Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK III

Kadek suarbawa Fitriyanti


Hendriansyah Sarina
Zainul faidhin Fatmawati
Syamsul bahri Megawati
Febriadi Nuraeni
Background
Pengertian nyeri
Etiologi nyeri
Patofisiologi nyeri
Klasifikasi nyeri
Skala nyeri
Manajemen nyeri
- Tujuan manajemen nyeri
- Hambatan manajemen nyeri
Quesioner Assesment nyeri
Strategi manajemen nyeri
- Farmakologis
- Non-farmakologis
Kesimpulan
Referensi
The prevalence of pain in
residents living in residential
aged care facilities (RACFs) is
reported to be as high as 83-
93%. (Clinical news letter of the
national rollout of the palliative
approachtoolkit)

Pain affects more than 70% of


cancer patients but is often
undertreated. (Department of
Internal Medicine, University of South
Florida College of Medicine)
Nyeri adalah Pengalaman
sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan
serta dihubungkan dengan
kerusakan jaringan atau
potensial akan menyebabkan
kerusakan jaringan (The
International Association for the study of
pain)
TRAUMA NEOPLASMA PERADANGAN

PSIKOLOGI
Transduksi Modulasi

Transmisi Persepsi
Transduksi adalah proses dimana stimulus noksis (nyeri) diubah ke
impuls elektrik pada ujung saraf
Transmisi adalah proses penyaluran impuls melalui saraf sensori
sebagai lanjutan proses transduksi melalui serabut A-delta dan
serabut C dari perifer ke medula spinalis dimana impuls tersebut
mengalami modulasi sebelum diteruskan ke Thalamus oleh
traktus spinotalamikus
Modulasi adalah proses perubahan transmisi nyeri yang terjadi
disusunan saraf pusat (otak dan medula spinalis)
Persepsi adalah proses akhir dari transduksi, transmisi dan
modulasi yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu proses
subjektif yang dikenal sebagai persepsi nyeri yang diperkirakan
terjadi pada koreteks sebagai diskriminasi sensorik.
Nyeri Akut
Durasi
Nyeri Kronik

Nyeri Somatik Superfisial


Nyeri

Nyeri Somatik Dalam

Lokasi Nyeri Viseral

Nyeri Alih

Nyeri Neuropati
Skala Wajah Whaley and Wong

Skala Intensitas Nyeri Numerik Skala Intensitas Nyeri Deskriptif

Skala Analog Visual


TUJUAN HAMBATAN
Tujuan manajemen nyeri Tidak adanya laporan terjadinya
nyeri akibat penurunan kognisi,
adalah untuk memberi kerusakan fungsi saraf, penolakan,
perilaku menghindar dan khawatir
kenyamanan dalam akan menjadi beban bagi orang
menghadapi kemunduran lain.
fungsi tubuh yang tidak Masalah pengobatan dan
bisa dihindari melalui banyaknya sumber nyeri
pendekatan
Kurangnya pengetahuan dan
farmakologis dan keterampilan perawat melakukan
assesment baik secara verbal
non-farmakologis maupun non-verbal

CLINICAL NEWSLETTER OF THE NATIONAL ROLLOUT OF THE PALLIATIVE APPROACH TOOLKIT


CIRI-CIRI DAN INTENSITAS NYERI

Pola awal terjadinya nyeri: Kapan nyeri mulai dirasakan? Seberapa sering nyeri terjadi? Apakah
1 intensitasnya berubah? Berapa lama nyeri berlangsung? Apakah nyeri dirasakan terus-menerus atau tetap?

2
Lokasi: Dimana lokasi nyeri? Apa nyeri dirasakan pada lebih dari satu tempat?

3
Gambaran: Seperti apa nyeri yang dirasakan? Ekspresi (kata) apa yang menggambarkan nyeri?

Intensitas: Pada skala 0-10, nyeri yang dirasakan pada tingkat berapa? Seberapa sakit nyeri yang dialami,
4 tidak nyeri-nyeri hebat?

Faktor yang memperberat dan meredakan nyeri: Hal-hal apa yang membuat nyeri terasa
5 lebih baik atau lebih buruk?

Riwayat Pengobatan: Jenis pengobatan yang pernah dilakukan untuk meredakan nyeri? Apakah cara
6 ini efektif?

7
Efek: Apakah nyeri yang dirasakan mempengaruhi fungsi fisik dan sosial?
Assesment Nyeri Tambahan

Meningkatnya pemahaman terhadap efek diagnosis dan pengobatan kanker


1 pada pasien dan keluarga yang merawat

2
Memahami makna nyeri pada pasien dan keluarga

3
Mendiskusikan dampak nyeri pasien di masa lalu

4
Mendiskusikan respon koping pasien terhadap nyeri

Menjelaskan pentingnya mengontrol obat-obatan kimia seperti opiod, anxiolitik


5 atau stimulant

6
Memahami efek nyeri dari segi ekonomi dan pengobatan

7
Menggambarkan perubahan mood yang bisa terjadi akibat nyeri
Riwayat Kesehatan Komprehensif dan Pemeriksaan Fisik

Riwayat kesehatan dan


pemeriksaan fisik harus
dilakukan. Riwayat kesehatan
masa lalu, penggunaan obat-
obatan, dan review sistem
secara menyeluruh
dibutuhkan untuk
menghasilkan assesment
yang tepat pada paliatif care
Pain Assessment Questionnaire
Farmakologi Three Step Analgetik Ladder

Strategi Manajemen Nyeri

Intervensi psikososial

Non-farmakologi

Intervensi fisik
FARMAKOLOGI
Prinsip manajemen nyeri oleh WHO Three-step Analgetic Ladder

Nyeri Ringan- Sedang Nyeri Sedang-Berat


Nyeri Ringan
Opiod lemah + Opiod kuat+
Acetaminofen or
Acetaminofen or Acetaminofen or
NSAID
NSAID +/- adjuvant NSAID +/- adjuvant
NON-FARMAKOLOGIS
INTERVENSI FISIK

Masase Akupuntur Olahraga

Lakukan Imobilisasi
gerakan pasif
NON-FARMAKOLOGIS
INTERVENSI PSIKOSOSIAL

Teknik Pend-Kes
Relaksasi

Psikoterapi
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam manajemen nyeri pada
pasien paliatif tenaga kesehatan (dokter atau perawat) perlu
1. Menggunakan pengetahuan tentang aspek-aspek nyeri
sebagai dasar untuk melakukan intervensi
2. Menilai nyeri secara rutin dengan menggunakan instrumen
yang sesuai baik sebelum dan sesudah pengobatan
3. Menggunakan berbagai metode penghilang neri secara
farmakologis ataupun non-farmakologis
4. Mencatat efektiftifitas berbagai intervensi untuk mengatasi
nyeri
Veal FC (2014). Pharmacological management of pain in
Australian aged care facilities. Age and Ageing,
doi:10.1093/aging/afu072.
Abdullah A et al. (2013). Guidance on the management of
pain in older people. Age and Ageing, 42(Suppl 1):i1-57.
Australian Medicines Handbook Pty Ltd (2014). Australian
Medicines Handbook (2014). Adelaide.
Vincent Perron, MD, Department of Internal Medicine,
University of South Florida College of Medicine, 12901 Bruce
B. Downs Boulevard, Tampa, FL 33612-4799.

Anda mungkin juga menyukai