Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL STUDI DOKUMEN

PENGELOLAAN NYERI KRONIK PADA PASIEN KANKER


PAYUDARA

KARYA TULIS ILMIAH

ANNISAH FITRY PANGESTIKA


NIM.P1337420218121

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
PROPOSAL STUDI DOKUMEN

PENGELOLAAN NYERI KRONIK PADA PASIEN KANKER


PAYUDARA

KTI

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir pada
Progran Studi D III Keperawatan Purwokerto

ANNISAH FITRY PANGESTIKA


NIM.P1337420218121

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Annisah Fitry

Pangestika NIM:

P1337420218121

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan studi dokumen yang saya tulis ini

adalah benar-benar merupakan hasil proposal saya sendiri, bukan merupakan

pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil

tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan proposal laporan studi

dokumen ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Purwokerto, 15 Desember 2020

Yang membuat pernyataan,

Annisah Fitry Pangestika


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal studi dokumen oleh Annisah Fitry Pangestika NIM. P1337420218121

dengan judul Pengelolaan Nyeri Kronik pada Pasien Kanker Payudara, telah

diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Purwokerto, 15 Desember 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Supadi, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.MB. Widijati, MN.


NIP. 19730116 199803 1 003 NIP. 19730525 199803 2 003
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal studi dokumen oleh Annisah Fitry pangestika, NIM. P1337420218121

dengan judul Pengelolaan Nyeri Kronik pada Pasien Kanker Payudara, telah

dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 15 Desember 2020.

Dewan Penguji:

Munjiati, S.Kep., Ns., MH Ketua (……………………)

NIP. 19670717 199003 2 002

Widijati, MN Anggota I (……………………)

NIP. 19730525 199803 2 003

Supadi, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. MB Anggota II (……………………)

NIP. 19730116 199803 1 003

Mengetahui,
Ketua Prodi DIII Keperawatan Purwokerto

Walin, SST., M.Kes


NIP. 19650423 198803 2002
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT,


atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan proposal studi
dokumen berjudul “Pengelolaan Nyeri kronik pada Pasien Kanker Payudara”
Sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Penulis menyadari bahwa kegiatan penulisan ini dapat diselesaikan berkat
adanya dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada:
1. Dr. Marsum, BE, S.Pd, MHP. selaku Direktur Politeknik Kesehatan
KemenkesSemarang
2. Suharto, S.Pd., MN. selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
KemenkesSemarang
3. Walin, SST., M.Kes. selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan
Purwokerto Politeknik Kesehatan KemenkesSemarang
4. Supadi, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. MB selaku Dosen Pembimbing I Karya
Tulis Ilmiah yang banyak memberikan bimbingan dalam menyelesaikan
Proposal Laporan Studi Dokumen tersebut.
5. Widijati, MN selaku Dosen Pembimbing II Karya Tulis Ilmiah yang juga
banyak memberikan bimbingan.
6. Munjiati, S.Kep., Ns., MH selaku Ketua Penguji

Penulis menyadari bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan penulisan proposal ini. semoga proposal ini bermanfaat bagi para
pembaca khususnya bagi penulis sendiri. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Purwokerto, 15 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................i

HALAMAN JUDUL...........................................................................................ii

HALAMAN KEASLIAN PENULISAN.............................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................v

KATA PENGANTAR.........................................................................................vi

DAFTAR ISI........................................................................................................vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................4

C. Tujuan Penulisan.................................................................................4

D. Manfaat Penulisan...............................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengkajian...........................................................................................6

B. Diagnosa Keperawatan........................................................................8

C. Intervensi.............................................................................................9

D. Implementasi.......................................................................................11

E. Evaluasi...............................................................................................11

BAB III METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian..........................................................................12

B. Subjek Penelitian.................................................................................12

C. Fokus Studi..........................................................................................13
D. Definisi Operasional............................................................................13
E. Tempat dan Waktu..............................................................................13

F. Pengumpulan Data..............................................................................14

G. Penyajian Data.....................................................................................15

H. Cara Pengolahan dan Analisa Data.....................................................15

I. Etika Penelitian....................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Indikator dan skala dalam perencanaan nyeri kronik..........................................10


BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Kanker payudara merupakan suatu hal yang mengerikan bagi kaum

wanita. Menurut data global, kanker payudara mempunyai angka kejadian

tertinggi di antara kanker pada wanita (merupakan 25% dari semua

penduduk wanita, angka kematian kedua setelah kanker paru, yaitu

12,9%). Di Indonesia kanker payudara merupakan kanker terbanyak yang

ditangani di rumah sakit. Juga terdata bahwa penderita kanker payudara

mencari pengobatan pertama kali saat berada dalam stadium lanjut

(stadium III/IV) yaitu sebesar 60-70%. Jika dibandingkaan dengan data

dari pusat kanker di Malaysia, keadaan ini menunjukan betapa beratnya

permasalahan kanker paayudara di Indonesia dan membutuhkan

penatalaksanaan yang lebih serius dan lebih baik untuk masyarakat

Indonesia di masadepan.

Menurut World Health Organization, 8-9 % perempuan akan

mengalami cancer mammae. Setiap tahun, lebih dari 250.000 kasus cancer

mammae terdiagnosis di Eropa dan kurang lebih 175.000 di Amerika

Serikat, sedangkan pada tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta perempuan

terdiagnosis cancer mammae dan lebih dari 700.000 meninggal karena

cancer mammae. (Mulyani & Nuryan dalam Fanny 2014).

1
Ancaman kanker di Indonesia semakin meningkat seiring dengan

perubahan pola hidup masyarakat. Menurut Organisasi Penanggulangan

Kanker Dunia dan Badan Kesehatan Dunia, diperkirakan terjadi

peningkatan kejadian kanker di dunia 300 persen pada tahun 2030, dan

mayoritas terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di

Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792

orang. DI Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker,

yaitu sebesar 4,1%. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker, Jawa

Tengah merupakan provinsi dengan estimasi penderita kanker terbanyak,

yaitu sekitar 68.638 orang diikuti Jawa Timur dengan estimasi penderita

kanker sebanyak 61.230 orang. Kanker tertinggi yang terjadi pada

perempuan di Indonesia adalah kanker payudara dan kanker serviks.

Sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru dan kanker kolorektal

(Pusdatin Kemenkes,2016).

Kanker payudara adalah kanker yang terjadi karena terganggunya

sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Payudara tersusun

atas kelenjar susu, jarinngan lemak, kantong penghasil susu, dan kelenjar

getah bening. Sel abnormal bisa tumbuh di empat bagian tersebut, dan

mengakibatkan kerusakan yang lambat tetapi pasti menyerang payudara

(Nurcahyo.2010).

Nyeri kronis adalah pengalaman sensorik dan emotional tidak

menyenangkan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensil, atau

digambarkan sebagai suatu kerusakan (International Association For The

Study Of Pain;awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas ringan


hingga berat, terjadi konstan atau berulang yang berakhirnya tidak dapat

diantisipasi atau diprediksi, dan berlangsung lebih dari 3 bulan. (Herdman,

T. Haether, 2018). Nyeri kronis, yaitu nyeri yang dirasakan lebih dari enam

bulan. Nyeri kronis ini polanya beragam dan berlangsung berbulan-bulan

bahkan bertahun-tahun. Ragam pola tersebut ada yang nyeri timbul dengan

periode yang diselingi interval bebas dari nyeri lalu timbul kembali nyeri,

dan begitu seterusnya. Ada pula pola nyeri kronis yang konstan, artinya

rasa nyeri tersebut terus-menerus terasa makin lama semakin meningkat

intensitasnya walaupun telah diberikan pengobatan. (Alvianita, 2019)

Cancer mammae memerlukan beberapa terapi dalam

pelaksanaannya, seperti lumpektomi, mastektomi, radiasi, terapi hormon,

dan kemoterapi. Terapi tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel

kanker, namun berdampak pula pada fisik dan psikologis pasien. Pasien

akan kehilangan payudaranya, kulit akan menghitam, rambut rontok, dan

tubuh menjadi kurus. Pasien akan malu dan sedih dengan keadaannya.

Pada kondisi seperti itu, pasien memerlukan asuhan keperawatan yang

holistik untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu kebutuhan biologis,

psikologis, sosial, kultural, dan spiritual. Kebutuhan biologis seperti

nutrisi, cairan, dan pakaian. Kebutuhan psikologis meliputi perhatian dan

dukungan dari keluarga dan orang sekitarnya. Kebutuhan sosial yang

meliputi interaksi dengan keluarga, teman, dan masyarakat. Kebutuhan

kultural yang meliputi kebiasaan dan budaya yang dianut oleh pasien. Dan

kebutuhan spiritual meliputi kebutuhan pasien terhadap kepercayaan yang

dianut, serta hubungannya dengan Tuhan. Sesuai latar belakang yang

dijelaskan, maka penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah yang
memfokuskan kepada pengelolaan nyeri kronik pada pasien kanker

payudara.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dijelaskan di atas, penulis memutuskan

untuk mengambil rumusan masalah yaitu “Bagaimana pengelolaan nyeri

kronik pada pasien kanker payudara?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Memaparkan dan memberi gambaran tentang pengelolaan nyeri

kronik pada pasien kanker payudara.

2. Tujuan Khusus

a. Menuliskan data yang spesifik pada pengkajian nyeri kronik

pasien kanker payudara.

b. Menuliskan diagnosa keperawatan nyeri kronik pada pasien

kanker payudara dengan tepat.

c. Merumuskan perencanaan yang tepat untuk mengatasi nyeri pada

pasien kanker payudara.

d. Menguraikan tindakan keperawatan yang rasional dilakukan pada

masalah nyeri kronik pada pasien kanker payudara.

e. Menuliskan evaluasi masalah keperawatan yang menunjukan

masalah nyeri kronik teratasi pada pasien kanker payudara.

f. Menganalisis kesenjangan antara teori dan praktik nyeri kronik

pada pasien kanker payudara di RSUD Tidar Kota Semarang.


D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian kasus ini diharapkan dapat memberikan

manfaat dalam dunia keperawatan sebagai panduan perawat dalam

pengelolaan nyeri kronik pada pasien kanker payudara.

2. Manfaat Praktisa.

a. Bagi Perawat

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan

ketrampilan seorang perawat dalam melakukan pengelolaan nyeri

kronik pada pasien kanker payudara.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi

mahasiswa program studi DIII Keperawatan Purwokerto

khususnya dalam pengelolaan nyeri kronik pada pasien kanker

payudara.

c. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi penulis

agar dapat mengaplikasikan pengelolaan nyeri kronik pada pasien

kanker payudara.

d. Bagi Klien dan Keluarga

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi pasien dan

keluarga tentang bagaimana pengelolaan nyeri kronik pada klien.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Asuhan Keperawatan Nyeri Kronik pada Pasien Kanker

Payudara

1. Pengkajian

Pengkajian nyeri penting untuk dilakukan untuk upaya

peningkatan penatalaksanaan nyeri yaang efektif. Pengkajian nyeri

yang perlu dilakukan perawat yaitu perlu mengkaji semua aspek nyeri,

mulai dari faktok fisik, psikologis, spiritual, dansosiologis. Pada

penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengkajian dengan

numeric scale (skala angka)

Menurut Mubarak dan Chayatin (2008), mengungkapkan bahwa

pengkajian nyeri terdiri atas dua komponen utama yaitu :

a. Riwayat nyeri

Saat mengkaji riwayat nyeri, sebaiknya memberi klien

kesempatan untuk mengungkapkan cara pandang mereka terhadap

nyeri dan situasi tersebut dengan kata-kata mereka sendiri.

Langkah ini akan membantu memahami makna nyeri bagi klien

dan bagaimana dia berkoping terhadap situasi tersebut. Secara

umum, pengkajian riwayat nyeri meliputi beberapa aspek, antara

lain:
1) Lokasi

Untuk menentukan lokasi nyeri yang spesifik, minta klien

menunjukan area nyerinya.

2) Intensitas nyeri

Penggunaan skala intensitas nyeri adalah metode yang

mudahdan terpercaya untuk menentukan intensitas yeri pasien.

Skala nyeri yang paling sering digunakan adalah rentan 0-5

atau 0-10. Angka “0” menandakan tidak nyeri sama sekali dan

angka tertinggi menandakan nyeri terrhebat yang dirasakaan

klien.

3) Kualitas nyeri

Terkadang nyeri bisa terasa seperti “dipukul-pukul atau

ditusuk-tusuk”

4) Pola

Pola nyeri meliputi waktu awitan, durasi, dan kekambuhan

atau intervalnyeri.

5) Faktor presipitasi

Aktifitas tertentu dapat memunculkan nyeri. Selin itu, faktor

lingkungan (lingkungan yang sangat dingin atau sangat panas),

stresor fisik dan emosional juga dapat memicu munculnya

nyeri.

6) Gejala yang menyertai

Gejala ini meliputi mual, muntah, dll.

7) Pengaruh pada aktifitas sehari-hari

Beberapa aspek kehidupan yang perlu dikaji terkait nyeri


adalah tidur, nafsu makan, konsentrasi, pekerjaan, hubungan

interpersonal, hubungan pernikahan, aktifitas dirumah, aktifitas

diwaktu senggang serta status emosional.

8) Sumber koping

Setiap individu memiliki strategi koping yang berbeda dalam

menghadapi nyeri. Strategi tersebut dapat dipengaruhi oleh

pengalaman nyeri sebelumnya atau pengaruh agama atau

budaya.

9) Respon afektif

Respon afektif klien terhadap nyeri bervariasi, bergantung

pada situasi, derajat dan durasi nyeri, interpretasi tentang nyeri,

dan banyak faktor lainnya. Perlu dikaji adanya perasaan

ansietas, takut, lelah, depresi atau perasaan gagal pada diri

klien.

b. Observasi respons perilaku danfisiologis

Banyak respon nonverbal yang bisa dijadikan indikator

nyeri. Paling utama adalah ekspresi wajah, perilaku speerti

menutup mata rapat-rapat atau membuka lebar-lear, menggigit

bibir bawah dan mimik wajah dapat mengendalikan nyeri. Selain

ekspresi wajah, respons perilaku lain yang dapat menandakan nyeri

adalah vokalisasi, misalnya mengerang, menangis, berteriak,

imobilisasi bagian tubuh yang ada.


2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan : Nyeri Kronis (NANDA,2018)

Nyeri kronis adalah pengalaman sensorik dan emotional tidak

menyenangkan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensil, atau

digambarkan sebagai suatu kerusakan (International Association For

The Study Of Pain;awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas

ringan hingga berat, terjadi konstan atau berulang yang berakhirnya

tidak dapat diantisipasi atau diprediksi, dan berlangsung lebih dari 3

bulan. (Herdman dan T. Haether, 2018).

Batasan karakterisktik nyeri kronik, menurut Nanda , 2018, yaitu,

hambatan kemampuan meneruskan aktifitas sebelumnya, perubahan

pola tidur, anoreksia, bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar

periksa nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannya,

ekspresi wajah nyeri, laporan tentang perilaku nyeri atau perubahan

aktifitas, fokus pada diri sendiri, keluhan tentang intensitas

menggunkan standar skala nyeri, keluhan tentang karakteristik nyeri

dengan menggunakan standar instrument nyeri.

3. Intervensi

NOC : Kontrol Nyeri (1605)

Tabel 2.1
Indikator dan skala dalam perencanaan nyeri kronis

Skala
No Kriteria hasil
Awal Akhir
1. Mengenali kapan nyeri terjadi - 5
2. Menggambarkan faktor penyebab - 5
3. Menggunakan jurnal harian untuk memonitor - 5
gejala dari waktu ke waktu
4. Menggunakan tindakan pencegahan - 5
5. Menggunakan tindakan pengurangan [nyeri] - 5
tanpa analgesik
6.
Menggunakan analgesik yang - 5
direkomendasikan
7. Melaporkan perubahan terhadap gejala nyeri - 5
pada profesional kesehatan
8. Melaaporkan gejala yang tidak terkontrol pada - 5
profesional kesehatan
9. Menggunakan sumber daya yang tersedia - 5
10. Mengenali apa yang terkait dengan gejala - 5
nyeri
11. Melaporkan nyeri terkontrol - 5

Keterangan skala :

1. Tidak pernah menunjukan


2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Secara konsisten menunjukan

NIC merupakan rencana tindakan untuk mencapai tujuan dan mendapatkan

kriteria hasil yang sesuai.

NIC : Manajemen Nyeri (1400)

Manajemen nyeri merupakan penguranagan atau reduksi nyeri sampai

pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien. (NIC,2016)

1. Lakukaan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,

karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kwalitas, intensitas atau beratnya

nyeri dan faktorpencetus.

2. Pastikan perawatan anlagesik bagi pasien dilakukan dengan

pemantauan yangketat

3. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa

lama nyeri akan dirasakan, dan antisipasi dari ketidaknyamanan akibat

prosedur.

4. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri


5. Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyeri-nyeri

dengan tepat.

6. Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti, biofeedback,

TENS, hypnosis, relaksasi, bimbingan antisipatif, terapi musik, terapi

bermain, terapi aktivitas, akupresur, aplikasi panas/dingin dan pijatan,

sebelum, sesudah dan jika memungkinkan, ketika melakukan aktivitas

yang menimbulkan nyeri; sebelum nyeri terjadi atau meningkat; dan

bersamaan dengan tindakan penurunan rasa nyerilainya).

4. Implementasi

Perawat melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang sudah

ditentukan sesuai rencana tindakan yang disusun yaitu dalam hal ini

perawat meningkatkan kenyamanan pasien. Implementasi

keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang

dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria

hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam khofifah,2019).

5. Evaluasi
Evaluasi ini merupakan hasil akhir yang dicapai selama proses

keperawatan. Evaluasi keperawatan adalah suatu kegiatan peninjauan

hal-hal yang sudah dijalankan sejak awal perawatan pasien. Meninjau

ulang setiap proses dari hasil yang didapat cukup penting. Peninjauan

ulang juga perlu dilakukan untuk penyelenggaraan perbaikan dalam

setiap tindakan keperawatan. Hasil yang didapat dari tindakan

sebelumnya berpengaruh terhadap kemajuan dan peningkatan hasil

saat ini. Begitupun hasil saat ini juga mempengaruhi dan membukan
peluang terjadinya perbaikan tindakan di masa mendatang. (Lingga,

2019)
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini, penulis

menggunakaan penelitian studi dokumen dengan metode deskriptif.

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menganalisis urutan peristiwa

tertentu, yang terjadi di masa lalu. Pada penelitian ini penulis

menggunakan studi dokumentasi yang memiliki pengertian suatu teknik

pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen untuk mendapatkan

data atau informasi yang berhubungan masalah yang diteliti.

(Sugiyono,2017)

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah untuk orang dewasa dengan kanker

payudara yang mengalami masalah keperawatan nyeri kronis dengan

kriteria sebagai berikut :

Kriteria inklusi :

1. Klien usia dewasa

2. Klien berjenis kelamin perempuan

3. Klien mengalami masalah nyeri kronik

4. Klien terdiagnosis kanker payudara

Kriteria eksklusi :

1. Klien dengan komplikasi

2. Klien mengalami gangguan psikologis

3. Klien tidak terdiagnosis kanker payudara


C. Fokus studi

Fokus studi dalam laporan ini yaitu nyeri kronik pada pasien

kanker payudara.

D. Definisi Operasional

Pengelolaan nyeri kronik pada pasien kanker payudara merupakan

serangkaian proses pemecahan masalah keperawatan yang meliputi

pengkajian, perencanaan, tindakan keperawatan, dan evaluasi. Definisi

operasional pada karya tulis ilmiah ini antara lain :

1. Pasien kanker payudara merupakan pasien yang sudah terdiagnosa

secara tertulis dalam catatan medis yang berasal dari fasilitas

kesehatan.

2. Nyeri kronik adalah pasien yang mengalami nyerikronik.

3. Manajemen nyeri merupakan penguranagan atau reduksi nyeri sampai

pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien. (NIC,

2016)

E. Tempat danWaktu

1. Tempat

Tempat pelaksanaan, dilaksanakan di RSUD Tidar Kota Semarang.

2. Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 x 8 jam (3 hari).


F. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumentasi. Pada

kasus ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan melihat atau

menganalis dokumen yang dibuat oleh orang lain.


G. Penyajian Data

Data yang disajikan secara tekstual atau narasi dan dapat atau

boleh dengan tabel, grafik, dan gambar yang jumlah dibatasi antara 5-10

tabel atau diagram atau gambar.

H. Cara Pengolahan dan Analisa Data

Data hasil dari pengkajian diolah dengan menggunakan aturan-

aturan yang disesuaikan dengan pendekatan kasus. Pengolahan data yang

digunakan pada penelitian ini yaitu secara naratif yang bersumber pada

fokus studi dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Analisa data dilakukan dengan membandingkan dan mencari kesenjangan

antara teori yang ada dan hasil yang didapat dari klien dengan masalah

keperawatan nyeri kronik.

I. Etika Penelitian

Etika penelitian yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini

menurut Masturoh dan Anggita (2018) yaitu:

1. Menghargai atau menghormati subjek (respect forperson)

2. Memberikan manfaat(beneficence)

3. Mengurangi risiko atau tidak menmbahayakan subyek penelitian (non

maleficence)

4. Keadilan(justice)

Sedangkan untuk kesalahan dalam penelitian diantaranya yaitu

menggandakan data, memanipulasi data dan mengambil ide atau gagasan

orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Agnesia, F. A. 2014. Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan Cancer

Mammae di Ruang Mawar RSUP Dr. Mohammad Hoesin

Palembang tahun 2014. Laporan tugas akhir. Poltekkes Palembang

diambil kembali dari

https://www.academia.edu/12418805/Asuhan_Keperawatan_Askep

_Ca_M

ammae

Alvianita, E. 2019. Nyeri Sebagai Pengalaman Sensoris. Tanjung Karang :

Poltekkes Tanjung Karang diambil kembali pada

http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/521/3/2.pdf

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M.

2016. Nursing Interventions Classification (NIC), edisi keenam.

Singapore: CV. Mocomedia; Elsevier Inc.

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. 2018. NANDA-1 Diagnosis

Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Lingga, B. 2019. Pelaksanaan Perencanaan Terstruktur Melalui

Implementasi Keperawatan. Diambil kembali dari

https://osf.io/preprints/inarxiv/nckbj/

Litbang. Kemenkes. 2016. Bulan Peduli Kanker Payudara. Jakarta: Pusat


Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI diakses pada

https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/17020100002/bulan-peduli-

kanker-

payudara.html
Masturoh, I., & Anggita, N. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan.

Kemenkes RI: Jakarta Selatan

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. 2016. Nursing

Outcomes Classification (NOC) Pengukuran Outcomes Kesehatan.

Singapore: CV. Mocomedia; Elseiver Inc.

Nur’aeni, Novita. 2017. Asuhan Keperawatan Ny. M Dengan Nyeri

Kronik Pada Kanker Payudara Stadium III di RSUD Tidar Kota

Magelang. KTI. Prodi DIII Keperawatan Magelang diambil

kembali pada http://repository.poltekkes-

smg.ac.id/index.php?p=fstream&fid=6823&bid=14755&fname=Novita
%20Nurae

ni.pdf

Sari, K., J. 2019. Pedomaan Dalam Melaksanakan Implementasi

Keperawatan. Diambil kembali dari https://osf.io/jdu7v

Wan, H. 2017. Intensitas Nyeri (Numeric Rating Scale) Pada Penderita

Kanker Payudara Di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

Periode 1 Januari 2017 Hingga 1 Jun 2017. Skripsi. Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin Makasar diambil kembali

pada

http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollect
ion/YTkyMTA0YjVkOWQxMjJiMjRkMTUwZjZlZjY1ZTIyNm

QyNTE3NTE2NA==.pdf

Lampiran
Keterangan :

0 : tidak nyeri

1-3 : nyeri ringan. Pasien dapat bekomunikasi dengan baik

4-6 : nyeri sedang. Pasien mendesis, menyeringai, dapat mendeskripsikan,

mengikut perintah dengan baik dan menunjukkan lokasi nyeri.

7-9 : nyeri berat. Pasien tekadang tidak dapat mengikut perintah namun masih

bagus dalam merespon tindakan, dapat mengalokasikan nyeri, tidak dapat

mendeskripsikan, distraksi dan tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas

panjang.

10 : nyeri sangat berat dan pasien tidak bisa berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai