Anda di halaman 1dari 6

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

DENGAN MASALAH UTAMA RISIKO PERILAKU KEKERASAN

DI POLI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI

JAWA TENGAH

Disusun oleh :

ROSIANI WALIYYUWATI

G3A019039

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


2019

1
TANGGAL PENGKAJIAN : 23 Oktober 2019

A. IDENTITAS KLIEN
Nama (inisial) : Tn. S
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl Pengkajian : 23 Oktober 2019
No. RM : 00020747
Penangguang jawab
Nama : Ny. R
Hubungan : Istri

B. ALASAN MASUK
Klien datang ke poli pada tanggal 23 Oktober 2019 untul melakukan kontrol karena obat
sudah habis dan dirumah klien sering memindah mindahkan barang, ngamuk, dan
seharian hanya merokok tidak mau makan dan tidak tidur.

C. FAKTOR PREDISPOSI
Kurang Lebih 3 tahun yang lalu pasien pernah masuk dan dirawat RSJD Dr. Amino
Gondohutomo karena masalah yang sama, kemudian sembuh. Setelah itu tidak minum
obat lagi dan tidak kambuh. Dari keluarga tidak ada yang mengalami sakit kejiwaan
ataupun sakit seperti yang pasien alami. Pasien tidak pernah mengalami kekerasan fisik,
seksual, penolakan ataupun tindak kriminal.

D. FAKTOR PRESIPITASI
Keluarga klien mengatakan kurang lebih sudah 20 tahun klien mengalami gangguan jiwa,
awalnya klien tiba-tiba mengamuk hingga menendang sepeda sampai penyok, pernah di
rawat di RSJD Dr. Amino Gondohutomo 1x karena mengamuk,kabur dari rumah setelah
kejadian ter PHK dari tempat kerjanya.

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda Vital
TD: 140/ 90 mmHg
Nadi: 110x/ menit
2
Suhu: 37oC
RR: 26x/ menit
2. Antopometri
BB: 60 kg
TB: 150 cm
3. Kondisi Fisik
Saat dilakukan pengkajian klien kurang kooperatif, walaupun bicara marah-marah,
ngelantur, mengumpat.

F. ANALISA DATA
JAM/ DATA FOKUS MASALAH
TANGGAL KEPERAWATAN
23 Oktober DS: Risiko Perilaku
2019 - Keluarga klien mengatakan klien sering Kekerasan.
Jam 09.00 memindah mindahkan barang, tidak bisa
tertidur, ngamuk, dan keseharian hanya
merokok dan lupa makan.

DO:
- Klien tampak mondar mandir, marah-
marah, bicara inkoheren, mengumpat.

G. POHON MASALAH
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Perilaku kekerasan/ Amuk Core Problem

Gangguan Ideal Diri

H. TERAPI OBAT
a. Chlorpromazin 2 x 50 mg
b. Risperidone 2 x 2 mg

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko Perilaku Kekerasan
3
J. INTERVENSI
Tujuan:
1. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
2. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan.
3. Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya.
4. Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya.
5. Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasannya.
6. Pasien dapat mencegah atau mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual,
sosial dan dengan terapi psikofarmaka.
Tujuan dan Kriteria Hasil:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x1 jam diharapkan klien mampu
mengenali perilaku kekerasan yang dialami serta mampu memahami dan melakukan cara
fisik untuk mengotrol marah yang diajarkan perawat.
a. SP 1 Pasien
Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan
gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya serta cara
mengontrol secara fisik I (latihan nafas dalam).
b. SP 2 Pasien
1. Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik ke-2
2. Evaluasi latihan nafas dalam
3. Latih cara fisik ke-2: pukul kasur dan bantal
4. Susun jadwal kegiatan harian cara kedua
c. SP 3 Pasien
1. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal
2. Evaluasi jadwal harian untuk dua cara fisik
3. Latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan baik,
meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik.
4. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
d. SP 4 Pasien
1. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual
2. Diskusikan hasil latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisikdan
sosial/verbal
3. Latihan sholat/berdoa sesuai dengan keyakinan pasien
4. Buat jadual latihan sholat/berdoa sesuai dengan keyakinan pasien
4
e. SP 5 Pasien: Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat
1. Evaluasi jadwal harian untuk cara spiritual
2. Diskusikan cara mengontrol perilaku kekerasan menggunakan obat
3. Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar.

K. IMPLEMENTASI
TANGGAL/ IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
JAM
23 Oktober SP 1 pasien Subjektif:
2019 - Membina hubungan - Klien mengatakan: “ iya, saya
Jam 09.00 saling percaya,berjabat mau mengobrol, kalau saya
tangan mau diperiksa juga bisa,
- Mendiskusikan silahkan”
bersama klien, - Klien mengatakan:” saya
penyebab, tanda dan orang islam, saya mau
gejala perilaku sedekah, tapi tidak punya uang,
kekerasan, perilaku kalau kamu mau minta makan,
kekerasan yang ambil makanan dari sampah
dilakukan dan sana, karena kalian semua Rosi
akibatnya. memang sampah”
- Mengajarkan cara - Klien mengatakan; “Saya tidak
mengontrol perilaku mau latihan nafas dalam, saya
kekerasan dengan cara tidak suka disuruh-suruh”
fisik I: latihan nafas
dalam. Objektif:
- Klien tidak kooperatif,
- pandangan mata tajam, suara
bernada tinggi, berbicara
ngelantur, wajah tak tampak
merah.

Analisis:
- Klien mampu berjabat tangan.
- Klien tidak mampu

5
meyebutkan penyebab, tanda
gejala marah, jenis perilaku
kekerasan yang dilakukan dan
akibatnya.
- Klien tidak mampu melakukan
cara mengontrol marah dengan
cara fisik I: latihan nafas
dalam.

Planning:
Lanjutkan SP I: latihan
mengontrol marah dengan cara
nafas dalam.

Anda mungkin juga menyukai