Anda di halaman 1dari 15

Community Acquired

Pneumonia
Definisi
• Pneumonia dalam arti umum adalah peradangan parenkim paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme-bakteri, virus, jamur, parasit- namun
pneumonia juga dapat disebabkan oleh bahan kimia ataupun karena
paparan fisik seperti suhu atau radiasi.

Darmanto Djojodibiroto, 2015, Respirologi (Respiratory Medicine), ECG:Jakarta


Klasifikasi
No. Klasifikasi Jenis

1 Predileksi infeksi Bronkopneumonia


Lobar Pneumonia
Pneumonia insterstisial
2 Bakteri penyebab Pneumonia tipikal
Pneumonia atipikal

3 Klinis dan epideologis Community Acquired Pneumonia


Hospital Acquired Pneumonia
Penumonia aspirasi
Pneumonia pada penderita immunocompromised

Darmanto Djojodibiroto, 2015, Respirologi (Respiratory Medicine), ECG:Jakarta


Ralph Leischer, 2013, Bacterial Pneumonia, Loyola University Chicago
Community Acquired Pneumonia
• Pneumonia komunitas adalah peradagan akut pada parenkim paru yang
didapat di masyarakat.
• Pneumonia komunitas menduduki urutan ke-3 dari 30 penyebab
kematian di dunia.
• Di Indonesia, pneumonia termasuk dalam 10 besar penyakit rawat
inap di rumah sakit dengan proporsi kasus 53,95% laki-laki dan 46,05%
perempuan dengan crude fatality rate (CFR) 7,6%, paling tinggi bila
dibandingkan penyakit lainnya.

Priyanti Zuswayuda dkk. 2014, Pneumonia Komunitas:Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Etiologi
• Pneumonia dapat disebabakan oleh bakteri,
virus, jamur dan protozoa.
• Data 2012 menunjukkan bahwa penyebab
terbanyak pneumonia komunitas di ruang
rawat inap adalah kuman gram negatif sepeti
Klebsiella pneumoniae, Acinetobacter baumanii,
Pseudomonas aeruiginosa sedangkan gram
positif seperti Streptococcus pneumoniae,
Streptococcus viridans, Staphylococcus aureus
ditemukan dalam jumlah sedikit.

Priyanti Zuswayuda dkk. 2014, Pneumonia Komunitas:Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Subhakar Kandi, 2012, Diagnosis of Community Acquired Pneumoniae, Supplement JAPI vol. 60
Patogenesis
1. Inokulasi langsung
2. Penyebaran melalui pembuluh darah
3. Inhalasi
4. Kolonisasi dipermukaan mukosa

Priyanti Zuswayuda dkk. 2014, Pneumonia Komunitas:Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Gejala klinis

Subhakar Kandi, 2012, Diagnosis of Community Acquired Pneumoniae, Supplement JAPI vol. 60
Diagnosis
• Diagnosis pasti pneumonia komunitas ditegakkan jika pada foto toraks
terdapat infiltrat/air bronchogram ditambah dengan beberapa gejala di
bawah:
• Batuk
• Perubahan karakteristik sputum/purulen
• Suhu tubuh ≥ 38oC (aksila)/riwayat demam
• Nyeri dada
• Sesak
• Pada pemeriksaan fisis dapat ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas
bronkial dan ronki
• Leukosit ≥10.000 atau <4500

Priyanti Zuswayuda dkk, 2014, Pneumonia Komunitas:Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Diagnosis
• Kriteria diagnostik CAP tanpa foto X-ray (guideline BTS):
• Gejala akut gangguan traktus respiratorius bawah (batuk ditambah gejala lain
gangguan traktus respiratorius, e.g. dyspnea, nyeri pleuritik.
• Focal chest sign (ekspansi paru menurun, pekak pada perkusi, suara nafas
bronkial, crackles.
• Salah satu dari: demam, menggigil, sakit kepala atau pireksia >30oC
• Tidak ada penjelasan lain pada anamnesis mengenai gejala penyakit.

Subhakar Kandi, 2012, Diagnosis of Community Acquired Pneumoniae, Supplement JAPI vol. 60
University of Virginia, 2013, Pneumonia on X-ray, dikutip dari: https://www.med-ed.virginia.edu/courses/rad/cxr/pathology3chest.html
Tanda dan gejala Pneumonia Atipik Pneumonia Tipik
• Onset Gradual Akut
• Suhu Kurang tinggi Tinggi, menggigil
• Batuk Non produktif Produktif
• Sputum Mukoid Purulen
• Gejala lain Nyeri kepala, myalgia, sakit Jarang
tenggorakan, suara parau, nyeri
telinga
• Gejala di luar paru Sering Lebih jarang
• Apusan Gram Flora normal atau spesifik Kokus gram (+) atau (-)
• Radiologis Patchy atau normal Konsolidasi lobar
• Laboratorium Leukosit normal kadang rendah Lebih tinggi
• Gangguan fungsi hati Sering Jarang
• Jenis bakteri Mycoplasma pneumoniae,
Chlamydia pneumoniae dan
Legionella pneumophilla.

Priyanti Zuswayuda dkk, 2014, Pneumonia Komunitas:Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia
Alur Diagnosis &
Tatalaksana

Priyanti Zuswayuda dkk, 2014, Pneumonia


Komunitas:Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di
Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Tatalaksana
Rawat jalan • Pasien yang sebelumnya sehat atau tanpa riwayat pemakaian antibiotic 3 bulan sebelumnya
 Golongan β lactam atau β lactam ditamabah anti β lactamase ATAU
 Makrolid baru (klaritromisin, aitromisin)
• Pasien dengan komorbid atau mempunyai riwayat pemakaian antibiotic 3 bulan sebelumya
 Fluorokuinolon respirasi levofloksacin 750mg, moksifloksasin ATAU
 β lactam ditambah makrolid
Rawat inap non ICU • Fluorokuinolon respirasi levofloksasin 750mg, moksifloksasin ATAU
• β lactam ditambah makrolid
Ruang rawat intensif Tidak ada faktor resiko infeksi pseudomonas:
• Β lactam (sefotaksim, seftriakson atau ampisilin sulbactam) ditambah makrolid baru atau
florokuinolon respirasi intravena (IV)
Pertimbangan klinis Bila ada faktor resiko infeksi pseudomonas:
• Antipneumokokal, antripseudomonas β lactam (piperacillin-tazobactam-sefepime,
imipenem atau meropenem) ditambah levofloksasin 750mg ATAU β lactam ditambah
aminoglikosida dan azitromisin
Bila curiga disertai infeksi MRSA
• Tambahkan vankomisin atau linezolid
Priyanti Zuswayuda dkk, 2014, Pneumonia Komunitas:Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia
Prognosis Symptom
Confusion
Point
1
Urea >7mmol/L 1
Respiratory Rate >30 1
BP: systole <90 mmHg; diastole <60 1
mmHg 1
Age≥65

CURB- Mortalitas Rekomendasi


65 (%)
Score
0 0,6 Resiko rendah; bisa dirawat dirumah
1 2,7
2 6,8 Indikasi opname atau di rumah namun disupervisi
3 14 Pneumonia berat; indikasi opname dengan perawatan
4-5 27,8 intensif

Darmanto Djojodibiroto, 2015, Respirologi (Respiratory Medicine), ECG:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai