Anda di halaman 1dari 4

TEHNIKINSTRUMENTASI

WIDE EXISI+VC+FTSG
DX. BASALIOMA(R) FRONTAL(S)
1. Definisi
Basalioma merupakan tumor ganas dari kulit terdapat adanya lesi yang berbentuk
ulkus nodule pada daerah wajah.(blok.ilmukeperawatan.com)
Wide exisi adalah mengangkat cukup banyak kulit sehat di sekeliling tumor yang
luasnya tergantung dari jenis tumor ganas kulit tersebut. Eksisi luas yang dilakukan 3
dimensi, bukan hanya panjang dan lebar 2-3cmtetapi juga pinggir tumor yang
teraba bukan yang terlihat(www.scribd.com)
Vries coupe atau potong beku adalah salah satu pemeriksaan patologi anatomi pada
kanker. Pemeriksaan ini dilakukan selama operasi. Tumor atau kanker langsung
dibedah dan langsung diperiksakan saat operasi dan hasilnya langsung diperoleh saat
itu juga.(www.scribd.com)
FTSG (full thickness skin grafting) satu segmen dari epidermis dan sebagian dermis
yang dilepaskan vaskularisasinya dari donor/tempat asal sebelum ditransplantasikan
ke bagian lain dari tubuh(resipien)(http://bedahumum.word)
Tekhnik instrumentasi wide exisi yaitu cara mempersiapkan alat untuk operasi wide
exici beserta proses instrumentasinya.
2. Indikasi
Wide exisi

: basalioma, karsinoma sel squamosa, karsinoma sel basal, melanoma

malignum, sarcoma jaringan lunak(www.docstoc.com)


Vries coupe : tumor yang mengarah pada keganasan(www.kotakmedis.com)
FTSG
: area yang tampak pada wajah bila flap (potongan kulit yang disayat
dan dilipat)(www.scribd.com)
3. Tujuan
Mengatur alat secara sistematis di meja instrument
Memperlancar handling instrument
Mempertahankan kesterilan alat-alat instrument selama operasi
4. Petugas

Perawat instrument kamar operasi


Peserta pelatihan instrumentator

5. Pengkajian
a) Identitas pasien
b) Kondisi lokasi operasi
c) Kondisi fisik dan psikis
d) Kelengkapan dari instrument
e) Tanda vital normal
f) Persiapan pasien dan lingkungan
g) Persetujuan operasi
6. Alat on steril
Meja operasi
Meja instrument
Meja mayo
Lampu operasi
Mesin couter
Tempat sampah
Trolly
Suction
Standart infuse
Lampu foto rontgen
7. Bahan habis pakai
Paragon mess 10/11/15
Handscoen steril
Spuit 3cc/10cc
Alkohol
Adrenalin
Betadhine
Ceftriaxon
Methiline blue
Aquades
Softratule
Hipafix
Mersilk 2-0 (C)
Premiline 5-0
Premiline 3-0
Vickryl 3-0
Catheter no.16
Urobag
Spuit 10cc
Jelly
U pad on
Kasa kecil
Deppers
1) Persiapan Linen

: 1/1/1
: secukupnya
: 1/1
: 25ml
: 1Ampul
: 75ml
: 1gr
: 5ml
: 1L
:1
: secukupnya
:2
:1
:2
:2
:1
:1
:1
: secukupnya
:1
: 6 meter
:5

Meja instrument
Duk besar
:2
Duk sedang
:2
Duk kecil
:4
gown
:6
handuk
:6
Kabel couter
:1
Bengkok+kom+cucing
: 2/1/1
Slang suction
:1
2) Persiapan instrument
Meja mayo
Washing and dressing forcep (desinfeksi klem)
:1
Towel clams (duk klems)
:5
Scalp blade & handle (hand fat mess) No.3
:1
Tissue forceps (pinset chirurgis kecil)
:2
Dissecting forceps (pinset anatomis kecil)
:2
hemostatic forceps kocher (klem koker bengkok)
:4
hemostatic forceps pean (pean bengkok cantik)
:1
Metzenboum scissor (gunting metsenboum kecil)
:1
Surgical scissor (gunting kasar)
:1
Delicate hemostatic forceps pean (mosquito klempean bengkok kecil): 2
Retractors sen miller (hak kombinasi )
:2
Alice klem
:2
Needle holder (nald foeder)
:2
Canul suction
:1
8. Teknik instrumentasi
1) Atur posisi pasien supine di meja operasi, pasang U pad on di bawah kepala
2) Sign In
3) Pasien di bius
4) Pasang chateter no.16
5) Time out breafing
6) Lakukan pencucian area operasi dengan betadne cair/savlon.lalu keringkan.
7) Instrumentator melakukan surgical scrub, gowning dan gloving
8) Instrumentator membantu operator dan asisten untuk memakai schort dan
handscoen steril
9) Antisepsis area operasi dengan memberikan washing and dressing forceps dan
cucing berisi deppers dan bethadine
10) Drapping area operasi dengan 2 duk kecil dibagian kepala, duk sedang diatas, duk
besar dibawah, duk kecil di kanan dan kiri, fiksasi denganduk klem, lalu
tambahkan duk sedang untuk menutup bagian perut pasien sampai ke bawah kaki.
11) Dekatkan meja mayo dan sambungkan suction dan couter (pastikan arde telah
terpasang)
12) Berikan kasa basah lalu kasa kering pada operator

13) Operator diberi methilineblue dan pinset cirurgi untuk menggambar area insisi,
bila ada yang salah hapus dengan kasa alkohol
14) Operator melakukan insisi berikan handvant mess no.15 dan asisten berikan klem
moskuito dan kasa untuk merawat perdarahan
15) Insisi diperdalam dengan couter, berikan alice klem untuk memegang tumor.
16) Bila tumor sudah terangkat letakkan tumor pada tempatnya dan kirimkan untuk
pemeriksaan VC
17) Sambil menunggu hasil VC siapkan lokasi yang akan digunakan FTSG
18) Ukur resipien dengan bungkus handscoen steril, lalu potong sesuai pola
19) Tempelkan pola pada donor yang akan dijadikan FTSG
20) Tandai dengan methiline blue
21) Potong kulit sampai batas lemak dengan mess no.10
22) Rendam kulit pada cairan antibiotic
23) Lubangi kulit dengan mess no.11
24) Pertahankan kulit dalam keadaan basah/lembab
25) Jahit bekas FTSG dengan vickryl 3-0 pada bagian sub kutis, dan premiline 3-0
untuk kulit
26) Bersihkan luka donor lalu tutup dengan supratule dan kasa lalu hipafix
27) Jika hasil VC ganas tambahkan insisi pada area tumor
28) Bila sudah pastikan tidak ada perdarahan, bila masih ada perdarahan dep dengan
kasa adrenalin.
29) Letakkan kulit pada resipien
30) Jahit dengan premiline 5-0, pertahankan kelembaban kulit dengan menyemprot
antibiotic dg spuit 10cc
31) Bersihkan luka operasi dengan kasa basah kemudian kasa kering
32) Pasang softratule, kasa basah anti biotik dan kasa kering kemudian jahit
menyilang dengan mersilk 2-0 agar dapat menekan kulit, bebat dengan elastomole
tetapi jangan terlalu ketat
33) Operasi selesai, rapikan pasien, cuci dan inventaris alat. Tulis depo.

Anda mungkin juga menyukai