BAB 209
“PNEUMONIA”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Madya
Oleh
Sumanjaya Pratama
21904101069
Pembimbing
dr. Yasmita Rahajeng, Sp.PD
Pneumonia → peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis
yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan
paru dan gangguan pertukaran gas setempat.
PK → infeksi di luar RS
PN → >48 jam atau lebih setelah dirawat di RS
EPIDEMIOLOGI
Insidens
Penyakit saluran napas → angka kematian dan kecacatan tertinggi di dunia
80% kasus di praktek umum → berkaitan dengan PN dan PK
15-20% → pneumonia
PN ICU → 25% (90% ventilasi mekanik dan 9-27% intubasi)
ETIOLOGI
Anamnesis
→ Untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab
Evaluasi faktor pasien/predisposisi:
- PPOK (H. Influenzae), penyakit kronik (kuman jamak), kejang/tidak sadar (aspirasi Gram
negatif, anaerob),
- Penurunan imunitas (kuman Gram negatif, Pneumocystic carinii, CMV, Legionella, jamur,
Mycobacterium), kecanduan obat bius (Staphylococcus).
Bedakan lokasi infeksi:
- PK (Streptococcus pneumoniae, H. influenzae, M. pneumoniae)
- PN (Staphylococcus aureus)
DIAGNOSIS
Anamnesis
Usia pasien:
- Bayi (virus)
- Muda (M. pneumoniae)
- Dewasa (S. pneumoniae)
▪ Awitan:
- Cepat, akut, dengan rusty coloured (S. pneumoniae)
- Perlahan, dengan batuk, dahak sedikit (M. pneumoniae)
DIAGNOSIS
Anamnesis
Demam,
Menggigil,
Berkeringat,
Batuk (baik non produktif atau produktif atau menghasilkan sputum berlendir, purulen, atau
bercak darah),
Sakit dada karena pleuritis dan sesak.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisis
Temuan pemeriksaan fisik dada tergantung dari luas lesi di paru.
Inspeksi : dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas.
Palpasi : fremitus dapat mengeras pada bagian yang sakit.
Perkusi : redup dibagian yang sakit.
Auskultasi : terdengar suara napas bronkovaskuler sampai bronkial yang mungkin disertai
ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologis
Gambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan air bronchogram,
penyebaran bronkogenik dan intertisial serta gambaran kavitas
Pemeriksaan laboratorium
- Leukositosis → infeksi bakteri
- Leukosit normal/rendah → infeksi virus/mikoplasma
- Leukopenia → kuman Gram negatif
- Hitung jenis menunjukkan shift to the left
- LED meningkat
DIAGNOSIS
Bronkopneumonia A B
Pneumonia interstitiel
Ditandai dengan pola liniar atau retikuler
pada parenkim paru.
Pada tahap akhir, dijumpai penebalan
jaringan interstitiel sebagai densitas
noduler yang kecil.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penungjang
Pemeriksaan bakteriologis
Untuk mencari kuman penyebab
- Dari sputum, darah, aspirasi nasotakeal/transtrakeal, aspirasi jarum transtorakal,
torakosintesis, bronkoskopi, atau biopsi.
▪ Pemeriksaan khusus
- Titer antibodi terhadap virus, legionella, dan mikoplasma. Nilai diagnostik bila titer tinggi
atau ada kenaikan titer 4 kali
- BGA → hipoksemia sedang-berat, PCO2 menurun, dan pada stadium lanjut menunjukkan
asidosis respiratorik
KRITERIA DIAGNOSIS
Derajat keparahan PK →
Patient Outcome Research
Team (PORT)
KRITERIA DIAGNOSIS
Kriteria Minor
• Tensi sistolik <90 mmHg
• Mengenai multilobar
• PaO2/FiO2 ratio >250
KRITERIA DIAGNOSIS
Pseudomonas aeruginosa
- Bronkiektasis
- Pengobatan kortikosteroid > 10 mg/hari
- Pengobatan antibiotik spektrum luas > 7 hari pada bulan terakhir
- Gizi kurang
PENATALAKSANAAN
Rawat Jalan
Pengobatan suportif / simptomatik
Istirahat di tempat tidur
Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun panas/antipiretik
Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran
Pemberian antiblotik harus diberikan (sesuai bagan) kurang dari 8 jam
PENATALAKSANAAN
*Penderita pneumonia berat yang datang ke UGD diobservasi tingkat kegawatannya, bila dapat distabilkan
maka penderita dirawat di ruang rawat biasa; bila terjadi respiratory distress maka penderita dirawat di
Ruang Rawat Intensif.
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Pneumonia ekstrapulmoner
Acute Respiratory Distress Syndrom (ARDS)
Multiple Organ Failure (MOF)
Pneumonia nosokomial
PENCEGAHAN
Pneumonia Komunitas
Vaksinasi influenza dan pneumokokkus
Pneumonia Nosokomial
Ditujukan kepada program pengawasan
dan pengontrolan infeksi termasuk
pendidikan staf pelaksana, pelaksanaan
teknik isolasi dan praktik pengontrolan
infeksi.
PROGNOSIS
Pneumonia Komunitas
Amerika → 3,4-4 juta kasus/tahun
5% kematian → pneumokokkus
Pneumonia dengan influenza → 59% kejadian
Mortalitas CAP di ICU → 20%
Pneumonia Nosokomial
Mortalitas PN mencapai 33-50%, yang bisa mencapai 70% bila termasuk yang meninggal
akibat penyakit dasar yang dideritanya.
Penyebab kematian biasanya adalah akibat bakteriemi terutama oleh Ps. Aeruginosa atau
Acinobacter spp.
REFERENSI
Setiati S, Sudoyo AW, Alwi I, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam FA. 2014. Buku. Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta: Interna Publishing
Perhimpunan Dokter Paru di Indonesia (PDPI, 2003)