Cacing dari filum nemathelminthes ada yang hidup parasit pada manusia dan hewan, misalnya Ascaris
lumbricoides, Ancylostoma duodenale, dan Trichinella spiralis. Selain itu, banyak anggota filum nematoda
yang merupakan hama pertanian dan menyerang akar tumbuhan. Beberapa contoh nemathelminthes yang
merugikan karena hidup parasit pada pencernaan manusia antara lain sebagai berikut.
Ascaris lumbricoides
Cacing Ascaris dewasa hidup di dalam usus halus manusia dan menyerap zat-zat makanan dari usus
tersebut. Cacing ini dapat keluar dari tubuh bersama feses. Apabila orang tersebut sakit panas maka cacing
yang tidak tahan berada dalam usus akan bergerak ke kerongkongan kemudian keluar melalui mulut atau
jidung penderita.
Ukuran cacing jantan biasanya lebih kecil dengan ekor membentuk kait atau bengkok, sedangkan cacing
betina lebih besar dengan ekor lurus. Daur ulang hidup ini cacing dapat dilihat pada gambar berikut.
Siklus Hidup Ascaris
(sumber : dpd.cdc.gov
Ancylostoma duodenale
Umumnya, cacing Ancylostoma disebut cacing tambang karena penderita cacing ini biasanya orang-orang
yang bekerja di pertambangan. Cacing ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui kulit
kaki. Ancylostoma biasanya hidup di dalam usus manusia. Dengan kait yang ada pada ekornya, cacing ini
dapat mencengkeram dinding usus kemudian mengisap darah penderita. Daur hidup cacing ini dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Siklus Hidup Ancylostoma
(sumber : zonapeckatrica.com)
Enterobius vermicularis
Cacing ini dikenal dengan cacing kremi. Cacing ini dapat menyebabkan rasa gatal di sekitar dubur,
terutama pada anak-anak. Cacing ini dapat menyebabkan rasa gatal karena cacing betina biasanya bertelur
di sekitar dubur, dan pada waktu bertelur cacing betina mengeluarkan zat yang dapat mengakibatkan rasa
gatal sehingga penderita akan menggaruknya. Akibatnya, telur cacing dapat menempel pada kuku
penderita sehingga bila penderita makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu maka telur cacing ini akan
ikut tertelan. Di usus, telur akan menetas kemudian menjadi dewasa.
Jadi, cacing ini dapat menular secara autoinfeksi. Selain itu, cacing ini juga dapat menular melalui
makanan yang tidak dibungkus sehingga tercemar cacing.
Trichinella spiralis
Cacing Trichinella biasanya hidup di usus manusia dan karnivora lainnya. Di dalam usus, cacing betina
dewasa menghasilkan larva yang dapat menembus dinding usus sehingga masuk ke aliran darah. Di dalam
aliran darah, cacing kemudian menuju otot. Di otot larva membentuk sista dan dapat melanjutkan daur
hidupnya bila otot termakan hewan atau manusia. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini disebut
trichinosis. Daur hidup Trichinella secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut.
Siklus Hidup Trivhinella
(sumber : foodsafetyindia.nic.in)
Selain cacing-cacing yang bersifat parasit, ternyata nematoda juga memiliki anggota yang memiliki peran
penting pada proses pembusukan dan daur ulang nutrien. Cacing ini umumnya hidup di tanah yang lembab
dan di dalam bahan organik yang membusuk di dasar danau atau lautan. Contohnya, Caenorhabitis
elegans yang telah dibudidayakan secara luas dan merupakan organisme untuk riset.
Klasifikasi Nematoda
OLEH TANRI ALIM
29 DESEMBER 2013
Bagikan :
Daur hidup cacing gelang, telur yang sudah dibuahi keluar kealam bebas bersama feses.
Apabila telur tertelan bersama makanan atau minuman, maka didalam usus telur ini akan
menetas menjadi larva, setelah itu tumbuh menjadi cacing dewasa.
Cacing tambang (Anylostoma)
Hidup parasite diusus manusia dan banyak dijumapai pada daerah pertambangan, terutama di
daerah beriklim panas. Cacing ini menghisap darah sehingga dapat mengakibatkan kematian,
pada saat menghisap darah, cacing ini mengeluakan zat anti koagulan (hirudin) yang mencegah
terjadinya pembekuan darah. Panjang tubuh kurang lebih 1-1,5cm pada manusia. Contoh cacing
tambang adalah ancylostoma duodenale yang terdapat didaerah tropis Afrika dan Asia dan
Necator americanus yang terdapat di Amerika.
Daur hidup cacing tambang, cacing dewasa merupakan ektoparasit dalam usus halus manusia.
Telur cacing dapat keluar bersama feses manusia, telur yang sudah dibuahi akan menetas dan
dalam waktu sehari mengahasilkan larva filariform. Larva ini dapat menembus kulit, bersama
aliran darah, sampai ke jantung dan paru-paru, setelah itu masuk lagi ke usus halus dan tumbuh
menjadi dewasa.
Heterodera radicola
Hidup parasit pada akar tanaman, menyebabkan bengkak pada tanaman.
Filum Nemathelmintes : Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Reproduksi,
Contoh
1:25 PM
Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin nema (benang) dan helminthes (cacing). Cacing ini
sering disebut sebagai cacing benang. Hidup sebagai endoparasit pada hewan, tumbuh-tumbuhan,
atau hidup bebas di dalam air dan tanah. Tubuhnya bilateral simetris dan mempunyai tiga lapisan sel.
Tubuh tertutup lapisan kutikula, sehingga tahan terhadap pengaruh lingkungan luar. Organ
pencernaan makanan lengkap, memanjang dari mulut di ujung anterior hingga anus di ujung
posterior. Sistem sarafnya berupa cincin saraf yang mengelilingi esofagus yang dihubungkan 6
serabut ke bagian anterior dan posterior. (Baca juga : Invertebrata)
Berkembangbiak secara kawin, dan berkelamin terpisah (dioceous). Cacing jantan berukuran lebih
kecil daripada cacing betina dan ujung ekor cacing jantan bengkok. Fertilisasi berlangsung secara
internal. Tubuh cacing ini tidak mempunyai sistem peredaran darah tetapi mempunyai cairan tubuh.
Filum Nemathelminthes dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Kelas Nematoda dan Kelas Nematomorpha.
Berikut uraian tentang kedua kelas tersebut.
a. Kelas Nematoda
Nematoda merupakan cacing benang berwarna putih atau putih pucat. Ukuran tubuhnya kecil dan
ada yang hanya beberapa milimeter. Tubuhnya dilindungi kutikula, licin atau bergaris-garis sirkuler
dengan 4 garis memanjang. Contoh cacing anggota kelas ini
adalah Ascaris lumbricoides dan Wuchereria brancofti.
1) Ascaris lumbricoides
Cacing ini sering juga disebut sebagai cacing perut atau cacing gelang. Panjang tubuhnya bisa
mencapai 49 cm, hidup parasit di usus halus manusia, menyebabkan penyakit cacingan. Di dalam
usus, cacing ini membentuk enzim yang menghambat produksi enzim pencernaan. Untuk melindungi
dirinya dari getah pencernaan manusia, permukaan tubuh cacing tersebut licin dan tertutup lapisan
kutikula. Secara morfologi, cacing jantan lebih lebih kecil daripada cacing betina. Perhatikan Gambar
1.
Gambar 1. Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) (Wikimedia Commons)
2) Wuchereria brancofti
Cacing ini merupakan penyebab penyakit filariasis atau elephantiasis (kaki gajah). Di dalam tubuh
manusia, cacing tersebut menyumbat pembuluh limfa (getah bening), sehingga mengakibatkan
pembengkakan tubuh terutama pada kaki sehingga membesar. Oleh karena itu disebut kaki gajah.
W. brancofti merupakan cacing berukuran kecil dan keras, hidup di dalam pembuluh getah bening
(limfa) manusia ketika dewasa. Larva cacing ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk Culex sp. yang membawa larva mikrofilaria. Di dalam tubuh manusia, larva tersebut tumbuh
pada jaringan tubuh terutama di bagian kaki dan skrotum. Perhatikan Gambar 2.
Gambar 2. Siklus hidup Wucheria brancofi
b. Kelas Nematophora
Tubuh Nematophora dilapisi kutikula yang polos dan tidak bercincin. Larvanya hidup parasit pada
tubuh manusia atau arthropoda, dan setelah dewasa cacing tersebut hidup bebas di air tawar dan
laut. Contoh cacing yang termasuk anggota kelas ini adalah Gordius sp. dan Nectonema sp.