Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa: o Penyampaian berita buruk tidak sesuai kebutuhan pasien dan tidak sesuai standar yang ada o 50% pasien Ca tidak mampu eksplorasi masalahnya ke nakes krn kesulitan komunikasi o Kebutuhan pasien yg tdk terpenuhi stres, cemas, depresi butuh komunikasi terapeutik o “No news is not good news, it is an invitation to fear.”- CM Fletcher Tujuan o Menjelaskan kondisi pasien dan informasi penting terkait kesehatannya o Mengetahui kebutuhan pasien dan keluarga melalui komunikasi terapeutik o Mendiskusikan tujuan perawatan selama berada di rumah sakit
B. Hambatan komunikasi terapeutik pada perawatan pasien paliatif
Kurang memperhatikan kebutuhan psikis, emosional dan spiritual pasien perlu adanya training, role model Harapan yg tdk realistis dr masyarakat Perbedaan budaya dalam penyampaian informasi Keterbatasan waktu dalam komunikasi antara nakes-pasien Kurangnya kepercayaan di dalam sistim kesehatan Kurangnya pengalaman dalam memahami proses kematian Kondisi pasien penyakit terminal dan menjelang ajal adalah topik yg berat dan sulit Emosi, spt rasa takut: o Proses menjelang ajal o Salah o Tidak mendapatkan jawaban o Tidak bs mengatasi stres Rasa emosi lain yg dpt mempengaruhi: o Stres o Rasa sedih o Bersalah o Kehilangan o Kegagalan o Ketidakberdayaan
C. DASAR KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Pertukaran informasi o Siapkan topik diskusi: Jelaskan tujuan dan topik diskusi o Bertanya dengan pertanyaan terbuka - Identifikasi tingkat pengetahuan pasien, sejauhmana mereka memahami topik - “Apa yg anda pahami tentang kondisi anda”, “Sejauhmana dokter memberitahukan informasi tentang penyakit anda”? o Identifikasi sejauhmana pasien ingin mengetahui informasi tentang kondisinya o Kenali bahwa ada perbedaan keinginan antara pasien dan keluarga dalam menerima informasi o Hindari istilah medis, buat lebih sederhana sehingga mudah dipahami Mendengarkan aktif-Merespons pasien o Penuhi kebutuhan pasien o Gunakan komunikasi non verbal untuk menunjukkan rasa perhatian o Ungkapkan rasa empati dgn memberitahukan bahwa apa yg dirasakan oleh pasien adalah hal yg wajar o Tanyakan tentang emosi yg dirasakan: - “Ibu sepertinya sedang ada yg dipikirkan, apa ibu mau cerita kepada saya tentang hal ini”? o Eksplorasi semua kebutuhan pasien: fisik, psikososial, dan spiritual o Membuat ringkasan: informasi, diskusi, dan pengambilan keputusan
D. STRATEGI KOMUNIKASI PADA PASIEN PALIATIF
Gunakan pertanyaan terbuka Gunakan komunikasi nonverbal (mengangguk, “ehmmm”) Gunakan sikap empati Gunakan pengulangan, apa yg dikatakan pasien Parafrase apa yg dikatakan oleh pasien Membuat ringkasan
E. Contoh pertanyaan terbuka
Apa saja yg sudah ibu pahami ttg kondisi ibu? Apa ada hal tertentu yg ibu kuatirkan dari penyakit ibu, tentang keluarga atau rencana ke depannya spt apa, mungkin bisa ibu ceritakan pada saya? Menurut ibu, bagaimana pengobatan yg sudah dijalani sampai saat ini, apa ada yg ingin ibu ceritakan? Apa yg menjadi kesulitan ibu selama menjalani pengobatan ini? Apakah ibu bisa menceritakan rasa takut yg dirasakan dan harapannya ke depan seperti apa? Hal apa yg paling ibu pikirkan saat ini? Apakah ibu bisa menceritakan saat2 terbaik dlm hidup ibu?
F. Emosi dan komunikasi
Emosi mempengaruhi proses komunikasi o Sebagian besar pasien low mood mempengaruhi proses penerimaan informasi o Jika pasien dan keluarga marah/kecewa tidak ada keputusan pd pertemuan pertama Merespons emosi pasien o N - Name the emotion (Sebutkan emosi tersebut). o U - Understand/normalize the emotion (Memahami / menormalkan emosi). o R - Respect the patient and family for how they are coping (Hormati pasien dan keluarga atas cara mereka mengatasinya). o S - Support the patient so they don’t feel alone (Dukung pasien agar mereka tidak merasa sendirian). o E - Explore the emotion (Jelajahi emosi).
G. KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK-breaking bad news
Menyiapkan setting o Siapkan kontrak waktu, topik, tempat diskusi o Siapkan emosi pasien dan keluarga o Upayakan komunikasi face-to-face o >50% komunikasi = nonverbal. o Duduk sejajar dengan mata dan jangkauan pasien o Kurangi distraksi o Hp off, pintu ditutup, pastikan tidak ada org lain/nakes lain yg datang dan interupsi o Pastikan kehadiran support system Topik o Tentukan apa yg harus pasien tahu dan ingin tahu o Fokus pada inti pembicaraan o Tekankan pada kata yg bersifat “tanda/peringatan”, mis: “Mohon maaf ibu, saya harus menyampaikan berita kurang baik ini…..” o Berikan informasi sesederhana mgkn, jelas, dan sesuai o Berikan informasi yg penting o Hindari “false reassurance” dan jangan melemahkan pasien, mis: semuanya akan baik2 saja setelah ibu menjalani pengobatan ini….” o Gunakan pernyataan yg jujur. o Tawarkan pasien leaflet, pertanyaan tertulis Merespons emosi pasien o Bersikap empati o NURSE o Gali harapan, keyakinan. o Bicarakan ttg proses menjelang ajal o Support pasien dan keluarga o Tawarkan sistim dukungan lainnya, teman dll o Ketika berinteraksi dgn pasien denial, identifikasi bahwa pasien tidak memiliki pengetahuan sebelumnya ttg menjelang ajal o Harapan tidak = berbohong, kaji tujuan perawatan lainnya selain kesembuhan pasien, mis: “Saya paham ibu berharap suami ibu sembuh, apalagi yg ibu harapkan saat ini…”
H. Breaking bad news – spikes
S – Setting the stage (Pengaturan panggung): Pengenalan hangat; memberikan konteks; posisi fisik P – Perception (Persepsi): Keterampilan mendengarkan; memperhatikan keragaman (pengumpulan konteks) I – Inform bad news is coming (Menginformasikan kabar buruk yang akan datang): Berikan peringatan untuk bersiap menghadapi kabar buruk K – Knowledge (Pengetahuan): Irama dan nada suara; menjadi terus terang; Mengelola kecemasan sendiri; keseimbangan dalam memberikan rincian informasi; menanggapi tanggapan keluarga E – Empathy (Empati): Frase kunci / non-verbal / kehadiran diam; mengelola emosi (diri sendiri dan lainnya); menyampaikan empati sekaligus menjaga diri S – Summary and strategy (Ringkasan dan strategi): Menutup percakapan dengan tepat; pertahankan koneksi
I. Komunikasi dengan pasien yang marah
Apa yang harus dilakukan? o Perkenalan o Pahami amarah pasien, cari tahu alasan pasien marah, mis: frustrasi, bersalah o Validasi perasaan, eksplorasi perasaan pasien o Tawarkan untuk melakukan sesuatu yg membuatnya lebih baik o Duduk sejajar pandangan mata, jangan terlalu dekat/jauh o Bicara tenang, tnpa intonasi naik o Hindari isyarat tubuh yg mengancam o Ajak pasien bicara dgn pertanyaan terbuka o Bersikap empati o Jaga keselamatan diri
Apa yang tidak boleh dilakukan?
o Menatap dengan pandangan tajam o Konfrontasi, interupsi o Menyentuh pasien o Menyalahkan yang lain o Membuat janji yg tidak realistis o Menahan pasien utk tidak keluar ruangan o Jaga privasi