Kejang demam yang berlangsung singkat (kurang dari
PEMBAHASAN
15 menit), bentuk kejang umum (tonik dan atau klonik),
serta tidak berulang dalam waktu 24 jam.
36
12 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 12 kg.
PEMBAHASAN
36
KEJANG DEMAM
Bila kejang telah berhenti, pemberian
obat selanjutnya tergantung dari
indikasi terapi antikonvulsan proflaksis.
PEMBAHASAN
36
KEJANG DEMAM
TATALAKSANA SAAT DEMAM
Antipiretik
PEMBAHASAN dokter neurologi anak di Indonesia sepakat
bahwa
36
kali sehari, dengan dosis maksimum diazepam 7,5
mg/kali.
Diazepam intermiten diberikan selama 48 jam pertama
demam. Perlu diinformasikan pada orangtua bahwa
dosis tersebut cukup tinggi dan dapat menyebabkan
ataksia, iritabilitas, serta sedasi.
KEJANG DEMAM
Pemberian obat antikonvulsan rumat
Berdasarkan bukti ilmiah bahwa kejang demam tidak berbahaya
dan penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping yang
tidak diinginkan, maka pengobatan rumat hanya diberikan terhadap
PEMBAHASAN kasus selektif dan dalam jangka pendek
Indikasi pengobatan rumat:
36 1. Kejang fokal
2. Kejang lama >15 menit
3. Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau
sesudah kejang, misalnya palsi serebral, hidrosefalus,
hemiparesis.
KEJANG DEMAM
Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan
gangguan perilaku dan kesulitan belajar pada 40-42%
kasus. Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada
PEMBAHASAN sebagian kecil kasus, terutama yang berumur kurang dari
2 tahun, asam valproat dapat menyebabkan gangguan
36
fungsi hati. Dosis asam valproat adalah 15-40 mg/kg/hari
dibagi dalam 2 dosis, dan fenobarbital 3-4 mg/kg/hari
dalam 1-2 dosis.
37 kurang dari 14
• Diare persisten atau
hari
diare kronis
adalah diare yang berlangsung lebih
dari 14 hari.
DERAJAT DIARE
PEMBAHASAN
37
DERAJAT
Gejala & Tanda Tanpa Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi Berat
DIARE Ringan –Sedang
Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Letargik, Kesadaran
menurun
PEMBAHASAN Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Basah Kering Sangat kering
37
Mulut/ Lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa Haus Minum normal, Tidak Tampak kehausan Sulit, tidak bisa
haus minum
Kulit Turgor Turgor kembali Turgor kembali
kembali cepat lambat sangat lambat
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
Defisit < 5% atau 5–10% atau >10% atau
cairan/Penurunan <42 ml/kgBB 42-100 ml/kgBB >100 ml/kgBB
berat badan
RENCAN
PEMBAHASAN
A
TERA
37 PI
A
RENCAN
PEMBAHASAN
A
TERA
37 PI
B
RENCAN
PEMBAHASAN
A
TERA
37 PI
C
LINTAS DIARE
• Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS
PEMBAHASAN
• DIARE):
1. Berikan oralit
• 2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-
37 turut
• 3. Teruskan ASI-makan
• 4. Berikan antibiotik secara selektif
• 5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga
BERIKAN ORALIT
• Oralit merupakan campuran garam elektrolit, seperti
natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium
PEMBAHASAN sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat.
• Oralit diberikan mengganti cairan dan elektrolit
37
untuk dalam
penting untuk
tubuh yang mencegah dehidrasi,
saat air minumair
diare. Walaupun tidak sangat
mengandung
terbuang garam elektrolit yang diperlukan
untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit
dalamtubuh sehingga lebih diutamakan
oralit.
• Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam
oralit dapat diserap dengan
baik oleh usus penderita diare.
BERIKAN ORALIT
• Oralit dapat diberikan setiap anak BAB hingga diare terhenti
• Satu bungkus oralit dimasukkan ke dalam satu gelas air
PEMBAHASAN
matang
(200 cc).
PEMBAHASAN
37
LANJUTKAN ASI
• ASI bukan penyebab diare. ASI justru dapat
mencegah diare. Bayi dibawah 6 bulan
PEMBAHASAN
sebaiknya hanya mendapat ASI untuk
mencegah diare dan meningkatkan sistim
37 imunitas tubuh bayi.
• jika anak masih mendapatkan ASI, maka
teruskan pemberian ASI sebanyak dia
mau. Jika anak mau lebih banyak dari
biasanya itu akan lebih baik.
Biarkan dia makan sebanyak dan selama
dia mau.
SELEKTIF ANTIBIOTIK
• Antibiotik hanya diberikan jika ada
indikasi, seperti diare berdarah atau diare
PEMBAHASAN
karena kolera, atau diare dengan disertai
penyakit lain. Ini sangat penting karena
seringkali ketika diare, masyarakat
37 langsung membeli antibiotik seperti Tetrasiklin
atau Ampicillin.
• Selain tidak efektif, tindakan ini
berbahaya, karena jika antibiotik
tidak dihabiskan sesuai dosis akan
menimbulkan resistensi kuman terhadap
antibiotik.
SELEKTIF ANTIBIOTIK
• Ketika terkena diare, tubuh akan
memberikan reaksi berupa peningkatan
motilitas atau pergerakan usus untuk mengeluarkan
PEMBAHASAN kotoran atau racun. Perut akan terasa banyak
gerakan dan berbunyi.
37
• Anti diare akan menghambat gerakan itu
sehingga kotoran yang seharusnya dikeluarkan,
justru dihambat keluar. Selain itu anti diare
dapat menyebabkan komplikasi yang disebut
prolapsus pada usus (terlipat/terjepit). Kondisi ini
berbahaya karena memerlukan tindakan operasi.
• Oleh karena itu anti diare seharusnya tidak
boleh diberikan.
EDUKASI
Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh
tentang cara pemberian Oralit, Zinc, ASI/makanan dan
tanda-tanda untuk segera membawa anaknya ke petugas
PEMBAHASAN kesehatan jika anak:
- Buang air besar cair lebih sering
37
- Muntah berulang-ulang
- Mengalami rasa haus yang nyata
- Makan atau minum sedikit
- Demam
- Tinjanya berdarah
- Tidak membaik dalam 3 hari
Jawaban lainnya…
A. Diare akut, tanpa dehidrasi jawaban diare akut tepat, namun
derajat tanpa dehidrasi salah karena klinis tanpa dehidrasi
PEMBAHASAN meliputi mata tidak cowong, mukosa bibir dan lidah basah, serta
turgor kulit kembali cepat
37
B.Diare kronik, dehidrasi ringan sedang jawaban diare kronik
salah karena onset diare kronik lebih dari 14 hari
C. Diare persisten, dehidrasi berat jawaban diare persisten salah
karena onset diare persisten lebih dari 14 hari, klinis dehidrasi
berat meliputi kesadaran menurun, tidak mau minum, dan turgor
kembali sangat lambat
E. Diare kronik, tanpa dehidrasi jawaban diare kronik salah
karena onset diare kronik lebih dari 14 hari, klinis tanpa
dehidrasi meliputi kesadaran baik, masih bisa minum namun
tidak merasa kehausan, turgor kembali normal
PEMBAHASAN Jadi, diagnosis pasien adalah
D. DIARE AKUT,
37 DEHIDRASI
RINGAN/SEDANG
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, dibawa orang tua ke
poliklinik dengan keluhan mencret hampir 5 kali/hari, sejak 1 hari
yang lalu.
Mencret berupa cairan kekuningan, tanpa ampas, darah (-), lendir
(-).
Pasien masih mau minum, namun tidak kehausan. Pada
SOAL pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal.
Kelopak mata tidak cekung, air mata +/+, mukosa lidah basah, dan
turgor kulit kembali cepat. Bagaimanakah prinsipnutrisi,
tatalaksana
38
A. Rehidrasi dengan oralit, suplementasi Zink, dukungan
yang harus selektif,
antibiotika diperhatikan
edukasi pada pasien ini?
B. Setelah rehidrasi, suplementasi Zink, antibiotika seperti
Amoksilin, Ampisilin
dan Kotrimoksazol
C. Setelah rehidrasi, suplementasi Zink, dukungan nutrisi berupa pemberian
susu low laktosa, Antibiotika selektif, Edukasi
D. Suplementasi
E. Setelah rehidrasi,
Zink, suplementasi Zink,
antibiotika seperti Amoksilin, antibiotika
Ampisilin
seperti
dan Amoksilin,
Kotrimoksazol, Ampisilin
dukungan nutrisi berupa pemberian susu low
dan
laktosa, Kotrimoksazol,
edukasi dukungan nutrisi berupa pemberian susu low
laktosa
A. REHIDRASI DENGAN ORALIT,
SUPLEMENTASI ZINK,
DUKUNGAN NUTRISI, ANTIBIOTIKA
•SELEKTIF,
KEYWORD EDUKASI
PEMBAHASAN
• anak laki-laki berusia 5
38 tahun,
• mencret hampir 5 kali/hari,
• sejak 1 hari yang lalu
DIARE
• Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang
buang air besar dengan konsistensi lembek atau
PEMBAHASAN
cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya
lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam
38 satu hari.
DIARE
• Jenis diare ada dua, yaitu Diare akut, Diare
persisten atau Diare kronik.
PEMBAHASAN
• Diareakut adalah diare yang berlangsung
38 kurang dari 14
• Diare persisten atau
hari
diare kronis
adalah diare yang berlangsung lebih
dari 14 hari.
LINTAS DIARE
• Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS
PEMBAHASAN
• DIARE):
1. Berikan oralit
• 2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-
38 turut
• 3. Teruskan ASI-makan
• 4. Berikan antibiotik secara selektif
• 5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga
BERIKAN ORALIT
• Oralit merupakan campuran garam elektrolit, seperti
natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium
PEMBAHASAN sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat.
• Oralit diberikan mengganti cairan dan elektrolit
38
untuk dalam
penting untuk
tubuh yang mencegah dehidrasi,
saat air minumair
diare. Walaupun tidak sangat
mengandung
terbuang garam elektrolit yang diperlukan
untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit
dalamtubuh sehingga lebih diutamakan
oralit.
• Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam
oralit dapat diserap dengan
baik oleh usus penderita diare.
BERIKAN ORALIT
• Oralit dapat diberikan setiap anak BAB hingga diare terhenti
• Satu bungkus oralit dimasukkan ke dalam satu gelas air
PEMBAHASAN
matang
(200 cc).
PEMBAHASAN
38
LANJUTKAN ASI
• ASI bukan penyebab diare. ASI justru dapat
mencegah diare. Bayi dibawah 6 bulan
PEMBAHASAN
sebaiknya hanya mendapat ASI untuk
mencegah diare dan meningkatkan sistim
38 imunitas tubuh bayi.
• jika anak masih mendapatkan ASI, maka
teruskan pemberian ASI sebanyak dia
mau. Jika anak mau lebih banyak dari
biasanya itu akan lebih baik.
Biarkan dia makan sebanyak dan selama
dia mau.
SELEKTIF ANTIBIOTIK
• Antibiotik hanya diberikan jika ada
indikasi, seperti diare berdarah atau diare
PEMBAHASAN
karena kolera, atau diare dengan disertai
penyakit lain. Ini sangat penting karena
seringkali ketika diare, masyarakat
38 langsung membeli antibiotik seperti Tetrasiklin
atau Ampicillin.
• Selain tidak efektif, tindakan ini
berbahaya, karena jika antibiotik
tidak dihabiskan sesuai dosis akan
menimbulkan resistensi kuman terhadap
antibiotik.
SELEKTIF ANTIBIOTIK
• Ketika terkena diare, tubuh akan
memberikan reaksi berupa peningkatan
motilitas atau pergerakan usus untuk mengeluarkan
PEMBAHASAN kotoran atau racun. Perut akan terasa banyak
gerakan dan berbunyi.
38
• Anti diare akan menghambat gerakan itu
sehingga kotoran yang seharusnya dikeluarkan,
justru dihambat keluar. Selain itu anti diare
dapat menyebabkan komplikasi yang disebut
prolapsus pada usus (terlipat/terjepit). Kondisi ini
berbahaya karena memerlukan tindakan operasi.
• Oleh karena itu anti diare seharusnya tidak
boleh diberikan.
EDUKASI
Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh
tentang cara pemberian Oralit, Zinc, ASI/makanan dan
tanda-tanda untuk segera membawa anaknya ke petugas
PEMBAHASAN kesehatan jika anak:
- Buang air besar cair lebih sering
38
- Muntah berulang-ulang
- Mengalami rasa haus yang nyata
- Makan atau minum sedikit
- Demam
- Tinjanya berdarah
- Tidak membaik dalam 3 hari
Jawaban lainnya…
B. Setelah rehidrasi, suplementasi Zink, antibiotika seperti
Amoksilin, Ampisilin
dan Kotrimoksazol salah karena pemberian antibiotik yg
tidak
C. Setelah rehidrasi, suplementasi selektif
Zink, dukungan nutrisi berupa pemberian
38
PEMBAHASAN susu low laktosa, Antibiotika selektif, Edukasi salah karena nutrisi yg
diberikan tidak harus susu low laktosa
39 bawah
telinga disertai bengkak demam, pilek
(+)
• suhu : 38 derajat celcius
• pemeriksaan fisik : masa regio infra
aurikular
• sinistra,
Keluhannyeri tekan (+)
mengarah ke parotitis
(mumps)
IMUN
I-
PEMBAHASAN SASI
39
Mumps/Parotts
• Etiologi : infeksi akut pada kelenjar parotis
PEMBAHASAN
yang disebabkan oleh famili virus
Paramyxovirus
39 • Gejala :
– Demam
– Pembengkakan kelenjar parotis dapat terjadi
unilateral
atau bilateral, teraba lunak dan nyeri tekan
– Komplikasi : orchitis, pancreatitis,
encephalitis, meningitis,
hilangnya pendengaran, inflamasi ovarium
• Terapi : Simptomatis dan suportif
Mumps/Parotts
• Suportif (cairan dan nutrisi cukup)
PEMBAHASAN
• Paracetamol (untuk mengurangi nyeri
39 dan
bengkak)
• Tidak ada antivirus untuk mumps
• Terapi imunoglobulin masih
diperdebatkan
Jawaban lainnya…
A. HPV untuk mencegah kanker servix
PEMBAHASAN
B. Influenza vaksinasi musiman guna
mencegah
39 penularan virus influenza
C. BCG mencegah terinfeksi Bakteri
Tuberculosis
E. Hib mencegah infeksi Hemofilus influenza B
yg sering menyebabkan meningitis
Jadi, imunisasi untuk mencegah
PEMBAHASAN kasus
tersebut adalah
39 D. MMR
Bayi perempuan dengan berat 3200 gram dan
badan 48 cm lahir dari ibu dengan G1P0A0. Kehamilan
panjang
ini merupakan kehamilan cukup bulan/ aterm 37-38
minggu. Diketahui bahwa ibu tersebut dengan HBsAg
(+). Apakah tindakan yang tepat pada pasien ini?
SOAL A. Berikan vaksinasi hepatitis B dan HBIg kurang
dari
PEMBAHASAN
• KEYWOR
•Dbayi lahir
40 aterm
• Lab ibu : HBsAg
(+)
VAKSINASI HEPATITIS B
PEMBAHASAN
40
Sumber : Pocket Book of Hospital Care for Children, Guidelines for the Management of
Common Illnesses with Limited Resources, 2005
VAKSINASI HEPATITIS B
• Beberapa pilihan vaksinasi hepatitis b
PEMBAHASAN
tergantung
status imunias ibu
40
• Jika HBsAg ibu negatif
• Vaksinasi dilakukan saat lahir,
• Jika HBsAg ibu negatif
• Vaksinasi dan imunoglobulin Hep. B diberikan
kurang
• Jadwal imunisasi
dari 12 selanjutnya
jam setelah lahir sesuai
rekomendasi
IDAI
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH
SAKIT
IMUN
I-
PEMBAHASAN SASI
40
IMUN
I-
PEMBAHASAN SASI
40
Jawaban lainnya…
B. Berikan imunisasi HBIg pada usia 1, 2, dan 6 bulan (HB Ig
tidak diberikan secara berulang)
PEMBAHASAN C. Berikan vaksinasi hepatitis B dan HBIg pada usia 1,2, dan 6 bulan
(HB Ig tidak diberikan berulang)
40
D. Berikan HBIg pada 12 jam setelah lahir, dan vaksinasi hepatitis B
lanjutan pada usia 1 bulan, 2 bulan, dan 6 bulan (pemberian
vaksinasi Hep-B diberikan segera setelah lahir. Bila vaksinasi Hep-B
bersamaan dengan vaksinasi pentavalen, maka diberikan pada
bulan ke 2, 3, dan
4. Apabila vaksinasi Hep-B monovalen, dilanjutkan pada bulan 1
dan 6.)
E. Berikan vaksinasi hepatitis B pada usia 1 bulan (vaksin Hep-B
diberikan segera setelah pemberian injeksi vit. K segera seelah
lahir)
Jadi, tindakan yg tepat terhadap kondisi
PEMBAHASAN pasien adalah
40 A.BERIKAN
HEPATITIS
VAKSINASI
B DAN
HBIG KURANG DARI 12 JAM
SETELAH LAHIR, DAN
VAKSINASI HEPATITIS B
LANJUTAN PADA USIA 1
BULAN, DAN 6 BULAN
Anak perempuan usia 5 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan
keluhan bengkak seluruh tubuh sejak tadi pagi. Awalnya bengkak
dikatakan mula 5 hari lalu, namun hanya di kelopak mata, ketka
bangun tidur, dan menghilang ketika pasien berkativitas. Pasien
juga terkadang sesak terutama saat tidur sejak 2 hari terkahir.
Pada tanda vital didapatkan suhu axilla 37 derajat celcius, laju nadi
SOAL 100x/menit, laju napas 30x/menit, tekanan darah 115/65 mmHg.
Pemeriksaan fisik didapatkan edema anasarka bersifat pitting dan
asites. Hasil pemeriksaan urinalisis : proteinuria +4, eritrosit (-),
41 sedimen eritrosit (-), oval fat bodies (+). Hasil lab darah
didapatkan albumin 1,2 mg/dl. Apakah diagnosis pasien ini?
A. Sindroma nefritik
B. Kwarshiokor
C. GNAPS
D. Sindroma nefrotik
E. Gagal ginjal akut
D. SINDROMA NEFROTIK
• KEYWORD
PEMBAHASAN
• Anak perempuan 5 tahunbengkak seluruh
41 • edema anasarka
• UL: proteinuria +4, eritrosit (-), sedimen
eritrosit (-),
oval fat bodies (+).
• albumin 1,2 mg/dl
SINDROM
NEFROTIK
Sindrom nefrotik (SN) adalah suatu sindrom
PEMBAHASAN
klinik dengan gejala:
41
• Relaps jarang : relaps terjadi
sering (frequent kurang
relaps) : dari 2 kali
relaps dalam
terjadi ≥62 bulan
kali
• pertama setelah respons awal atau ≥ 4 kali dalam periode 1 tahun
dalam 6 bulan
• Dependenrespons
setelah steroid : awal
relapsatau
terjadi padadari
kurang saat dosis
4 kali steroid
per tahunditurunkan
Pengamatan
atau dalam 14 hari setelah pengobatan dihentikan, dan hal ini
terjadi 2 kali berturut-turut
• Resisten steroid : tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis
penuh (full dose) 2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu.
SINDROM
NEFROTIK
GAMBARAN KLINIK
PEMBAHASAN
• Edema palpebra atau pretibia
41
• Asites, efusi pleura, dan edema skrotum
• Oliguria dan gejala infeksi,
• Nafsu makan berkurang, dan diare
• Bila disertai sakit perut hati-hati terhadap
kemungkinan terjadinya peritonitis.
SINDROM
NEFROTIK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Urinalisis dan bila perlu biakan urin
PEMBAHASAN
2. Protein urin kuantitatif, dapat berupa urin 24 jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari
41 3. Pemeriksaan darah
1. darah tepi lengkap (Hemoglobin, leukosit, hitung jenis,
trombosit,
hematokrit, LED)
2. kadar albumin dan kolesterol plasma
3. kadar ureum, kreatinin,serta klirens kreatinin dengan cara
klasik atau dengan rumus Schwarzt
SINDROM
NEFROTIK
TATALAKSANA
PEMBAHASAN Diitetik
• Pemberian diit tinggi protein tidak diperlukan karena
41
berat. Biasanya diberikan loop diuretic seperti
furosemid 1-2 mg/kgBB/hari,
• bila perlu dikombinasikan dengan
spironolakton (antagonis aldosteron, diuretik
hemat kalium) 2-3 mg/kgBB/hari.
• Pada pemakaian diuretik lebih lama dari 1-2 minggu
perlu dilakukan pemantauan elektrolit darah (kalium
dan natrium).
SINDROM
•
NEFROTIK
TATALAKSANA
PEMBAHASAN • Antibiotik
• Antibiotik diberikan jikalau terbukti terdapat
41 infeksi,
• meliputi amoxicillin atau eritromicin
SINDROM
NEFROTIK
TATALAKSA
NA
PEMBAHASAN • Pengobatan dengan kortkosteroid
• Kortikosteroid merupakan pengobatan SN
41 idiopatik pilihan pertama, kecuali bila ada
kontraindikasi. Dapat diberikan prednison
atau
Pasien prednisolon.
SN yang sedang dalam pengobatan kortikosteroid
atau dalam 6 minggu setelah steroid dihentikan, hanya
boleh mendapatkan vaksin mati. Setelah lebih dari 6
minggu penghentian steroid, dapat diberikan vaksin
hidup.
SINDROM
NEFROTIK
PEMBAHASAN
41
Jawaban lainnya…
a. Sindroma nefritik : Hematuri gross,
PEMBAHASAN Hipertensi,
oligouria, Azotemia, Proteinuria
dominan edema
D. SINDROMA
41 NEFROTIK
Seorang anak laki-laki usia 4 tahun diantar ibunya
puskesmas dengan keluhan bengkak pada kedua
ke
kelopak mata. Bengkak pada wajah terlihat pada waktu
bangun tidur dan menghilang saat aktivitas.
Semenjaksemingguterkahir pipis pasien dikatakan
SOAL lebih
banyak dibanding biasanya, nyeri berkemis tidak ada,
42
• Relaps jarang : relaps terjadi
sering (frequent kurang
relaps) : dari 2 kali
relaps dalam
terjadi ≥62 bulan
kali
• pertama setelah respons awal atau ≥ 4 kali dalam periode 1 tahun
dalam 6 bulan
• Dependenrespons
setelah steroid : awal
relapsatau
terjadi padadari
kurang saat dosis
4 kali steroid
per tahunditurunkan
Pengamatan
atau dalam 14 hari setelah pengobatan dihentikan, dan hal ini
terjadi 2 kali berturut-turut
• Resisten steroid : tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis
penuh (full dose) 2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu.
SINDROM
NEFROTIK
GAMBARAN KLINIK
PEMBAHASAN
• Edema palpebra atau pretibia
42
• Asites, efusi pleura, dan edema skrotum
• Oliguria dan gejala infeksi,
• Nafsu makan berkurang, dan diare
• Bila disertai sakit perut hati-hati terhadap
kemungkinan terjadinya peritonitis.
SINDROM
NEFROTIK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Urinalisis dan bila perlu biakan urin
PEMBAHASAN
2. Protein urin kuantitatif, dapat berupa urin 24 jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari (Protein Esbach)
42 3. Pemeriksaan darah
1. darah tepi lengkap (Hemoglobin, leukosit, hitung jenis,
trombosit,
hematokrit, LED)
2. kadar albumin dan kolesterol plasma
3. kadar ureum, kreatinin,serta klirens kreatinin dengan cara
klasik atau dengan rumus Schwarzt
SINDROM
NEFROTIK
TATALAKSANA
PEMBAHASAN Diitetik
• Pemberian diit tinggi protein tidak diperlukan karena
42
berat. Biasanya diberikan loop diuretic seperti
furosemid 1-2 mg/kgBB/hari,
• bila perlu dikombinasikan dengan
spironolakton (antagonis aldosteron, diuretik
hemat kalium) 2-3 mg/kgBB/hari.
• Pada pemakaian diuretik lebih lama dari 1-2 minggu
perlu dilakukan pemantauan elektrolit darah (kalium
dan natrium).
SINDROM
•
NEFROTIK
TATALAKSANA
PEMBAHASAN • Antibiotik
• Antibiotik diberikan jikalau terbukti terdapat
42 infeksi,
• meliputi amoxicillin atau eritromicin
SINDROM
NEFROTIK
TATALAKSA
NA
PEMBAHASAN • Pengobatan dengan kortkosteroid
• Kortikosteroid merupakan pengobatan SN
42 idiopatik pilihan pertama, kecuali bila ada
kontraindikasi. Dapat diberikan prednison
Pasien SN yang sedang dalam pengobatan kortikosteroid
atau prednisolon.
atau dalam 6 minggu setelah steroid dihentikan, hanya
boleh mendapatkan vaksin mati. Setelah lebih dari 6
minggu penghentian steroid, dapat diberikan vaksin
hidup.
SINDROM
NEFROTIK
PEMBAHASAN
42
Jawaban lainnya…
a. Cimetidine : tidak tepat
PEMBAHASAN
b. Ramipril : antihipertensi bukan
medikamentosa
42 utama dalam tatalaksana SN
c. Furosemid : hindari pemberian obar-
obatan
yang mempengaruhi kinerja ginjal
e. Penisilin prokain : SN bukan disebabkan
oleh infeksi sehingga tidak diperlukan
tatalaksana antibiotik
PEMBAHASAN Jadi terapi yang tepat adalah
D. PREDNISON
42
Seorang bayi laki-laki lahir pervaginam dengan
1200
BBL gram usia kehamilan 32 minggu. APGAR
score 6 pada menit ke 1. Saat ini bayi tampak
kebiruan, tidak menangis dan tonus otot lemas.
SOAL
Apakah tindakan pertolongan pertama yang
dilakukan terhadap bayi tersebut ?
A. VTP
43 B. VTP + kompresi dada
C. Berikan oksigen aliran bebas 95%
D. Lakukan 5 langkah awal resusitasi
E. Pasang akses intravena segera
D. LAKUKAN 5 LANGKAH
RESUSITASI
AWAL
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• bayi laki-laki lahir secara pervaginam
43
PEMBAHASAN
43
RESUSITASI NEONATUS
LANGKAH AWAL
PEMBAHASAN
43
PEMBAHASAN
43
Jawaban lainnya…
a. VTP : tidak sesuai
elgoritma
PEMBAHASAN b. VTP + kompresi dada : tidak sesuai
43 algoritma
c. Berikan oksigen aliran bebas 95% : tidak
sesuai
algoritma
e. Pasang akses intravena segera : tidak
sesuai
algoritma
PEMBAHASAN Jadi tindakan yang tepat adalah
D. LAKUKAN 5 LANGKAH
43 AWAL
RESUSITASI
Seorang bayi baru saja dilahirkan dengan usia
kandungan 36 minggu. Ibu pasien mengalami pecah
ketuban yang tidak diikuti tanda-tanda persalinan
hingga lebih dari 48 jam. Ketika sampai di Bidan
Bersalin, ibu sudah dalam kondisi demam dan ketuban
SOAL yang berbau.
Bayi lahir dengan berat badan 2900 gram. APGAR Score
44
6. Ketika lahir bayi tidak menangis spontan. Pada bayi
dilakukan penghangatan, diposisikan, pembersihan
jalan napas, dikeringkan, dan di stimulasi. Bayi masih
tampak megap-megap. Kemudian laju denyut
jantungnya didapatkan 88 x/menit. Apa tindakan
yang selanjutnya dilakukan?
A. Ventilasi Tekanan Positif
B. Ventilasi Tekanan Positif dan Kompresi Dada
C. Intubasu Endotrakeal
D. CPAP
E. IV line
A. VENTILASI TEKANAN
POSITIF
• KEYWORD
PEMBAHASAN
• Bayi preterm lahir KPD > 12 jam
44
PEMBAHASAN
44
RESUSITASI NEONATUS
LANGKAH AWAL
PEMBAHASAN
44
PEMBAHASAN
44
Jawaban lainnya…
B. Ventilasi Tekanan Positif dan Kompresi Dada
dilakukan apabila setelah VTP selama 30 detik namun
PEMBAHASAN LDJ turun menjadi dibawah 60 x/menit
45
sudah beberapa kali diajak berobat ke bidan namun
keluhan tidak kunjung membaik. Diketahui bahwa
nenek pasien merupakan seorang penderita TB yg
sudah terkonfirmasi dan sedang menjalani terapi OAT.
Pada pasien dilakukan test tuberkulin dan di dapatkan
indurasi 10 mm. Berapakah scoring TB pada anak
tersebut?
A. 9
B. 8
C. 7
D. 6
A.
9
• KEYWORD
PEMBAHASAN
• Anak usia 1,5 tahun
45
Demam umumnya tidak tinggi. Keringat malam saja bukan merupakan
gejala spesil'ik TB pada anak apabila Lidak disertai dengan gejaJa-gejala
sistemik/umum lain.
c. Batuk lama >2 minggu, batuk bersifat non—remitting [tidak pernah reda
atau intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah
dapat disingkirkan. Batuk tidak membaik dengan pemberian antibiotika
atau obat asma [sesuai indikasi).
d. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain
TB
ANAK
2. ALUR DIAGNOSIS TB PADA ANAK
Secara umum penegakan diagnosis TB pada
anak
PEMBAHASAN
didasarkan pada 4 hal, yaitu:
45
l. Konfirmasi bakteriologis TB
2. Gejala klinis yang khas TB
3. Adanya bukti infeksi TB (hasil uji tuberkulin
positif
atau kontak erat dengan pasien TB)
4. Gambaran foto toraks sugestif TB.
TB ANAK
PEMBAHASAN
45
TB
ANAK
PEMBAHASAN
45
TB
ANAK
Parameter Sistem Skoring:
1.Kontak dengan pasien TB BTA positif djberi skor 3 bila ada bukti
tertulis hasil laboratorium BTA dari sumber penularan yang bisa
diperoleh dari TB 01 atau dari hasil laboratoriurn.
PEMBAHASAN
2. Penentuan status gizi:
45
a.Berat badan dan panjang/tinggi badan dinilai saat pasien datang
(moment opname}.
b.Dilakukan dengan parameter BB/TB atau 88/ U. Penentuan
status gizi untuk anal: usia < 6 tahun merujuk pada buku KIA
Kemenkes 2016, sedangkan untuk anak usia > 6 tahun merujuk
pada standar WHO 2005 yaitu grafik IMT/ U.
c.Bila BB kurang, diberikan upaya perbaikan gizi dan
dievaluasi selama 1—2 bulan.
45
45
45
Jawaban lainnya…
B. 8 kurang tepat
PEMBAHASAN C. 7 kurang
tepat
45 D. 6 kurang
tepat
E. 5 kurang tepat
PEMBAHASAN Jadi, score TB pada anak tersebut adalah
A. 9
45
Seorang anak perempuam berusia 5 tahun berobat k
puskesmas dikeluhkan oleh orang tuanya dengan batuk sejak 2
minggu yang lalu. Batuk seringkali berdahak. Batuk sampai
mengganggu tidur pasien di malam hari. Semenjak batuk,
pasien juga seringkali demam dan tampak tidak aktif. Berat
badan pasien dikeluhkan tidak kunjung naik dalam 2 bulan
SOAL terkahir. Pasien sudah beberapa kali diajak berobat ke bidan
namun keluhan tidak kunjung membaik. Ketika ditanya apakah
46
di lingkungan tempat tinggal, tempat bermain atau
pengasuhnya ada seseorang dengan riwayat batuk lama atau
riwayat minum obat lama, orang tua pasien menjawab tidak
ada. Apa tindakan berikutnya bagi pasien?
A. Pemeriksaan mikroskopis/ tes cepat molekular TB
B. Foto thorax
C. Tes tuberkulin
D. Langsung terapi sebagai TB
E. Terapi sebagai bukan TB
A. PEMERIKSAAN
TES CEPAT MOLEKULAR TB
MIKROSKOPIS/
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Anak usia 5 tahun
46
Demam umumnya tidak tinggi. Keringat malam saja bukan merupakan
gejala spesil'ik TB pada anak apabila Lidak disertai dengan gejaJa-gejala
sistemik/umum lain.
c. Batuk lama >2 minggu, batuk bersifat non—remitting [tidak pernah reda
atau intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah
dapat disingkirkan. Batuk tidak membaik dengan pemberian antibiotika
atau obat asma [sesuai indikasi).
d. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain
TB ANAK
2. ALUR DIAGNOSIS TB PADA ANAK
Secara umum penegakan diagnosis TB pada
anak
PEMBAHASAN
didasarkan pada 4 hal, yaitu:
46
l. Konfirmasi bakteriologis TB
2. Gejala klinis yang khas TB
3. Adanya bukti infeksi TB (hasil uji tuberkulin
positif
atau kontak erat dengan pasien TB)
4. Gambaran foto toraks sugestif TB.
TB ANAK
PEMBAHASAN
46
TB ANAK
PEMBAHASAN
46
TB ANAK
Parameter Sistem Skoring:
1.Kontak dengan pasien TB BTA positif djberi skor 3 bila ada bukti
tertulis hasil laboratorium BTA dari sumber penularan yang bisa
diperoleh dari TB 01 atau dari hasil laboratoriurn.
PEMBAHASAN
2. Penentuan status gizi:
46
a.Berat badan dan panjang/tinggi badan dinilai saat pasien datang
(moment opname}.
b.Dilakukan dengan parameter BB/TB atau 88/ U. Penentuan
status gizi untuk anal: usia < 6 tahun merujuk pada buku KIA
Kemenkes 2016, sedangkan untuk anak usia > 6 tahun merujuk
pada standar WHO 2005 yaitu grafik IMT/ U.
c.Bila BB kurang, diberikan upaya perbaikan gizi dan
dievaluasi selama 1—2 bulan.
TB ANAK
Beberapa hal penting dalam tata laksana TB Anak
adalah:
1. Chat TB djberikan dalam paduan obat, tidak boleh
PEMBAHASAN diberikan sebagai monotcrapi.
2. Pengobatan diberikan setiap hari.
PEMBAHASAN
46
TB ANAK
PEMBAHASAN
46
TB ANAK
PEMBAHASAN
46
Jawaban lainnya…
B. Foto thorax dilakukan bila
PEMBAHASAN pemeriksaan mikroskopis/ tes cepat
molekular TB tidak tersedia fasilitasnya
46
atau hasilnya negatif
C. Tes tuberkulin dilakukan bila
pemeriksaan mikroskopis/ tes cepat
molekular TB tidak tersedia fasilitasnya
atau hasilnya negatif
D. Langsung terapi sebagai TB sesuaikan
dengan
scoring TB dan alur diagnosis TB paru anak
E. Terapi sebagai bukan TB sesuaikan
PEMBAHASAN Jadi, tindakan selanjutnya adalah
A. PEMERIKSAAN
46 MIKROSKOPIS/
TES CEPAT MOLEKULAR TB
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun datang
dengan keluhan terlihat pucat sejak beberapa bulan
berobat
sebelumnya. Anak ini diketahui lahirkurang bulan. Pada
pemeriksaan fisis ditemukan BB 8 kg,TB 85 cm,
konjungtiva anemis, atrof papil lidah, tidak terdapat
SOAL pembesaranorgan, terdapat koilonikia. Pemeriksaan
darah menunjukkan kadar Hb 8 g%, leukosit
47
8.400/mm3, trombosit 268.000/mm3, MCV 68 cμ,
MCHC 29%. Apakah diagnosis pasien ini?
A. Anemia aplastik
B. Akut myelobastik leukemia
C. Anemia megaloblastik
D. Anemia defisiensi Fe
E. Akut Limfoblastik Leukemia
D. ANEMIA DEFISIENSI FE
PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• terlihat pucat sejak beberapa
47 bulan
• konjungtiva anemis,
• atrofi papil lidah,
• tidak terdapat pembesaran
organ,
• terdapat koilonikia
• kadar Hb 8 g%,
• MCV 68 cμ, MCHC 29%.
ANEMIA DEFISIENSI BESI
• DEFINISI
• Suatu kondisi berkurangnya kadar hemoglobin dalam
PEMBAHASAN
darah akbat defisiensi kronis zat besi dalam tubuh
47
ANEMIA DEFISIENSI
BESI
PENYEBAB
PEMBAHASAN
47
ANEMIA DEFISIENSI BESI
GEJALA KLINIS
• Pasien akan iritabel, daya persepsi dan perhatian yang
PEMBAHASAN berkurang, sehingga menurunkan prestasi belajar.
• mudah terserang infeksi karena defisiensi besi dapat
47
menyebabkan gangguan fungsi neutrofil dan
berkurangnya sel limfosit T yang penting untuk
pertahanan tubuh terhadap infeksi.
• Perilaku yang aneh berupa pika, yaitu gemar makan
atau
mengunyah benda tertentu
• kuku berupa permukaan yang kasar, mudah
terkelupas dan mudah patah. Bentuk kuku seperti
sendok (spoon- shaped nails)
ANEMIA DEFISIENSI BESI
• GEJALA KLINIS
• zat besi dapat menyebabkan gangguan dalam proses
PEMBAHASAN • epitialisasi di saluran cerna Papil lidah mengalami atropi
• permukaan lidah rata karena hilangnya papil lidah.
47 selama 3 bulan
• Suplementasi pada Remaja
• Dosisnya 60mg/hari selama 3 bulan, atau
• 60mg/hari 2x seminggu selama 17
minggu
PEMBAHASAN
47
Jawaban lainnya…
A. Anemia aplastik ditandai dengan
PEMBAHASAN pansitopenia, penurunan jumlah eritrosit,
leukosi, dan trombosit
D. ANEMIA
47 DEFISIENSI FE
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun datang
dengan
berobat keluhan terlihat pucat sejak beberapa bulan
sebelumnya. Anak juga terlihat letih, lemas, kurang
aktif. Anak juga memiliki kebiasaan memakan rambut
dan tanah. Pada pemeriksaanfisis : konjungtiva
anemis, stomatitis angularis, terdapat koilonikia.
SOAL
Pemeriksaan darah menunjukkan kadar Hb
7 g%, leukosit 6.400/mm3, trombosit 168.000/mm3,
48
suka makan tanah dan rambut
• konjungtiva anemis, stomatitis angularis,
terdapat
koilonikia
• kadar Hb 6 g%,
• MCV 60 cμ, MCHC 25%.
ANEMIA DEFISIENSI BESI
• DEFINISI
• Suatu kondisi berkurangnya kadar hemoglobin dalam
PEMBAHASAN
darah akbat defisiensi kronis zat besi dalam tubuh
48
ANEMIA DEFISIENSI
BESI
PENYEBAB
PEMBAHASAN
48
ANEMIA DEFISIENSI BESI
GEJALA KLINIS
• Pasien akan iritabel, daya persepsi dan perhatian yang
PEMBAHASAN berkurang, sehingga menurunkan prestasi belajar.
• mudah terserang infeksi karena defisiensi besi dapat
48
menyebabkan gangguan fungsi neutrofil dan
berkurangnya sel limfosit T yang penting untuk
pertahanan tubuh terhadap infeksi.
• Perilaku yang aneh berupa pika, yaitu gemar makan
atau
mengunyah benda tertentu
• kuku berupa permukaan yang kasar, mudah
terkelupas dan mudah patah. Bentuk kuku seperti
sendok (spoon- shaped nails)
ANEMIA DEFISIENSI BESI
• GEJALA KLINIS
• zat besi dapat menyebabkan gangguan dalam proses
PEMBAHASAN • epitialisasi di saluran cerna Papil lidah mengalami atropi
• permukaan lidah rata karena hilangnya papil lidah.
48 selama 3 bulan
• Suplementasi pada Remaja
• Dosisnya 60mg/hari selama 3 bulan, atau
• 60mg/hari 2x seminggu selama 17
minggu
PEMBAHASAN
48
Jawaban lainnya…
B. Pemberian transfusi PRC 240 (transfu PRC
ml diperlukan karena Hb masih si belum
PEMBAHASAN C. 8)Pemberian PRC 240 ml disertai
asam folat peroral 0,5
transfusi 1 mg/hr (transfusi PRC
pemberian
diperlukan
– karena Hb masih belum
48
8)
D. Pemberian PRC 120 ml disertai pemberian
elemental 3-6 mg/kgBB/hr
transfusi besi (transfusi PRC belum
diperlukan
karena Hb masih 8)
E. Pemberian transfusi PRC serta desferoksamin dan
Transfusi dilakukan
vitamin bila
C (transfusi PRC belum diperlukan karena Hb
-Hb dibawah
masih 8) 8mg/dL
-Hb lebih dari 8mg/dL namun terdapat gangguan
hemodinamik
-Anemia hemolitik
PEMBAHASAN Jadi, tatalaksana yg tepat adalah
A. PEMBERIAN BESI
48 ELEMENTAL
Seorang anak 8 bulan dibawa ke klinik dengan
sesak. Sesak dikatakan sejak 3 hari yang lalu. Sebelum
keluhan
sesak muncul, pasien datakan sempat demam, batuk,
pilek.
Selama demam pasien diberikan paracetamol oleh orang
SOAL tua. Dari tanda vital didapatkan suhu 36 derajat celcius,
laju pernapasan 40x/menit, laju nadi 120x/menit. Dari
49 demam
• suhu 36 derajat celcius, laju pernafasan 40x/menit,
laju
nadi 120x/menit
• retraksi subkostal, perkusi hipersonor pada seluruh
lapang dada, dan pada auskultasi suara napas vesikuler
dengan suara napas tambahan berupa whezing
BRONKIOLI
TIS
DEFINISI
Bronkiolitis adalah infeksi saluran respiratorik bawah
(bronkiolus terminalis) yang disebabkan virus, yang
PEMBAHASAN biasanya lebih berat pada bayi muda
(epidemioogi pada anak usia kurang dari 2 tahun),
terjadi epidemik setiap tahun dan ditandai dengan
49
• frekuensi nafas yang meningkat (takipnu)
• ekspirasi yang memanjang
• Mengi yg pada kasus yang berat mengi dapat terdengar tanpa
stetoskop.
• Pemeriksaan penunjang
• pemeriksaan radiologis : gambaran hiperinflasi, dengan infiltrat
yang
biasanya tidak luas.
• kecenderungan ketidaksesuaian antara gambaran klinis
dan gambaran radiologis.
BRONKIOLI
TIS
DIAGNOSIS
• wheezing, yang tidak membaik tiga
PEMBAHASAN dengan dosis bronkodilator kerja-
cepat
49
BRONKIOLI
TIS
TATALAKSANA
• Antibiotik
• Apabila terdapat napas cepat saja, pasien dapat rawat jalan
PEMBAHASAN
dan diberikan kotrimoksazol (4 mg TMP/kgBB/kali) 2 kali sehari,
atau amoksisilin (25 mg/kgBB/kali), 2 kali sehari, selama
49
3 hari.
• Apabila terdapat tanda distres pernapasan tanpa sianosis
tetapi anak masih bisa minum, rawat anak di rumah sakit dan beri
ampisilin/ amoksisilin (25-50 mg/ kgBB/kali IV atau IM
setiap 6 jam), yang harus dipantau dalam 24 jam selama 72 jam
pertama.
• Bila anak memberi respons yang baik maka terapi dilanjutkan di
rumah atau di rumah sakitdengan amoksisilin oral
(25mg/kgBB/kali, dua kali sehari) untuk 3
hari berikutnya.
BRONKIOLI
•TIS
Bila keadaan klinis memburuk sebelum 48 jam, atau
terdapat keadaan yang berat (tidak dapat menyusu atau
minum/makan, atau memuntahkan semuanya, kejang,
PEMBAHASAN
letargis atau tidak sadar, sianosis, distres
pernapasan berat) maka ditambahkan
kloramfenikol (25mg/kgBB/kali IM atau IV setiap
49
adalah suara bronkial
50
sianosis pada mukosa mulut.
Pada pemeriksaan thorax didapatkan retraksi
interkostal, perkusi hipersonor pada seluruh lapang
dada, dan pada auskultasi suara napas vesikuler dengan
suara napas tambahan berupa whezing. Apakah
etiologi yang
paling mungkin untuk kasus ini?
A. Measles virus
B. Varicella zoster virus
C. Herpes zoster virus
D. Respiratory syncytial virus
D. RESPIRATORY SYNCYTIAL
VIRUS
• KEYWORD
PEMBAHASAN
• Anak usia 1 tahun sesak demam batuk
50
bersin
• Sakit sedang
• suhu 37,8 derajat celcius, laju nafa 42x/menit,
laju
nadi 122x/menit
• Thorax
• Inspeksi : retraksi interkostal
• Palpasi : focal fremitus normal
• Perkusi : hipersonor
• Auskultasi : wheezing
BRONKIOLI
TIS
DEFINISI
Bronkiolitis adalah infeksi saluran respiratorik bawah
(bronkiolus terminalis) yang disebabkan virus, yang
PEMBAHASAN biasanya lebih berat pada bayi muda
(epidemioogi pada anak usia kurang dari 2 tahun),
terjadi epidemik setiap tahun dan ditandai dengan
50
• frekuensi nafas yang meningkat (takipnu)
• ekspirasi yang memanjang
• Mengi yg pada kasus yang berat mengi dapat terdengar tanpa
stetoskop.
• Pemeriksaan penunjang
• pemeriksaan radiologis : gambaran hiperinflasi, dengan infiltrat
yang
biasanya tidak luas.
• kecenderungan ketidaksesuaian antara gambaran klinis
dan gambaran radiologis.
BRONKIOLI
TIS
DIAGNOSIS
• wheezing, yang tidak membaik tiga
PEMBAHASAN dengan dosis bronkodilator kerja-
cepat
50
BRONKIOLI
TIS
TATALAKSANA
• Antibiotik
• Apabila terdapat napas cepat saja, pasien dapat rawat jalan
PEMBAHASAN
dan diberikan kotrimoksazol (4 mg TMP/kgBB/kali) 2 kali sehari,
atau amoksisilin (25 mg/kgBB/kali), 2 kali sehari, selama
50
3 hari.
• Apabila terdapat tanda distres pernapasan tanpa sianosis
tetapi anak masih bisa minum, rawat anak di rumah sakit dan beri
ampisilin/ amoksisilin (25-50 mg/ kgBB/kali IV atau IM
setiap 6 jam), yang harus dipantau dalam 24 jam selama 72 jam
pertama.
• Bila anak memberi respons yang baik maka terapi dilanjutkan di
rumah atau di rumah sakitdengan amoksisilin oral
(25mg/kgBB/kali, dua kali sehari) untuk 3
hari berikutnya.
BRONKIOLI
•TIS
Bila keadaan klinis memburuk sebelum 48 jam, atau
terdapat keadaan yang berat (tidak dapat menyusu atau
minum/makan, atau memuntahkan semuanya, kejang,
PEMBAHASAN
letargis atau tidak sadar, sianosis, distres
pernapasan berat) maka ditambahkan
kloramfenikol (25mg/kgBB/kali IM atau IV setiap
D. RESPIRATORY
50 SYNCYTIAL
VIRUS