Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN (ANC) ANTENATAL CARE

Oleh :
ROSIANI WALIYYUWATI
G3A019039

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
2019/20120
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE (ANC)

A. Pengertian ANC
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya
pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk
zigot yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan
ovum dan sperma hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis
± 40 minggu (Masriroh, 2013).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat
preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin
agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan
mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan optimal, karena kesehatan
ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Antenatal
Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 2010; 110).

B. Tujuan ANC
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta
menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh


kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi yang
dapat muncul selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengan
trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan ibu
agar dapat memberi asi secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian
neonatal.
8. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
9. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan
kala nifas.
10. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
11. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Manuaba, 2010
: 111)

C. Kebijakan Program
a. Standart minimal asuhan antenatal (7T)
- Timbang berat badan
- Ukur tekanan darah
- Ukur tinggi fundus uteri
- Imunisasi TT
- Pemberian tablet besi (minum 90 tablet selama kehamilan dan dimulai usia
kehamilan 20 minggu)
- Test terhadap PMS
- Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
b. Standart minimal Kunjungan Kehamilan
Sebaiknya ibu memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama
kehamilan , yang terdistribusi dalam 3 trimester, yaitu sbb:
- 1 kali pada trimester I
- 1 kali pada trimester II
- 2 kali pada trimester III
c. Informasi Kunjungan Kehamilan
Kunjugan Waktu Informasi Penting
Sebelum Membangun hubungan saling percaya antara
Trimester
minggu petugas kesehatan dengan ibu hamil
Pertama
ke 14  Mendeteksi masalah dan menanganinya
 Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatorum, anemis kekurangan zat besi,
penggunaan praktik yang merugikan
 Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi
 Mendorong perilakuk yang sehat (giat, latihan
dan kebersihan, dsb)
Sama seperti diatas ditambah kewaspadaan
Sebelum
Trimester khusus mengenai preeklampsia ( tanya ibu tentang
minggu
kedua gejala – gejala preeklapmsia, pantau TD, evaluasi
ke 28
edema, periksa untuk mengetahui proteinuria)
Antara Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdominal
Trimester
minggu untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda
ketiga
28 – 36
Trimester Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi
ketiga yang tidak normal, atau kondisi lain yang

D. Penapsiran Ibu Hamil


Ibu hamil dibagi dalam 3 kelompok yaitu:
a. Kehamilan Resiko Rendah (KKR) skor 2 hijau, Kehamilan normal tanpa
masalah/faktor resikoKemungkinan besar: persalinan normal,tetap waspada
komplikasi persalinan Ibu dan Bayi baru lahir Hidup Sehat.
b. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) skor 6 – 10 kuning, Kehamilan dengan faktor
resiko, baik dari ibu dan atau janin dapar menyebabkan komplikasi persalinan.
Dampak kematian / kesakitan / kecacatan pada ibu dan atau bayi baru lahir.
c. Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) skor ≥12 merah, Kehamilan dengan
faktor resiko ganda 2 lebih baik dari ibu dan atau janinnya yang dapat
menyebabkan
- lebih besar resiko/ bahaya komplikasi persalinan
- lebih besar dampak kematian ibu dan atau bayi

E. Pemeriksaan Umum
K/U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum pasien secara
keseluruhan (Ari S,2009;174)
Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari S,2009;174)
TD : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg dengan
diastole maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg.
(Patricia,2005; 759). Pada ibu hamil tekanan darah menurun hingga
pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8 – 10 mmHg
sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin (Helen Varney,2007;499)
Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit. (Ari S,2009:61)
Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila suhu tubuh hamil > 37,5
C dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.
RR : Normal (12-20 x/menit). (Patricia,2005;759)
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum tidak
terpengaruh selama kehamilan berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil
akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya
(manuaba,1998:109)
BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III bertambah 0,5kg/hari)
(Ari S,2009; 69)
TB : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan kesempitan panggul)
(manuaba,1998;134)
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.

F. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi.
- Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
- Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarumsebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan
ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
- Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus
perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis
- Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
- Mulut&gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu
kekurangan kalsium.
- Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan
iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan
bendungan vena jugularis/tidak
- Dada : bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada areola
mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam membutuhkan
perawatan payudara untuk persiapan menyusui. Adakah striae gravidarum
- Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak
keputihan/tidak.
- Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus,
varises.tidak, kaki sama panjang/tidak memepengaruhi jalannya
persalinan. (Ummi Hani dkk, 2006;96)

b. Palpasi.
Tujuan:
- Untuk mengetahui umur kehamilan
- Untuk mengetahui bagian bagian janin
- Untuk mengetahui letak janin
- Janin tunggal atau tidak
- Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga panggul
- Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
- Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
- Kepala : adakah benjolan abnormal
- Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini
berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini dapat
menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi gagal jantung.
- Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial terjadi
kelahiran prematur, lahir mati, kretinisme dan keguguran.
- Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan terjadi infeksi oleh
berbagai penyakit misal TBC, radang akut dikepala
- Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker payudara
dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan
12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.

- Abdomen :
1) Leopold I: Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan
bagian yang teraba di fundus uteri. Pengukuran tinggi fundus uteri
Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
24 minggu TFU setinggi pusat
28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar, melenting
Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.
2) Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak
memanjangdan menentukan letak kepala pada ketak lintang
3) Leopold III:Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian
terbawah sudah masuk PAP atau belum.
4) Leopold IV:Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP,
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus.
c. Auskultasi
Tujuan:
- menentukan hamil atau tidak
- Anak hidup atau mati
- Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi
anak tunggal/ kembar yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan
10 detik.
- Dada: Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau
TBC yang dapat memperberat kehamilan.
- Abdomen: DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
d. Perkusi.
Reflek patella:Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1(Marjati dkk, 2010;
12-13)

G. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan
penyakit rubella
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis Masalah
Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine
Bening/negatif
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, Diabetes
urin orange, coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan Darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin
jika ibu terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat
ova/telur cacing cacing
dan parasit

b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi –
kondisi
- Diperlukan tanda pasti hamil
- Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
- Mencari sebab dari hidraamnion
- Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
- Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
- Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
- Mengetahui posisi plasenta
- Mengetahui adanya IUFD
- Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk,
2010;95-97)
H. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
2. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltiK sekunder akibat
kehamilan.
3. Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat
penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah.
5. Risiko terhadap perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan gusi
hiperemik sekunder akibat kadar estrogen dan progesteron.

I. Intervensi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
Kriteria hasil
- Meningkatkan masukan oral
- Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi
- Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
- Timbang BB setiap hari
- Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
- Beri dorongan individu makan makanan yang kering
2. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic sekunder akibat
kehamilan.
Kriteria hasil
- Menggambarkan program defekasi terapeutik
- Melaporkan eliminasi yang baik
Intervensi
- Jelaskan risiko konstipasi pada kehamilan
- Jelaskan factor pemberat untuk terjadinya hemoroid
- Pertimbangkan kebutuhan untuk laksatif
3. Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
Kriteria hasil
- Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
- Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
- Menggambarkan mekanisme koping yang efektif
Intervensi
- Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
- Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
- Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
- Diskusikan kekhawatiran ini dengan klien dan pasangannya
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat
penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah
Kriteria hasil
- Mengidentifikasi factor-faktor yang menurunkan toleransi aktivitas
- Menurunkan penurunan gejala-gejala intoleransi aktivitas
Intervensi
- Jelaskan penyebab keletihan dan dispnea pada pertnegahan kehamilan dan masa
akhir kehamilan
- Perubahan pada pusat gravitasi
- Peningkatan berat badan
- Tekanan pembesaran uterus pada diafragma
- Ajarkan metode penghematan energy
5. Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan dengan gusi
hiperemik sekunder akibat kadar estrogen dan progesterone.
Kriteria hasil
- Memperlihatkan integritas rongga mulut
- Bebas dan tidak ada rasa tidak nyaman saat makan dan minum
Intervensi
- Diskusikan pentingnya oral hygiene setiap hari dan pemeriksakan gigi secara
periodik.
- Ingatkan untuk memberitahu dokter gigi tentang kehamilan
- Jelaskan bahwa hipertropi dan nyeri tekan gusi adalah normal pada kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA PKP

Carpenito, L.J. 2001.DiagnosaKeperawatan. Edisi 8.Jakarta : EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Marjati,dkk.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba


Medika

Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental


Keperawatan:Konsep, Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC

Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka


Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba
Medika

Ummi Hani,dkk.2006. . Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:


Salemba Medika

Varney,Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai