Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


MATERNITAS PASIEN DENGAN NYERI PADA POSTPARTUM
PASCA POST SEKSIO SESAREA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu


Praktek Klinik Keperawatan Maternitas
Di Malang

Oleh:
Nama : MOCH AGIEL DEVANY PUTRO MISTORYANTO
NIM : P17211193117

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Asuhan keperawatan Maternitas pada Pasien dengan Diagnosa

Medis………………………………………….………. Di………………………………… Periode

………………………………. s/d ……………………..…… Tahun Ajaran …………………………………….

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal …… Bulan……………… Tahun…………

Malang,

PreseptorKlinik Preceptor Akademik

___________________________ _________________________
NIP. NIP.

Atasan Langsung

Ttd & stempel

___________________________
NIP.
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan pendahuluan memuat point-point sebagai berikut:

A. Pengertian

Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu
kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenengkan yang tekadang dialami
individu. Kebutuhan terbebas dari nyeri itu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang
merupakan tujuan diberikannya asuhan keperawatan pada seorang pasien di rumah sakit (Sigit,
2010).
Menurut (DPP PPNI SDKI) rasa nyaman adalah perasaan kurang senang , lega dan
sempurna dalam dimensi fisik , psikospiritual, lingkunagn dan sosial
Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu
insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan rahim dalam keadaan utuh
(Winkjosastro, 1999). Masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari perslinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil kira-kira 6-8 minggu.

B. Patofisiologi
Luka akibat pembedahan SC
↓↓↓

Ketidak nyamanan pada area luka


↓↓↓

Sekala nyeri 5
↓↓↓

NYERI AKUT

↓↓↓

Klien tidak dapat memenuhi aktivitas secara mandiri


↓↓↓
Intoleransi
aktivitas

C. Gejala dan Tanda


(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh nyeri
Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis, waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
(Tidak tersedia)
Objektif
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola napas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berpikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
D.
D.
D.
D.
D.
D.
Pemeriksaan Penunjang / Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan tanda tanda vital (TTV)
2. Pemeriksaan head to toe
3. Pemberian ibuprofen 3x1
E. Asuhan Keperawatan Secara Teori ( Pengkajian, Analisa Data, Diagnosa, Rencana
Keperawatan, Intervensi, Evaluasi
F. Referensi

Tim Pokja SIKI PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :Definisi dan
Tindakan Keperawatan.Jakarta : DPP PPNI

a. Pengkajian

a. Pengkajian fokus (sesuai kasus)


- Pengumpulan data
- Keluhan utama
a. Keluhan yang paling sering dirasakan pasien
b. Pasien mengeluh nyeri, kaji Karakteristik letih
1. P (provokatif atau paliatif) merupakan data dari sumber keletihan

2. Q (kualitas atau kuantitas ) merupakan data yang menyebutkan seperti apa


keletihan yang dirasakan pasien
3. R (regional atau area yang terpapar nyeri atau radiasi) merupakan data
mengenai dimana lokasi keletihan yang dirasakan pasien
4. S (skala) merupakan data mengenai seberapa parah keluhan yang dirasakan
pasien dengan rentang angka 1-10
5. T (timing atau waktu ) merupakan data mengenai kapan keluhan dirasakan
Pengkajian nyeri dengan menggunakan skala numerik merupakan alat yang paling
umum yaitu dengan menggunakan angka 0-10. Angka 0 tidak ada nyeri, angka 1-3
adalah nyeri, angka 4-6 adalah nyeri sedang,angka 7-9 adalah nyeri hebat
terkontrol, angka 10 adalah nyeri berat tidakterkontrol (Potter & Perry, 2006).
- Riwayat penyakit dahulu

a. Penyakit yang pernah dialami

b. Alergi

c. Kebiasaan

d. Obat-obat yang digunakan

- Pemeriksaan fisik tanda-tanda vital dan head to toe

c. Hal hal yang perlu dikaji


• Lokasi
• Intensitas nyeri
• Kualitas nyeri
• Pola
• Faktor pesipitasi
• Kualitas nyeri
• Gejala yang menyertai
• Pengaruh pada aktivitas sehari hari
• Sumber koping
Tim Pokja SLKI PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan kriteria
hasil. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SDKI PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat PPNI
Kasdu, D, (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya, Jakarta: Puspaswara
Prasetyo, S, (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Edisi 1, Yogyakarta: Graha Ilmu
Rosdahl, C, (2015). Buku Ajar Keperawatan Dasar, Edisi 10, Jakarta: EGC.
Smeltzer, C, (2001). Buku Ajar KeperawatanMedikal-Bedah Brunner & Suddarth . Edisi 8, Jakarta:
EGC
c. Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencederaan fisik(prosedur operasi) luka insisi pada
abdomen kuadran kanan bawah dan kuadran kiri bawah, regio inguinalisdextra (regio kanan bawah) dan
regio inguinalis sinistra (regio kiri bawah), dengan luka insisi horizontal, sepanjang ± 13 cm, mengeluh
nyeri (seperti disayat-sayat dengan skala nyeri 5). (SDKI D.0077)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai dengan dalam
melakukan aktivitas membutuhkan bantuan dari keluarga. (SDKI D.0056)

d. Rencana Keperawatan & e. Intervensi


No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi:
 Identifikasi lokasi, karakteristik,durasi,
berhubungan intervensi selama 3 x frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
dengan agen 24 jam maka tingkat
pencederaan fisik  Identifikasi skala nyeri
nyeri menurun
(prosedur operasi)  Identifikasi faktor yang memperberat dan
dengan kriteria hasil:
luka insisi pada memperingan nyeri
 Keluhan nyeri Teraupetik:
abdomen kuadran
teratasi  Berikan Teknik nonfarmakologis
kanan bawah dan
kuadran kiri  Meringis teratasi untuk mnegurangi rasa nyeri(mis

 Gelisah teratasi TENS, hypnosis, akupresur,


bawah, regio
terapi music, biofeedback, terapi
inguinalisdextra  Kesulitan tidur
pijat, aromaterapi, terapi
(regio kanan teratasi
imajinasi terbimbing, kompres
bawah) dan regio
hangat/dingin ,terapi bermain)
inguinalis sinistra
 Kontrol lingkungan yang
(regio kiri bawah),
memperberat rasa nyeri(mis,
dengan luka insisi
suhu ruangan, pencahayaan,
horizontal,
kebisingan)
sepanjang ± 13
 Fasilitasi istirahat dan tidur
cm, mengeluh
Edukasi:
nyeri (seperti
 Jelaskan penyebab, periode,
disayat-sayat
pemicu nyeri
dengan skala nyeri
 Jelaskan srategi meredakan nyeri
5). (D.0077)
 Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Kolaborasi: e.

 Kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu

.2 Intoleransi Setelah dilakukan Observasi:


aktivitas  Monitor lokasi dan ketidak nyamanan selama
intervensi selama 3 x
melakukan aktivitas
berhubungan 24 jam maka
Teraupetik:
dengan
toleransi aktivitas
 Lakukan Latihan rentang gerak
kelemahan
membaik dengan aktif dan atau pasif
ditandai dengan
kriteria hasil:  Berikan aktifitas distraksi yang
dalam melakukan
 Frekuensi nadi menenangkan
aktivitas
membaik  Fasilitasi duduk di sisi tempat
membutuhkan
tidur, jika tidak dapat berpindah
bantuan dari  Kemudahan dalam
atau berjalan
keluarga. (SDKI melakukan
Edukasi:
D.0056) aktivitas sehari hari
 Anjurkan melakukan aktifitas
membaik secara bertahap
 Keluhan lelah Kolaborasi:
teratasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi dengan cara
meningkatkan asupan makanan
Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu proses untuk menjelaskan secara sistematis untuk


mencapai obyektif, efisien, dan efektif, serta untuk mengetahui dampak dari suatu kegiatan
dan juga membantu pengambilan keputusan untuk perbaikan satu atau beberapa aspek
program perencanaan yang akan datang (Adinda, D. 2019)

f. Referens

DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SIKI PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :Definisi dan
Tindakan Keperawatan.Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan kriteria hasil.
Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SDKI PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat PPNI
Kasdu, D, (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya, Jakarta: Puspaswara
Prasetyo, S, (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Edisi 1, Yogyakarta: Graha Ilmu
Rosdahl, C, (2015). Buku Ajar Keperawatan Dasar, Edisi 10, Jakarta: EGC.
Smeltzer, C, (2001). Buku Ajar KeperawatanMedikal-Bedah Brunner & Suddarth . Edisi 8, Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai