S DENGAN DIAGNOSA
Disusun Oleh :
Nur Widiya Handayani
18034
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.S.S
Usia : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. RM : 049XXX
Alamat : Gondang, Sragen
Tanggal Pengkajian : 25 Januari 2021
Informan : Tn.S.S
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal Serumah
: Menikah
: Keturunan
: Klien
Klien mengatakan bahwa orang tua ayahnya masih lengkap kecuali ibu dari
ayahnya sudah meninggal dunia, kemudian klien mengatakan bahwa orang
tua dari ibunya sudah meninggal. Klien mengatakan orang tuanya masih
utuh dan tinggal dalam satu rumah dengan anak yang ke 2, ke 3, dan klien
sendiri. Sedangkan saudara klien yang nomer 2 sudah meninggal dunia
dikarenakan sakit komplikasi dan saudara yang ke 4 juga sudah meninggal
dikarenakan serangan jantung.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai bagian mata dan bagian tubuh yang
tidak disukai yaitu pantat.
b. Identitas
Klien mampu menyebutkan nama dengan lengkap, usia 27 tahun,
tempat dan tanggal lahir, pendidikan erakhir adalah SMP, status
pribadi, pekejaannya adalah seorang supir.
c. Peran
Klien mengatakan bahwa dirinya berperan sebagai anak ke 5 dari 5
bersaudara dan klien berperan juga dalam mencari nafkah untuk
keluarganya. Saat di RS klien berperan sebagai pasien. Peran klien
untuk saat ini mengalami masalah dimana klien tidak dapat bekerja
lagi untuk membantu memenuhii kebutuhan keluarganya dikarenkan
harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk segerah sembuh.
d. Ideal diri
Klien berharap segera pulang ingin bertemu dengan keluarga terutama
ibu karena sudah kangen dan klien ingin menjadi orang normal seperti
biasanya tanpa harus kembali lagi dirawat di rumah sakit.
e. Harga Diri
Klien mengatakan bahwa tetap menerima kondisi tubuhnya tanpa
merasa minder, dan tetap menerima serta menjalani kondisinya
dimasa-masa yang seperti ini dan berharap dapat menjalankan
aktivitas seperti biasnya dan tidak di rumah sakit. Klien mampu
menjelaskan tentang identitas dirinya dengan baik, klien mengatakan
mampu berperan namun kadang juga merasa emosian, klien
mengatakan ideal diri yang dia harapkan adalah sama dengan klien
yang lain pada umumnya yaitu ingin segera sembuh dan pulang serta
dapat menjalankan perannya seperti sedia kala.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang berati dalam hidupnya adalah orang tua
terutama ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Peran serta klien saat dirumah dia mengatakan bahwa diri mengikuti
kegiatan kelompok dimasyarakat dengan orang-orang sekitar terlibbat
dalam keliatan masyarakat seperti kerja bakti, ronda malam. Sedangkan
peran serta klien saat dirumah sakit yaitu mengatakan bahwa dirinya
tertap berperan dalam kegiatan kelompok meskipun terkadang tidak
menyukai kegiatan tersebut begitu dengan sebagian orang-orang yang
tisa dia sukai.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain :
Sebelum dirawat dirumah sakit klien tidak memiliki hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain, namun saat klien berada di rumah sakit
klien mengatakan sedikit mengalami hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain dikarenakan sebagian pasien ada yang kooperatif dan
ada yang tidak kooperatif sehingga klien terkadang sedikit tidak
menyukai perilaku dari pasien yang lain.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan memiliki nilai keyakinan yang baik dan beragama
islam klien yakin terhadap segala sesuatu yang terjadi saaat ini adalah
suatu ujian yang harus tetap di jalani dan tetap berpegang tegu kepada
agamanya.
b. Kegiatan ibadah :
Seblum masuk rumah sakit klien mengatakan tetap menjalankan ibadah
lima waktunya dengan tepat waktu, meskipun dulunya masih belum tepat
waktu. Saat dirumah sakit klien mengatakan tetap menjalankan ibadah
sholat tepat waktu selama di rumah sakit.
Data Masalah
DS : Resiko perilaku kekerasan terhadap
1. Klien mengatakan bahwa dirinya orang lain.
merasa emosi dan ingin memukul
orang lain.
2. Klien mengatakan alasan masuk
rumah sakit karena ingin
membunuh kakaknya sendiri.
DO :
1. Klien berbicara menggunakan
nada yang cukup tinggi (keras)
terkadang bebicara kotor.
2. Klien tampak tegang, gelisah,
grimasen.
3. Klien tampak memukul rekannya
yang susah dibilangin.
4. Klien mudah emosi dan
tersinggung.
DS : Gangguan persepsi sensori : halusinasi
1. Klien mengatakan pernah melihat pengelihatan dan pendengaran.
makhluk yang tidak kasat mata
dan pernah mendengar bisikan
yang terkadang memancing
dirinya menjadi emosi dan marah.
2. Klien menggtakan hal itu dulunya
muncul sebanyak 2 kali dalam
sehari terkdang tidak pernah
muncul.
DO :
XV. POHON MASALAH
Halusinasi Cause
SP 4:
1. Evaluasi tindakan
SP 1-SP 3, beri
pujian dan
motivasi klien.
2. Melatih cara
mengontrol secara
spiritual, dapat
dengan istighfar.
3. Masukkan pada
jadwal harian.
26/01/202 Gangguan Diharapkan Setelah dilakukan 4x SP 1 :
1 persepsi dengan pertemuan diharapkan 1. Membina hubungan
sensori dilakukanya pasien mampu saling percaya.
halusinasi: asuhan mengontrol 2. Mendiskusikan
pengelihatan keperawatan halusinasinya dengan dengan pasien isi
dan selama x24jam cara : halusinasi,
pendengaran klien mampu 1.Mengenal halusinasi frekuensi, situasi
mengontrol dan Menghardik pencetus, perasaan
halusinasi halusinasi dan proses
sesuai strategi 2.Minum obat secara terjadinya
pelaksanaan teratur halusinasi.
tindakan 3.Bercakap-cakap 3. Melatih pasien cara
keperawatan. 4.Melakukan aktivitas menghardik
halusinasi.
SP 2 :
1. Menjelaskan 6
benar tentang obat
(jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara,
dan kontinuitas
minum obat).
2. Latih cara
memberikan
minum obat.
3. Menyusun jadwal
minum obat.
SP 3 :
1. Latihan
mengontrol
halusinasi dengan
cara bercakap-
cakap.
SP 4 :
1. Latihan
mengontrol
halusinasi dengan
melakukan
kegiatan rutin
harian.
(Nur WidiyaHandayani)
NIM: 18034
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN Tn.S.S
DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
Di RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta
RTL :
RPK
1. Evaluasi SP 1 dan SP
2 dan berikan pujian.
2. Mengajarkan SP 3
RPK : Melatih cara
mengontrol PK
dengan verbal, dapat
juga dengan
mengungkapkan
perasaan dengan baik,
menolak dengan baik,
dan meminta dengan
baik.
3. Masukkan pada
jadwal harian pasien
Halusinasi
1. Evaluasi SP 1 dan SP
2 dan berikann
pujian.
2. Mengajarkan SP 3
halusinasi : Latihan
mengontrol halusinasi
dengan cara
bercakap-cakap.
29/01/2021 DS : S:
(11.00) 1. Klien mengatakan - Klien mengatakan tahu
bahwa dirinya lebih cara menolaka dengan
tenang saat menggunakan verbal
mengkonsumsi obat. yang baik dan bisa
2. Klien mengatakan berkata serta meminta
mampu minum obat dengan baik.
sesuai dengan cara - Klien mengatakan
yang diajarkan suka bercakap-cakap
kemarin. dengan rakannya
DO : untuk mengontrol
1. Klien tampak lebih halusinasinya.
baik. - Klien mengatakan
2. Klien tampak lebih senang diajarkan
tenang berbicara dengan kata-
3. Klien tampak antusias kata yang baik untuk
untuk mengikuti mengontrol
kegiatan selanjutnya. perilakunya.
O:
DX : - Klien tampak mampu
1. Resiko Perilaku bercakap-cakap
Kekerasan dengan baik.
2. Gangguan Persepsi - Klien mampu
Sensori : Halusinasi mengontrol
Pengelihatan dan perilakunya dengan
Pendengaran mengucapkan verbal
yang baik.
Tindakan : - Klien tampak
RPK memperhatikan saat
1. Evaluasi SP 1 dan SP diajarkan.
2, berikan pujian serta A :
motvasi klien untuk - Masalah resiko
selalu berusaha untuk perilaku kekerasan
sembuh. sedikit teratasi.
2. Melatih cara - Masalah halusinasi
mengontrol PK suda teratasi namut
dengan verbal, dapat tetap memelukan
juga dengan pemantauan.
mengungkapkan P:
perasaan dengan baik,
- Mengulangi SP 2 dan
menolak dengan baik,
SP 3 agar tidak
dan meminta dengan
menimbulkan resiko
baik.
perilaku kekerasan dan
3. Masukkan pada
halusinasi.
jadwal harian pasien.
Memasukan jadwal
Halusinasi
harian.
1. Evaluasi SP 1 dan SP
2, serta berikan pujian
dan motivasi kepada
klien untuk selalu
berusaha.
2. Latihan mengontrol
halusinasi dengan
cara bercakap-cakap.
RTL :
RPK
1. Evaluasi SP 1, SP 2,
dan SP 3 serta
berikan pujian dan
motivasi atas
usahanya.
2. Mengajarkan SP 4
RPK : Melatih cara
mengontrol secara
spiritual, dapat
dengan istighfar.
Halusinasi
1. Evaluasi SP 1, SP 2,
dan SP 3 serta
berikan pujian dan
motivasi kepada
klien.
2. Mengajarkan SP 4
halusinasi : Latihan
mengontrol halusinasi
dengan melakukan
kegiatan rutin harian.
30/01/2021 DS : S:
(10.00) 1. Klien mengatakan - Klien mengatakan bisa
mau untuk dilakukan mengulangi SP 1, SP
dan dijelaskan terkait 2, SP 3 RPK dan
SP selanjutnya. halusinasi.
2. Klien mengatakan - Klien mengatakan
bahwa dirinya lebih senang setelah
tenang. mendapatkan
DO : penjelasan tentang SP
1. Klien tampak antusias yang selanjutnya.
dan bersemangat. - Klien mengatakan bisa
2. Klien tampak lebih mengontrol RPK
tenang dari kondisi dengan cara
yang sebelumnya. beristigfar.
- Klien mengatakan
DX : senang beraktivitas
1. Resiko Perilaku rutin agar tidak
Kekerasan menimbulkan
2. Gangguan Persepsi halusinasi yang baru.
Sensori : Halusinasi O:
Pengelihatan dan - Klien tampak
Pendengaran kooperatif dan focus
saat diajarkan cara
Tindakan : mengontrol RPK dan
RPK halusinasinya.
1. Evaluasi SP 1, SP 2, - Klien tampak
dan SP 3 serta menguasai tindakan
berikakan pujian dan yang diberikan.
motivasi terhadap - Klien mampu
klien. melakukan SP dengan
2. Melatih cara baik.
mengontrol secara A:
spiritual, dapat - Masalah resiko
dengan istighfar. perilaku kekrasan
3. Masukkan pada masih ada dan tetap
jadwal harian. melanjutkan SP yang
Halusinasi sebelumnya. Begitu
1. Evaluasi SP 1, SP 2, juga dengan
SP 3 serta berikan halusinasinya untuk
pujian dan motivasi menghindari
kepada klien. munculnya halusinasi
2. Latihan mengontrol maka tetap terapkan
halusinasi dengan SP.
melakukan kegiatan P:
rutin harian. - Melakukan SP 1, SP
2, SP 3, SP 4 secara
RTL : bertahap dan menulis
RPK dijadwal harian.
1. Evaluasi seluruh SP
2, SP 3, SP 4 untuk
pertemuan perawatan
selanjutnya dan
lakukan secara
bertahap.
2. Berikan pujian dan
motivasi kepada
klien.
Halusinasi
1. Evaluasi seluruh SP
2, SP 3, SP 4 untuk
pertemuan
selanjutnya dan
lakukan secara
bertahap.
2. Berikan pujian positif
kepada klien dan
selalu berikan
dukungan motivasi.
(Nur WidiyaHandayani)
NIM: 18034