Anda di halaman 1dari 54

sISTIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

PADA ERA COVID -19

Ns Gortap Sitohang, SKep., MPH

Tema Seminar : “Rumah Sakit Tumbuh Berkembang Bersama


Masyarakat di Era Pandemi Covid 19”
POKOK BAHASAN

POKOK BAHASAN
Pendahuluan

Triage

Penenerapan kewaspadaan standart

Penenerapan kewaspadaan transmisi

Kesimpulan
PENDAHULUAN

COVID-19

WHO INDONESIA Petugas kesehatan

Cases: Deaths: Kasus Meninggal 7000 Dunia( Amnesty


34,146,558 1,018,193 291.182 10.740 international)

. 228 Nakes di indonesia Meninggal


Recovered: Sembuh
Terdiri dari 127 dokter,
25,410,139 218.487 9 dokter gigi dan 92 Perawat
Sumber: https://www.worldometers.info/coronavirus/ Sumber: https://covid19.go.id/peta-sebaran .
diunduh 1 Oktober 2020 diunduh 1 Oktobwe 2020
https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/29/170200223/
Tenaga ehatan
LATAR BELAKANG

 Kematian sebenarnya bisa di cegah jika PPI di jalankan, dan Penggunaan APD di
jalankan dengan benar terutama penggunaan masker, pelindung wajah dan
gaun/apron , sarung tangan di laksanakan dengan benar

 Penularan antar petugas adalah mereka yang tidak ada tanda dan gejala dari
pertemuan berulang di ruangan yang tertutup

 COVID 19 kasus baru  petugas kesehatan, pasien dan masyarakat stress


meningkat

Dr Rajeev Jayadevan 29.4.20


STANDART AKREDITASI YANG TERKAIT
RISK ASESSEMENT

Rumah sakit mempunyai program SKP 5


PPI dan kesehatan kerja secara PPI PMKP
menyeluruh untuk mengurangi 5,6,7,8 6,12
Standart
risiko tertular infeksi yang SNARS
1.1
berkaitan dengan pelayanan
KKS TKRS
kesehatan pada pasien, STAF 8.2 11.1
KLINIS, DAN NONKLINIS MFK
3,4,5
• ELIMINASI : HILANGKAN SUMBER BAHAYA : MINIMALKAN JUMLAH PASIEN
1 COVID (TIDAK BISA MENOLAK = BAGIAN DARI PEKERJAAN) : MENERAPKAN 3
M(MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN, MENGGINAKAN MASKER, MENJAGA
JARAK)

• SUBTITUSI : PROSES, , ALUR PASIEN, SKRINING, TRIAGE,PEMBERSIHAN


2 PERMUKAAN LINGKUNGAN DAN PERALATAN

3 • ENGINERING CONTROL : PEMISAHAN BAHAYA DENGAN PEKERJA LIMITED


TRAFFIC DI POLI, PERAWATAN DAN KAMAR OK COVID

• ADMINSTRASI CONTROL:PENGENDALIAN ORANG YANG MELAKUKAN


4 PEKERJAAN ,HARUS MEMILIKI KEMAMPUAN DALAM MENYELESAIKAN
PEKERJAAN
Personal skills DENGAN AMAN,SIMULASI,DEMOSTRASI ,TRAINING
Work Experience

• PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT : SPO, EDUKASI, MONEV, AUDIT


5 • MELINDUNGI PETUGAS KESEHATAN, PASIEN DAN MASYARAKAT
MENCIPTAKAN LINGKUGAN KERJA YANG AMAN
RANTAI PENULARAN
Virus COVID 19

Pasien dengan Saluran


Komorbid pernapasan
Usia lanjut, DM,
Penyakit jantung dll

Membram mukosa
Membran
mukosa mulut,
hidung

Kontak ,Droplet ,Airborne 


ketika tindakan aerosol
• Agar infeksi dapat menyebar, setiap mata rantai harus tersambung
• Memutuskan sambungan mana pun akan menghentikan penularan!
REKOMENDASI WHO
MEMUTUSKAN
RANTAI INFEKSI COVID 19 ?
WHO
STRATEGI UNTUK MENCEGAH / MEMBATASI PENYEBARAN COVID-19 di FASILITAS KESEHATAN 
CEGAH ATAU BATASI TRANSMISI

1.PASTIKAN TRIAGE, DETEKSI DINI DAN “SOURCE CONTROL” (ISOLASI PASIEN)


TERLAKSANA DENGAN BENAR
2.TERAPKAN KEWASPADAAN-STANDAR (“STANDARD PRECAUTION”) UNTUK
SEMUA PASIEN.
3.TERAPKAN KEWASPADAAN-TAMBAHAN “ KEWASPDAAN
TRANSMISI(“ADDITIONAL PRECAUTION”) TERHADAP KASUS COVID-19
4.LAKSANAKAN PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
5.LAKSANAKAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN DAN REKAYASA
“ENGINEERING”
DETEKSI DINI

1. Mengurangi infeksi karena


kontak tidak langsung (media
kertas)
2. Efisiensi pemisahan pasien ->
link e register dapat diberikan
sebelum pasien datang, petugas
skrining langsung dapat
mengarahkan/ mempersiapkan
pemisahan sebelum kedatangan
pasien.
3. Efisiensi informasi ke petugas
terkait untuk tindak lanjut bila
ada kriteria kasus-> share lewat
wa hasil dari skrining.
Intro: Alur Penanganan Pasien
IDENTIFIKASI ISOLASI INFORMASI
FORM SUDAH TERISI
Pasien/ pengunjung RS
Memiliki
kriteria kasus
Pasien di
COVID-19
- Jarak min 1 m - Pasien ditempatkan treatment/
- Meminta terpisah
handhygiene tindak lanjuti
- Pasien harus
sblm masuk ke menggunakan masker sesuai
RS
- Meminta
bedah, dengan
- Melakukan
pasien/
pemeriksaan penunjang
kriteria kasus
pengunjung
mengisi e – - Pasien sudah
registrasi (scan teridentifikasi
barcode) berdasarkan kriteria
kasus (kontak erat,
suspek, probable)
- Ada barrier
- Petugas
melakukan
verfikasi data
terutama bagi
yang terduga
COVID-19
Petugas - Melakukan
skrining pemisahan Ke Poli sesuai
demam
(pintu masuk)
pasien Tidak yang dituju
memiliki
Petugas kriteria
Skrining 2
kasus
ISOLASI PASIEN / COHORD

Ada pembatas
anterom memakai dan membuka APD

Pemasangan
exhuse fan
Anteroom
Charting diluar kamar
pasien

Jarak antar tempat 1,5 meter


STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
UNTUK MENCEGAH COVID 19
KEWASPADAAN ISOLASI
1. Kewaspadaan Standar
 Kebersihan tangan
 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
 Peralatan perawatan pasien
 Tatalaksana limbah
 Pengendalian lingkungan
 Pemrosesan peralatan pasien dan tatalaksana linen
 Kesehatan karyawan/ perlindungan petugas kesehatan
 Penempatan pasien isolasi
 Higiene respirasi/etika batuk
 Praktek menyuntik yang aman
 Praktek untuk lumbal fungsi

2. Kewaspadaan Transmisi
 Kewaspadaan kontak
 Kewaspadaan droplet
 Kewaspadaan udara
Media transmisi kuman patogen
tersering di Rumah Sakit
Semmelweis (1861),
Penularan penyakit dari pasien
ke pasien melalui tangan
petugas
Boyce dan Larson 1995
Kebersihan tangan baik dan
benar menurunkan insiden HAIs
Boyke dan Pittet 2002
Kegagalan kebersihan tangan
menyebabkan multi resisten,
wabah
KEBERSIHAN TANGAN PEMUTUS RANTAI INFEKSI
UTAMA VIRUS COVID 19
• Cara terbaik mencegah penyebaran kuman di tempat layanan
kesehatan dan di tengah masyarakat
• Tangan adalah alat utama bagi pekerjaan tenaga kesehatan –
dan tangan menjadi mata rantai kunci dalam rantai penularan

Lemari
Gagang pintu Peralatan

Jabat tangan
Medication
Kybord komputer

Ponsel Pemberi perawatan


KEBERSIHAN TANGAN
Pengertian

Membersihkan tangan dengan air dan sabun


dan atau cairan alkohol. Menggunakan air
dan sabun jika tangan terlihat tampak kotor
atau ada cairan, sedangkan menggunakan
cairan alkohol jika tangan secara kasat mata
tidak terlihat ada kotoran. (WHO 2009)
KEBERSIHAN TANGAN
Tujuan
• Untuk memutus transmisi
microorganisme /kuman melalui tangan ke
pasien,petugas dan lingkungan
• Menurunkan kejadian HAIs : VAP, ISK,IDO, IAD
• Menurunkan kejadian kematian akibat infeksi,
• Mencegah kejadian luar biasa (KLB) atau wabah
• Mencegah resistensi antibiotik
KEBERSIHAN TANGAN
WHO 5 Indikasi kebersihan tangan
KEBERSIHAN TANGAN
PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN DENGAN AIR MENGALIR

Waktu 40-60 detik


KEBERSIHAN TANGAN
PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN DENGAN ALKOHOL

Waktu 20-30 detik


HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PENGGUNAAN APD:

 Menggunakan baju kerja (scrub suit)


 Melakukan kebersihan tangan setiap melepaskan item APD
Selalu lepas segera setelah tugas selesai dan/atau meninggalkan area perawatan
pasien lepaskan di anteroom  masukkan ke ruang tempat sampah yang tertutup
JANGAN PERNAH menggunakan kembali APD sekali pakai
Jangan sentuh wajah ketika masih memakai APD
Mandi setelah selesai menggunakan APD
PENGGUNAAN APD
4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI :

Tetapkan indikasi penggunaan APD dgn mempertimbangkan

1. Risiko terpapar : Dinamika Transmisi


2. Cara memakai APD dengan urutan benar
3. Cara melepaskan APD dengan benar
4. Cara mengumpulkan (disposal) setelah di pakai
Risiko terpapar
Dinamika transmisi : Droplet

Rantai penularn infeksi COVID 19:


Droplet CARA
- Berbicara 1000 kuman PEMUTUSAN
-Batuk 3.500 kuman RANTAI INFEKSI
-Bersin 4.500 kuman

Etika batuk
Jaga Jarak Minimal 1m – 2 m ,Kohord, tata udara seimbang, pertukaran udara
minimal 12kali/Jam
Risiko terpapar
Dinamika transmisi : Kontak

Rantai penularn infeksi COVID 19:


Kontak CARA
- Bersentuhan dengan cairan tubuh PEMUTUSAN
terutama sekret dan mukosa RANTAI INFEKSI
hidung, mulut dan mata

Penggunaan sarung tangan dan apron/gaun


INGAT Lepaskan sarung ketika ada kontak erat dengan jarak kurang 1
tangan, apron setiap selesai meter
tindakan di kamar pasien Kohord, tata udara seimbang, pertukaran udara
minimal 12kali/Jam
Risiko terpapar
Dinamika transmisi : Air Borne/ lewat udara

Rantai penularn infeksi COVID 19:


Air Borne/ lewat udara saat tindakan
CARA
yang bersifat aerosol seperti
PEMUTUSAN
intubasi, ekstubasi, suctioning,
RANTAI
inhalasi dll
PENULARAN
INFEKSI

Pastikan pertukaran udara di kamar OK 


o WHO 15 kali ACH
o CDC 20 ACH Ruangan bertekanan negatif Dan
o Amerika 25 kali/jam Pintu selalu tertutup
oRuangan bertekanan negatif atau positif
oPerbedaan tekanan + 2,5 Pascal
4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI : PENGGUNAAN APD YANG BENAR

2. Cara “MEMAKAI” dengan benar  URUTAN BENAR

1. Lakukan kebersihan
tangan
2. Sepatu tertutup
3. Melakukan kebersihan
tangan
4. Apron/gaun
5. Masker bedah atau N 96
6. Penutup kepala/topi
7. Google/ Kaca mata
8. Sarung tangan
4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI : PENGGUNAAN APD YANG BENAR

3. Cara “MELEPASKAN” dengan benar  URUTAN BENAR

1. Sarung tangan
2. Lakukan kebersihan tangan
3. Apron/gaun
4. Kaca mata masukan dalam
kontainer yang tertutup
5. Penutup kepala/topi
6. Masker bedah atau N 96
7. Kebersihan tangan
8. Cover shoes jika ada atau
mengganti sepatu dengan
sepatu sehar hari
9. Melakukan kebersihan tangan
4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI : PENGGUNAAN APD YANG BENAR

4. Cara “mengumpulkan (disposal)” setelah dipakai  Masukkan dalam wadah


yang tepat segera setelah selesai tindakan

Hindari melakukan hal-hal di bawah ini :


APD pasien COVID 19 1. Meletakkan APD di lantai atau di
ikategorikan sebagai permukaan benda lain (misal di atas loker
material infeksius atau di atas meja).
2. Membongkar kembali APD yang sudah
•APD single  dimasukkan dimasukkan ke kantong plastik infeksius
ke tempat sampah infeksius atau tempat tertutup.
3. Mengisi kantong plastik infeksius
atau tempat tertutup berisikan APD terlalu
•Reuseable harus dikemas
penuh.
secara terpisah (dimasukkan
ke dalam kantong plastik
infeksius atau tempat
tertutup)
YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN
REKOMENDASI ALTERNATIF PENGGUNAAN SAAT KRISIS APD : MASKER RESPIRATOR N 95

 Masker N95 yang sekali pakai


Cara Reuse
(disposible) dapat dijadikan reuseable
1. Diangin-anginkan
dengan menggunakan pelindung wajah selama 4 hari di
kantong kertas/boks
sampai dagu atau melapisi nya masker kontainer yang bersih
bedah di luar masker N95. Masker N95 dan terbuka
2. Pemanasan/draying
dapat dibuka dan di pasang kembali suhu > 70 Derajat
sebanyak 5 kali selama 8 jam. 3. UVGI panjang
gelombang 220-950
Reuseable dapat dilakukan kecuali joule
4. Sterilisasi dengan
setelah masker N95 ini digunakan plasma
untuk tindakan aerosol
Pengendalian Lingkungan &
Rekayasa Enginering Ruang Rawat
Dan Perkantoran
DASAR BERFIKIR ADALAH MENGENDALIKAN
LINGKUNGAN PASIEN DENGAN REKAYASA
TATA RUANG DAN VENTILASI MENCEGAH TRANSMISI

• Gunakan rekayasa teknologi  cegah PENYEBARAN dan


KURANGI KONSENTRASI material infeksius lingkungan.

Masalahnya terkadang RS tidak di desain untuk mengurangi/


mencegah infeksi airborne sejak awal pembangunan.

DIPERLUKAN REKAYASA ATAU BILA PERLU RENOVASI


PENGENDALIAN VENTILASI

 Penggunaan Sistem Ventilasi:

- Alamiah menggunakan jendela terbuka


- Campuran membuka jendela dan Menggunakan kipas
atau exhuse pan
- Mekanik hepafilter
VENTILASI NATURAL

Doctor

Doctor Patient
Patient

PRINSIPNYA: TEMPATKAN ORANG YANG DIPROTEKSI DEKAT SUMBER


UDARA. SUMBER PENULAR DEKAT ARAH PEMBUANGAN UDARA
VENTILASI MEKANIK

KIPAS ANGIN / EXHAUST TUJUANNYA HANYA 1 ( SATU )

 MENGALIRKAN UDARA KE ARAH YANG KITA INGINKAN,


BUKAN UNTUK MENGGERAKKAN UDARA KE
ARAH TAK BERATURAN.
PERSYARATAN SISTEM VENTILASI MEKANIK

 Mengalirkan udara agar udara di dalam ruangan berganti


 Bila dengan sistem re-sirkulasi gunakan filter HEPA untuk
menyaring partikel yang infeksius dari udara
 Sinar UV ( ?? ) : kontroversi
PERSYARATAN SISTEM VENTILASI MEKANIK
 Mengalirkan udara agar udara di dalam ruangan berganti
 Untuk ruang isolasi infeksi tekanan negatif minimal 12 kali/jam pertukaran
udaranya
 Untuk tekanan positif 15-25 kali/jam pertukaran udaranya  kamar Operasi
 Bila dengan sistem re-sirkulasi gunakan filter HEPA untuk menyaring
partikel yang infeksius dari udara
 Perbedaan tekanan +2,5 paskal dan- 2,5 paskal
PENGATURAN ALIRAN UDARA
Dari daerah bersih (tekanan positif)
ke kurang bersih (tekanan negatif)
200 m3/h 225 m3/h 135 m3/h 225 m3/h 200 m3/h

CLEAN ZONEE PASSAGE INFECTED ZONE

Positive Pressure Neutral Pressure Negative Pressure

25 m3/h 25 m3/h
TEKNIK PEMBERSIHAN EXHAUST

Pembersihan exhusus pan Mengkur ACH

Gunakan
Veneometer
Iklim
Indonesia
Sesuai PMK
No 7 tahun
2019
Kelembaban
yang aman
40-60%
Tabel Time Air Change
ACH Waktu yang dibutuhkan 99% m Waktu yang dibutuhkan 99,9 % m
Pertukaran udara per/ja embuang udara yang terkontam embuang udara yang terkontamin
m inasi (Menit) asi (Menit)

2 138 207
4 69 104
6 46 69
8 35 52
10 28 41
12 23 35
15 18 28
20 14 21
50 6 8

Note : pada umumnya pertukaran udara yang ada kamar bedah Indonesia bervariasi
seperti diberi tanda merah. Guidelines for Environmental Infection Control in Health-Care Facilities (2003),
Permukaan yang sering disentuh banyak orang
Dimana mikroba berada ?
APA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBERSIHKAN AREA PERMUKAAN LINGKUNGAN?

NO AREA DESINFEKTAN
1 Area Risiko Rendah : kantor, Sabun deterjen ditambah dengan air,
selasar Poli dan ruang tunggu, Clorine 1 : 500 (100 ppm)
Poli dan Kamar perawatan
termasuk permukaan lingkungan

2 Area Risiko Tinggi : Kamar Clorine 1 : 100 (500 ppm)


Operasi, ICU, Ruang Tindakan, Isoprofil alkohol 70%, komponen
Hemodialisa, klinik gigi, fenol, Iodofor, komponen ammonium
Permukaan lingkungan quarternary

3 Area Risiko sangat tinggi : Ruang Clorine 1 : 10 (5000 ppm)


isolasi, Laboratorium, ruang Catatan :
endemis Clostridium difficile, Pengenceran disinfektan komersial :
tumpahan dan permukaan disesuaikan dengan petunjuk dari
lingkungan masing-masing merk cairan
disinfektan
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF

• Kebijakan atau SPO PPI COVID - 19


• Alur/triage /skrining pasien COVID - 19
• Kebijakan terkait pengunaan dan pelapasan APD
• Kebijakan tentang penunggu atau jam berkunjung
ADAPTASI KEBIASAAN BARU di RUMAH SAKIT (1)

• Bagi petugas yang sakit (demam, batuk ,influenza, dan nyeri


tenggorokan) tidak diperbolehkan masuk kerja, disertai dengan
surat sakit yang disahkan oleh bagian SDM dan poli Pegawai.
• Bagi petugas yang bekerja di area pelayanan COVID-19 dilakukan
skrining COVID-19 secara berkala.
• Bagi petugas yang kontak langsung dengan pasien < 1 meter
menggunakan masker dan Faceshield/google. Contoh : petugas
admisi, petugas farmasi, kasir, dan karyawan kantin.
ADAPTASI KEBIASAAN BARU di RUMAH SAKIT (2)

• Semua petugas kesehatan yang kontak langsung dengan


pasien memakai baju jaga/scrub selama berdinas. Warna
ditentukan oleh Rumah Sakit.
• Melakukan pembersihan rutin peralatan pribadi dengan
alkohol 70%, seperti laptop, HP, Alat tulis, Helm, kacamata,
dll.
• Pegawai RS membawa alat makan dan minum,
perlengkapan ibadah, hand sanitizer masing-masing.
ADAPTASI KEBIASAAN BARU di RUMAH SAKIT

• Perbaiki sirkulasi udara ruangan dengan membuka jendela 3


kali sehari.
• Atur jarak aman dengan rekan kerja.
• Makan, ganti baju bergantian (dibuat jadwal).
• Upayakan pertemuan secara daring.
ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI MASYARAKAT

• Hindari kerumunan massa, tetap jaga jarak.


• SELALU kenakan MASKER jika keluar rumah.
• Sering-sering melakukan kebersihan tangan.
• HINDARI RUANG TERTUTUP dalam waktu yang lama.
• Segera mandi dan ganti baju sepulang berpergian.
• Menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan gizi
seimbang, dan olah raga.
• Kelola stress.
• Libatkan keluarga dalam penerapan gaya baru.
BUKU PEDOMAN ATAU PETUNJUK TEKNIS
KESIMPULAN

1. Dengan menerapkan 5 hirarki pengendalian infeksi di Rumah Sakit :


ELIMINASI,SUBTITUSI, ENGINERING CONTROL, ADMINISTRASI
KONTROL, PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
2. Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi menjadi
tanggungjawab bersama dan dilakukan oleh semua pihak yang ada di
Rumah Sakit termasuk di IGD, baik oleh manajemen, pegawai, peserta
didik, pasien dan pengunjung
3. Keberhasilan pelaksanaan PPI di IGD dan RS ini adalah hasil kerja sama
semua pihak mulai dari manajemen, pegawai, peserta didik, pasien dan
pengunjung
4. Mari ketahui, pahami, lakukan dan budayakan pelaksanaan PPI di unit
kerja masing-masing semaksimal mungkin

Anda mungkin juga menyukai